Seri Rambai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.4
 
(34 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Coord|5.421022|N|100.343677|E|display=title}}
<!-- Geobox as per [[Liberty Bell]] -->
[[Berkas:Seri-rambai-cannon-penang.jpg|280px|jmpl|Meriam ''Seri Rambai'' di [[Benteng Cornwallis]], [[George Town, Penang|George Town]], [[PenangPulau Pinang]], [[Malaysia]].]]
 
'''''Seri Rambai''''' adalah sebuah [[meriam]] Belanda abad ke-17 yang disimpankini berada di [[Benteng Cornwallis]] di [[George Town, Penang|George Town]], sebuah [[Situs Warisan Dunia]] UNESCO dan ibukotaibu kota negara bagian Malaysia [[PenangPulau Pinang]], Malaysia. Meriam tersebut merupakan meriam kuninganperunggu terbesar di [[Malaysia]]; sejarahnya, diperbincangkan didalam ''[[Journalberbagai oflegenda thedan Malaysianramalan Branchmaupun ofsebagai thesimbol Royal Asiatic Society]]''kesuburan.
 
Sejarah meriamMeriam tersebut dididatangkan ke kawasan [[Selat Malaka]] dimulai pada awal 1600an ketika para1600-an, pejabatsaat [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC) mempersembahkannya kepada [[Sultan Johor]] dalamdemi rangkamendapatkan mengembalikan izinkonsesi dagang. Kurang dari sepuluhPada tahun kemudian1613, Johor[[Kesultanan dihancurkanAceh]] menyerang dan menghancurkan Johor, sultanmenawan tertangkapSultannya danserta membawa pulang ''Seri Rambai'' dibawa ke [[Kesultanan Aceh|Aceh]]. Menjelang akhir abad kedelapan belaske-18, meriam tersebut dikirim Aceh ke [[Selangor]] dan ditempatkan di sebelah salah satu benteng atas buktidekat kota tersebut. Pada 19711871, para bajak laut merebut sebuah [[kapalNegeri-Negeri Selat|pemerintah kolonial jungBritania]] Penang,(Inggris) membunuhmenyerang paraSelangor penumpangsebagai danbalasan krunya,atas danserangan membawabajak kapal curian tersebut ke Selangorlaut. [[Negeri-Negeri Selat|Pemerintah kolonial Inggris]] menanggapinya denganBritania membakar kota tersebut, menghancurkan bentengnya dan menyitamerampas ''Seri Rambai''. Menurut legenda, meriam tersebut ditenggelamkan dalam laut lepas George Town dan ditinggalkan selema beberpaa tahun sebelum diangkat oleh seorang bangsawan Selangor. Meriam tersebut aslinyalalu disimpan di Esplanade, Penang;di padaGeorge 1950anTown, meriamdan tersebutpada 1950-an dipindahkan ke pelataran Benteng Cornwallis.
 
