Surah Hud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: diantara → di antara
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(48 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Sura
| name = Hud {{br}}<big>[[Berkas:Hood.pngHud|253pxHūd]]</big>
| image = Hud.png
| caption = Ayah 1 s.d. Ayah 3
| arti = ''Nabi Hud''
| nama_lain =
| klasifikasi = [[Makkiyah]]
| surah_ke = 11
| nomor_juz = [[Juz 11]] (ayat 1-5) {{br}} [[Juz 12]] (ayat 6-123)
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku =10
| jumlah_ayat = 123 ayat
| jumlah_kata =
| jumlah_huruf =
| ayat_sajdah =
| Harf-e-Mukatta'at =Alif, Lam, Ra
|name-ar=هود|hizb=22-24|prev_sura=[[Surah Yunus|Yunus]]|next_sura=[[Surah Yusuf|Yusuf]]}}
}}'''Surah Hud''' ([[bahasa Arab|Arab]]: '''هود''' , ''Hūd'', "[[Nabi Hud]]") adalah [[surah]] ke-11 dalam [[al-Qur'an]] dan termasuk golongan surah-surah [[Makkiyah]]. Surah ini terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah [[surah Yunus]]. Surah ini dinamai surah Hud karena ada hubungan dengan kisah [[Nabi Hud]] dan kaumnya dalam surah. terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah [[Nuh]], [[Shaleh]], [[Ibrahim]], [[Luth]], [[Syu'aib]], dan [[Musa]].
'''Surah Hud''' ({{lang-ar|سورة هود|translit=sūrah Hūd|lit=[[Hud]]}}),<ref name="Quran 4 U">{{cite web|author=Ibn Kathir (d.1373)|author-link=Ibn Kathir|title=Tafsir Ibn Kathir (English): Surah Hud|url=http://www.quran4u.com/Tafsir%20Ibn%20Kathir/011%20Hud.htm|work=Quran 4 U|publisher=[[Tafsir]]|access-date=18 December 2019}}</ref> adalah [[surah]] ke-11<ref name="HookerOthman2003">{{cite book|author1=Virginia Hooker|author2=Norani Othman|year=2003|url=https://books.google.com/books?id=0W5t5lxigh8C&pg=PA211|title=Malaysia: Islam, Society and Politics|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-230-161-1|pages=211}}</ref> dalam [[al-Qur'an]] dan termasuk golongan surah-surah [[Makkiyah]]. Surah ini terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah [[surah Yunus]]. Surah ini dinamai surah Hud karena ada hubungan dengan kisah [[Nabi Hud]] dan kaumnya dalam surah. terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah [[Nuh]], [[Shaleh|Saleh]], [[Ibrahim]], [[Luth|Lut]], [[Syu'aib|Syuaib]], dan [[Musa]].
 
Ayat 105-112 muncul dalam teks lapisan bawah dari [[Manuskrip Sana'a]].<ref>Behnam Sadeghi & Mohsen Goudarzi, "[https://bible-quran.com/wp-content/uploads/2013/01/Sadeghi-Goudarzi-sana-Origins-of-the-Quran.pdf Sana'a and the Origins of the Qu'ran]", ''Der Islam'', '''87''' (2012), 37.</ref>
== Pokok-pokok terjemahan ==
 
# ''Alif Laam Raa'', suatu kitab yang pesan-pesannya mendasar serta diperjelas, dari sisi Yang Maha Bijaksana, Maha Mengawasi, supaya kalian tidak menyembah kepada selain Allah, bahwasanya aku merupakan seorang pemberi peringatan dan pembawa berita gembira kepada kalian dari Dia, <br>dan hendaklah kalian memohon pengampunan kepada Tuhan kalian serta kalian bertaubat kepada Dia niscaya Dia akan mengaruniakan karunia yang bermanfaat untuk kalian hingga waktu tertentu dan Dia akan mengistimewakan tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan <br>apabila kalian berpaling maka aku khawatir kalian akan ditimpa malapetaka pada Hari yang menggemparkan, <br>menuju Allah kalian berpulang, dan Dia terhadap segala sesuatu adalah Kuasa.  (Ayat:1-4)
== Isi ==
# Ketahuilah, mereka yang sungguh memalingkan badan mereka untuk menghindar terhadap yang demikian, <br>ketahuilah, di waktu mereka menyelimuti diri dengan kain <br>bahwa Dia mengetahui yang mereka sembunyikan serta yang mereka tampakkan sebab Dialah Yang Maha Mengetahui segala isi kalbu.  (Ayat:5)
* '''Bukti-bukti keesaan dan kekuasaan Allah'''
