Suksesi Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 1:
{{Muhammad}}
 
'''Penerus Nabi Muhammad''' merupakan isu sentral yang membelah [[Ummah|umat Muslim]] menjadi beberapa cabang pada abad pertama [[sejarah Islam]]. Beberapa bulan sebelum kematiannya, [[Muhammad]] {{SAW}} [[Teks Pidato Ghadir Khum|menyampaikan khotbah di Ghadir Khum]] di mana ia mengumumkan bahwa [[Ali bin Abi Thalib]] akan menjadi penerusnya. Setelah khotbah tersebut, Muhammad memerintahkan kepada kaum Muslim untuk bersumpah setia kepada Ali. Baik sumber [[Syi'ah|Syiah]] maupun [[Sunni]] sepakat bahwa [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]], [[Umar bin Khattab]], dan [[Utsman bin Affan]] termasuk di antara sekian banyak orang yang bersumpah setia kepada Ali saat peristiwa ini.<ref>{{cite web|url=https://www.al-islam.org/shiite-encyclopedia-ahlul-bayt-dilp-team|title=A Shi'ite Encyclopedia|last=Ahlul Bayt Digital Islamic Library Project Team|first=|date=|website=Al-Islam.org|publisher=Ahlul Bayt Digital Islamic Library Project|accessdate=27 February 2018}}</ref><ref>{{cite book|title=Musnad Ahmad Ibn Hanbal, Volume 4|last=Al-Khattab|first=Nasiruddin|publisher=Dar-Us-Salam|year=|isbn=|location=Brooklyn|page=281|pages=}}</ref><ref>{{cite book|title=Tafsir al-Kabir, Volume 12|last=al-Razi|first1=Fakhr|publisher=al-Maṭbaʻah al-Bahīyah al-Miṣrīyah|year=1934|isbn=|location=Būlāq|pages=49-50|last1=}}</ref> Namun sesaat setelah Muhammad wafat, sekelompok Muslim mengadakan pertemuan di [[Saqifah Bani Sa'idah|Saqifah]], di mana [[Sahabat Nabi|sahabat]] Muhammad, yaitu Umar berjanji setia kepada Abu Bakar. Abu Bakar kemudian mengambil alih kekuasaan politik, dan para pendukungnya dikenal sebagai Sunni. Meskipun demikian, sekelompok Muslim lainnya tetap setia kepada Ali, yang kemudian dikenal sebagai kelompok Syiah, yang menyatakan meskipun hak Ali sebagai pemimpin politik telah diambil, dia tetap pemimpin keagamaan dan spiritual setelahsepeninggal Muhammad.
 
Setelah kematian Abu Bakar dan dua pemimpin Sunni lainnya, Umar dan Utsman, kelompok Muslim Sunni kemudian mengikuti Ali untuk kepemimpinan politik. Setelah Ali meninggal, putranya [[Hasan bin Ali]] menggantikannya, baik secara politik dan menurut kelompok Syiah, juga secara keagamaan. Namun, setelah enam bulan, ia dipaksa membuat perjanjian dengan [[Muawiyah bin Abu Sufyan]], yang menetapkan Muawiyah akan memiliki kekuasaan politik jika dia tidak memilih siapa yang akan menggantikannya. Muawiyah melanggar perjanjian tersebut dan menjadikan putranya sendiri, [[Yazid bin Muawiyah|Yazid]] sebagai penerus dan membentuk [[Kekhalifahan Umayyah]]. Sementara itu, Hasan dan setelah kematiannya, saudaranya yaitu [[Husain bin Ali]], tetap menjadi pemimpin agama, setidaknya menurut Syiah. Dengan demikian menurut kelompok Sunni, siapa pun yang memegang kekuasaan politik dianggap sebagai penerus Muhammad, sementara Syiah mempertahankan bahwa [[Dua Belas Imam|kedua belas Imam]] (Ali, Hasan, Husain, dan keturunan Husain) adalah penerus Muhammad, bahkan jika mereka tidak memiliki kekuasaan politik.