Srumbung, Magelang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
Di sebelah [[timur]] berbatasan dengan [[Tempel, Sleman|Tempel]], [[Sleman, Sleman|Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] yang dipisahkan oleh Sungai Krasak, di sebelah [[barat]] berbatasan dengan kecamatan [[Dukun, Magelang|Dukun]], sebelah [[selatan]] dengan [[Salam, Magelang|Salam]].
 
Srumbung berada di sebelah barat daya [[Gunung Merapi]] sehingga termasuk daerah bahaya satu dari ancaman gunung Merapi, karena wilayahnya yang berada di kaki gunung Merapi yang masih aktif. Sebuah pos pengamatan Gunung Merapi terletak di Dusun Ngepos yang dibangun sejak jamanzaman Belanda.
 
Srumbung juga menjadi daerah penghasil [[Salak Pondoh]]. Salah satu varietas unggul salak yang dihasilkan dari Srumbung yang bernama [[Salak Nglumut]]. Nama Nglumut diambil dari nama desa penghasil salak tersebut. Kini salak tersebut sudah mulai merambah pasar eksport, diantaranya ke Malaysia. Dari segi pertambangan Kecamatan Srumbung menghasilkan bahan tambang yang berupa pasir dan batu karena memang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan Gunung Merapi. Walaupun semakin lama deposit batu dan pasir semakin sulit ditambang karena penambangan secara besar-besaran telah berlangsung cukup lama, sehingga tak dapat dielakkan penambangan dilakukan semakin berani hingga memasuki daerah bahaya Merapi. Lebih disayangkan lagi bila sampai terjadi perusakan hutan seperti yang terjadi di kawasan Jurangjero. Padahal dulunya Jurangjero sempat cukup dikenal sebagai hutan wisata. Meskipun Pemerintah tidak tinggal diam menghadapi masalah ini demi kelestarian alam dengan menerbitkan peraturan-peraturan menyangkut kegiatan penambangan dikawasan Gunung Merapi.