# Dan tidak ada suatu makhluk pun di bumi melainkan kadar penghidupannya ditentukan pada Allah, dan Dia mengetahui keberadaannya dan pergerakannya, segala sesuatu tercantum dalam sebuah Kitab yang jelas, <br>dan Dialah yang telah menciptakan langit beserta bumi dalam enam Hari dan SinggasanaNya berada di atas air supaya Dia menguji siapakah di antara kalian yang terbaik perilakunya, <br>dan ketika kamu mengatakan: "kalian pasti akan dibangkitkan sesudah mati" niscaya orang-orang yang kafir itu akan mengatakan: "ini tak lain sihir belaka".  (Ayat:6-7)
** Perintah menyembah Allah (1–4)
# Dan ketika Kami menetapkan Malapetaka terhadap mereka sampai waktu yang telah ditentukan, niscaya mereka akan mengatakan: "Apakah yang menghalangi itu?" ketahuilah, pada hari pembuktian; mereka tidak dapat menghindar dan mereka ditumpas oleh perkara yang dahulu mereka cemoohkan, <br>dan ketika Kami berikan kepada seorang manusia suatu Kasih dari Kami kemudian Kasih itu Kami ambil daripada ia, orang itu pasti berputus asa, tidak berterima kasih; sedangkan sewaktu Kami karuniakan kebahagiaan untuknya sesudah kesusahan melanda niscaya ia akan mengatakan: "Telah lenyap bencana-bencana itu daripadaku"; ia sangat bersuka cita, berbangga diri, terkecuali orang-orang yang bersabar, serta memperbuat berbagai kebajikan; itulah mereka yang memperoleh pengampunan beserta upah yang besar.  (Ayat:8-11)
** Perbedaan sifat-sifat orang kafir dan mukmin (5–11)
# Sekiranya kamu mungkin hendak meninggalkan sebagian hal yang disampaikan kepadamu dan dadamu menjadi sesak terhadap yang demikian, ketika mereka mengatakan: "mengapakah tidak dikirimkan kepada dirinya suatu pertanda atau sesosok malaikat hadir bersama-sama dengan dirinya?" yang sebenarnya kamu tidak lain seorang pemberi peringatan dan Allah Yang Memperhitungkan segala sesuatu.  (Ayat:12)
** Kebenaran wahyu (12–24)
# Bahkan mereka mengatakan: "ia yang telah membuat-buat yang demikian", Katakanlah: "maka datangkan sepuluh surat yang menyerupai yang demikian serta ajaklah siapapun yang kalian kehendaki, maka mereka itu bukanlah Allah, jika kalian memang golongan yang benar" apabila yang kalian seru itu tidak menyanggupi perkara ini maka ketahuilah bahwa yang demikian dikirimkan melalui Ilmu Allah dan bahwasanya tiada Tuhan selain Dia; maka maukah kalian berserah diri?  (Ayat:13-14)
* '''Kisah [[Nuh (tokoh Al-Qur'an)|Nuh]] (25–49)'''
# Siapapun yang mendambakan kehidupan dunia beserta kemewahannya niscaya Kami berikan upah secara setimpal untuk mereka disana dan mereka disana takkan dicurangi; mereka Itulah orang-orang yang tidak memperoleh apapun di Akhirat kecuali Neraka, dan apapun yang mereka harapkan disana tak berguna dan apapun yang mereka lakukan akan sia-sia belaka.  (Ayat:15-16)
* '''Kisah [[Hud]] (50–60)'''
# Lalu bagaimanakah keadaan orang-orang yang mempunyai bukti jelas dari Tuhannya serta diiringi seorang saksi dari Allah, serta sebelum itu telah ada Kitab Musa sebagai sebuah pedoman dan Kasih? itulah mereka yang mengimani yang demikian sedangkan siapapun di antara kelompok-kelompok yang mengingkari yang demikian, tentulah Neraka sebagai kediamannya, <br>oleh karena itu jangan meragu terhadap yang demikian, sebab yang demikian benar-benar dari Tuhanmu walaupun kebanyakan umat manusia tidak mengimani, <br>dan siapakah yang lebih sewenang-wenang dibanding orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah? mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan para saksi akan mengatakan: "mereka itu yang telah mengingkari Tuhan mereka" ketahuilah, kutukan Allah menimpa golongan yang sewenang-wenang, orang-orang yang menghalangi Jalan Allah serta yang menghendaki itu