Sunni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan
memperbaiki kalimat rancu (?)
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Islam Sunni}}{{Islam}}
 
'''Sunni''' ({{IPAc-en|ˈ|s|uː|n|i|,_|ˈ|s|ʊ|n|i|}}, [[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]]: '''Suni''') adalah cabang (firkah) terbesar [[Islam]], yang dianut 85–90% populasi penduduk Muslim. Namanya berasal dari kata ''[[Sunnah]]'', yakni meneladani apa yang telah diajarkan Nabi Islam [[Muhammad]].<ref>{{cite encyclopedia|title=Sunni Islam|editor=John L. Esposito|encyclopedia=The Oxford Dictionary of Islam|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|year=2014|url=http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t125/e2280}}</ref> Perbedaan Sunni dengan [[Shia Islam|Syiah]] berkaitan dengan pertentangan tentang siapa yang pantas sebagai [[penerus Nabi Muhammad|penerus Muhammad]] yang berujung pada perbedaan antara [[Akidah Islam|akidah]] dan [[fikih]].<ref name="EMMENA">{{cite encyclopedia|author=Tayeb El-Hibri, Maysam J. al Faruqi|title=Sunni Islam|editor=Philip Mattar|encyclopedia=The Encyclopedia of the Modern Middle East and North Africa|publisher=MacMillan Reference|year=2004|edition=Second}}</ref> Menurut tradisi Sunni, Muhammad tidak memiliki penerus dan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa [[Saqifah]] menunjuk [[Abu Bakr|Abu Bakar]] sebagai [[khalifah]].<ref name="EMMENA" /><ref name="FitzpatrickWalkerP3">{{cite book|last1=Fitzpatrick|first1=Coeli|last2=Walker|first2=Adam Hani|year=2014|url=https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA3|title=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God &#91;2 volumes&#93;|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1610691789|page=3}}</ref><ref>{{cite book|last=Madelung|first=Wilferd|year=1997|url=https://archive.org/details/TheSuccessionToMuhammadByWilferdMadelung/page/n47|title=The Succession to Muhammad|publisher=Cambridge University Press|isbn=0521646960|page=xi|author-link=Wilferd Madelung}}</ref> Hal ini berbeda dengan pandangan [[Syiah#Penerus Ali|Syiah]], yang menganggap bahwa Muhammad menunjuk [[Ali bin Abi Thalib]] sebagai penerusnya.<ref>{{cite book|last=Jafri|first=Syed Husain Mohammad|date=27 August 1976|title=The Origins and Early Development of Shi'a Islam (Millennium (Series)) (The Millennium (Series).)|location=Karachi, Pakistan|publisher=Oxford University Press (First Published By Longman Group Ltd and Librairie du Liban 1979)|isbn=978-0195793871|pages=19–21|quote=The Shi'a unequivocally take the word in the meaning of leader, master and patron and therefore the explicitly nominated successor of the Prophet. The Sunnis, on the other hand, interpret the word mawla in the meaning of a friend or the nearest kin and confidant.}}</ref>
 
Orang yang menganut cabang Islam ini lebih menyebut dirinya sebagai "ahli sunah", atau lebih lengkapnya '''{{transliteration|ar|ALA|ahlussunnah wal-jamāʻah}}''' ("orang yang mengikuti Sunnah dan berada dalam golongan Jamaah"). Pengikut dari ''ahlus-sunnah'' dikenal dengan sebutan Sunni. Sunni sering dijuluki sebagai "Islam Ortodoks",<ref>{{cite book|author1=John Richard Thackrah|date=2013|title=Dictionary of Terrorism|publisher=Routledge|isbn=978-1135165956|edition=2, revised|page=252}}</ref><ref>{{cite book|date=2009|title=The Status of Women Under Islamic Law and Modern Islamic Legislation|publisher=Brill|isbn=978-9004172739|editor1-last=Nasir|editor1-first=Jamal J.|edition=revised|page=11}}</ref><ref>{{cite book|author1=George W. Braswell|date=2000|title=What You Need to Know about Islam & Muslims|url=https://archive.org/details/whatyouneedtokno0000bras|publisher=B&H Publishing Group|isbn=978-0805418293|edition=illustrated|page=[https://archive.org/details/whatyouneedtokno0000bras/page/62 62]}}</ref> meski banyak ulama dan pakar agama menentangnya.<ref>An Introduction to the Hadith. John Burton. Published by Edinburgh University Press. 1996. p. 201. Cite: "Sunni: Of or pertaining ''sunna'', especially the ''Sunna'' of the Prophet. Used in conscious opposition to Shi'a, Shi'í. There being no ecclesia or centralized magisterium, the translation 'orthodox' is inappropriate. To the Muslim 'unorthodox' implies heretical, ''mubtadi'', from ''bid'a'', the contrary of ''sunna'' and so 'innovation'."</ref>
 
