Seni rupa Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240409)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Kristen}}
[[File:Daphni.jpg|thumb|260px|Para bidan memandikan bayi Yesus, mosaik di [[Biara Dafni]], [[Yunani]], dari sekitar tahun 1100]]
'''Seni rupa Kristen''' adalah [[seni rupa agamawi]] yang menggarap tema-tema dan [[citraan]]-citraan dari [[Kekristenan|agama Kristen]]. Kebanyakan [[denominasi Kristen]] memanfaatkan atau pernah memanfaatkan seni rupa sampai taraf tertentu, meskipun ada denominasi-denominasi yang [[Anikonisme dalam Kekristenan|sangat menentang pemanfaatan beberapa bentuk citra agamawi]], dan [[ikonoklasme]] pernah beberapa kali mengemuka dalam perjalanan sejarah agama Kristen.
 
Citra-citra [[Yesus]] dan adegan-adegan naratif dari [[Riwayat hidup Kristus dalam seni rupa|riwayat hidup Kristus]] merupakan subjek-subjek yang paling umum dijumpai. Adegan-adegan dari Kitab Suci [[Perjanjian Lama]] juga mendapat tempat di dalam kekayaan seni rupa kebanyakan denominasi Kristen. Citra-citra [[Maria|Perawan Maria]] dan [[orang kudus|orang-orang kudus]] lebih lazim dijumpai di dalam seni rupa [[Gereja Katolik|Kristen Katolik]] dan [[Gereja Ortodoks Timur|Kristen Ortodoks]] daripada seni rupa [[protestanisme|Kristen Protestan]].
Baris 31:
[[Kejatuhan Konstantinopel]] pada tahun 1453 menghentikan peningkatan mutu karya seni rupa Romawi Timur yang diproduksi sanggar-sanggar perupa kekaisaran di kota itu. Seni rupa Kristen Ortodoks, yang disebut seni [[ikon]] tanpa membedakan media yang digunakan, tetap lestari sampai sekarang, nyaris tanpa perubahan subjek maupun gaya. Rusia lambat laun menjadi pusat produksi karya seni rupa Kristen Ortodoks yang terkemuka.
 