menyimpang, dan mereka itulah yang tidak mengimani tentang adanya Akhirat; mereka itu tidak mampu berlepas diri di bumi ini dan tiada pelindung untuk mereka selain Allah, Malapetaka akan dilipatgandakan kepada mereka, mereka tidak sanggup mendengar dan mereka tidak dapat melihat; mereka itulah orang-orang yang mencelakakan diri sendiri dan sia-sia segala yang mereka ada-adakan; tak diragukan lagi bahwa mereka itu termasuk golongan yang teramat celaka di Akhirat. <br>Sungguh orang-orang yang beriman serta memperbuat berbagai kebajikan juga yang merendahkan diri terhadap Tuhan mereka, mereka itulah penghuni-penghuni Surga; mereka disana selamanya; perbandingan kedua jenis itu serupa orang buta serta tuli dibandingkan orang yang melihat serta mendengar; apakah kedua jenis itu setara? tidakkah kalian berpikir?  (Ayat:17-24)
* '''Kisah [[Saleh]] (61–68)'''
# Dan bahwasanya Kamilah yang telah mengutus Nuh kepada kaumnya: "bahwasanya aku adalah seorang pemberi peringatan yang jelas kepada kalian supaya kalian tidak menyembah yang selain Allah. sungguh aku khawatir kalian akan dilanda malapetaka pada Hari yang mencekam"  <br>kemudian pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya mengatakan: "kami tidak menganggap dirimu, melainkan seorang manusia sejenis kami, dan kami tidak menganggap orang-orang yang mengikutimu, melainkan orang-orang yang hina dina di tengah-tengah kami; yang tak berwibawa, dan kami tidak menganggap kalian memiliki kelebihan apapun dibanding kami bahkan kami yakin bahwa kalian merupakan golongan pendusta",  ia berkata: "Wahai kaumku, bagaimanakah pendapat kalian, apabila aku mempunyai bukti jelas dari Tuhanku, dan aku dikasihi dari sisiNya, tetapi Kasih itu disamarkan bagi kalian; apakah kami akan memaksa kalian menerima itu sementara kalian membenci yang demikian? <br>dan wahai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kalian sebagai upah; upahku tidak lain dari Allah dan aku tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman sungguh mereka akan menghadap kepada Tuhan mereka, akan tetapi aku menganggap kalian sebagai suatu kaum yang bodoh; <br>wahai kaumku, siapakah yang akan menolongku terhadap Allah apabila aku mengusir mereka, tidakkah kalian mengerti?  <br>dan aku tidak mengatakan kepada kalian, aku mempunyai perbendaharaan Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib", dan aku tidak mengatakan: "bahwa aku adalah malaikat", <br>dan aku tidak menyatakan kepada orang-orang yang dianggap rendah dalam pandangan kalian: "Allah takkan mendatangkan kebaikan untuk mereka" Allah lebih mengetahui yang ada pada diri mereka; apabila aku bertindak demikian, aku termasuk golongan yang sewenang-wenang; <br>mereka berkata "wahai Nuh, kamu telah berbantah-bantahan dengan kami dan kamu telah memperbanyak bantahanmu tentang kami maka datangkan kepada kami yang telah kamu ancamkan terhadap kami, jika kamu termasuk golongan yang benar" ia berkata: "Allah yang akan menimpakan itu kepada kalian ketika Dia menghendaki dan kalian takkan dapat meluputkan diri, <br>dan nasehatku tidak bermanfaat kepada kalian sekiranya aku berharap menuntun kalian, namun Allah hendak membuang kalian sebab Dialah Tuhan kalian, dan menuju Dia kalian berpulang" justru mereka mengatakan: "ia yang mengarang yang demikian" ia berkata: "jika aku yang membuat-buat yang demikian, maka aku yang bertanggung jawab atas dosaku sendiri dan tentulah telah aku biarkan dosa kalian" <br>dan diwahyukan kepada Nuh, "bahwa takkan ada yang beriman di antara kaummu, selain mereka yang telah beriman sebab itu janganlah kamu berduka terhadap yang mereka lakukan dan dirikan sebuah bahtera dalam pengawasan serta wahyu Kami dan