Serat Centhini: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan riwayat gubahan Elizabeth Inandiak terhadap Serat Centhini. |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Redirect|Centini|sinetron Indonesia|Centini (sinetron)}}
[[Berkas:Centhini50.jpg|jmpl|225px|ka|Sampul buku "Ringkasan Centini (Suluk Tambanglaras), karya R.M.A. Sumahatmaka terbitan [[Balai Pustaka]].]]
'''Serat Centhini''' (dalam [[aksara Jawa]]: {{jav|ꦱꦼꦫꦠ꧀ꦕꦼꦟ꧀ꦛꦶꦤꦶ}}), atau juga disebut '''[[Suluk]] Tambanglaras''' atau '''Suluk Tambangraras-Amongraga''', merupakan salah satu karya sastra terbesar dalam [[Sastra Jawa Baru|kesusastraan Jawa Baru]]. Serat Centhini menghimpun segala macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa,
== Penggubahan ==
Menurut keterangan [[R.M.A. Sumahatmaka]], juru tulis resmi [[Istana Mangkunegaran]] pada masa pemerintahan [[Mangkunegara VII]] (MN VII) dan [[Mangkunegara VIII|MN VIII]], Serat Centhini digubah atas kehendak Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom di [[Surakarta]], putra Sunan [[Pakubuwana IV]], yang kelak bertakhta sebagai Sunan [[Pakubuwana V]].
Sangkala Serat Centhini, yang nama lengkapnya adalah Suluk Tambangraras, berbunyi ''paksa suci sabda ji'' yang berarti tahun 1742 [[Penanggalan Jawa|tahun Jawa]] atau 1814 Masehi, berarti masih dalam masa pemerintahan Sunan Pakubuwana IV, atau enam tahun menjelang dinobatkannya Sunan Pakubuwana V. Menurut catatan tentang naik tahtanya para raja, Pakubuwana IV mulai
Yang dijadikan sumber dari Serat Centhini adalah kitab Jatiswara, yang bersangkala ''jati tunggal swara raja'', yang menunjukkan angka 1711 (tahun Jawa, berarti masih di zaman pemerintahan Sunan [[Pakubuwana III]]). Tidak diketahui siapa yang mengarang Kitab Jatiswara. Bila dianggap pengarangnya adalah R. Ng. Yasadipura I, maka akan terlihat meragukan karena terdapat banyak selisihnya dengan Kitab Rama atau Cemporèt.
Baris 19:
== Pengerjaan isi ==
R. Ng. [[Ranggasutrasna]] yang menjelajah pulau Jawa bagian timur telah kembali terlebih dahulu,
Setelah Ranggasutrasna menyelesaikan jilid satu, datanglah Yasadipura II dari Jawa bagian barat dan Sastradipura (sekarang juga bernama Kyai Haji Muhammad Ilhar) dari [[Mekkah]]. Jilid dua sampai empat dikerjakan bersama-sama oleh ketiga pujangga istana. Setiap masalah yang berhubungan dengan wilayah barat Jawa, timur Jawa, atau agama [[Islam]], dikerjakan oleh ahlinya masing-masing.
Baris 25:
Pangeran Adipati Anom kemudian mengerjakan sendiri jilid lima sampai sepuluh. Penyebab Pangeran Adipati Anom mengerjakan sendiri keenam jilid tersebut diperkirakan karena ia kecewa bahwa pengetahuan tentang masalah sanggama kurang jelas ungkapannya, sehingga pengetahuan tentang masalah tersebut dianggap tidak sempurna.
Setelah dianggap cukup, maka Pangeran Adipati Anom menyerahkan kembali pengerjaan dua jilid terakhir (jilid sebelas dan
== Ringkasan isi ==
Baris 44:
== Lingkup pengaruh ==
Karya ini boleh dikatakan sebagai [[ensiklopedi|ensiklopedia]] mengenai "dunia dalam" masyarakat Jawa. Sebagaimana
Menurut '''[[Ulil Abshar Abdalla]]''', terdapat resistensi terselubung dari masyarakat elitis ([[priyayi]]) keraton Jawa di suatu pihak, terhadap pendekatan Islam yang
'''Dr. Badri Yatim MA''' menyatakan bahwa keraton-keraton Jawa Islam yang merupakan penerus dari keraton [[Majapahit]] menghadapi tidak saja legitimasi politik, melainkan juga panggilan kultural untuk kontinuitas. Tanpa hal-hal tersebut, keraton-keraton baru itu tidak akan dapat diakui sebagai keraton pusat. Dengan demikian konsep-konsep ''wahyu kedaton, susuhunan'', dan ''panatagama'' terus berlanjut menjadi dinamika tersendiri antara tradisi keraton yang sinkretis dan tradisi pesantren yang [[ortodoks]].
Serat Centhini terus
== Kepustakaan ==
Sunan [[Pakubuwana VII]], yang bertahta dari tahun
Penerbit PN Balai Pustaka pada tahun [[1931]] pernah pula menerbitkan ringkasan Serat Centhini, yang dibuat oleh R.M.A. Sumahatmaka, berdasarkan naskah milik Reksapustaka istana Mangkunegaran. Ringkasan tersebut telah dialihaksarakan dan diterjemahkan secara bebas dalam bentuk cerita, yang diharapkan pembuatnya dapat mudah dipahami oleh masyarakat yang lebih luas.
Baris 65:
== Referensi ==
* Sumahatmaka, R.M.A, ''Ringkasan Centini (Suluk Tambanglaras)'', PN Balai Pustaka, Cetakan pertama, 1981.
* Yatim, Dr. Badri, MA, ''Sejarah Peradaban Islam'', [http://www.rajagrafindo.com PT Raja Grafindo Persada] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210522145204/http://www.rajagrafindo.com/ |date=2021-05-22 }}, Ed. 1, Cet. 12, 2001
* D. Inandiak, Elisabeth, ''Les chants de l'île à dormir debout'', Le Rélié, 2002
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0008/04/dikbud/sera27.htm Kompas Online:''Serat Centhini'', Sinkretisme Islam, dan Dunia Orang Jawa], Jumat, 4 Agustus 2000, Ulil Abshar-Abdalla, Ketua Lakpesdam-NU, Jakarta.
* {{id}} [http://enformasi.com/2008/12/serat-centhini.html Informasi Serat Centhini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208113734/http://enformasi.com/2008/12/serat-centhini.html |date=2009-02-08 }}
* {{id}} [http://www.indomedia.com/bpost/112005/20/ragam/ragam1.htm Banjarmasin Post CyberMedia:''Kerinduan Hamba Kepada Ilahi'', (Centhini - Ia Yang Memikul Raganya)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927004025/http://www.indomedia.com/bpost/112005/20/ragam/ragam1.htm |date=2007-09-27 }}, Kamis, 20 Januari 2005, Laddy Lesmana dan Elizabeth D Inandiak, Galang Press, Cet. I, September 2005, Jakarta.
* Sastra Jawa: Serat Centhini [http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini
== Catatan penanggalan ==
* Penanggalan yang diberikan dalam isi artikel ini sebagian besar adalah penanggalan tahun Saka Jawa, kecuali bila diberi keterangan lain. ''Lihat: [[Kalender Saka]]''
== Catatan kaki ==
<references />
{{Filsafat Jawa |state=collapsed}}
[[Kategori:Sastra Jawa Baru|Centhini]]
|