Suku Souk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah konten Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 1:
{{sedang ditulis}}
'''Suku Souk''' atau disebut juga ''
== Selayang Pandang ==
Secara kesukuan, suku Souk termasuk kedalam suku besar Arfak, dimana suku Arfak memiliki 4 sub suku lainnya yakni Suku Souk, suku Meiyah, suku Hatam dan suku Moilei. Bahasa dari keempat suku ini pun berbeda, kecuali suku Hatam dan suku Moilei yang masih ada kemiripan bahasa. Berbagai senjata panah dan parang dari 4 suku ini juga cenderung.<ref name=ARFAK/> Sebagai bagian dari sub Suku Arfak, untuk mengenali keempatnya adalah dari bahasa yang mereka gunakan untuk menyebutkan berbagai kekhasan masyarakat pedalaman Pegunungan Arfak, karena penyebutan beberapa benda diantara mereka ada perbedaan.<ref name=ARFAK/>
Yang pertama ialah "Rumah Kaki Seribu". Rumah ini adalah rumah khas masyarakat di Pegunungan Arfak yang terbuat dari bahan kayu. Suku Souk menyebut rumah ini dengan julukan "Tumisen" sementara suku Hatam menamainya "Igkojey". Yang kedua ialah penyebutan untuk Busur dan panah. Sebagai salah satu senjata yang umum dipakai oleh suku-suku di Papua dan Papua Barat. Orang Souk menyebut benda ini dengan nama "Inyomus", sementara dari suku lainnya menyebut "Inyomusi".<ref name=ARFAK/>▼
Kemudian yang ketiga adalah bahasa penyebutan Suwanggi. Suwanggi dalam bahasa di Papua adalah sebutan bagi pembunuh bayaran dengan menggunakan berbagai ilmu mistis atau ilmu hitam dan sangat banyak dijumpai di wilayah Indonesia Timur. Pada umumnya, suku Souk menyebutnya dengan "Surer" bukan Suwanggi.<ref name=ARFAK/>▼
▲Yang pertama ialah "Rumah Kaki Seribu". Rumah ini adalah rumah khas masyarakat di Pegunungan Arfak yang terbuat dari bahan kayu. Suku Souk menyebut rumah ini dengan julukan "Tumisen" sementara suku Hatam menamainya "Igkojey". Yang kedua ialah penyebutan untuk Busur dan panah. Sebagai salah satu senjata yang umum dipakai oleh suku-suku di Papua dan Papua Barat. Orang Souk menyebut benda ini dengan nama "Inyomus", sementara dari suku lainnya menyebut "Inyomusi".
▲Kemudian yang ketiga adalah bahasa penyebutan Suwanggi. Suwanggi dalam bahasa di Papua adalah sebutan bagi pembunuh bayaran dengan menggunakan berbagai ilmu mistis atau ilmu hitam dan sangat banyak dijumpai di wilayah Indonesia Timur. Pada umumnya, suku Souk menyebutnya dengan "Surer" bukan Suwanggi.
== Budaya ==
Salah satu budaya lokal yang masih tetap bertahan hingga ialah Tari Tumbuk. Tari Tumbuk adalah tarian khas dari pegunungan Arfak yang dikuasai oleh keempat suku Arfak termasuk suku Souk. Ada dua penyebutan untuk tarian ini, yakni tari Tumbuk Tanah dan tari Tumbuk Rumah. Jika tarian ini dilaksanakan di jalan maka akan dinamakan Tari Tumbuk Tanah, dan jika diperagakan di rumah maka nama tarian ini menjadibTari Tumbuk Rumah.<ref name=ARFAK/> Tari ini sangat umum di Papua, dimana Syairnya sendiri mengisahkan kehidupan masyarakat Arfak tentang berkebun, bertani, peperangan, dan bahkan ada juga disyairkan tentang sejarah bagaimana mereka menjadi pemeluk agama [[Kristen]].<ref name=ARFAK/>
== Referensi ==
|