janganlah kamu mengadu kepada DiriKu tentang orang-orang yang berlaku sewenang-wenang itu; sebab mereka itu akan ditenggelamkan" <br>lalu ia membangun bahtera, maka setiap kali pemimpin kaumnya melintasi dirinya, mereka menertawakan ia; ia mengatakan: "Jika sekarang kalian menertawakan kami, sungguh kami pun akan menertawakan kalian sebagaimana yang kalian tertawakan itu; kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh malapetaka yang menghinakan dan siapa yang akan ditimpa bencana yang terus menerus"<br>hingga pada saat keputusan Kami terlaksana dan tanur-tanur telah memancarkan air, Kami berkata: "Muatilah ke dalam bahtera itu yang masing-masing berpasangan beserta keluargamu selain orang yang telah terdahulu ditetapkan terhadapnya, juga mereka yang telah beriman" dan tiada yang beriman bersama-sama ia terkecuali beberapa orang, dan ia berkata: "masuklah ke dalamnya, demi nama Allah, sewaktu berlayar serta berlabuh" sungguh Tuhanku benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang, <br>dan yang berlayar mengangkut mereka dilanda gelombang-gelombang sebesar gunung; kemudian Nuh memanggil seorang putranya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh: "wahai putraku, naiklah bersama kami dan jangan bersama-sama golongan yang kafir" anak itu mengatakan: "aku akan menyelamatkan diri ke gunung itu yang dapat melindungiku menghadapi perairan ini!" ia berkata: "Tiada yang lolos pada hari ini menghadapi Keputusan Allah selain yang Dia kasihani" sehingga ombak menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk golongan yang ditenggelamkan; <br>dan diserukan: "wahai bumi telanlah perairanmu itu dan wahai langit meredalah," dan perairan pun surut, perintah pun digenapkan dan itu berlabuh di Judi, dan dikatakan "lenyaplah kaum yang sewenang-wenang itu"<br>dan Nuh menyeru kepada Tuhannya sambil berkata: "Wahai Tuhanku, sungguh putraku itu keluargaku dan tentulah janjiMu merupakan Kebenaran dan Engkau adalah Hakim yang paling adil," Dia berfirman: "Wahai Nuh, sebenarnya ia bukan keluargamu, perilakunya itu tidak baik; sebab itu jangan menuntut kepada DiriKu tentang perkara yang tidak kamu miliki Ilmu tentang yang demikian; sebab Aku pernah memperingatkanmu supaya kamu tidak termasuk golongan yang bodoh".  ia berkata: "Wahai Tuhanku, sungguh aku memohon perlindungan padaMu tentang memohonkan sesuatu yang tiada kuketahui kepadaMu; dan sekiranya Engkau tidak mengampuniku atau berbelas kasihan terhadapku niscaya aku termasuk golongan yang celaka"  <br>Diserukan: "wahai Nuh, turunlah disertai kesejahteraan serta keberkahan dari Kami untukmu dan untuk umat-umat yang berasal dari mereka yang bersamamu; dan ada umat-umat yang Kami beri kesenangan untuk mereka kemudian mereka akan ditimpa malapetaka pedih dari Kami".  (Ayat:25-48)
* '''Kisah [[Ibrahim]] dan [[Lut]] (69–83)'''
# Dan kepada kaum 'Ad, saudara mereka, Hud, ia berkata: "Wahai kaumku, sembahlah Allah, tiada Tuhan bagi kalian selain Dia, akan tetapi kalian mengada-ada; <br>Wahai kaumku, aku tidak meminta upah pada kalian untuk seruanku ini, upahku tidak lain hanya dari Yang telah menciptakanku; tidakkah kalian berpikir?; <br>Wahai kaumku, mohonlah pengampunan kepada Tuhan kalian lalu bertobatlah kepada Dia, niscaya Dia menyuruh langit supaya hujan yang sangat deras turun kepada kalian dan Dia akan memperteguh kekuatan diri kalian, dan janganlah kalian berpaling untuk melakukan dosa" mereka mengatakan: "Wahai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang jelas serta kami takkan meninggalkan dewa-dewa kami hanya karena perkataanmu itu, dan kami bukanlah golongan mempercayai kamu; kami tidak mengatakan terkecuali bahwa sebagian dewa kami