== Latar belakang ==
Sejarah Asia Tenggara diwarnai dengan kisah-kisah sejarahterkait meriam: beberapaada yang dikatakan memiliki kekuatan supranatural; beberapaada yang dihormati karena signifikansimemiliki kebudayaan danarti spiritual merekadan budaya; yangada lainnyayang dikenal karena hadir didalam momen-momen penting dalam sejarah wilayahnya.{{sfnm|Andaya|1992|1pp=48–49|Watson Andaya|2011|2pp=26–28}} ''[[Hmannan Yazawin|Kronik Istana Kaca]]'' dari Burma mencatat sebuah kisah tentang [[Perang Burma-Siam (1765–1767)|Perang Burma-Siam]] (1765–1767) yang mengilustrasikan propertisifat-propertisifat ilahisupranatural yang menyebutsebuah meriam tertentu. Setelah upaya mengulangmenghalau serangan-serangan Burma di [[Kerajaan Ayutthaya|ibukotaibu kota Siam]] mengalami kegagalan, Raja Siam memerintahkan agar jiwa"roh penjaga" kota tersenbuttersebut, sebuah meriam besar bernama ''Dwarawadi'', dipakaidigunakan untuk mengambatmenghambat pergerakan musuh. MeriamSebuah tersebutupacara dihormatidiadakan secarauntuk seremonialmemasang dan diarahkanmenembakkan meriam tersebut ke kamparah musuh, namun tembakannyamesiunya salahgagal sasaranmeledak. Khawatir penjagakarena kotatelah tersebutdiabaikan hengkangsang roh penjaga, para pejabatpetinggi rajakerajaan memutuskanmemohon untukagar menyerahkansang raja kedaulatanmenyerah merekasaja.{{sfnm|Phraison Salarak|1914–1915|1pp=47–48}}{{efn|Meriam lain dari [[Kerajaan Ayutthaya|periode Ayuthaya]] Thailand adalah ''Phra Phirun'', yang tercatat dalam ''Kronik Kerajaan Ayuthaya''. Ceritanya mengisahkan soal bagaimana Raja [[Narai]] berusaha untuk mendemonstrasikan pengerahan luang dari teman dekat dan orang kepercayaannya, [[Constantine Phaulkon|Constance Phaulkon]]. Raja memerintahkan para abdinya untuk memastikan berat meriam agar sesuai dengan yang mereka inginkan. Anggota bangsawan tersebut membicarakan permintaan raja dan membuat sebuah set dari skala berat. Niatan tersebut berakhir dengan kegagalan Phaulkon menyelesaikan masalah tersebut dengan menawarkan meriam tersebut dan menandai tanda air pada sisi perahunya. Ia kemudian mengganti meriam tersebut dengan batu dan bata sampai tawaran jatuh pada tingkat yang sama. Berdasarkan berat batu dan bata, ia dapat menhitung berat meriam tersebut. Kurang dari seabad kemudian, ''Phra Phirun'' hancur saat perang Burma-Siam.{{sfnm|Sewell|1922|1pp=22–23}}}}
 
Slaah satu simbol fertilitas terkenal diDi [[Jakarta]] adalah, [[Meriam Si Jagur]], sebuah meriam Portugis yang dipamerkan di sebelah [[Museum Fatahillah]], dijadikan simbol kesuburan.{{sfnm|Samodro|2011|1pp=193–199|Gibson-Hill|1953|2p=161|}} Penulis [[Aldous Huxley]] pada tahun 1926 menyebut meriam tersebut sebagai "TuhanDewa prostatBersujud" yang wanita butuhkandibelai, duduk bersiladiduduki dan berdoadimintai untukdoa oleh wanita yang ingin memiliki anak-anak.{{sfnm|Huxley|1926|1pp=205–207}} SebuahAda pula meriam ''[[Phaya Tani]]'' yang berada di dekat halaman gedung [[Kementerian Pertahanan (Thailand)|Kementerian Pertahanan Thailand]] di [[Bangkok]]. yangMeriam dikenal sebagai ''[[Phaya Tani]]'', sebuah meriam yangini direbut dari [[Kerajaan Pattani|Kesultanan Pattani]] pada 1785.,{{sfnm|Watson Andaya|2013|1pp=41–45|Sewell|1922|2pp=15–17}} Meriam tersebutdan merupakan sebuah simbol identitas kebudayaanbudaya di Pattani. danRasa esensikehilangan menonjolakibat yangdirampasnya hilangmeriam yangini disebabkanmasih olehterasa perampasannyadi masih terasaPattani sampai sekarang: saat Bangkok menolak untuk mengembalikan meriam tersebut dan sebagai gantinyamalah mengirim sebuah replika pada tahun 2013, para terdugapengebom yang diduga pemberontak mengebommenghancurkan replikanyareplika tersebut sembilan hari kemudian.{{sfnm|Watson Andaya|2013|1pp=41–45|Replica Cannon Bombed Nine Days After its Installation (''Isranews Agency'')|2013|}}
 
