Soerjopranoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Partai Sarikat Islam: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
→‎Partai Sarikat Islam: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 106:
=== Partai Sarikat Islam ===
 
Soerjopranoto masukmerupakan salah satu tokoh pemimpin di Partai [[Sarekat Islam]].<ref>{{Cite book|last=Rambe|first=Safrizal|date=2020|url=http://repository.unas.ac.id/724/1/Penulis%20Buku%20Sang%20Penggerak%20NU.pdf|title=Sang Penggerak Nahdlatul Ulama: K.H. Abdul Wahab Chasbullah Sebuah Biografi|location=Jakarta|publisher=Madani Institute|isbn=978-6021-823 453|pages=90|url-status=live}}</ref> Ia bergabung dengan partai ini pada tahun [[1911]].{{Butuh rujukan}}Ia pernah menjabat sebagai salah satu anggotanggota dari Pengurus Besar Sarekat Islam Pusat. Ketuanya saat itu adalah [[Oemar Said Tjokroaminoto]].<ref>{{Cite book|last=Tim Museum Kebangkitan Nasional, dkk.|date=2015|url=http://dev.muskitnas.net/versi3/wp-content/uploads/2020/09/Buku-HOS-Tjokroaminoto.pdf|title=H.O.S. Tjokroaminoto: Penyemai Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan|location=Jakarta|publisher=Museum Kebangkitan Nasional|isbn=978-602-14482-7-4|editor-last=Marihandono|editor-first=Joko|pages=44|url-status=live}}</ref> Soerjopranoto menjadi orang kedua di dalam partai. Dalam kursus-kursus partai yang secara periodik diselenggarakan di jalan Kepatihan Pakualaman Yogyakarta, ia adalah seorang gurunya. Menurut [[Haji Abdul Malik Karim Amrullah|Hamka]], yang memberikan pelajaran ialah [[H. Fachruddin]], Soerjopranoto (dalam ilmu Sosiologi) dan Tjokroaminoto (Sosialisme dan Islam).{{Butuh rujukan}}
 
Dalam Kongres SI di Surabaya tahun 1919 Soerjopranoto mengemukakan, bahwa kemenangan klas dan menjadikan alat-alat produksi menjadi milik umum, tidak harus dicapai dengan aksi bersenjata tetapi bisa secara moral, protes-protes, dan jika perlu dengan "pemogokan", kesemua itu harus dilakukan secara serentak. {{Butuh rujukan}}