telah membuatmu sinting" ia berkata: "sungguh aku bersaksi terhadap Allah dan ketahuilah bahwa aku tak peduli dengan yang kalian persekutukan,  yang selain Dia, sebab itu laksanakanlah segala tipu daya kalian terhadapku lalu janganlah kalian menunda-nunda terhadapku; sebab aku berserah kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. <br>Tiada suatu makhluk pun melainkan Dialah yang menguasai ujung kepalanya; sungguh Tuhanku berada di Jalan yang tepat, <br>jika kalian berpaling, maka sungguh aku telah menjelaskan kepada kalian mengenai perkara yang diutus terhadapku kepada kalian; dan Tuhanku kelak menggantikan kalian dengan kaum lain; dan kalian tidak sedikitpun merugikan Dia; sebab Tuhankulah Yang Maha Memelihara segala sesuatu" <br>dan sewaktu malapetaka Kami terlaksana, Kami selamatkan Hud beserta orang-orang beriman yang menyertai ia melalui Kasih dari Kami; dan Kami selamatkan mereka terhadap malapetaka yang pedih, dan itulah 'Ad yang membantah pesan-pesan Tuhan mereka, dan mereka melawan UtusanNya sementara mereka menuruti perintah segala kaum penguasa yang sewenang-wenang, yang memberontak; dan mereka itu diikuti dengan kutukan di dunia ini maupun di Hari Kebangkitan, <br>Ingatlah, bahwasanya 'Ad itu kafir terhadap Tuhan mereka; Ingatlah, lenyaplah 'Ad, kaum Hud itu.  (Ayat:50-60)
* '''Kisah [[Syuaib]] (84–95)'''
# Dan kepada Samud, saudara mereka, Shaleh, ia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah, bahwa tiada bagimu Tuhan selain Dia, Dialah yang telah menciptakan kalian dari bumi dan menjadikan kalian sebagai pemakmurnya, karena itu mohonlah pengampunanNya, kemudian bertobatlah kepada Dia, sebab Tuhanku amat dekat lagi memperkenankan." mereka mengatakan, "Wahai Saleh, bahwasanya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah yang disembah oleh para leluhur kami? dan kami benar-benar berada dalam kebimbangan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu ajak kepada kami." ia berkata, "Wahai kaumku, bagaimana pendapat kalian jika aku mempunyai bukti jelas dari Tuhanku dan Dia mengaruniakan kepada diriku Kasih dari Dia, maka siapakah yang akan menolong aku terhadap Allah jika aku mendurhakai Dia, sebab itu kalian tidak mengajak apapun kepadaku selain daripada celaka, Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untuk kalian, sebab itu biarkanlah hewan itu makan di bumi Allah, dan janganlah kalian mengganggu ia melalui gangguan apapun yang akan menyebabkan kalian ditimpa malapetaka yang dekat." kemudian mereka membunuh unta itu, maka ia berkata, "Bersukarialah kalian di kediaman kalian selama tiga hari, terdapat sebuah Ketetapan yang tidak dapat dihindari."<br>maka tatkala Hantaman Kami terlaksana, Kami selamatkan Saleh beserta orang-orang beriman menyertai dirinya melalui Kasih dari Kami serta kehinaan pada hari itu, sungguh Tuhanmu, Dialah Yang Maha Kuat, Maha Perkasa; dan satu suara keras yang menggemparkan menimpa orang-orang yang berlaku sewenang-wenang itu, lalu mereka jatuh bergelimpangan di kediaman mereka sendiri seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu,<br> Ingatlah, sungguh Samud telah mengingkari Tuhan mereka,<br> Ingatlah, Samud telah dilenyapkan. (Ayat:61-68)
* '''Kisah [[Musa (tokoh Al-Qur'an)|Musa]] (96–99)'''