== ''Seri Rambai'' ==
[[Berkas:Lion-on-seri-rambai.jpg|280px|jmpl|Sebuah gambar dekoratif di depan [[trunion]]nya yang menampilkan tiga pasang singa. Setiap pasang dipisah dengan bunga-bungaan.]]
''Seri Rambai'' adalah sebuah meriam Belanda yang ditempatkan di pelataranatas tembok [[Benteng Cornwallis]] di [[George Town, Penang|George Town]], ibukotaibu kota [[Penang]] dan sebuah [[Situs Warisan Dunia]] [[UNESCO]].{{sfnm|Far and Malay (''The Sunday Times'')|2013}} Dua artikel tentang meriam tersebut diterbitkan di ''[[Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society]]''. Artikel pertama adalah sebuah penjelasan singkat dari sejarah meriam tersebut di [[Selat Malaka]]; artikel kedua adalah sebuah kajian mendetilmendetail yang diriset oleh [[Carl Alexander Gibson-Hill]], seorang mantan direktur [[Museum Nasional Singapura]] dan presiden Perhimpunan Fotografi di kota-negara tersebut.{{sfnm|Douglas|1948|1pp=117–118|Gibson-Hill|1953|2pp=157–161|Dr Gibson-Hill Found Dead in Bath (''The Straits Times'')|1963}} Surat-surat kabar juga membahas meriam tersebut; pada 2013, ''[[The Sunday Times (Singapura)|Sunday Times]]'' memulai sebuah fiturartikel tentang Penang dengan komentar "Meriam-meriam tak selalu memiliki nama, namun Seri Rambai, di tembok Benteng Fort Cornwallis, merupakanadalah sesuatu yang dikhususkancukup spesial".{{sfnm|Far and Malay (''The Sunday Times'')|2013}}
 
''Seri Rambai'' memilikidapat beratmenembakkan peluru 28 [[poundpon (satuan berat)|pon]], memiliki panjang 127.5 inch (3.25325&nbsp;m)cm dengan kaliber 6.1 inch; (15&nbsp;cm); barelnyalarasnya berukuran 118.75 inch302&nbsp; (3.02 m)cm. Meriam tersebut dipasangdicetak pada 1603 dan merupakan meriam perunggu terbesar di Malaysia. DiMeriam bagianini depan,memiliki pegangan bergaya lumba-lumba, dan di depannya menjaditerdapat bagian deokratifdekoratif yang menampilkan tiga pasangan [[singa (heraldik)|singa heraldik]] dengan ekor melingkar yang panjang. Setiap pasang menghadapsinga mengapit sebuah vas yang berisi bunga. AntarDi antara pegangan dan segelcap [[Perusahaan Hindia Belanda|VOC]] adalahdi pangkalnya terdapat sebuah inskripsi [[abjad Jawi|Jawi]], dilapisi denganberhias perak, merayakanyang menceritakan perebutandirebutnya meriam tersebut oleh Aceh pada 1613. CincinDi dasarbagian dihiaspangkal denganterdapat tanda tangan pembuat meriam tersebut danbeserta tanggal pembuatannya, yang dicetak melingkari meriam dalam bentuk "cincin".{{sfnm|Gibson-Hill|1953|1pp=149, 157–158, 172}}{{efn|''Seri Rambai'' terbuat dari perunggu, dengan campuran tembaga dan timbal, namun seperti kebanyakan alat artileri perunggu, ini umum disebut sebagai meriam bras atau tembakan bras.{{sfnm|Lefroy|1864|1p=5}} Sebuah meriam yang diletakkan di sebelah tiang bendera di [[Royal Hospital Chelsea]] menunjukkan bagaimana terminologi berbeda ini dapat penyamaan: meskipun meriam tersebut dilabeli "Meriam Bras (Siam)", sebuah artikel yang diterbitkan dalam ''Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society'' menekankan bahwa meriam tersebut terbuat dari perunggu.{{sfnm|Scrivener (1981)||1p=169|Sweeney (1971)||2p=52}}}}{{efn|Dr Gibson-Hill menyatakan bahwa tanda tangan pembuat meriamnya adalah IAN BERGERUS.{{sfnm|Gibson-Hill|1953|1p=157}} Nama sebenarnya adalah Jan Burgerhuis (juga disebut Burgerhuys), seorang Belanda yang bermukim di [[Middelburg]] dan mensuplai meriam ke [[Kelaksamanaan Zeeland]] dan membuat lonceng-lonceng untuk gereja-gereja di Skotlandia.{{sfnm|1a1=Bouchaud|1a2=Peyronnet|1a3=Krompholtz|1a4=Labourdette|1y=2014|1p=144|2a1=Puype|2a2=Van Der Hoeven|2y=1996|2pp=24, 26|3a1=Clouston|3y=1947–48|3p=175}} Barang lainnya yang diketahui berasal dari orang tersebut meliputi dua meriam perunggu yang disimpan di [[Benteng Belvoir]], [[Virginia]]. Mereka diberikan kepada Jepang oleh Perusahaan Hindia Belanda pada akhir abad ke-17 dan direbut oleh pasukan Amerika pada Perang Dunia II. Kedua meriam tersebut dipasang pada 1620an oleh putra Jan, Michael.{{sfnm|Bronze Cannon Conservation: Fort Belvoir (''Conservation Solutions'')|}} Meriam lainnya yang dibuat oleh Michael dilelang di [[Bonhams]] pada 2007. Katalog menyatakan "himpunan membesarnya dari bagian melingkar di bagian tengah atas, di sebuah vas yang berisi buah antar kuda yang saling berhubungan", sebuah rancangan yang tampak mirip dengan ''Seri Rambai''. Meriam tersebut adalah bagian dari koleksi pribadi dan tak ada tanda-tanda bahwa itu diberikan.{{sfnm|A Very Fine and Impressive Dutch 24 Pdr. Bronze Cannon (''Bonhams'')|}}}}
 