[[Al-Qur'an]] dan [[hadis]] (utamanya yang berada dalam [[Kutubussittah]]) dan [[ijma']], menjadi landasan fikih Sunni. [[Syariah]] diturunkan dengan mempertimbangkan sumber-sumber tersebut, bersama dengan ''[[qiyas]]'', ''[[istislah]]'', dan ''[[istihsan]]'', menggunakan metode [[ijtihad]] yang dikembangkan imam-imam [[mazhab]]. Terkait dengan [[akidah]], Sunni berpegang teguh pada [[rukun iman]]. DiTerdapat sampingdua itugolongan mazhab akidah dalam tradisi Sunni, penganutyaitu [[Asy'ariyah]] dan [[Maturidiyah]] yang menganut pemahaman [[ilmu kalam]], serta pemikiran tekstual yang juga disebut sebagai [[Atsariyah]] yamg menganut pemikiran tekstual.
 
== Terminologi ==
Baris 54:
 
=== Pada zaman modern ===
Setelah [[Perang Dunia I]], [[Kesultanan Utsmaniyah]], sebuah kekhalifahan Sunni terbesar selama enam abad, runtuh dan menandai berakhirnya kekhalifahan. Hal ini menyebabkan protes Sunni di tempat-tempat yang jauh termasuk [[Gerakan Khilafat]] di India, yang kelak memperoleh kemerdekaan dari Inggris serta terbagi menjadi [[Pakistan]] yang didominasi Sunni dan [[India]] yang sekuler. Pakistan, negara Sunni terpadat, kemudian [[Perang Kemerdekaan Bangladesh|dipisah]] menjadi Pakistan dan [[Bangladesh]]. [[Pembubaran Kekhalifahan|Runtuhnya kekhalifahan]] tersebut juga mengakibatkan lahirnya [[Arab Saudi]], sebuah monarki absolut berbasis dinasti yang terus memperjuangkan doktrin reformis [[Muhammad bin Abdul Wahhab|Muhammad bin Abdul-Wahhab]].<ref>Gail Minault, ''The Khilafat Movement: Religious Symbolism and Political Mobilization in India'' (1982).</ref><ref>{{Cite book|last=Rogan|first=Eugene|date=26 February 2015|url=https://books.google.com/books?id=tP-4BAAAQBAJ|title=The Fall of the Ottomans|location=UK|publisher=Penguin|isbn=978-0141968704}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ian Harris|last2=Stuart Mews|last3=Paul Morris|last4=John Shepherd|year=1992|title=Contemporary Religions: A World Guide|url=https://archive.org/details/isbn_9780582086951|isbn=978-0582086951|page=[https://archive.org/details/isbn_9780582086951/page/n384 369]}}</ref><ref>{{Cite book|last=Bowen, Wayne H.|year=2007|title=The History of Saudi Arabia|isbn=978-0313340123|ref=Bowen}}</ref> Hal ini juga dibarengi oleh berkembangnya gerakan [[Wahabisme|Wahhabi]], [[Salafiyah]], [[Islamisme]], dan [[Jihadisme]] yang memperjuangkan doktrin [[Ibnu Taimiyah|Ibnu Taimiyyah]] (1263–1328 M/661–728 H), seorang ulama [[Ahmad bin Hanbal|Hambali]]. [[Perang Dingin]] mengakibatkan radikalisasi para pengungsi Afganistan di Pakistan yang berjuang melawan [[komunisme]] yang didukung pasukan [[Uni Soviet]] di Afganistan, sehingga lahirlah [[Taliban|gerakan Taliban]]. Setelah jatuhnya rezim komunis di Afganistan dan [[Perang Saudara Afganistan (1992–1996)|perang saudara]], Taliban merebut kekuasaan dari [[Mujahidin Afghanistan|faksi Mujahidin]] di [[Afganistan]] dan membentuk pemerintahan di bawah kepemimpinan [[Mullah Omar|Mohammed Omar]], yang disebut sebagai [[Amir|Amirul-Mukminin]], cara yang terhormat untuk menyapa khalifah. Taliban diakui oleh Pakistan dan Arab Saudi hingga setelah [[Serangan 11 September 2001]], yang diotaki oleh [[Usamah bin Ladin]]—seorang warga negara Saudi yang mendapat suaka oleh Taliban—terjadi, memantik [[Perang Melawan Teror|perlawanan terhadap teror]], termasuk melawan Taliban.<ref>{{Cite book|last=Hitti|first=Philip K.|year=1970|title=History of The Arabs|publisher=Macmillan Education|isbn=978-0333098714|edition=Tenth|pages=689–741}}</ref><ref>{{Cite book|last=Kepel|first=Gilles|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=OLvTNk75hUoC&pg=PA318|title=Jihad: The Trail of Political Islam|isbn=978-1845112578}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wiktorowicz|first=Quintan|year=2005|title=A Genealogy of Radical Islam|journal=Studies in Conflict & Terrorism|volume=28|issue=2|page=83|doi=10.1080/10576100590905057}}</ref>
 
