Senjata nuklir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 21261474 oleh Ärkhézja (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Nagasakibomb.jpg|jmpl|[[Awan cendawan]] [[BomSerangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki|pengeboman Nagasaki, Jepang]], [[1945]], menjulang sampai 18 km di atas [[hiposentrum]].]]
{{Multiple issues|
'''Bom nuklir''' atau '''bom atom''' adalah [[senjata pemusnah massal|sebuah senjata pemusnah massal]] yang mendapatterjadi tenagakarena dariadanya [[reaksi nuklir]] dan mempunyai daya ledak yang sangat tinggi. Senjata nuklir mampu menghancurkan sebuah kota atau bahkan sebuah daerah dari satu negara, tergantung dari jenis dan kekuatan senjata tersebut. Senjata nuklir telahpernah digunakan beberapa kali dalam pertempuran - semasa [[Perang Dunia II]] olehyaitu saat [[Amerika Serikat]] terhadapmengebom dua kota-kota dipenting [[Jepang]], yakniyaitu [[Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki|Hiroshima dan Nagasaki]] pada 6 dan 9 Agustus 1945. Pada masa itu daya ledak [[bom nuklir]] yang dijatuhkan di [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]] sebesar 20 kilo tonkiloton dan 15 kilo tonkiloton TNT yang menyebabkan 20.000+tentara tewas dan 146.000+ warga sipil meninggal. Sedangkan daya ledak bom nuklir sekarangsaat ini berdayabisa ledakmencapai lebih dari 50 mega tonmegaton TNT.
{{cleanup|date=September 2016}}
{{refimprove|date=September 2016}}
}}
{{tone}}
[[Berkas:Nagasakibomb.jpg|jmpl|[[Awan cendawan]] [[Bom atom Hiroshima dan Nagasaki|pengeboman Nagasaki, Jepang]], [[1945]], menjulang sampai 18 km di atas [[hiposentrum]].]]
'''Bom nuklir''' atau '''bom atom''' adalah [[senjata pemusnah massal|sebuah senjata pemusnah massal]] yang mendapat tenaga dari [[reaksi nuklir]] dan mempunyai daya ledak yang sangat tinggi. Senjata nuklir mampu menghancurkan sebuah kota atau bahkan sebuah daerah dari satu negara, tergantung dari jenis dan kekuatan senjata tersebut. Senjata nuklir telah digunakan beberapa kali dalam pertempuran - semasa [[Perang Dunia II]] oleh [[Amerika Serikat]] terhadap kota-kota di [[Jepang]], yakni [[Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki|Hiroshima dan Nagasaki]]. Pada masa itu daya ledak [[bom nuklir]] yang dijatuhkan di [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]] sebesar 20 kilo ton dan 15 kilo ton TNT. Sedangkan bom nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 50 mega ton TNT
 
Negara pemilik senjata nuklir yang dikonfirmasi adalah [[Amerika Serikat]], [[Rusia]], [[Britania Raya]], [[Prancis]], [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[India]], [[Korea Utara]], dan [[Pakistan]]. Selain itu, negara [[Israel]] dipercayai mempunyai senjata nuklir, walaupun tidak diuji dan [[Israel]] tidak mengkonfirmasikan apakah memiliki senjata nuklir ataupun tidak mempunyai senjata nuklir. Lihat [[daftar negara dengan senjata nuklir]] untuk lebih lanjut.
 
[[Berkas:Fat man.jpg|jmpl|ka|Fat man, bom nuklir plutonium yang dijatuhkan pada 9 Agustus 1945 di Nagasaki.]]
Baris 13 ⟶ 8:
[[Berkas:Partially-reflected-plutonium-sphere.jpeg|jmpl|ka|Reka ulang sebuah bola plutoniun yang dilapisi [[tungsten karbida]] sebagai pemantul neutron, yang terlibat insiden reaksi nuklir tak terkendali pada 1945.]]
[[Berkas:Tickling the Dragons Tail.jpg|jmpl]]
Senjata nuklir kini dapat diluncurkan melalui berbagai cara, seperti melalui [[pesawat pengebom]], [[peluru kendali]], [[peluru kendali balistik]], dan [[Peluru kendali balistik jarakantarbenua|Peluru kendali balistik antar benua.]].
 
== Tipe senjata nuklir ==
Baris 21 ⟶ 16:
Senjata nuklir mempunyai dua tipe dasar. Tipe pertama menghasilkan energi ledakannya hanya dari proses [[fisi nuklir|reaksi fisi]]. Senjata tipe ini secara umum dinamai bom atom (''atomic bomb, A-bombs)''. Energinya hanya diproduksi dari [[inti atom]].
 