== Sejarah ==
=== Insiden ''Santa Catarina'' ===
Upaya Belanda merebutuntuk kontrolmenguasai perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara denganbergantung pada dua strategi utama: pertama, menyerang langsung aset-aset IberiaSpanyol dan Portugis di kawasan tersebut, yangtermasuk meliputibenteng kekuatan PortugalPortugis di [[Malaka Portugis|Malaka]] danmaupun perkapalanpelayaran Spanyol di antara [[Galeon Manila|Manila dan Acapulco]]; kedua, memalsukanmembuat aliansipersekutuan dengan para penguasa-penguasa lokalsetempat dan menawarkan perlindunganbantuan militer dengan balasansyarat hakkonsesi perdagangandagang.{{sfnm|Borschberg|2002|1pp=59–60}} Sebuah aliansi penting dikonsolidasikan padaPada 1603, saatVOC kapal-kapalmemulai Perusahaanpersekutuan Hindia Belanda bergabungpenting dengan pasukan [[Kesultanan Johor]], dan mereka menggabungkan kekuatannya untuk merebut ''[[Santa Catarina (kapal)|Santa Catarina]]'', sebuah [[Kerakah|kapal kerakah]] Portugis yang sedang melewati [[Selat Singapura]].{{sfnm|Borschberg|2002|1pp=60–61|Borschberg|2004|2pp=13–15}} Kargo dari kapal tersebut kemudian dijual ke Eropa untuk sekitar 3.5&nbsp;juta [[florin]], setara dengan setengah bayaranmodal Perusahaanawal HindiaVOC, Belandadan dua kali lipat dari bayaranmodal [[EastPerusahaan India Company|British EastHindia IndiaTimur CompanyBritania]].{{sfnm|Borschberg|2010|1p=68}} Setelah kejadian tersebut, mungkin pada 1605, para pejabat BelandaVOC memberikanmenghadiahkan ''Seri Rambai'' kekepada [[Sultan Johor]].{{sfnm|Gibson-Hill|1953|1pp=159–160}}{{efn|Sebuah catatan sejarah Malaka dari awal abad kedelapan belas yang ditulis oleh [[François Valentijn]] menyatakan bahwa seorang komandan Belanda datang ke Hokor menjelang akhir 1605 dan memberikan sultan dengan dua meriam perunggu dan sebuah surat dari [[Maurice, Pangeran Oranye|Pangeran Maurice dari Nassau]]. Dr Gibson-Hill menyebutnya "sangat tampak" bahwa ''Seri Rambai'' adalah salah satu dari dua meriam tersebut.{{sfnm|Gibson-Hill|1953|1pp=159–160}}}}
 