Pada abad ke-20, telah banyak kebencian di beberapa kalangan komunitas Sunni karena hilangnya keunggulan di beberapa wilayah yang sebelumnya didominasi Sunni seperti [[Levant|Syam]], [[Mesopotamia]], [[Balkan]], [[Kaukasus Utara]], dan [[anak benua India]].<ref>{{Cite book|last=Minahan|first=James|date=2002|title=Encyclopedia of the Stateless Nations|url=https://archive.org/details/encyclopediaofst0001mina|page=547}}</ref> Upaya terbaru oleh kelompok radikal [[jihadisme salafi]] untuk mendirikan kembali kekhalifahan Sunni terlihat dalam munculnya kelompok militan [[Negara Islam Irak dan Syam|NIIS]], dengan pemimpinnya [[Abu Bakar al-Baghdadi]] yang dikenal di kalangan pengikutnya sebagai khalifah dan ''Amirulmukminin'', "Pemimpin Kaum Beriman".<ref>{{Cite news|last=<!--Staff writer(s); no by-line.-->|date=15 May 2015|title=Profile: Abu Bakr al-Baghdadi|url=https://www.bbc.co.uk/news/world-middle-east-27801676|work=BBC News}}</ref> Jihadisme menjadi salah satu kelompok yang selalu dilawan dari dalam umat Islam di seluruh penjuru dunia yang dibuktikan dengan kehadiran hampir 2% populasi Muslim di London yang memprotes NIIS.<ref>{{Cite news|last=Da Silva|first=Chantel|date=16 June 2017|title=Cologne rally: As many as 10,000 Muslims to protest Islamic extremism|url=https://www.independent.co.uk/news/world/europe/cologne-rally-muslims-protest-islamic-extremism-germany-terror-attacks-uk-nichtmituns-not-with-us-a7792876.html|work=Independent|location=Cologne|archive-url=https://web.archive.org/web/20180106063638/http://www.independent.co.uk/news/world/europe/cologne-rally-muslims-protest-islamic-extremism-germany-terror-attacks-uk-nichtmituns-not-with-us-a7792876.html|archive-date=2018-01-06|access-date=5 January 2018|url-status=live}}</ref>
 
