Silase: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 10:
Manfaat silase adalah sebagai berikut:
 
* Selama fermentasi, [[bakteri]] yang berperan di dalamnya bekerja pada kandungan [[selulosa]] dan [[karbohidrat]] pada pakan untuk menghasilkan [[asam lemak volatil]] seperti [[asam asetat]], [[asam propionat|propionat]], [[asam laktat|laktat]], dan [[asam butirat|butirat]]. Keberadaan [[asam lemak]] menurunkan [[pH]] sehingga menciptakan lingkungan di mana bakteri perusak tidak bisa hidup. Sehingga asam lemak volatil berperan sebagai pengawet alami. Pengawetan ini merupakan hal yang penting dilakukan ketika pakan hijauan tidak tersedia di [[musim dingin]].
* Ketika melalui proses fermentasi, selulosa dari hijauan pecah sehingga ketika dimakan oleh hewan ternak, jalur pencernaan pada perut ruminansia menjadi lebih singkat sehingga mempercepat penyerapan [[nutrisi]].<ref>Heiman, Caley. The silage puzzle: Overcoming common challenges. The Progressive Dairyman. http://www.progressivedairy.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4783:the-silage-puzzle-overcoming-common-challenges&catid=46:feed-and-nutrition&Itemid=72 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131023060639/http://www.progressivedairy.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4783:the-silage-puzzle-overcoming-common-challenges&catid=46:feed-and-nutrition&Itemid=72 |date=2013-10-23 }}</ref><ref>J. G. Buchanan-Smith. An investigation into palatability as a factor responsible for reduced intake of silage by sheep. Animal Production: Volume 50(2) / April 1990, pp 253-260. http://journals.cambridge.org/action/displayFulltext?type=1&fid=7387032&jid=ASC&volumeId=50&issueId=02&aid=7387024</ref>
* Beberapa organisme pelaku fermentasi memproduksi vitamin, seperti [[lactobacillus]] yang menghasilkan [[asam folat]] dan [[vitamin B12]].<ref>Filipe Santos et al. High-Level Folate Production in Fermented Foods by the B12 Producer Lactobacillus reuteri JCM1112. APPLIED AND ENVIRONMENTAL MICROBIOLOGY, May 2008, Vol. 74, No. 10, p. 3291–3294. http://aem.asm.org/content/74/10/3291.full.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180721212515/http://aem.asm.org/content/74/10/3291.full.pdf |date=2018-07-21 }}.</ref>
* Silase dapat ditambah dengan berbagai bahan seperti [[bekatul]] selama proses pembuatannya, untuk menambah nutrisi dan memperbaiki karakteristik fisik dan kimiawi silase.<ref>{{cite journal |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43152 |title = Pengaruh Penambahan Dedak Padi dan lactobacillus plantarum 1BL-2c dalam Pembuatan Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) |last1= Ridwan |first1 = R. |last2 = Ratnakomala |first2 = S. |last3 = Kartina |first3 = G. |last4 = Widyastuti |first4 = Y. |journal = Media Peternakan [[Institut Pertanian Bogor|IPB]] |year = 2005}}</ref>