=== Kesultanan Aceh ===
Salah satu pesaing utama Johor pada masa itu adalah [[Kesultanan Aceh]], sebuah entropotpusat perdagangan kosmopolitan dan pusat pembelajaran agama dan ideologi. Kebangkitan Aceh dimulai pada awal 1500an:1500-an. padaSelama dekade-dekadebeberapa dasarwarsa berikutnyaselanjutnya, kesultanan tersebut meluaskan wilayahnya di [[Sumatra]] dan diberisempat meminta bantuan militer dari [[Suleiman I]] dalam rangka menangkismenyingkirkan Portugis dari Malaka.{{sfnm|Reid|2006|1pp=39–41, 47–48, 56–57, 59–60}} Pada 1613, Aceh meluncurkanmelancarkan serangan ke Johor, menghancurkan ibukotanyaibu kotanya dan menjadikanmenawan sang sultan, keluarganya, danbeserta parapengikut rekannyadekatnya. sebagaiAceh tahanan.merebut ''Seri Rambai'' direbut saat serangan tersebut: sebuahdan inskripsimembawanya Jawipulang: di tentanglaras meriam tersebut mencatatkini soalterdapat catatan beraksara [[Abjad Jawi|Jawi]] yang menyebutkan peristiwa tersebut dan para perwira [[sukupanglima Aceh|Aceh]] yang terlibat.{{sfnm|Douglas|1948|1pp=17–18}}{{efn|Inskripsi Jawi tersebut diterjemahkan menjadi "Pembuangan Sultan. Ditangkap oleh kami, Sri Perkasa Alam Johan Berdaulat, pada masa saat mereka memerintahkan Orang Kaya Seri Maharaja dengan para kaptennya dan Orang Kaya Laksamana dan Orang Kaya Raja Lela Wangsa untuk menyerang Johor, pada tahun 1023 A.H.".{{sfnm|Douglas|1948|1pp=17–18}} Seperti yang [[Anthony Reid (akademisi)|Profesor Anthony Reid]] sebutkan dalam ''Verandah of Violence: The Background to the Aceh Problem'', Sri Perkasa Alam adalah nama resmi dari [[Sultan Iskandar Muda|Iskandar Muda]], Sultan Aceh.{{sfnm|Reid|2006|1p=55}}}}
 
