Skadron Udara 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NotRicard (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| country = [[Indonesia]]
| allegiance =
| branch = [[Berkas:LambangInsignia TNIof AUthe Indonesian Air Force.pngsvg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
| type = Satuan Angkut
| role =
| size =
| command_structure = [[Wing Udara 1]]
| garrison = Lanud HuseinHalim SastranegaraPerdanakusuma, BandungJakarta timur
| garrison_label =Markas
| nickname =
Baris 31:
| website = [http://www.tni-au.mil.id www.tni-au.mil.id]
}}
'''Skadron Udara 2 Angkut''' disingkat ('''Skadud 2''') adalah skadron pesawat angkut tertua yang dimiliki [[TNI Angkatan Udara]] dan berada dibawah kendali [[Wing Udara 1]], [[Lanud Halim Perdanakusuma]] yang bermarkas di [[Jakarta Timur]].<ref>{{Cite web |url=http://tni-au.mil.id/content/perkembangan-skadron-skadron-tni-angkatan-udara |title="Perkembangan Skadron-Skadron TNI Angkatan Udara" |access-date=2016-02-18 |archive-date=2015-07-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150705230819/http://tni-au.mil.id/content/perkembangan-skadron-skadron-tni-angkatan-udara |dead-url=yes }}</ref> Sejak terbentuk hingga saat ini, Skadron Udara 2 ber-home base di [[Lanud Halim Perdanakusuma]], dengan kekuatan [[Douglas C-47 Skytrain|C-47 Dakota]] (1950-an), [[Ilyushin Il-14]], Avia-14 (1970-an), [[Fokker F27|Fokker 27 Troopship]] (1976 - 2012), [[CN-235]] (1993 - sekarang2019) dan C-295M (2012 - sekarang).<ref>[http://militerindonesiamy.blogspot.co.id/2012/10/profil-singkat-skadron-2-tni-au.html "Profil Singkat Skadron 2 TNI Angkatan Udara"]</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 38:
'''The Next Generation Flying Horses'''
[[Berkas:TNI-AU Airtech CN-235 MPA Persuader Pichugin.jpg|jmpl|250px|CN-295 Airbus Military]]
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia pesawat Fokker [[Fokker F27|Fokker F-27 TS]] yang sudah lebih dari 30 tahun, pada bulan Juli 2012 [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]], [[Imam Sufaat|Marsekal TNI Imam Sufa’at]] memerintahkan 4 penerbang dari jajaran Skadron Udara 2 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma dan 18 teknisi dari berbagai jajaran di [[TNI Angkatan Udara]] untuk mempelajari cara pengoperasian dan juga pemeliharaan pesawat C-295 M di [[Airbus Military]] [[Seville]], [[Spanyol]]. [[TNI Angkatan Udara]] direncanakan akan mendapat 9 pesawat C-295 M, sesuai dengan kontrak pembelian antara [[Kementerian Pertahanan Republik Indonesia|Kementerian Pertahanan RI]] dan [[PT Dirgantara Indonesia]] (PT. DI) untuk memperkuat kekuatan Alutsista di jajarannya. Pesawat C-295 M adalah pesawat buatan [[Airbus Military]] yang akan dikerjasamakan dalam proses produksinya dengan [[PT Dirgantara Indonesia]] dan secara bertahap akan diproduksi oleh [[Airbus Military]] maupun akan dirakit bersama-sama di fasilitas [[PT Dirgantara Indonesia|PT DI]] [[Bandung]] nantinya. Keseluruhan 9 pesawat direncanakan akan selesai dan diserahterimakan secara bertahap kepada [[TNI Angkatan Udara]] mulai akhir tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Dua pesawat pertama dengan nomor registrasi A-2901 dan A-2902, sudah diterbangkan dari [[Sevilla]], [[Spanyol]] pada tanggal [[24 September]] [[2012]] dan direncanakan akan tiba di [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Lanud Husein Satranegara]] ([[PT Dirgantara Indonesia|PT DI]]) pada tanggal [[30 September]] [[2012]],<ref>[http://militerindonesiamy.blogspot.co.id/2012/10/dua-pesawat-cn-295-resmi-perkuat.html "Dua Pesawat CN-295 Resmi Perkuat Alutsista TNI AU"]</ref> dengan masing-masing pesawat diawaki oleh 2 Pilot dari [[Airbus Military]] dan 1 pilot dari [[PT Dirgantara Indonesia|PT DI]]. Pesawat C-295 M merupakan pesawat angkut sedang taktis (medium airlifter) generasi terbaru yang sudah menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan sepenuhnya kompatibel menggunakan night vision googles (NVG). C-295 M merupakan pesawat angkut sedang versi militer yang dapat diandalkan di kelasnya. C-295 M mampu membawa sampai dengan total 9 ton cargo atau kurang lebih 71 personel. Pesawat ini juga mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480&nbsp;km/jam) serta dapat diterbangkan dan dikendalikan dengan aman dan sangat baik pada kecepatan rendah sampai dengan 110 knots (203&nbsp;km/jam). Dengan menggunakan 2 Mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G) pesawat ini mampu melaksanakan lepas landas dan melaksanakan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take Off & Landing) yaitu 670 m /2.200&nbsp;ft dengan berat tertentu. Kemampuan Pesawat C-295 M dinilai sangat cocok dan ideal dikaitkan dengan tugas dan misi yang diemban oleh Skadron Udara 2. Di antaranya, melaksanakan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik, Evakuasi Medis Udara, Patroli Udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusiaan lainnya.