Pada senjata tipe fisi, masa fissile material ([[uranium]] yang diperkaya atau [[plutonium]]) dirancang mencapai ''supercritical mass'' - jumlah massa yang diperlukan untuk membentuk reaksi rantai- dengan menabrakkan sebutir bahan sub-criticalkritikal terhadap butiran lainnya (metode ''gun''), atau dengan memampatkan bulatan bahan ''sub-critical'' menggunakan bahan peledak kimia sehingga mencapai tingkat kepadatan beberapa kali lipat dari nilai semula. Metode ''implosion'', metode yang kedua dianggap lebih canggih dibandingkan yang pertama. Dan juga penggunaan plutonium sebagai bahan fisil hanya bisa di metode kedua.
 
Tantangan utama di semua desain senjata nuklir adalah untuk memastikan sebanyak mungkin bahan bakar fisi terkonsumsi sebelum senjata itu hancur. Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT ke sekitar 500.000 ton (500 kilotons) dari TNT.
Baris 29 ⟶ 24:
Senjata termonuklir bisa berfungsi dengan melalui sebuah bomb fisi yang kemudian memampatkan dan memanasi bahan fisi. Pada desain Teller-Ulam, yang mencakup semua senjata termonuklir multi megaton, metode ini dicapai dengan meletakkan sebuah bomb fisi dan bahan bakar fusi (deuterium atau lithium deuteride) pada jarak berdekatan di dalam sebuah wadah khusus yang dapat memantulkan radiasi. Setelah bomb fisi didetonasi, pancaran [[sinar gamma]] dan [[sinar X]] yang dihasilkan memampatkan bahan fusi, yang kemudian memanasinya ke suhu termonuklir. Reaksi fusi yang dihasilkan, selanjutnya memproduksi neutron berkecepatan tinggi yang sangat banyak, yang kemudian menimbulkan pembelahan nuklir pada bahan yang biasanya tidak rawan pembelahan, sebagai contoh depleted uranium. Setiap komponen pada design ini disebut ''stage'' (atau tahap). Tahap pertama pembelahan atom bom adalah primer dan fusi wadah kapsul adalah tahap sekunder. Di dalam bom-bom hidrogen besar, kira-kira separuh dari ''yield'' dan sebagian besar nuklir fallout, berasal pada tahapan fisi depleted uranium. Dengan merangkai beberapa tahap-tahap yang berisi bahan bakar fusi yang lebih besar dari tahap sebelumnya, senjata termonuklir bisa mencapai ''yield'' tak terbatas. Senjata terbesar yang pernah diledakan (the Tsar Bomba dari USSR) merilis energi setara lebih dari 50 juta ton (50 megaton) TNT. Hampir semua senjata termonuklir adalah lebih kecil dibandingkan senjata tersebut, terutama karena kendala praktis seperti perlunya ukuran sekecil ruang dan batasan berat yang bisa didapatkan pada ujung kepala roket dan misil.
 
AdaTerdapat juga tipe senjata nuklir lain, sebagai contoh ''boosted fission weapon'', yang merupakan senjata fisi yang memperbesar ''yield''-nya dengan sedikit menggunakan reaksi fisi. Tetapi fisi ini bukan berasal dari bom fusi. Pada tipe ''boosted bom'', neutron-neutron yang dihasilkan oleh reaksi fusi terutama berfungsi untuk meningkatkan efisiensi bomb fisi. contoh senjata didesain untuk keperluan khusus; bomb neutron adalah senjata termonuklir yang menghasilkan ledakan relatif kecil, tetapi dengan jumlah radiasi neutron yang banyak. Meledaknya senjata nuklir ini diikuti dengan pancaran radiasi neutron. Senjata jenis ini, secara teori bisa digunakan untuk membawa korban yang tinggi tanpa menghancurkan infrastruktur dan hanya membuat ''fallout'' yang kecil. Membubuhi senjata nuklir dengan bahan tertentu (sebagainsebagai contoh [[kobalt]] atau [[emas]]) menghasilkan senjata yang dinamai ''salted bomb''. Senjata jenis ini menghasilkan kontaminasi radioaktif yang sangat tinggi. Sebagian besar variasi dipada disaindesain senjata nuklir terletak pada beda ''yield'"' untuk berbagai keperluan, dan untuk mencapai ukuran fisik yang sekecil mungkin.
 
== Uji coba pertama ==
Rencana untuk membuat bom uranium oleh negara-negara Sekutu dimulai sejak tahun 1939 ketika [[Albert Einstein]] menulis surat kepada Presiden AS Franklin D. Roosevelt dan menyampaikan teori bahwa reaksi rantai nuklir yang tidak terkontrol memiliki potensi besar untuk dijadikan senjata pembunuh massal. Pada 1940, pemerintah AS menyetujui dana sebesar 6.000 dolar untuk membiayai pembuatan bom atom itu.
Proyek yang disebut sebagai proyek Manhattan itu akhirnya mencapai hasil lima tahun kemudian dengan dana yang membengkak hingga 2,5 juta dolar. Bom akan dijatuhkan kepada [[Jerman]]. Namun, karena Jerman telah menyerah dalam Perang Dunia II, pada Agustus 1945 Jepang menjadi korban dari serangan bom atom tersebut.