Di belahan Dunia Barat, jumlah karya seni rupa sekuler mengalami peningkatan pada masa Renaisans, meskipun karya-karya seni rupa Kristen masih tetap diproduksi dalam jumlah besar atas pesanan gereja-gereja, kaum rohaniwan, dan para menak. Reformasi Protestan ber[[Seni rupa dalam gerakan Reformasi Protestan dan Kontra Reformasi|dampak besar terhadap seni rupa Kristen]]. Di Jerman, [[Martin Luther]] mengizinkan dan menganjurkan pemasangan citra-citra agamawi di gereja-gereja, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit daripada yang sudah-sudah, karena ia berpandangan bahwa gereja Lutheran yang berasaskan Injil adalah kelanjutan dari "Gereja rasuli purba".<ref name="Lamport2017"/> [[seni rupa Lutheran|Karya-karya seni altar Lutheran]] (misalnya [[Perjamuan Terakhir (Cranach)|lukisan ''Perjamuan Terakhir'' dari tahun 1565, karya Lucas Cranach Muda]]) dihasilkan di Jerman, khususnya oleh [[Lucas Cranach Tua|Lucas Cranach]], sahabat Martin Luther, untuk menggantikan karya-karya seni altar Katolik. Karya seni altar Lutheran seringkalisering kali menampilkan potret para tokoh Reformasi Protestan. Tokoh-tokoh tersebut ditampilkan sebagai para rasul maupun sebagai protagonis lain. Meskipun demikian, karya-karya seni altar Lutheran tetap menampilkan [[Yesus dalam karya seni|penggambaran sosok Yesus]] yang tradisional. Dengan demikian, "ibadat Lutheran menjadi suatu koreografi ritual kompleks yang dipentaskan di dalam ruangan gereja berinterior mewah."<ref name="Spicer2016">{{cite book|last=Spicer|first=Andrew|title=Lutheran Churches in Early Modern Europe|date=5 Desember 2016|publisher=Taylor & Francis|language=English|isbn=9781351921169|page=237|quote=Ketika tumbuh dan berkembang di kawasan timur laut Jerman, ibadat Lutheran menjadi suatu koreografi ritual kompleks yang dipentaskan di dalam ruangan gereja berinterior mewah. Hal ini sangat terbukti dari lukisan latar belakang sebuah epitaf yang dikerjakan pada tahun 1615 oleh Martin Schulz untuk Nikolaikirche di Berlin (lihat gambar 5.5.).}}</ref> Umat Lutheran menggunakan [[crucifix|krusifiks]] dengan bangga demi menonjolkan [[Teologi Salib]] yang mereka usung.<ref name="Lamport2017"/><ref name="MarquardtJordan2009">{{cite book|last1=Marquardt|first1=Janet T.|last2=Jordan|first2=Alyce A.|title=Medieval Art and Architecture after the Middle Ages|date=14 Januari 2009|publisher=Cambridge Scholars Publishing|language=English|isbn=9781443803984|page=71|quote=Nyatanya umat Lutheran kerap membenarkan tindakan meneruskan pemanfaatan krusifiks-krusifiks Abad Pertengahan dengan dalil-dalil yang sudah dipakai sejak Abad Pertengahan, terbukti dari krusifiks pada altar Salib Suci di gereja Sistersien Doberan.}}</ref> Jadi bagi umat Lutheran, "Reformasi Protestan itu memperbaharui, bukannya menyingkirkan citra agamawi."<ref name="Dixon2012">{{cite book|last=Dixon|first=C. Scott|title=Contesting the Reformation|url=https://archive.org/details/contestingreform0000dixo|date=9 Maret 2012|publisher=John Wiley & Sons|language=English|isbn=9781118272305|page=[https://archive.org/details/contestingreform0000dixo/page/146 146]|quote=Menurut Koerner, yang menggeluti seni rupa Lutheran, Reformasi Protestan sesungguhnya memperbaharui alih-alih menyingkirkan citra agamawi.}}</ref> Di lain pihak, umat Kristen yang berlatar belakang [[Calvinisme|Kalvinis]] pada umumnya ikonoklastis. Umat Kalvinis menghancurkan citra-citra agamawi yang sudah ada, dan biasanya cuma menghasilkan lebih banyak citra agamawi dalam bentuk ilustrasi buku.<ref name="Lamport2017">{{cite book|last=Lamport|first=Mark A.|title=Encyclopedia of Martin Luther and the Reformation|date=31 Agustus 2017|publisher=Rowman & Littlefield Publishers|language=English|isbn=9781442271593|page=138|quote=Umat Lutheran masih tetap beribadat di dalam gereja-gereja pra-Reformasi, pada umumnya dengan segelintir perubahan pada interior. Bahkan pernah muncul pernyataan bahwa di Jerman, sampai hari ini, orang lebih banyak mendapati karya-karya seni altar kuno bertema Bunda Maria di dalam gereja-gereja ketimbang di dalam gereja-gereja Katolik. Jadi di Jerman dan Skandinavia, banyak karya seni rupa dan arsitektur Abad Pertengahan yang terlestarikan. [[Joseph Leo Koerner]] pernah mengemukakan bahwa umat Lutheran, karena memandang dirinya berada di dalam tradisi Gereja rasuli purba, berusaha mempertahankan sekaligus mereformasi pemanfaatan citra-citra. "Gereja yang kosong terputihbersihkan dinyatakan sebagai kultus yang sepenuhnya terohanikan, bertentangan dengan doktrin Martin Luther tentang kehadiran nyata Kristus di dalam sakramen-sakramen" (Koerner 2004, 58). Nyatanya, pada abad ke-16, sejumlah penentangan paling keras terhadap perusakan citra-citra justru bukan berasal dari umat Katolik melain dari umat Lutheran terhadap umat Kalvinis. "Wahai kamu sekalian Kalvinis hitam, kamu mengizinkan orang meremukkan citra-citra kami dan menetak salib-salib kami, kami akan balas meremukkan kamu dan imam-imam Kalvinis kamu" (Koerner 2004, 58). Karya-karya seni masih tetap dipajang di dalam gereja-gereja Lutheran, seringkalisering kali disertai sebuah krusifiks yang besar dan megah di area panti imam, jelas merujuk kepada ''theologia crucis'' Martin Luther. ... Sebaliknya, gereja-gereja Reformed (Kalvinis) sangat jauh berbeda. Lazimnya tidak dihiasi dan terkesan tidak berestetika. Nyaris tidak ada gambar-gambar, arca-arca, dan karya-karya seni altar yang indah-indah. Hanya ada satu dua buah lilin, bahkan tidak ada lilin sama sekali. Nyaris tidak ada juga krusifiks maupun salib.}}</ref>
 
