Suku Dayak Meratus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 4:
|gambar=[[Berkas:Ladang Dayak Rungkah Meratus.jpg]]
|image= Pernikahan Adat Dayak Meratus.jpg|poptime=kurang lebih '''50.000 jiwa'''.
|popplace=[[Kalimantan Selatan]]: '''35.838 (BPS - sensus th. 2000) '''''{{br}} [[Kalimantan Timur]]
|langs= [[Bahasa Bukit|Meratus]], [[bahasa Banjar|Banjar]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels= {{•}} [[Kaharingan]], [[Kristen]] dan [[Katolik]]
Baris 11:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kleurenlithos getiteld Orang-Boekit uit de Afdeeling Amoentai en Dajaksche vrouw uit Longwai van haar werk huiswaarts keerend TMnr 5795-30.jpg|jmpl|300px|[[Litografi]] berjudul ''Orang-Boekit uit de Afdeeling Amoentai en Dajaksche vrouw uit Longwai'' ("Orang Bukit dari ''afdeeling'' [[Amuntai]] dan wanita Dayak Modang dari [[Long Wai]]") berdasarkan gambar oleh [[Carl Bock]] (1887)]]
 
'''Suku Dayak Meratus''' adalah nama kolektif untuk sekumpulan sub-[[suku Dayak]] yang mendiami sepanjang kawasan [[pegunungan Meratus]] di [[Kalimantan Selatan]] hingga di perbatasan [[Kalimantan Timur]]. Orang [[Banjar Kuala]] menyebut suku Dayak Meratus sebagai '''Urang Biaju (Dayak Biaju)''' karena dianggap sama dengan Dayak Ngaju (Biaju), sedangkan orang Banjar [[Hulu Sungai]] menyebut suku Dayak Meratus dengan sebutan '''Urang Bukit (Dayak Bukit/Buguet''')<ref name="The Monthly ">{{en}} {{cite book|first=|last=|url=http://books.google.com/books?id=vEMFAAAAQAAJ&dq=Buguet%2C%20or%20Bukit&hl=id&pg=PA14#v=onepage&q=Buguet,%20or%20Bukit&f=false|title=The Monthly repository (and review).|publisher=|year=1822}}</ref><ref>Istilah bukit sudah terdapat [[Hikayat Banjar]] (1663) merujuk kepada lokasi/penduduk pegunungan Meratus yang hidup terpisah dengan penduduk yang tinggal di sepanjang hilir sungai. Dalam [[Hikayat Banjar]] tertulis: "Kemudian daripada itu raja itu menyuruh Aria Magatsari menundukkan batang Tabalung dan batang Balangan dan batang Petak serta '''bukit'''nya............Sudah kemudian daripada itu maka maharaja Negara-Dipa menitahkan Tumanggung Tatah Jiwa menundukkan batang Alai dan batang Hamandit serta '''bukit'''nya."</ref> Selato menduga, suku Bukit termasuk golongan [[Suku Punan]].<ref>{{en icon}}{{cite book|last=Sellato|first=Bernard|year=1994|url=http://books.google.co.id/books?id=T_TGggCgjRgC&lpg=PA26&dq=suku%20bukat&pg=PA17#v=onepage&q=suku%20bukat&f=false|title=Nomads of the Borneo rainforest: the economics, politics,and ideology of settling down|publisher=University of Hawaii Press|isbn=0-8248-1566-1|pages=17}}ISBN 9780824815660</ref> Tetapi [[Tjilik Riwut]] membaginya ke dalam kelompok-kelompok kecil seperti Dayak Alai, Dayak Amandit (Loksado), Dayak Tapin (Harakit), Dayak [[Kayu Tangi]], dan sebagainya, selanjutnya ia menggolongkannya ke dalam [[Rumpun Ot Danum|Rumpun Ngaju]]. Namun penelitian terakhir dari segi liguistik, bahasa yang digunakan sub suku Dayak ini tergolong ber[[bahasa Melayik]], jadi serumpun dengan [[Suku Kedayan]], [[Dayak Kendayan]] dan [[Dayak Iban]].<ref>Nordhoff, Sebastian; Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2013). [[Glottolog]].[https://glottolog.org/resource/languoid/id/banj1241] Leipzig: Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology.</ref>
 
Sesuai habitat kediamannya tersebut maka belakangan ini mereka lebih senang disebut '''Suku Dayak Meratus''', daripada nama sebelumnya '''Dayak Bukit''' yang sudah telanjur dimaknai sebagai '''orang gunung'''. Padahal menurut [[Hairus Salim]] dari kosakata lokal di daerah tersebut istilah '''bukit''' berarti ''bagian bawah dari suatu pohon'' yang juga bermakna ''orang atau sekelompok orang atau rumpun keluarga yang pertama yang merupakan cikal bakal masyarakat lainnya''.