=== Insiden Selangor ===
Tak ada catatan sejarah tentang meriam tersebut antara 1613 dan 1795,. saatPada 1795, Aceh mengirim ''Seri Rambai'' kekepada [[Sultan Selangor|Sultan Ibrahim]] dari [[Selangor]] sebagai balasanuntuk atasmembalas jasa-jasa saudaranyaseorang saudara Sultan Ibrahim dalam sebuah kampanye militerperang.{{sfnm|Douglas|1948|1p=118}} Insiden Selangor dimulai padaPada Juni 1871, saatsekelompok parabajak pembajaklaut merebut sebuah [[kapal jung]] Penang, menewaskan tiga44 puluh empat penumpangawak dan krunyapenumpangnya, dan membawa kapal tersebut ke Selangor. [[Negeri-negeri Selat|Pemerintah kolonial InggrisBritania]] menanggapinya: dengan mengerahkan sebuah [[kapal uanguap]] dan sebuah kapal perang milik [[RoyalAngkatan NavyLaut Britania Raya|Angkatan Laut Britania]] dikerahkan ke Selangor dengan perintah untuk menangkap para pembajak dan mengambalikan kapal jung yang dirampas.{{sfnm|Affair with Pirates (''The Straits Times'')|1920}} Setelah serangkaian keteganganpertempuran dan kedatangandatangnya bantuan pasukan pendukung dan artileri, kota tersebut dibakar, benteng-bentengbentengnya dihancurkan dan ''Seri Rambai'' dibawa ke Penang.{{sfnm|Affair with Pirates (''The Straits Times'')|1920|Gibson-Hill|1953|2pp=160–161}} RasaSaat itu, rasa kehilangan meriam tersebut sangat terasa di Selangor; nubuatmenurut lokalsebuah menyatakan bahwa hanyaramalan saat meriam tersebut dipulangkansetempat, kota tersebut akan meraih kembali ketonjolankemasyhuran lamanya hanya jika ''Seri Rambai'' dipulangkan.{{sfnm|Watson Andaya|2011|1p=28}}
 
=== Penang ===
Menurut legenda, ''Seri Rambai'' taktidak benar-benar dibawaditurunkan kedi Penang namuntetapi terbawadibuang aruske airlaut kelepas pantai George Town dan hengkangdibiarkan selama hampir satu dekadedasawarsa. CeritaMenurut tersebutcerita mengisahkan soal bagaimanaini, meriam tersebut kemudianakhirnya diraihdipungut kembali oleh seorang bangsawan Selangor yang mengikatkan tali panjang ke meriam tersebut, dan memerintahkansecara agarmagis meriam tersebut diapungkanmengapung dan bergerak ke pesisirdaratan atas perintah sang bangsawan.{{sfnm|Douglas|1948|1p=118|Gibson-Hill|1953|2p=161}} Sampai 1950an1950-an, meriam tersebut dipamerkan di [[Esplanade, Penang|Esplanade]] di jantung kota George Town, berdekatan dengan Benteng Cornwallis.{{sfnm|1a1=Gibson-Hill|1y=1953|1p=157|2a1=Bouchaud|2a2=Peyronnet|2a3=Krompholtz|2a4=Labourdette|2y=2014|2p=129}}{{efn|Kartu-kartu pos Vintage dan sebuah foto lama dari ''Seri Rambai'' pada Esplanade di Penang direproduksi dalam buku Profesor Jin Seng Cheah, ''Penang: 500 Early Postcards''. Dalam plat 132 dan 133, meriam tersebut terlihat bersebelahan dengan garis pantai, menyentuh laut; plat 123 menunjukkan bahwa meriam tersebut berada pada posisi yang sama tak lama setelah PDII.{{sfnm|Cheah|2012|1pp=84–85}}}} MeriamDi sinilah meriam tersebut dikenal dengandiberi nama Melayunya, ''Seri Rambai'', dan reputasinyamemperoleh reputasi sebagai simbol fertilitaskesuburan.{{sfnm|Douglas|1948|1p=118|Gibson-Hill|1953|2p=161}} Meriam tersebut direbutsempat diamankan pada masa [[Sejarah Penang#Perang Dunia II|pendudukan Jepang]] pada Perang Dunia II, namun dikembalikan ke Esplanade setelah pertikaian-pertikaianperang padamselesai.{{sfnm|Gibson-Hill|1953|1p=157}} Pada 1953, sebuah artikel dalam ''[[The Straits Times|Straits Times]]'' membahasmelaporkan rencanasebuah untuk menemukanpencarian meriam lama untuk simpanandipajang di Benteng Cornwallis, menyatakanmenyebutkan bahwa meriam tersebutterdekat saat itu adalahada yangdi palingEsplanade, dekatsekitar dengan200 Esplanade,meter dengandari jaraklokasi 200Benteng yardCornwallis.{{sfnm|Wanted: Old Cannon for Fort (''The Straits Times'')|1953}} Pada 1970, ''Seri Rambai'' telah ditempatkan di pelataranatas tembok Benteng Cornwallis, dengantetapi menghilangkansalah rodasatu untukrodanya sudah tidak ada pembawaannyalagi.{{sfnm|Dutch Carriage for Cannon (''The Straits Times'')|1970}}
 