Mengikuti pendekatan yang lebih puritan dari [[Ibnu Katsir]], [[Rasyid Ridha|Muhammad Rasyid Ridha]], dll. banyak [[tafsir]] kontemporer mengabaikan signifikansi [[Israiliyat|cerita Israiliyat]], cerita yang bersumber dari Alkitab dan riwayat orang-orang Yahudi dan Nasrani. Setengah dari tafsir Arab menolak menggunakan cerita Israiliyat secara umum, sedangkan tafsir Turki biasanya sebagian membolehkan merujuk pada cerita Israiliyat. Akan tetapi, sebagian besar mufassir non-Arab menganggap Israiliyat tidak berguna atau tidak dapat diterapkan.<ref name="Pink_pp_114-116">Johanna Pink (2010). ''Sunnitischer Tafsīr in der modernen islamischen Welt: Akademische Traditionen, Popularisierung und nationalstaatliche Interessen''. Brill, {{ISBN|978-9004185920}}, pp. 114–116.</ref> Rujukan langsung ke [[Konflik Israel–Palestina|konflik Israel-Palestina]] tidak pernah ditemukan. Masih belum jelas apakah penolakan Israiliyat memiliki motif politik atau hanya sebatas pemikiran tradisionalis.<ref name="Pink_pp_114-116" /> Penggunaan ''tafsir 'ilmi'' adalah karakteristik penting lainnya dari tafsir Sunni modern. ''Tafsir 'ilmi'' singkatan dugaan keajaiban ilmiah yang ditemukan dalam Al-Qur'an. Singkatnya, idenya adalah bahwa Al-Qur'an mengandung pengetahuan tentang hal-hal yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang penulis abad ke-7. Penafsiran semacam itu populer di antara banyak mufassir. Beberapa ulama mufassir [[Universitas Al-Azhar]], menolak pendekatan ini, dengan alasan Al-Qur'an adalah teks untuk petunjuk agama, bukan untuk sains dan teori ilmiah yang dapat dibantah nantinya; dengan demikian ''tafsir 'ilmi'' dapat mengarah pada penafsiran yang keliru pada ayat-ayat Al-Qur'an.<ref name="Pink_pp_120-121">Johanna Pink (2010). ''Sunnitischer Tafsīr in der modernen islamischen Welt: Akademische Traditionen, Popularisierung und nationalstaatliche Interessen''. Brill, {{ISBN|978-9004185920}}, pp. 120–121.</ref> Kecenderungan tafsir Islam modern umumnya dipandang untuk menyesuaikan dengan audiens modern serta memurnikan Islam dari dugaan perubahan, beberapa di antaranya diyakini sebagai bentuk ''tahrif'' yang sengaja dibawa ke dalam Islam untuk melemahkan dan merusak dakwahnya.<ref name="Pink_pp_114-116" />
Baris 94:
Mazhab akidah tradisionalis muncul di kalangan ulama hadis yang akhirnya bergabung menjadi gerakan yang disebut [[Ahli Hadis|ahli hadis]], dengan [[Ahmad bin Hanbal]] sebagai pemimpinnya.<ref name="Lapidus130">{{Cite book|last=Lapidus|first=Ira M.|year=2014|title=A History of Islamic Societies|publisher=Cambridge University Press (Kindle edition)|isbn=978-0521514309|page=130|author-link=Ira M. Lapidus}}</ref> Dalam masalah akidah, mereka beradu dengan [[Muktazilah]] dan mazhab akidah lainnya, mengutuk banyak poin doktrin mereka serta metode rasionalistik yang mereka gunakan dalam mempertahankannya.<ref name="Lapidus130" /> Pada abad ke-10 M [[Abu al-Hasan al-Asy'ari|al-Asy'ari]] dan [[Abu Mansur al-Maturidi|al-Maturidi]] menemukan jalan tengah antara rasionalisme Muktazilah dan literalisme [[Mazhab Hambali|Hambali]], dengan menggunakan metode rasionalistik yang diperjuangkan oleh Muktazilah untuk mempertahankan sebagian besar ajaran doktrin tradisionalis.<ref>{{Cite book|last=Lapidus|first=Ira M.|year=2014|title=A History of Islamic Societies|publisher=Cambridge University Press (Kindle edition)|isbn=978-0521514309|pages=123–124|author-link=Ira M. Lapidus}}</ref><ref>{{Cite book|last=Blankinship|first=Khalid|year=2008|title=The Cambridge Companion to Classical Islamic Theology|publisher=Cambridge University Press (Kindle edition)|editor-last=Tim Winter|page=53|chapter=The early creed|author-link=Khalid Yahya Blankinship}}</ref> Meskipun sebagian besar ulama Hambali yang menolak sintesis ini minoritas, pendekatan mereka yang berbasis narasi dan emosional terhadap iman tetap berpengaruh di kalangan massa perkotaan di beberapa daerah, khususnya di [[Bagdad]] zaman [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]].<ref>{{Cite book|last=Halverson|first=Jeffry R.|date=2010|url=https://archive.org/details/theologycreedsun00halv|title=Theology and Creed in Sunni Islam: The Muslim Brotherhood, Ash'arism, and Political Sunnism|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1137473578|page=[https://archive.org/details/theologycreedsun00halv/page/n43 35]|url-access=limited}}</ref>
 
