Sorga Ka Toedjoe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
What a joke (bicara | kontrib)
What a joke (bicara | kontrib)
Baris 44:
==Produksi==
[[File:Sorga ka Toedjoe film still 04.JPG|thumb|alt=Dua wanita looking forward|[[Roekiah]] (kiri) dan [[Annie Landouw]] dalam cuplikan dari film tersebut]]
''Sorga Ka Toedjoe'' disutradarai oleh [[Wong bersaudara|Joshua dan Othniel Wong]] bersaudara dari [[Tan's Film]], sebuah perusahaan yang dimiliki oleh dua bersaudara ber[[Tionghoa-Indonesia|etnis Tionghoa]] bernama Khoen Yauw dan Khoen Hian.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Sorga Ka Toedjoe}} Tan bersaudara, yang memproduksi sejumlah film, telah aktif dalam industri sejak ''[[Njai Dasima (film 1929)|Njai Dasima]]'' pada tahun 1929.{{sfn|Biran|2009|p=174}} Wong bekerja dengan Tan sejak 1938, ketika mereka menyutradarai film hit ''[[Fatima (film 1938)|Fatima]]'', membantu pembangunan ulang perusahaan tersebut setelah perusahaan tersebut belum menyelesaikannya pada tahun 1932.{{sfn|Biran|2009|pp=98, 174}} ''Sorga Ka Toedjoe'' direkam menggunakan [[hitam- putih]], dengan beberapa latar film di Telaga Warna, dekat Buitenzorg.<ref>{{harvnb|Filmindonesia.or.id, Sorga Ka Toedjoe}}; {{harvnb|De Indische Courant 1940, Sampoerna}}</ref>
 
Film tersebut dibintangi oleh Roekiah, Rd Djoemala, Kartolo, dan Annie Landouw dan menampilkan Titing, Ismail, dan Ramli.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Sorga Ka Toedjoe}} Dalam syuting film, Roekiah selalu dipasangkan dengan [[Rd. Mochtar]]&nbsp;– meskipun pada akhirnya ia menikah dengan Kartolo&nbsp;– sejak berperan dalam film ''Terang Boelan''. Pada tahun 1938, ketiganya bekerja dengan Tan, dimana mereka berakting bersama dalam tiga film sejak berperan dalam film ''Fatima''. Namun, setelah sengketa upah pada film ''[[Siti Akbari]]'' (1940), Mochtar keluar dari perusahaan tersebut. Sebagai penggantinya, Tan menunjuk penjahit Djoemala sebagai lawan main Roekiah.{{sfn|Biran|2009|pp=175, 241}} ''Sorga Ka Toedjoe'' adalah film pertama mereka.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Sorga Ka Toedjoe}}