<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/menengok-sejarah-panjang-skadron-2-tni-au.html "Menengok sejarah panjang Skadron 2 TNI AU"]</ref> Pada Tahun 2018 TNI Angkatan Udara memesan 1 unit CN-295 MPA untuk kebutuhan patroli maritim dan diterima pada tahun 2019
[[Berkas:C-295M AM Zaragueta.jpg|jmpl|250px|Pesawat C-295M/CN-295 milik [[TNI AU]]]]
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia pesawat Fokker [[Fokker F27|Fokker F-27 TS]] yang sudah lebih dari 30 tahun, pada bulan Juli 2012 [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]], [[Imam Sufaat|Marsekal TNI Imam Sufa’at]] memerintahkan 4 penerbang dari jajaran Skadron Udara 2 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma dan 18 teknisi dari berbagai jajaran di [[TNI Angkatan Udara]] untuk mempelajari cara pengoperasian dan juga pemeliharaan pesawat C-295 M di [[Airbus Military]] [[Seville]], [[Spanyol]]. [[TNI Angkatan Udara]] direncanakan akan mendapat 9 pesawat C-295 M, sesuai dengan kontrak pembelian antara [[Kementerian Pertahanan Republik Indonesia|Kementerian Pertahanan RI]] dan [[PT Dirgantara Indonesia]] (PT. DI) untuk memperkuat kekuatan Alutsista di jajarannya. Pesawat C-295 M adalah pesawat buatan [[Airbus Military]] yang akan dikerjasamakan dalam proses produksinya dengan [[PT Dirgantara Indonesia]] dan secara bertahap akan diproduksi oleh [[Airbus Military]] maupun akan dirakit bersama-sama di fasilitas [[PT Dirgantara Indonesia|PT DI]] [[Bandung]] nantinya. Keseluruhan 9 pesawat direncanakan akan selesai dan diserahterimakan secara bertahap kepada [[TNI Angkatan Udara]] mulai akhir tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Dua pesawat pertama dengan nomor registrasi A-2901 dan A-2902, sudah diterbangkan dari [[Sevilla]], [[Spanyol]] pada tanggal [[24 September]] [[2012]] dan direncanakan akan tiba di [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Lanud Husein Satranegara]] ([[PT Dirgantara Indonesia|PT DI]]) pada tanggal [[30 September]] [[2012]],<ref>[http://militerindonesiamy.blogspot.co.id/2012/10/dua-pesawat-cn-295-resmi-perkuat.html "Dua Pesawat CN-295 Resmi Perkuat Alutsista TNI AU"]</ref> dengan masing-masing pesawat diawaki oleh 2 Pilot dari [[Airbus Military]] dan 1 pilot dari [[PT Dirgantara Indonesia|PT DI]]. Pesawat C-295 M merupakan pesawat angkut sedang taktis (medium airlifter) generasi terbaru yang sudah menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan sepenuhnya kompatibel menggunakan night vision googles (NVG). C-295 M merupakan pesawat angkut sedang versi militer yang dapat diandalkan di kelasnya. C-295 M mampu membawa sampai dengan total 9 ton cargo atau kurang lebih 71 personel. Pesawat ini juga mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480&nbsp;km/jam) serta dapat diterbangkan dan dikendalikan dengan aman dan sangat baik pada kecepatan rendah sampai dengan 110 knots (203&nbsp;km/jam). Dengan menggunakan 2 Mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G) pesawat ini mampu melaksanakan lepas landas dan melaksanakan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take Off & Landing) yaitu 670 m /2.200&nbsp;ft dengan berat tertentu. Kemampuan Pesawat C-295 M dinilai sangat cocok dan ideal dikaitkan dengan tugas dan misi yang diemban oleh Skadron Udara 2. Di antaranya, melaksanakan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik, Evakuasi Medis Udara, Patroli Udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusiaan lainnya.<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/menengok-sejarah-panjang-skadron-2-tni-au.html "Menengok sejarah panjang Skadron 2 TNI AU"]</ref>
 
==Perpindahan Pangkalan==