Suku Betawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
→‎Rumah tradisional: Didaerah pinggiran tidak mengenal tradisi tersebut
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
 
Sejarah penduduk asli Jakarta (Sunda Kalapa) diawali pada masa zaman batu yang menurut Sejarawan Sagiman MD sudah ada sejak zaman [[neolitikum]]. Arkeolog Uka Tjandarasasmita dalam monografinya "''Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran''" (1977) secara arkeologis telah memberikan bukti-bukti yang kuat dan ilmiah tentang sejarah penghuni Jakarta dan sekitarnya dari masa sebelum Tarumanagara pada abad ke-5. Dikemukakan bahwa paling tidak sejak zaman neolitikum atau batu baru (3500–3000 tahun yang lalu) daerah Jakarta dan sekitarnya di mana terdapat aliran-aliran sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarum pada tempat-tempat tertentu sudah didiami oleh masyarakat manusia yang menyebar hampir di seluruh wilayah Jakarta. Dari alat-alat yang ditemukan di situs-situs itu, seperti kapak, beliung, pahat, pacul yang sudah diumpam halus dan memakai gagang dari kayu, disimpulkan bahwa masyarakat manusia itu sudah mengenal pertanian (mungkin semacam perladangan) dan peternakan. Bahkan juga mungkin telah mengenal struktur organisasi kemasyarakatan yang teratur.
<ref>{{Cite web |url=httphttps://staff.blogblogs.uiunpad.ac.id/syam-mb/2009/05/18maharani/siapa-dan-darimanakah-orang-betawi/ |title="Siapa dan Darimanakah Orang Betawi" |access-date=2013-01-01 |archive-date=2012-08-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120829174117/http://staff.blog.ui.ac.id/syam-mb/2009/05/18/siapa-dan-darimanakah-orang-betawi/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Sementara Yahya Andi Saputra (Alumni Fakultas Sejarah [[Universitas Indonesia]]), berpendapat bahwa penduduk asli Jakarta adalah penduduk Nusa Jawa. Menurutnya, dahulu kala penduduk di Nusa Jawa merupakan satu kesatuan budaya. Bahasa, kesenian, dan adat kepercayaan mereka sama. Dia menyebutkan berbagai sebab yang kemudian menjadikan mereka sebagai suku bangsa sendiri-sendiri.