Sulami Djojoprawiro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah tempat lahir menambah tag nowiki VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Sulami Djojoprawiro''' adalah mantan wakil sekretaris jenderal Dewan Pimpinan Pusat Gerwani ([[Gerakan Wanita Indonesia]]) era pimpinan [[Umi Sardjono]]. Perempuan kelahiran [[Kabupaten Sragen]] tersebut merupakan pejuang kemerdekaan pada masa kolonial [[Hindia Belanda]], [[Jepang]], [[Agresi Militer Belanda]], dan [[Orde Lama]] yang bergabung dalam laskar bawah tanah yang bergerilya.▼
▲'''Sulami Djojoprawiro(1926-2002) Sulami Berasal dari <nowiki>[[Sragen]]</nowiki>''' adalah mantan wakil sekretaris jenderal Dewan Pimpinan Pusat Gerwani ([[Gerakan Wanita Indonesia]]) era pimpinan [[Umi Sardjono]]. Perempuan kelahiran [[Kabupaten Sragen]] tersebut merupakan pejuang kemerdekaan pada masa kolonial [[Hindia Belanda]], [[Jepang]], [[Agresi Militer Belanda]], dan [[Orde Lama]] yang bergabung dalam laskar bawah tanah yang bergerilya, Sulami Meninggal pada 2002 akibat stroke.
== Riwayat perjuangan ==
Baris 6 ⟶ 8:
Kisahnya agak berbeda dengan Umi karena dia mengalami proses pengadilan setelah masuk penjara selama delapan tahun. Setiap minggu dia menghadiri sidang pengadilan selama enam bulan bersama tiga rekannya. Dalam ruang pengadilan itu telah dilakukan rekayasa saksi. Dia membantah tuduhan yang ditimpakannya selaku pimpinan Gerwani, yaitu memerintahkan para anggotanya untuk hadir di [[Lubang Buaya]]. Saat itu, Gerwani memang ada di tempat tersebut untuk berlatih sebagai sukarelawati [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]]. Bantahan tak bergeming dilakukannya sebagai unjuk kekuatan dirinya yang menuntut kebenaran, meskipun dia akhirnya tetap dihukum selama 20 tahun dengan potongan masa tahanan dengan tuduhan melakukan [[Pengkhianatan negara|penghianatan negara]] dan [[subversi]].
Sulami
Sulami keluar dari penjara sekitar tahun [[1984]]. Selama kurang lebih 18 tahun sisa hidupnya diisi tuntutan keadilan untuk dirinya dan kelompoknya. Bersama dengan tahanan politik seperti [[Pramoedya Ananta Toer|Pramoedya Ananta Tour]], [[Hasan Raid]], Koesalah Soebagyo Toer, dan Deborah Sumini. Dia mendirikan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan [[1965]]/[[1966]] (YPKP) setelah Orde Baru tumbang. Yayasan yang didirikan itu bergerak untuk kemanusiaan, keadilan, dan hukum. Bergerak mencari bukti kejahatan terhadap kemanusiaan yang pernah terjadi. Melalui kajian, advokasi, dan pemulihan hak korban pembunuhan 1965–1966, yayasan tersebut berhasil mendirikan Panti Jompo Waluyo Sejapti yang diperuntukkan bagi eks anggota Gerwani. Panti jompo yang dibuka oleh [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]] dan
Buku memoar epifani Sulami ditulis dalam tubuh yang didera dengan tekanan yang dahsyat, jadinya penjelasan yang diberikan tidak lengkap. Namun, dengan jelas menampakkan hubungan pengikut [[Soekarno]] dengan urusan komunis. Sulami berkisah selama 15 bulan setelah dia menjadi buronan pada tahun 1965. Dia lari dari rumah ke rumah dan dari kota ke kota dengan makan dan tidur yang tidak teratur serta tidak cukup. Sebagai seorang buronan, dia menjadi bagian dari Pendukung Komando Presiden Soekarno (PKPS). Sulami ikut membuat dan menyebarkan buletin stensilan untuk setia mendukung kepemimpinan Soekarno, mencegah perang saudara, dan selesaikan masalah
Keberadan Gerwani dengan Soekarno inilah bias yang terjadi. Platform tentang mereka anti poligami, aturan ini diterapkan begitu ketat. Namun, pada diri Soekarno yang berpoligami Gerwani tak bersuara menentang atau menggugat karena Soekarno dipandang sebagai pemimpin yang menghancurkan
Dalam buku memoar Sulami tertera tentang harapan agar kebenaran tidak lagi dimonopoli dan dipasung. Namun, ditunjukkan fakta yang tidak dapat dipalsukan. Fakta berada di sana menunggu disingkap dengan lengkap dan resmi. Sejarah Gerwani memang harus ditulis ulang, bukan untuk kepentingan penguasa yang rekaya kebenaran saja. Tetapi juga untuk anak cucu agar bangsa bisa dibangun berdasarkan kebenaran fakta.
Sulami dan kelompok ingin Gerwani direhabilitasi namanya sesuai dengan fakta yang ada, karena Gerwani bukan kelompok
== Rujukan ==
[[Kategori:Tokoh yang perlu dikategorikan lebih spesifik]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
|