== "Meriam Mengapung" Butterworth ==
Di dekat terminal feri di [[Butterworth, Penang|Butterworth]] (kota terbesar kedua di Pulau Pinang yang berada di daratan Malaya), terdapat sebuah meriam tua yang menurut tradisi Tionghoa lokal sempat meyakini merupakanadalah pasangan perempuanwanita dari ''Seri Rambai''. CeritaMenurut tersebutkisah mengisahkanini, soal bagaimana mariammeriam tersebut meninggalkan "pasangankekasih"nya dan mengapung didari sepanjang selat dariPulau Penang ke Butterworth. SebuahRiwayat tradisidari kalangan Melayu menyebutmemberikan sejarahkisah asal-usul yang berbeda daribagi meriam Butterworth ini, namunmeski sama-sama meyakini bahwa ''Seri Rambai'' adalahmemiliki salah satu pasangannyapasangan.{{sfnm|Coope|1947|1pp=126–128}} Kemungkinan ''Seri Rambai'' memiliki sebuahadanya kembaran atau "kerabat" ''Seri Rambai'' bukannya dugaan tanpa sebabdasar. Seorang peneliti yang mengkaji ''Si Jagur'' di Jakarta menemukan sebuah meriam serupa di Museum Militer Lisbon dan menyatakanmenyimpulkan bahwa keduanya dibawadibuat oleh Manuel Tavares Bocarro, seorang pemimpin Portugis di [[Makau]].{{sfnm|Guedes|2011|1pp=56–57}} Sebuah cerita menyatakan bahwa ''Phaya Tani'' di Pattani memiliki sebuah kembaran, yang bernama ''Seri Negara''. Keduanya direbut saat penaklukanPattani kesultanan tersebut olehditaklukkan Siam dan diperintahkan untuk dibawa ke Bangkok. Satu versi dari cerita tersebut mengisahkan bagaimanabahwa ''Seri Negara'' dibawajatuh ke laut di Teluk Pattani saat sedang diangkut memakaike atas kapal; klaim lainnya menyatakan bahwa meriam tersebut hilang di laut saat kapal Siam yang mengangkatnya tenggelam.{{sfnm|Syukri|1985|1p=71|Sewell|1922|2pp=15–17}}
 
== Catatan ==
Baris 247:
}}
* {{Citation
|last=Sewell
| first=C.A. Seymour
|year=1922
|title=Notes on Some Old Siamese Guns
|journal=Journal of the Siam Society
|volume=15
| issue=1
| pages=1–43
|url=http://www.siamese-heritage.org/jsspdf/1921/JSS_015_1d_Sewell_SomeOldSiameseGuns.pdf
|ref={{sfnRef|Sewell1922}}
|issn=0857-7099
|accessdate=2016-05-06
|archive-date=2016-05-05
|archive-url=https://web.archive.org/web/20160505041514/http://www.siamese-heritage.org/jsspdf/1921/JSS_015_1d_Sewell_SomeOldSiameseGuns.pdf
|dead-url=yes
}}
* {{Citation
Baris 305 ⟶ 312:
|date=24 January 2013
|url=http://www.thesundaytimes.co.uk/sto/travel/Destinations/Asia/article1200622.ece
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6glcTOXBl?url=http://www.thesundaytimes.co.uk/sto/travel/Destinations/Asia/article1200622.ece
|archivedate=14 April 2016-04-14
|ref={{sfnRef|Far and Malay (.27.27The Sunday Times.27.27)2013}}
|accessdate=2016-05-06
|dead-url=no
}}
* {{Citation
Baris 369 ⟶ 378:
{{Refend}}
{{artikel pilihan}}
 
[[Kategori:Meriam terkenal]]