Surah Al-Ma’idah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(11 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 13:
| jumlah_huruf =
| ayat_sajdah =
|name-ar=المآئدة|Classification=[[Madaniyah]]|prev_sura=[[an-Nisa']]|next_sura=[[al-An'am]]|hizb=11-13}}
 
'''Surah Al-Ma'idah''' ({{lang-ar|سورة المائدة|translit=sūrah al-mā’idah|lit=hidangan}}) adalah [[surah]] ke-5 dalam [[Al-Qur'an]]. Surah ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan surah [[Madaniyah]]. Sekalipun ada ayat-ayatnya yang turun di [[Mekkah]], tetapi ayat ini diturunkan sesudah Nabi [[Muhammad]] [[hijrah]] ke [[Madinah]], yakni sewaktu peristiwa [[Haji Wada']].
Baris 70:
 
=== 51 Jangan menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin/teman setia ===
{{Utama|Kasus surah Al-Ma’idah 51}}Sejumlah Muslim garis keras menggunakan ayat ini untuk memutus persaudaraan terhadap kelompok nonmuslim{{Citation needed|date=June 2020}} serta melarang nonmuslim untuk menjadi pemimpin di negara Muslim.<ref>{{cite news|author=McBeth, John|date=8 November 2016|title=Blasphemy probe rocks Indonesia's secular foundations|url=http://www.thenational.ae/world/southeast-asia/blasphemy-probe-rocks-indonesias-secular-foundations#full|work=The National|archive-url=https://web.archive.org/web/20170510131341/http://www.thenational.ae/world/southeast-asia/blasphemy-probe-rocks-indonesias-secular-foundations|archive-date=10 May 2017|access-date=18 November 2016|url-status=dead}}</ref> Akan tetapi, sejumlah ulama seperti [[Muhammad Shafi Deobandi]] hanya melarang "persahabatan yang sangat akrab" yang dapat merusak "ciri khas Islam", sementara semua hubungan lainnya diperbolehkan.<ref>{{Cite book|last=Shafi|first=Muhammad|url=http://www.islamicstudies.info/quran/maarif/maarif.php?sura=5&verse=51|title=Ma'ariful Qur'an|pages=187|quote=Muslims can deal with non-Muslims in the spirit of tolerance, sympathy, goodwill, equity, justice, favour and kindness, almost every-thing within that line of conduct. In fact, they should do that for they have been taught to do that. But, what is not permitted is the kind of fast friendship and indiscriminating intimacy which may garble the distinctive hallmarks of Islam. This is the issue known as the ''<nowiki>'</nowiki>Tark al-Muwālāt<nowiki>'</nowiki>'' to refrain from deep (friendship) in Islamic terminology.|author-link=Muhammad Shafi Deobandi}}</ref> [[Javed Ahmad Ghamidi|Ghamidi]] dalam tafsir ''[[Itmam al-Hujjah]]'', membatasi target hanya kepada Yahudi dan Nasrani pada masa kenabian Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Ghamidi|first=Javed Ahmed|url=https://www.javedahmedghamidi.org/#!/quran?chapter=5&paragraph=26&type=Ghamidi|title=Al-Bayan|author-link=Javed Ahmad Ghamidi}}</ref> Lainnya beranggapan bahwa ayat ini merujuk kepada nonmuslim yang berperang dengan Muslim.<ref>{{Cite web|date=2017-01-23|title=Surah 5:51, 3:28, 4:144 Explained|url=https://discover-the-truth.com/2017/01/23/surah-551-328-4144-explained/|website=Discover The Truth|access-date=2020-06-05}}</ref> Ayat 51 terlestarikan dalampada lapisan bawah [[manuskrip Sana'a]].<ref name="bible-quran.com">Behnam Sadeghi & Mohsen Goudarzi, "[https://bible-quran.com/wp-content/uploads/2013/01/Sadeghi-Goudarzi-sana-Origins-of-the-Quran.pdf Sana'a and the Origins of the Qu'ran]", ''Der Islam'', '''87''' (2012), 37.</ref>
 
