Sidratul Muntaha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 37:
=== Mendapatkan Perintah Salat ===
Di Sidratulmuntaha ini Nabi [[Muhammad]] mendapatkan perintah [[salat lima waktu]]. Perintah melaksanakan salat tersebut pada awalnya adalah 50 kali setiap harinya. Akan tetapi, karena pertimbangan dan saran Nabi Musa serta permohonan Nabi Muhammad sendiri, serta kasih dan sayang Allah, jumlahnya menjadi hanya 5 kali saja. Di antara hadis mengenai hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud.<ref>
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: "Nabi kalian diperintah lima puluh kali salat (sehari semalam), kemudian dia meminta keringanan Tuhan kalian agar menjadikannya lima kali salat." Hadits riwayat Ibnu Majah (1400) dengan redaksi di atas, dan Ahmad (2884). Menurut [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]], hadits ini hasan lighairih.</ref> (hadist ini, tidak kuat sandarannya di Al Qur'an, tidak ada dalilnya, di Al Qur'an)
 
Dari Abdullah (bin Mas'ud), ia telah berkata: "Ketika Rasulullah diisrakan, dia berakhir di Sidratulmuntaha (yang bermula) di langit keenam. (Hadis ini dongeng tidak kuat sandarannya ke Alquran) Ke sanalah berakhir apa-apa yang naik dari bumi, lalu diputuskan di sana. Dan ke sana berakhir apa-apa yang turun dari atasnya, lalu diputuskan di sana."
 
Ia berkata: "Kemudian Rasulullah diberi tiga hal: Diberi salat lima waktu dan diberi penutup Surah Al-Baqarah serta diampuni dosa-dosa besar bagi siapapun dari umatnya yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun".<ref>HR [[Imam Muslim|Muslim]] (173) dengan redaksi di atas, at-Tirmidzi (3276), an-Nasai (451), dan Ahmad (3656 & 4001).</ref>