Shin Kyuk-ho: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'jmpl|Shin Kyuk-ho '''Shin Kyuk-ho''' ({{Korean|hangul=신격호}}; {{lahirmati||3|11|1921||19|1|2020}}) adalah seorang pengusaha Korea. Pada 1941, ia merantau ke Jepang untuk belajar teknik kimia di Universitas Waseda. Setahun kemudian, ia memutuskan untuk membangun pabrik penanak nasi dengan modal pinjaman sebesar 60.000 yen. Namun, karena pada saat itu Jepang tengah memasuki fase kekalahannya dari sekutu, ia harus mer...'
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 2:
'''Shin Kyuk-ho''' ({{Korean|hangul=신격호}}; {{lahirmati||3|11|1921||19|1|2020}}) adalah seorang pengusaha Korea. Pada 1941, ia merantau ke [[Jepang]] untuk belajar [[teknik kimia]] di [[Universitas Waseda]]. Setahun kemudian, ia memutuskan untuk membangun pabrik [[penanak nasi]] dengan modal pinjaman sebesar 60.000 yen. Namun, karena pada saat itu Jepang tengah memasuki fase kekalahannya dari sekutu, ia harus merelakan pabriknya ikut hancur diledakkan oleh bom udara pasukan sekutu. Akibatnya, usahanya pun ikut terkubur.
 
Ia menjajaki banyak bidang bisnis seperti misalnya produksi [[krim wajah]]. Namun usaha tersebut juga tidak berjalan mulus. Pada 1948, ia mendirikan [[Lotte]] dengan bisnis awal menjual [[permen karet]]. Berawal dari bisnis permen karet, Lotte bisa terus berkembang menjadi perusahaan multinasional yang besar. Mengandalkan rasa yang khas, perusahaan miliknya berkembang pesat. Pada 1963, perusahaan sudah memiliki 3.000 pegawai. Perkembangan tersebut mendorongnya untuk merambah ke ranah bisnis lainnya seperti [[cokelat]], [[konveksikonfeksi]], hingga [[properti]].
 
Setelah mendulang kesuksesan pada bisnisnya, ia memutuskan kembali ke negara asalnya yakni [[Korea Selatan]] pada 1966 dan bergabung dengan aliansi pengusaha Korea lainnya untuk menjalin kerja sama dalam rangka membangkitkan kembali ekonomi negaranya pasca perang. Kesuksesannya membuat ia dan keluarganya dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 136 di dunia vesi majalah [[Forbes]] 2006. Tiga tahun kemudian, ia naik peringkat menjadi orang terkaya di dunia nomor 38. Pada akhir hayatnya, Shin diketahui memiliki kekayaan hingga 270,5 miliar won pada 2016 atau setara Rp3,45 triliun.<ref>{{cite web|url=https://medan.inews.id/read/132885/mengenal-sosok-shin-kyuk-ho-awali-bisnis-berjualan-permen-karet-hingga-dirikan-lotte|website=iNews Medan|title=Mengenal Sosok Shin Kyuk Ho, Awali Bisnis Berjualan Permen Karet hingga Dirikan Lotte}}</ref>