Meskipun [[Asy'ariyah]] dan [[Maturidiyah]] sering disebut "Sunni ortodoks", mazhab akidah tradisionalis telah berkembang pesat bersamanya serta terus bersaing untuk mendapatkan predikat "Sunni Ortodoks".<ref>{{Cite book|last=Brown|first=Jonathan A.C.|year=2009|title=Hadith: Muhammad's Legacy in the Medieval and Modern World|url=https://archive.org/details/hadithmuhammadsl0000brow|publisher=Oneworld Publications (Kindle edition)|page=[https://archive.org/details/hadithmuhammadsl0000brow/page/n193 180]|quote=The Ash'ari school of theology is often called the Sunni 'orthodoxy.' But the original ahl al-hadith, early Sunni creed from which Ash'arism evolved has continued to thrive alongside it as a rival Sunni 'orthodoxy' as well.}}</ref> Pada zaman modern, mazhab akidah ini memiliki dampak yang tidak proporsional pada teologi Islam, yang telah diapropriasi oleh aliran [[Wahabisme|Wahhabi]] dan [[Salafiyah|Salafi]] tradisionalis lainnya dan telah menyebar jauh melampaui batas-batas mazhab [[Mazhab Hambali|Hambali]].<ref>{{Cite encyclopedia|last=Hoover|volume=1|editor=Sabine Schmidtke|encyclopedia=The Oxford Handbook of Islamic Theology|publisher=Oxford University Press|year=2014|isbn=978-0199696703|access-date=2016-08-02}}</ref>
 
==== Pengertian sempit ====
Baris 186:
* ''[[Shahih Ibnu Khuzaimah]]'' karya [[Ibnu Khuzaimah]]
* [[Sunan Darimi|''Sunan ad-Darimi'']] karya [[Ad-Darimi]]
 
== Kelembagaan ==
Salah satu lembaga pendidikan penting dalam Islam Sunni adalah [[Universitas Al-Azhar]], Kairo, Mesir. Pasal 32b, ayat 7 Statuta Universitas Al-Azhar Mesir Tahun 1961 menegaskan bahwa Al-Azhar mengikuti ''manhaj Ahlussunnah wal-Jama'ah,'' menyepakati dasar-dasar agama dan penerapan [[fikih]], dengan empat [[Mazhab|mazhabnya]]. Hanya orang yang berpegang teguh pada keilmuan serta akhlakulkarimah yang dapat menjadi "Anggota Dewan Ulama Besar" (''haiʾat kibār al-ʿulamāʾ''), seperti [[Imam Besar al-Azhar]].<ref>{{cite web|title=Gesetz Nr. 103/1961 über die Neuordnung der Azhar und Gremien, die sie umfasst Art. 32b, Abs. 7|url=https://www.egypt.gov.eg/arabic/laws/download/newlaws/%D8%A7%D9%84%D9%82%D8%A7%D9%86%D9%88%D9%86%20%D8%B1%D9%82%D9%85%20103%D9%84%D8%B3%D9%86%D8%A9%201961.pdf#page=11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220305150029/https://www.egypt.gov.eg/arabic/laws/download/newlaws/%D8%A7%D9%84%D9%82%D8%A7%D9%86%D9%88%D9%86%20%D8%B1%D9%82%D9%85%20103%D9%84%D8%B3%D9%86%D8%A9%201961.pdf#page=11|archive-date=5 March 2022|access-date=9 February 2021|url-status=dead}}</ref> [[Universitas Zaitunah]] di Tunisia dan [[Universitas Al-Qarawiyyin|Universitas al-Qarawiyyin]] di Maroko, juga diakui. Keduanya disebut bersama Al-Azhar dalam dokumen Muktamar Grozny.<ref name="Grozny2">Final Document of Grozn von 2016, [https://chechnyaconference.org/material/chechnya-conference-statement-arabic.pdf arabisches Original] and [https://chechnyaconference.org/material/chechnya-conference-statement-german.pdf German translation].</ref>
 
