Suku Kayu Pulau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Kayu Pulau-KayuPulau–Kayu Batu
|image=A married couple.jpg
|image_caption=Pasangan Kayu Pulau yang baru menikah menggunakan baju adat.
|population=700–800<ref name=kayupulau>{{cite journal| last = Lekitoo | first = Hanro Yonathan | title = Relasi Kelompok Etnik Antar-Orang Kayo Pulau dengan Kelompok Etnik lainnya di Kota Jayapura Provinsi Papua | date = 2022 | journal = Masyarakat Indonesia| url = https://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/download/1186/607 | publisher = LIPI |volume = 48 | issue = 1 | pp = 27-42}}</ref>
|rels=[[Kekristenan]]
|popplace=[[Papua]] ([[Kota Jayapura]])
|langs=[[Bahasa Kayu Pulau|Kayu Pulau]], [[Bahasa Melayu Papua|Melayu Papua]], dan [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|related=[[suku Tobati|Tobati]], [[suku Enggros|Enggros]], [[suku Ormu|Ormu]]
|related=
}}
'''Kayu Pulau''' (dikenal juga sebagai '''Kayu Pulo''', '''Kayo Pulau''', atau '''Kayu Pulau–Kayu Batu''') adalah [[kelompok etnis]] yang mendiami Kampung [[Tahima Soroma, Jayapura Selatan, Jayapura|Tahima Soroma]] (Kayu Pulo dan Pulo Kosong), [[Kota Jayapura]], [[Provinsi Papua]], Indonesia. Sedangkan [[kelompok etnis]] yang mendiami [[Kayo Batu, Jayapura Utara, Jayapura|Kampung Kayo Batu]] disebut juga '''Kayu Batu''' (dikenal juga sebagai '''Kayo Batu'''). Bahasa yang digunakan sama yaitu [[bahasa Kayu Pulau|bahasa Kayu Pulau–Kayu Batu]].<ref name="Janur 2017 o032">{{cite news | last=Janur | first=Katharina | title=Perjuangan Nenek Adri Selamatkan Bahasa Enggros | work=liputan6.com | date=2017-10-30 | url=https://www.liputan6.com/amp/3144824/perjuangan-nenek-adri-selamatkan-bahasa-enggros | language=id | access-date=2024-03-17}}</ref> Pada tahun 2007, hanya 50 orang Kayu Pulau yang masih bisa menggunakan bahasa ini.<ref name="e18">{{cite web | last=International | first=SIL | title=Kayupulau (edisi ke 18, 2015) | website=Ethnologue | url=https://www.ethnologue.com/language/kzu | access-date=2023-01-30}}</ref>
Baris 12 ⟶ 13:
==Pimpinan adat==
===Kayu Pulau===
Orang Kayu Pulau dipimpin oleh ''Ondoafi Umum'', yang dijabat dahulu oleh Gaspar Sibi ([[Penghormatan orang yang telah meninggal|alm.]]). Sedangkan suku Youwe juga memiliki keondoafian sendiri yang dipimpin Nicolas Youwe (cucu dari [[Nicolaas Jouwe]]). Kepala Kampung Tahima adalah Tomi Sibi<ref name="KPN2022">{{cite news | title=Tomi Sibi Raih Suara Terbanyak Pimpin Kampung Kayu Pulau 5 Tahun Kedepan | work=KABAR PORT NUMBAY | date=2022-04-03 | url=https://kabarportnumbay.net/2022/04/03/tomi-sibi-raih-suara-terbanyak-pimpin-kampung-kayu-pulau-5-tahun-kedepan/ | language=id | access-date=2023-01-30}}</ref> yang membawahi empat sub-suku (marga), berikut ''mata rumah'' (kepala suku) pada tahun 2020:<ref name="Kelurahan Koya Barat Kota Jayapura 2020">{{cite web | title=Sejarah Singkat Kampung Tahima Soroma (Kayo Pulau) | website=Kelurahan Koya Barat Kota Jayapura | date=2020-02-24 | url=https://pemerintahkelurahankoyabarat.blogspot.com/2014/03/kampung-kayo-pulau.html | access-date=2023-01-30}}</ref>
*Suku Sibi, dipimpin oleh Frans Sibi
*Suku Haay, memiliki lambang marga ikan gurango salib dan pantangan tidak boleh memakan ikan gurango dan kepiting putih.<ref name="Youwe Haay">{{cite journal | last1=Djasman| first1=Choncitha Corneliani | last2=Kristianingsih| first2=Sri Aryanti |title=Dinamika Psikologis Ketidakpatuhan Marga di Kayu Pulau yang Masih Menjalankan Pantangan Mata Rumah | journal=Humanlight Journal of Psychology | volume=3 | issue=2 | date=2022-12-30 | issn=2777-0362 | pages=71-87 | url=https://ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/humanlight/article/download/1202/774 | language=id | access-date=2023-01-30 }}</ref> Dipimpin oleh Fredik Haay.
Baris 19 ⟶ 20:
 