# Dan sungguh para Utusan Kami telah bertamu kepada lbrahim menyampaikan kabar gembira, <br>mereka mengucapkan: "Damai", ia berkata: "Damai," tidak lama kemudian Ibrahim menjamu mereka dengan daging anak sapi yang dipanggang; maka tatkala ia mendapati tangan mereka tidak menjamah yang demikian, ia merasa heran terhadap mereka serta merasa takut terhadap mereka; Mereka pun mengatakan: "Jangan khawatir, bahwasanya Kami diutus kepada kaum Luth" dan istrinya hadir sambil tertawa, tatkala Kami menggembirakan kepada ia tentang Ishaq serta yang melanjutkan Ishaq, Ya’qub, perempuan itu berkata: "sungguhkah? bahwa aku ini melahirkan seorang anak padahal aku adalah seorang perempuan tua sementara suamiku ini seorang lelaki tua? hal yang demikian memang sebuah kejutan" mereka berkata: "Apakah kamu merasa heran terhadap ketetapan Allah? Kasih Allah dan keberkatanNya untukmu, wahai Ahlul bait! sungguh Dialah Yang Maha Terpuji, Maha Pengasih. <br>Tatkala rasa segan lenyap dari diri Ibrahim serta berita gembira telah tersampaikan padanya, ia pun memohonkan kepada Kami tentang kaum Luth sungguh Ibrahim itu benar-benar seorang yang mengasihani, iba hati serta peduli. Wahai Ibrahim, tinggalkan perkara semacam ini sebab telah mutlak Keputusan Tuhanmu, dan sungguh mereka itu akan ditimpa malapetaka yang tak terhindarkan.  (Ayat:69-76)
* '''Pelajaran dari kisah-kisah beberapa Nabi (100–123)'''
# Dan tatkala para Utusan Kami itu menemui Luth, ia merasa gelisah serta mencemaskan diri mereka, dan ia berkata: "Ini adalah hari yang buruk" dan kaumnya dengan bergegas-gegas datang menemuinya; dan sejak dahulu mereka melakukan perbuatan-perbuatan keji; <br>ia berkata: "wahai kaumku, inilah putri-putriku, mereka lebih pantas untuk kalian maka bertaqwalah kepada Allah dan janganlah mempermalukan diriku terhadap para tamuku ini, tiadakah di antara kalian seorang yang berakal sehat?" orang-orang itu mengatakan: "tentulah kamu telah mengetahui bahwa kami tidak berkeinginan terhadap putri-putrimu; dan sungguh kamu tentu mengetahui yang sebenarnya kami mau" ia berkata: "sekiranya aku mempunyai kekuatan atau sekiranya aku dapat berlindung kepada kelompok yang kuat" mereka berkata: "wahai Luth, Kamilah para Utusan Tuhanmu, mereka takkan dapat mengusik kamu sebab itu berangkatlah beserta keluargamu di penghujung malam dan jangan ada seorang pun di antara kalian yang memandang ke belakang, kecuali istrimu sebab ia akan ditimpa yang menimpa mereka itu, sungguh ketetapan untuk mereka ialah di pagi hari; bukankah pagi itu semakin dekat?" <br>tatkala Ketetapan Kami terlaksana, Kami jungkirbalikkan tempat itu dan Kami timpakan mereka dengan bebatuan tanah yang panas secara bertubi-tubi, yang diberi tanda di sisi Tuhanmu dan Malapetaka tiada mustahil menimpa orang-orang yang berlaku sewenang-wenang.  (Ayat:77-83)
 
# Mereka mengatakan: "Wahai Syu'aib, kami tidak cukup mengerti tentang yang kamu serukan itu dan sungguh kami menganggapmu sebagai seorang yang tak berkedudukan bagi kami; kalau bukan karena kaum kerabatmu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamu pun bukanlah seorang yang berwibawa bagi kami"  ia berkata: "Wahai kaumku, apakah kaum kerabatku lebih berarti bagi kalian dibanding Allah, sementara kalian menganggp Allah sebagai sesuatu yang diabaikan di belakang kalian? sungguh Tuhanku memperhitungkan yang kalian lakukan itu" maka wahai kaumku, berbuatlah sekehendak kalian, sungguh aku pun bertindak; kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan ditimpa malapetaka menghinakan serta yang berdusta; dan nantikanlah, aku pun menanti bersama kalian" <br>dan tatkala Keputusan Kami terlaksana, Kami selamatkan Syu'aib beserta orang-orang beriman yang menyertai ia melalui Kasih dari Kami <br>sedangkan orang-orang yang berlaku sewenang-wenang ditumpas melalui suatu Kegemparan, lalu mereka bergelimpangan di kediaman mereka sendiri; seolah-olah mereka belum pernah tinggal disana, <br>Ingatlah, telah lenyap Madyan sebagaimana Tsamud telah dilenyapkan.  (Ayat:91-95)
== Ayat-ayat penting ==
