Spiritualisme

trisulavedha kundalini
Revisi sejak 25 September 2021 03.15 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.1)

Spiritualisme di dalam agama adalah kepercayaan, atau praktik-praktik yang berdasarkan kepercayaan bahwa jiwa-jiwa yang terangkat (saat meninggal) tetap bisa mengadakan hubungan dengan jasad. Hubungan ini umumnya dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup. Ada keterlibatan emosional yang kuat, baik pada penolakan maupun penerimaan terhadap spiritualisme ini yang membuat sulitnya suatu uraian imparsial dipakai untuk membuktikannya.

Spirit Happens

Berbeda dengan spiritualisme, spiritisme merupakan keturunan langsung atau pengembangan dari animisme “yang percaya bahwa semua benda dan kejadian alam berjiwa”, dan dinamisme “yang percaya bahwa ada manifestasi-menifestasi dari kekuatan tertentu dibalik semua dinamika semesta dan fenomena-fenomena alam”. Pengaruh dari kedua cikal-bakal spiritisme ini terasa sangat kuat di kalangan masyarakat primitif.

Kepercayaan

Meskipun berbagai tradisi Spiritualis memiliki keyakinan mereka sendiri, yang dikenal sebagai Prinsip, ada beberapa konsep bersama: [butuh rujukan]

  • Sebuah keyakinan dalam roh komunikasi.
  • Sebuah keyakinan bahwa jiwa tetap ada setelah kematian tubuh fisik.
  • Tanggung jawab pribadi untuk keadaan hidup.
  • Bahkan setelah kematian adalah mungkin bagi jiwa untuk belajar dan meningkatkan.
  • Sebuah keyakinan dalam Tuhan, sering disebut sebagai "Kecerdasan Tak Terbatas".
  • Alam dianggap sebagai ungkapan dari apa yang disebut intelijen.

Pranala luar