Sri Baduga Maharaja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani kurya (bicara | kontrib)
no ref
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adiralaksa (bicara | kontrib)
k Prabu jayadewata jadi prabu pamanah rasa prabu Siliwangi jadi prabu pamanah rasa
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
Bahkan satu-satunya saat menyamar dengan nama '''Keukeumbingan Rajasunu''' yang pernah mengalahkan Ratu [[Kerajaan Japura]] Prabu [[Amuk Murugul]] putra [[Susuk Tunggal|Prabu Susuktunggal]] putra Mahaprabu [[Niskala Wastu Kancana]] waktu bersaing memperebutkan [[Subanglarang|Subang Larang]] putri [[Ki Gedeng Tapa]]/ Giridewata atau Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa [[Kerajaan Sing Apura]] putra [[Ki Gedeng Kasmaya]], Penguasa Cirebon Girang putra [[Bunisora|Prabu Bunisora]] (Adik [[Mahaprabu Niskala Wastu Kancana]]), (istri kedua [[Prabu Siliwangi]] yang beragama Islam) dari [[Kerajaan Sing Apura]] berbatasan dengan [[Kerajaan Surantaka]]. Dari pernikahannya dengan [[Permaisuri Subanglarang]], prabu Siliwangi diangkat oleh kigedeng tapa jadi Raden pamanah rasa dan prabu Siliwangi masuk Islam. Dan saat menjadi pasutri lahir lah anak pangeran walangsungsang, nyimas Rara Santang dan prabu kian Santang(Raden kian santang
 
Setelah terbuka jati diri Sang [[Prabu Siliwangi|Prabu Jayadewatapamanah rasa]] masih kerabat, lalu diantarkannya menemui ayah [[Prabu Amuk Murugul]], yaitu [[Susuk Tunggal|Prabu Susuktunggal]] kakak lain Ibu [[Dewa Niskala|Prabu Dewa Niskala]] ayahnya [[Prabu Siliwangi|Prabu Jayadewatapamanah rasa]], di [[Kerajaan Sunda]] [[Bogor]] sekarang dan dijodohkan dengan [[Nyai Kentring Manik Mayang Sunda]] putri [[Susuk Tunggal|Prabu Susuktunggal]], yang nanti melahirkan [[Surawisesa|Prabu Sanghyang Surawisesa]] kelak jadi pengganti Sri Baduga Maharaja di [[Pakuan Pajajaran]] dan [[Sang Surasowan]] jadi Adipati di Pesisir [[Banten]] atau [[Banten Girang]]. Sang Surasowan berputra Adipati [[Arya Surajaya]] dan putri [[Nyai Kawung Anten]]. Nyi Kawung Anten kelak menikah dengan [[Syarif Hidayatullah]] atau [[Sunan Gunung Djati]] dan melahirkan [[Pangeran Sabakingkin]] alias [[Maulana Hasanuddin]], pendiri [[Kesultanan Banten]] tahun [[1552]] M.
 
[[Prabu Siliwangi]]pamanah rasa juga menikahi [[Ratu Istri Rajamantri]] putri [[Prabu Gajah Agung]] putra [[Prabu Tajimalela]] atau Prabu Agung Resi Cakrabuana putra [[Prabu Guru Adji Putih|Prabu Aji Putih]] atas perintah Prabu Suryadewata putra untuk mendirikan [[Kerajaan Sumedang larang]] tahun [[900]] M. Nama kerajaannya berubah-ubah, [[Kerajaan Tembong Agung]] saat [[Prabu Aji Putih]], zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, Prabu Tajimalela pernah berkata Insun medal Insun madangan. Artinya Aku dilahirkan, Aku menerangi. Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.<ref>https://wiki-indonesia.club/wiki/Kerajaan_Sumedang_Larang</ref>
 
[[Ratu Pucuk Umun Sumedang]] keturunan [[Prabu Gajah Agung]] menikah dengan Pangeran Pangeran Kusumahdinata atau [[Pangeran Santri]] putra [[Pangeran Pamelekaran]] atau Pangeran Muhammad, sahabat [[Sunan Gunung Jati]]. Ibu [[Pangeran Santri]] Ratu Martasari/Nyi Mas Ranggawulung, keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Dari pernikahan itu lahir [[Prabu Geusan Ulun]] yang memerintah Sumedang Larang (1578-1610) M bersamaan dengan berakhirnya [[Pakuan Pajajaran]] tahun 1579 M, menerima mahkota emas,namun itu ditolak oleh prabu Siliwangi, tetapi kerajaan Sumedang larang masih boleh menjadi penerus kerajaan Pajajaran