# Dan sungguh Kamilah yang telah mengutus Musa, disertai pertanda-pertanda Kami serta bukti yang jelas, menghadap kepada Fir'aun serta para pemukanya akan tetapi mereka menuruti perintah Fir'aun padahal perintah Fir'aun tidak patut; <br>ia menyeret kaumnya di Hari Kebangkitan lalu memasukkan mereka ke dalam Neraka, betapa buruk tempat yang mereka tuju, dan mereka diikuti kutukan di dunia ini serta di Hari Kebangkitan; semacam itulah balasan terburuk.  (Ayat:96-99)
 
# Demikianlah sebagian berita-berita negeri yang Kami jelaskan kepadamu; di antara negeri-negeri itu ada yang masih berbekas serta ada yang telah lenyap; dan Kami tidak berlaku sewenang-wenang terhadap mereka tetapi merekalah yang memperlakukan diri mereka sendiri secara sewenang-wenang, oleh karena itu, tiada membantu sedikit pun untuk mereka, dewa-dewa mereka yang diseru-serukan yang selain Allah, sewaktu Malapetaka Tuhanmu terlaksana dan sembahan-sembahan itu tidak menambah kepada mereka terkecuali kehancuran belaka, dan demikianlah Tuhanmu Menghukum, apabila Dia menghukum penduduk negeri-negeri yang berbuat sewenang-wenang sebab hukumanNya itu amat tegas, pedih; <br>sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat pesan untuk orang-orang yang takut terhadap Malapetaka Akhirat; <br>Hari Kebangkitan itu adalah suatu Hari ketika seluruh manusia dihimpunkan kepada Dia, dan hari itu merupakan suatu Hari yang disaksikan; dan Kami tidak mengundurkan yang demikian melainkan sampai waktu yang telah ditetapkan; <br>di kala Hari itu tiba, tiada seorang pun yang berbicara melainkan dengan izinNya; maka di antara mereka terdapat yang sengsara dan golongan yang berbangga; <br>Adapun orang-orang yang sengsara, maka mereka tinggal di dalam Neraka, disana mereka meratapi serta merintih, mereka disana selamanya; selama ada langit dan bumi, terkecuali jika Tuhanmu berkehendak; Dia Menepati yang Dia kehendaki. <br>Adapun orang-orang yang berbangga, maka mereka berada di dalam Surga, mereka selamanya disana selama ada langit dan bumi kecuali yang dikehendaki Tuhanmu; dengan pembalasan tiada henti; <br>maka janganlah kalian berada dalam keraguan tentang yang disembah oleh mereka, mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana leluhur mereka menyembah dan Kami pasti akan membalas mereka secara setimpal, dengan mereka tidak sedikit pun dicurangi.  (Ayat:100-109)
=== 25–49 Kisah Nuh ===
# Dan sungguh telah Kami serahkan Al-Kitab kepada Musa, lalu diperdebatkan tentang isinya; dan sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Tuhanmu niscaya telah ditimpakan Hukuman di tengah-tengah mereka dan sungguh mereka berada dalam kebimbangan yang menggelisahkan terhadap yang demikian; dan sungguh kepada masing-masing, Tuhanmu membalas secara seimbang sesuai perbuatan mereka, sungguh Dia Maha Mengetahui yang mereka lakukan. <br>Maka berteguhlah sebagaimana yang diperintahkan kepada kalian serta orang yang telah bertaubat beserta kalian dan jangan bertindak melampaui batas sebab Dia Maha Melihat yang kalian lakukan, <br>dan jangan berpihak kepada orang-orang yang berlaku sewenang-wenang yang menyebabkan kalian dinaungi Neraka, dan kalian tiada mempunyai seorang penyelamat pun selain Allah kemudian kalian takkan diselamatkan.  (Ayat:110-113)
Ayat 25–49 mengisahkan [[Nuh (tokoh Al-Qur'an)|Nuh]] dan kaumnya yang tetap berada dalam kekafiran serta menolak untuk beriman kepada Allah. Kaumnya yang masih bertahan dengan kekafiran akhirnya ditenggelamkan oleh [[Mitos air bah|air bah]]. Sebelum terjadinya air bah, Nuh diperintahkan oleh Allah untuk merakit sebuah [[Bahtera Nuh|bahtera]] yang akan menyelamatkan orang-orang yang tetap beriman.<ref>{{Cite book|last=ash-Shallabi|first=Ali Muhammad|date=2020|title=Nuh: Peradaban Manusia Kedua|location=Jakarta|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-901-7|pages=208-209|translator-last=Irham|translator-first=Masturi|translator-last2=Basarah|translator-first2=Khoeruddin|url-status=live}}</ref>