Para perupa menerima lebih banyak pesanan karya-karya seni bergenre sekuler seperti [[potret]], [[lukisan pemandangan]], dan subjek-subjek dari [[Mitologi Klasik]] (karena kebangkitan [[Neoplatonisme]]). Di negeri-negeri Katolik, produksi seni rupa agamawi terus berlanjut, bahkan meningkat semasa [[Kontra Reformasi]]. Meskipun demikian, seni rupa Katolik mulai dikekang hierarki Gereja dengan pengawasan yang lebih ketat daripada yang sudah-sudah. Sejak abad ke-18, jumlah karya seni agamawi yang dihasilkan perupa terkemuka merosot tajam, sekalipun para perupa masih menerima pesanan-pesanan penting, dan sejumlah perupa masih terus menghasilkan karya-karya seni rupa agamawi dalam jumlah yang banyak atas inisiatif pribadi.
 
=== Zaman modern ===
Ketika gagasan tentang seni rupa yang bersifat sekuler, nonsektarian, dan universal muncul di Eropa Barat pada abad ke-19, karya-karya seni rupa Kristen dari Abad Kuno dan Abad Pertengahan mulai dikumpulkan untuk diapresiasi alih-alih untuk digunakan sebagai sarana ibadat, sementara karya-karya seni rupa Kristen kontemporer dianggap marginal. Adakalanya para perupa sekuler menggarap tema-tema Kristen ([[William Adolphe Bouguereau|Bouguereau]], [[Édouard Manet|Manet]]), tetapi jarang ada perupa Kristen yang masuk dalam jajaran perupa terkemuka dalam sejarah seni rupa (misalnya [[George Rouault|Rouault]] atau Stanley Spencer). Meskipun demikian, banyak perupa modern seperti Eric Gill, [[Marc Chagall]], [[Henri Matisse]], Jacob Epstein, Elizabeth Frink dan [[Graham Vivian Sutherland|Graham Sutherland]] telah menghasilkan karya-karya seni yang terkenal untuk gereja-gereja.<ref>Beth Williamson, ''Christian Art: A Very Short Introduction'', [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Oxford_University_Press OxfordLembaga UniversityPers PressUniversitas Oxford] (2004), page 110.</ref> [[Salvador Dalí|Salvador Dali]] adalah salah seorang perupa yang turut menghasilkan karya-karya seni terkemuka dan populer dengan tema-tema Kristen.<ref>{{Cite web|url=http://www.ngv.vic.gov.au/dali/salvador/resources/DaliandReligion.pdf|title=Dali and Religion|website=National Gallery of Victoria, Australia}}</ref> Perupa kontemporer seperti Makoto Fujimura memiliki pengaruh yang signifikan di bidang seni rupa agamawi maupun seni rupa sekuler. Perupa-perupa lain yang juga menonjol adalah Larry D. Alexander dan John August Swanson. Sejumlah penulis, misalnya Gregory Wolfe, memandang kenyataan ini sebagai bagian dari kelahiran kembali humanisme Kristen.<ref>{{Cite book|url=http://www.amazon.com/Beauty-Will-Save-World-Ideological/dp/1933859881|title=Beauty Will Save the World: Recovering the Human in an Ideological Age|last=Wolfe|first=Gregory|publisher=Intercollegiate Studies Institute|year=2011|isbn=978-1-933859-88-0|pages=278}}</ref>
 
