Silogisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Silogisme tidak bisa dipisahkan dengan [[logika]]. Logika sendiri berasal dari [[bahasa Latin]] yaitu "''logos"'' yang memiliki arti [[Perkataan benar|perkataan]]. Kata "''Logika''" pertama kali diperkenalkan oleh tokoh bernama [[Zeno]] dari Citium. Lahirnya sebuah ''logika'' dirintis oleh golongan [[Sofis]], [[Sokrates]], dan [[Plato]]. [[Aristoteles]] adalah tokoh yang mengembangkan tentang ''logika.'' Ia menulis enam [[buku]] yang berkaitan dengan logika yaitu, ''Categoriae'' (berisi tentang [[Pengertian|pengertian-pengertian]]), ''De Interpretatiae'' (membahas tentang [[Keputusan kebijakan|keputusan-keputusan]]), ''Analitica Priora'' (membahas tentang silogisme), ''Analitica Posteriora'' (membahas tentang [[pembuktian]]), ''Topika'' (membahas tentag teknik [[Debat|berdebat]]), dan ''De Sophisticis Elenchis'' (membahas tentang kesalahan-kesalahan dalam [[Pikiran|berpikir]]). Dari buku tersebutlah muncul istilah silogisme.<ref>{{Cite web|last=Zulaikah|first=Siti|date=2015-11-25|title=Silogisme Matematik Hubungannya dengan Proses Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi: Sebuah Analisis Filosofis|url=https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4728/1/113511026.pdf|website=Eprints Walisongo|page=12|access-date=2021-03-12}}</ref> Definisi aristoteles mendefinisikan silogisme adalah wacana di mana hal-hal tersebut menyatakan sesuatu untuk mengikuti kebutuhan dari sebuah keberadaan. Namun pada praktiknya begitu membatasi istilah itu dalam argumen mengandung tempat dan kesimpulan yang masing-masing merupakan proposisi kategoris.<ref>{{Cite web|last=Haplos|date=8 Juni 2020|title=Sejarah Logika Silogisme|url=https://delphipages.live/id/filsafat-agama/masalah-filsafat/syllogisms|website=delphipages.live|access-date=03/2/2022|archive-date=2022-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220104081542/https://delphipages.live/id/filsafat-agama/masalah-filsafat/syllogisms|dead-url=yes}}</ref>
 
Penemu pemikiran silogisme adalah seorang filsuf terkenal di masanya. Menurut dia silogisme ini terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Aristoteles menyebutkan bahwa silogisme begitu berhubungan dengan premis awal dan kedua hingga pada keputusan yang ada.<ref name=":0">{{Cite web|last=Tysara|first=Laudia|date=25 November 2021|title=Silogisme adalah Metode Penalaran Deduktif, Ini Peranan, Macam-macam dan Contohnya|url=https://hot.liputan6.com/read/4720108/silogisme-adalah-metode-penalaran-deduktif-ini-peranan-macam-macam-dan-contohnya|website=liputan6.com|access-date=03/1/2022}}</ref> Singkatnya dapat dikatakan bahwa terapi rasional-emotif berupaya dalam memberikan kebenaran penalaran sebagai bentuk menghapus emosi yang tidak dikehendaki. Penjelasan secara gamblang hakekat itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu, dua aspek bentuk penalaran (Konklusi dan premis) kemudian dua macama penalaran yang saling berkaitan.<ref>{{Cite web|last=Efendi|first=Jon|date=2 Agustus 2019|title=Terapi Silogisme dalam Terapi Rasional-Emotif Pada Anak Tunagrahita Ringan|url=http://repository.unp.ac.id/1586/1/JON%20EFENDI_62_10.pdf|website=repository.unp.ac.id|page=7|access-date=3/1/2022}}</ref>