Lembaga lainnya yang juga mengakui sebagai Sunni adalah [[Dewan Ulama Senior Arab Saudi]], dibentuk 1971. Pada awal berdirinya, majelis tersebut telah mengeluarkan banyak sekali fatwa mengenai kriteria orang yang layak disebut Sunni. Pada 1986, dewan tersebut mengeluarkan fatwa untuk mendepak [[Al-Ahbash]] dari Sunni.<ref>Mustafa Kabha und Haggai Erlich: „Al-Ahbash and Wahhabiyya: Interpretations of Islam“ in ''International Journal of Middle East Studies'' 38/4 (2006) 519–538. Hier p. 527f. und Aḥmad ibn ʿAbd ar-Razzāq ad-Darwīš: ''Fatāwā al-Laǧna ad-dāʾima li-l-buḥūṯ al-ʿilmīya wal-iftāʾ''. Dār al-ʿĀṣima, Riad, 1996. Bd. XII, p. 308–323. [https://archive.org/stream/fldbeefldbee/fldbee12#page/n308/mode/2up Digitalisat]</ref> Liga Muslim Arab di Makkah, yang juga didanai Saudi, membuat resolusi tahun 1987 bahwa Sunni merupakan ajaran yang murni pada masa Rasulullah serta kekhalifahan.<ref>Arbitrament10/9 ''Ḥukm al-ḫilāf al-ʿaqadī wa-l-fiqhī wa-t-taʿaṣṣub al-maḏhabī'' from 21. Oktober 1987, See: ''Qarārāt al-maǧmaʿ al-fiqhī al-Islāmī bi-Makka al-mukarrama fī daurātihī al-ʿišrīn (1398-1432h/1977-2010m)'' Rābiṭat al-ʿālam al-islāmī, Mekka o.&nbsp;D. p. 257–260. p. 258 [https://d1.islamhouse.com/data/ar/ih_books/single_010/ar_qrarat_elmogama3_alfiqhy.pdf#page=258 Digitalized]</ref>
 
[[Direktorat Agama Turki]] (''Diyanet İşleri Başkanlığı''), meneruskan kebijakan keagamaan pada masa Utsmaniyah serta menjelaskan apa yang dimaksud Sunni.<ref name="Lord138">Lord: ''Religious Politics in Turkey: From the Birth of the Republic to the AKP''. 2018, p. 138.</ref> Pada 1960-an, muncul rencana [[Komite Penyatuan Nasional]] untuk mengubah Diyanet menjadi lembaga nondenominasi yang juga merangkul [[Alevi]]. Akan tetapi, rencana ini gagal karena adanya resistensi dari ulama Sunni di dalam maupun di luar DIyanet.<ref>Lord: ''Religious Politics in Turkey: From the Birth of the Republic to the AKP''. 2018, p. 142–147.</ref> Sejak 1990-an, Diyanet menyatakan dirinya sebagai lembaga yang berdiri di atas denominasi (''mezhepler üstü'')<ref name="Lord138" /> Pendidikan keagamaan di sekolah-sekolah Turki dirancang khusus berdasarkan Islam Sunni.<ref>Lord: ''Religious Politics in Turkey: From the Birth of the Republic to the AKP''. 2018, p. 155.</ref>
 
== Citra ==
Baris 272 ⟶ 279:
[[Kategori:Teologi Islam]]
[[Kategori:Muslim]]
[[Kategori:FirkahCabang Islam]]