=== Seni rupa devosional populer ===
Sejak mesin cetak diciptakan, penjualan reproduksi karya-karya seni agamawi menjadi salah satu unsur penting dari [[kebudayaan Kristen|budaya populer Kristen]]. Pada abad ke-19, reproduksi karya-karya seni agamawi yang diperdagangkan mencakup karya pelukis-pelukis genre seperti [[Mihály Munkácsy]]. Penemuan litografi berwarna adalahmenjadi pangkal dari meluasnya peredaran [[kartu doa]]. Pada zaman modern, perusahaan-perusahaan yang khusus memperdagangkan karya-karya perupa Kristen komersial seperti [[Thomas Blackshear]] dan [[Thomas Kinkade]], kendati karya-karya tersebut secara luas dianggap sebagai ''[[kitsch]]'' di dunia seni rupa murni,<ref>Cynthia A. Freeland, ''But Is It Art?: An Introduction to Art Theory'', OxfordLembaga UniversityPers PressUniversitas Oxford (2001), hlm. 95</ref> telah menjadi perusahan-perusahaan yang sangat sukses.
 
== Subjek ==
[[Berkas:Russia-Moscow-Kremlin_Museums_Exhibitions-9.jpg|jmpl|260px|Contoh langka arca Ortodoks Abad Pertengahan dari Rusia]]
Subjek-subjek yang sering terlihatdijumpai dalam seni rupa Kristen meliputiadalah sebagai berikut: ini. Lihat Kehidupan Kristus dan Kehidupan Sang Perawan untuk daftar lebih lengkap bagi narasi adegan yang termasuk dalam siklus ini:
{| class="" style="margin-bottom: 10px;" cellspacing="5" cellpadding="5" border="0" width="60%"
| width="30%" valign="top" |
Baris 49:
* [[Jalan Salib]]
* [[Kelahiran Yesus]]
* [[Keluarga Kudus|Keluarga Kudus]]
* [[Kenaikan Yesus dalam seni rupa Kristen|Kenaikan Yesus]]
* [[Crucifix|Krusifiks]]
Baris 57:
* [[Maiestas Domini]]
* [[Malaikat]]
* [[Maria Diangkat ke Surga|Maria diangkat ke surga]] atau [[Dormisi Bunda Allah|Tertidurnya Teotokos]]
| width="30%" valign="top" |
* [[Maria Dimahkotai di Surga|Maria dimahkotai di surga]]
* [[Noli me tangere]]
* [[Pembaptisan Yesus]]
* [[Kemunculan Yesus setelah kebangkitan|Penampakan Yesus pascabangkitPascabangkit]]
* [[Penangkapan Yesus]]
* [[Lukisan-lukisan Penghakiman Terakhir|Penghakiman Terakhir]]
* [[Kedatangan orang-orang Majus|Penyembahan orang-orangOrang Majus]]
* [[Penyembahan para gembala|Penyembahan Para Gembala]]
* [[Perjamuan Terakhir dalam seni Kristen|Perjamuan Terakhir]]
* [[Pietà]]
* [[Pohon Isai]]
* [[Pengadilan Yesus|Yesus di hadapanHadapan Sanhedrin]]
* [[Penurunan dari salib|Yesus diturunkanDiturunkan dari Salib]]
|}
 
Baris 93:
 
== Sumber rujukan ==
* {{Cite book|title=Christian iconography, a study of its origins|last=Grabar|first=André|publisher=PrincetonLembaga UniversityPers PressUniversitas Princeton|year=1968|isbn=0-691-01830-8}}
* Régamey, Pie-Raymond (1952). ''Art sacré au XXe siècle?'' Éditions du Cerf.
* Jean Soldini, ''Storia, memoria, arte sacra tra passato e futuro'', dalam ''Sacre Arti'', oleh Flaminio Gualdoni (penyunting), [[Tristan Tzara]], S. Yanagi, [[Titus Burckhardt]], [[Bologna]], FMR, 2008, hlmn. 166–233.
Baris 101:
 
== Pranala luar ==
* [http://ica.princeton.edu/ Indeks Seni Rupa Kristen Universitas Princeton] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071030065223/http://ica.princeton.edu/ |date=2007-10-30 }}
 
{{Kristen footer}}