Terkait dengan penerjemahan ''auliya''', terdapat dua versi terjemahan yang ada, yakni terjemahan lama tahun 1967 (sampai sekarang masih dicetak oleh [[Kompleks Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd]]), serta terjemahan baru [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Departemen Agama Republik Indonesia]] tahun 2002. Keduanya memiliki makna yang berbeda, dengan rincian sebagai berikut:<ref>{{Cite web|date=2016-10-10|title=Terjemahan Surat Al Maidah 51 Menurut Tafsir Jalalain dan Departemen Agama|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/10/24/oet4q1-terjemahan-surat-al-maidah-51-menurut-tafsir-jalalain-dan-departemen-agama|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-02-06}}</ref>
Baris 78:
'''Terjemahan 1967'''
{{quote|Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi '''pemimpin-pemimpin (mu)'''; sebagian mereka adalah pemimpin yang bagi sebagian mereka yang lan. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.|{{cite quran|5|51|style=inline}}|title=|source=}}
Penerjemahan kata ''auliya''<nowiki/>' sebagai pemimpin pernah disorot oleh [[Basuki Tjahaja Purnama]] (Ahok), pada tahun 2016 saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ahok menyatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak boleh dibohongi oleh orang yang memakai [[surah Al-Ma'idah]] ayat 51 untuk tidak memilih non-Muslim sebagai pemimpin.<ref>{{cite news|author=[[Mark Durie|Durie, Mark]]|date=November 2016|title=Violent Protests in Indonesia Blow an Ill Will for Religious Tolerance|url=http://www.newenglishreview.org/custpage.cfm/frm/184618/sec_id/184618|dead-url=yes|work=New English Review|archive-url=https://web.archive.org/web/20191016213926/https://www.newenglishreview.org/custpage.cfm/frm/184618/sec_id/184618|archive-date=2019-10-16|accessdate=18 November 2016}}</ref><ref>{{cite news|author=McBeth, John|date=8 November 2016|title=Blasphemy probe rocks Indonesia’s secular foundations|url=http://www.thenational.ae/world/southeast-asia/blasphemy-probe-rocks-indonesias-secular-foundations#full|work=The National|accessdate=18 November 2016}}</ref> Pernyataan kontroversial tersebut menjadi sebab terjadinya protes massa besar-besaran pada [[Aksi 4 November|4 November]] dan [[Aksi 2 Desember|2 Desember]] 2016 untuk menuntut penahanannya atas tuduhan [[Penistaan agama|menista]] dan menghujat [[al-Qur'an]].<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170607190758-20-220158/penjara-ahok-dan-aliran-sampai-jauh-pemburu-penista-agama</ref>
Perbedaan terjemahan ini juga pernah memantik [[berita bohong]] yang tersebar di banyak grup [[WhatsApp]] pada tahun 2016, karena terjemahan Al-Qur'an versi baru ini dianggap "palsu" atau "telah ditahrif". Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) mengatakan bahwa edisi revisi 2002 tersebut sudah memiliki tanda tashih dari LPMQ.<ref name=":0" />
 
Perbedaan terjemahan ini juga pernah memantik [[berita bohong]] yang tersebar di banyak grup [[WhatsApp]] pada tahun 2016, karena terjemahan Al-Qur'an versi baru ini dianggap sebagai "Al-Qur'an palsu" atau "telah ditahrifdi-''edit''". Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) mengatakan bahwa edisi revisi 2002 tersebut sudah memiliki tanda tashih dari LPMQ. [[Menteri Agama Indonesia]] saat itu, [[Lukman Hakim Saifuddin]], juga mengatakan bahwa Kemenag tidak pernah "menyunting" Al-Qur'an, seraya mengatakan melalui akun [[Twitter]], "Tak benar kabar y(an)g nyatakan telah terjadi pengeditan terjemahan Al-Quran, apalagi atas instruksi Kemenag."<ref name=":0" />
=== Ayat 54 ===
 
