Sorga Ka Toedjoe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
What a joke (bicara | kontrib)
What a joke (bicara | kontrib)
Baris 51:
 
==Perilisan dan tanggapan==
''Sorga Ka Toedjoe'' yang tayang perdana di [[Surabaya]] pada 30 Oktober 1940,{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1940, (tanpa judul)}} adalah salah satu dari empat belas [[daftar film Hindia Belanda|produksi domestik]] yang dirilis pada tahun tersebut.{{sfn|Biran|2009|p=383}} Pada Maret 1941, film tersebut diputar di [[Singapura]] yang saat itu merupakan bagian dari [[Negeri-Negeri Selat]].{{sfn|Singapore Free Press 1941, A Malay Film}} Seperti halnya semua film yang diproduksi oleh Tan, film tersebut ditujukan kepada penonton [[pribumi Indonesia|pribumi]] kelas bawah untuk semua umur.<ref>{{harvnb|Biran|2009|p=248}}; {{harvnb|Soerabaijasch Handelsblad 1940, (tanpa judul)}}</ref> Film ini diiklankan, terkadang dengan judul berbahasa Belanda ''In Den Zevenden Hemel'', sebagai sebuah "film sederhana namun menarik"{{efn|Asli: "''... een eenvoudig, doch pakkend verhaal''"}} dengan menampilkan "musik yang bagus, lagu yang menarik, dan latar yang indah".{{efn|Asli: "''De goede muziek, pakkende liedjes en schitterende natuurtafereelen''..."}}{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1940, (tanpa judul)}} Novelisasi film tersebut dirilis oleh penerbit yang berada di [[Yogyakarta]] bernama Kolff-Buning.{{sfn|L.|1940|loc=coversampul}}
 
Film tersebut meraih keberhasilan secara komersial.{{sfn|Biran|2009|p=224}} Tanggapannya yang didapat pun juga positif. ''Soerabaijasch Handelsblad'' memberikan pujian yang tinggi terhadap film tersebut, menyatakan bahwa film tersebut memiliki dialog yang bagus dan musiknya "dipilih dengan baik, romantis dan tidak berlebihan"{{efn|Asli: "''... goed gekozen, romantisch en niet overdreven."}} theme.{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1940, Sampoerna}} Menurut peninjau, ''Sorga Ka Toedjoe'' nampaknya terinspirasi dari film-film Amerika namun tetap menampilkan karakter Hindia Belanda-nya. Peninjau juga berpendapat bahwa Djoemala baik seperti, kurang lebih, ketimbang Mochtar.{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1940, Sampoerna}} ''[[De Indische Courant]]'' memuji pelatarannya dan menyatakan bahwa film tersebut telah mengkritik para orang kaya pemilik tanah yang menyalahgunakan kekuasaan mereka,{{sfn|De Indische Courant 1940, Sampoerna}} sementara ''[[Singapore Free Press]]'' memuji akting Roekiah.{{sfn|Singapore Free Press 1941, A Malay Film}}