===Kayu Batu===
Orang Kayu Batu hanya memiliki dua marga/klen/keretfam, yaitu Makanuay dan Puy. Dalam pengembangannyaperkembangannya, fam ini terbagi lagi menjadi Makanuay I (dalam bahasa asli disebut ''Rei''), Makanuay II (''Remta''), dan Puy (''C'thargu'').<ref name="Junaedy 2015">{{cite thesis |last=Junaedy |first=Rae Netha |date=2015 |title=PERAN LEMBAGA ADAT DALAM PENYELESAIN DELIK ADAT PADA MASYARAKAT PORT NUMBAY DI KOTA JAYAPURA|publisher=Universitas Hasanuddin|url=https://core.ac.uk/download/pdf/77625508.pdf|access-date=2023-06-24|page=|language=id}}</ref> Ondoafi berasal dari suku Makanuay I, yang membawahi kepala suku Makanuay II dan Puy. Pada tahun 2023, ondoafi dijabat oleh Ridolof Ray L. Makanuay,. sedangkanSedangkan dua suku lainnya dipimpin oleh:
*Suku Puy, dipimpin oleh Nikolaus Puy
*Suku Makanuay II, dipimpin oleh Julius Makanuay
 
==Sejarah==
Orang Kayu Pulau telah berada ratusan tahun yang lalu di pulaukampung iniTahima Soroma. Mereka adalah Sukusuku Sibi Rumah Cone, ada pula Sukusuku Sibi Rahabeam, Sukusuku Haay, dan Sukusuku Sorro. Sedangkan Sukusuku Youwe (Jouwe) yang berasal dari daerah [[Pegunungan Cycloop]], datang dan mendiami Pulo Kosong. Keberadaan suku Youwe di Kayu Pulau dikarenakan rumah ([[Rumah Kariwari|Karware]]) mereka dibakar oleh suku lain. Kehancuran ini menyebabkan suku Youwe mengungsi ke Kayu Pulau.<ref name="Kk2015">{{cite web | last=Sibi | first=Alwina |title=Kayu Pulo | website=Soul Food | date=2015-04-04 | url=http://kuah-kuning.blogspot.com/2015/04/kayu-pulo.html | language=id | access-date=2023-01-30}}</ref>
 
Di ''para-para'' adat, orang Kayu Pulau mengangkat suku Jouwe menjadi bagian dari Kayu Pulau dan diberikan batas-batas wilayah yang dibagikan oleh orang Kayu Pulau. margaMarga Sibi diujung Baratbarat, sedangkan marga Haay di ujung Timurtimur, marga Youwe yang terdiri dari dua bersaudara mendapat bagian wilayah di tengah-tengah dan bertugas mengatur kampung serta menjadi penguasa laut dan marga Sorro yang bertugas sebagai pesuruh. Ketentraman masyarakat Kayu Pulau sempat terusik pada saat pecah [[Perang Dunia Kedua]], Seluruh penghuni kampung mengungsi ke Kampung Ormu. Hingga tahun 1946, saat perang mulai mereda, warga kembali pulang ke Kayu Pulau dan mendiami kembali pulau itu hingga saat ini.<ref name="Kk2015"/>
 
==Budaya==