=== 72–7354–55 PandanganOrang Islamyang tentangdicinta, TritunggalWali Allah ===
Ayat 54 juga berkaitan dengan apa yang dimaksud "sosok yang dicinta"; sejumlah hadis menyebutkan [[Abu Musa Al-Asy'ari|Abu Musa al-Asy'ari]].<ref>{{Cite web |url=http://www.sunnah.org/aqida/alashaira7.htm |title=Ahadith In Praise Of The Ash`Aris |access-date=2023-02-06 |archive-date=2013-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130306014556/http://www.sunnah.org/aqida/alashaira7.htm |dead-url=yes }}</ref>{{cite quran|5|54}} Ayat 54 ini terlestarikan pada lapisan bawah Manuskrip Sanaa.<ref name="bible-quran.com"/>
{{quote|Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.|{{cite quran|5|54|style=inline}}|title=|source=}}
 
==== Menurut Syiah ====
Menurut tafsir [[Syiah]], Allah menggunakan bentuk tunggal ''waliyyukum'' yang menyiratkan ''wilayah'' (wali orang beriman) atau "wali Allah". Dengan demikian, kata ''wali'' dalam konteks ayat ini tidak bisa berarti "teman setia" karena tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur'an yang menyatakan Rasul Allah adalah "teman setia" atau "penolong". Andaikan ayat tersebut mengimplikasikan ''wilayah'' dalam arti "teman setia" atau "penolong", maka bentuk tunggal ''waliyyukum'' tidak akan digunakan tetapi bentuk jamak ''auliya'ukum'' akan tepat karena "kesetiaan" Allah itu khas.{{Citation needed|date=June 2014}}
 
[[Tahir ul Qadri]] menulis terkait hadis ini:<ref>The Ghadir Declaration, By Dr. Tahir al-Qadiri, Page 48 & 49 [http://www.answering-ansar.org/fiqh/kalima_adhan/the_ghadir_p48-49.jpg] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061020080905/http://www.answering-ansar.org/fiqh/kalima_adhan/the_ghadir_p48-49.jpg|date=2006-10-20}} [http://www.azadarnews.com/Islamic-Articles/81.html]</ref>
{{Quote|Ketika seorang peminta-minta datang kepada [[Ali bin Abi Thalib]] yang pada waktu itu sedang [[salat sunnah]], beliau tinggalkan cincinnya dan diserahkannya kepada si peminta-minta. Maka turunlah ayat ini (Al-Maidah ayat 55) yang mengemukakan beberapa ciri pemimpin yang wajib ditaati.|Hadis riwayat [[Ath-Thabrani]] dalam [[Kitab Al-Ausath]] dari jalur perawi tidak dikenal yang bersumber dari [[Ammar bin Yasir]]}}
[[Sunni]] memandang berbeda-beda terkait hadis ini, sedangkan [[Syiah]] menganggap hadis ini ''shahih''.{{Butuh rujukan}}
 
=== Ayat 5472–73 ===
{{Main|Pandangan Islam tentang Tritunggal}}
Pada ''The Quran: An Encyclopedia'' tertulis, "Al-Qur'an memandang orang-orang Nasrani adalah pelaku [[syirik]], karena menyembah Isa, Maryam, dan orang-orang saleh serta menyekutukan dan merendahkan Allah. Juga dianggap kafir bagi siapa saja yang meyakini [[Tritunggal|Allah salah satu dari yang tiga]], karena Isa sama sekali tidak pernah mengajarkan konsep ketuhanan seperti itu."<ref name="IslamEncyclopedia">{{cite book|date=2006|url=https://ahmadladhani.files.wordpress.com/2009/10/21470616-the-qur-an-an-encyclopedia.pdf|title=The Qur'an: an Encyclopedia|work=[[Routledge]]|isbn=0-415-32639-7|editor=Leaman, Oliver|pages=144–145|access-date=22 November 2014}}</ref>
 
{{Quote|Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itulah Al-Masih putra Maryam." padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu. Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih.|{{cite quran|5|72-73}}}}
 
=== Ayat 90 ===
Ayat ini memuat haramnya [[Perjudian|berjudi]], ''[[Alkohol dalam Islam|khamr]]'', berkorban atas nama selain Allah, dan mengundi nasib dengan anak panah.
 
== Referensi ==