# Dan dirikan sembahyang itu pada kedua tepi siang dan pada permulaan malam sungguh berbagai kebaikan itu menghapuskan berbagai keburukan; demikianlah peringatan untuk orang-orang yang mengingat <br>dan bersabarlah, sebab Allah tiada mengabaikan upah golongan yang berbuat kebajikan. (Ayat:114-115)
 
# Maka mengapakah tiada di antara generasi-generasi sebelum kalian golongan yang berkepribadian unggul yang mencegah tindakan keji di bumi, terkecuali sebagian kecil golongan yang telah Kami selamatkan dari mereka sedangkan orang-orang yang sewenang-wenang itu hanya mengutamakan kesenangan untuk diri mereka sendiri sehingga mereka termasuk golongan yang berdosa, <br>dan Tuhanmu takkan melenyapkan negeri-negeri secara sewenang-wenang apabila penduduknya merupakan golongan yang memperbuat kebajikan; <br>sekiranya Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan umat manusia sebagai umat yang satu akan tetapi mereka terus berselisih, terkecuali orang-orang yang dikasihi oleh Tuhanmu dan untuk itulah Dia telah menciptakan mereka, <br>Ketetapan Tuhanmu telah mutlak: "Aku pasti akan memenuhi Jahannam dengan umat jin serta umat manusia bersama-sama."  (Ayat:116-119)
=== 50–60 Kisah Hud dan kaum 'Ad ===
# Dan semua yang Kami kisahkan kepadamu ialah kisah-kisah para Utusan supaya Kami teguhkan itu dalam nuranimu; dan pada yang demikian telah hadir Kebenaran serta Pengajaran kepadamu dan Peringatan bagi golongan yang beriman.  (Ayat:120)
Ayat 50–60 mengisahkan [[Hud]], yang namanya digunakan dalam surah ini. Ia diutus untuk [[kaum 'Ad]], sebuah suku bangsa yang sudah menyimpang dari ajaran agama yang benar, padahal kaum 'Ad sudah memberikan segala kenikmatan hidup berupa tanah yang subur, air yang melimpah, serta tubuh yang sehat dan kuat. Kaumnya tidak beriman kepada Allah dan Hud; mereka sujud menyembah berhala. Allah mengazab kaum 'Ad dengan bencana kekeringan serta angin topan selama delapan hari tujuh malam sehingga kaum Hud yang masih berada dalam kesombongan dan kekafiran akhirnya musnah.{{sfn|Sani|Kadri|2018||p=66-67}}
# Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: "berbuatlah sekehendak kalian; sungguh kami pun berbuat, dan nantikanlah; sebab kami pun menanti" <br>dan merupakan urusan Allah mengenai segala misteri di langit maupun di bumi <br>dan kepada Dia diserahkan segala urusan, maka sembahlah Dia dan taruhlah kepercayaan kepada Dia, dan Tuhanmu tidak mengabaikan apapun yang telah kalian lakukan.  (Ayat:121-123)
 
=== 61–68 Kisah Saleh dan kaum Tsamud ===
Ayat 61–68 mengisahkan [[kaum Tsamud]] serta nabi yang diutus untuk mereka, [[Salih|Saleh]]. Saleh berupaya untuk mengingatkan kepada kaum Tsamud untuk menyembah hanya kepada Allah saja, tetapi kaum tersebut tetap mengabaikan dakwah Saleh. Untuk membuktikan keesaan Allah, Saleh memohon sebuah mukjizat kepada Allah, yaitu mengeluarkan seekor [[unta]] betina dari sebongkah batu. Akan tetapi mereka berupaya untuk menangkap unta tersebut hingga mereka berhasil membunuhnya. Mereka akhirnya diazab dengan satu suara keras yang mengguntur dari langit.{{sfn|Sani|Kadri|2018||p=84-85}}
 
=== 69–83 Kisah Lut ===
Kisah Alkitab [[Sodom dan Gomora]] versi Al-Qur'an muncul pada ayat 69–84. Ayat-ayat ini membahas mengenai perilaku [[homoseksual]] sebagai sebuah kekejian kaum Lut.
 
Cerita dimulai ketika [[Ibrahim]] dan [[Sara|Sarah]] memperoleh kabar gembira dari para malaikat tentang kelahiran anak mereka, [[Ishak (tokoh Al-Qur'an)|Ishak]] dan beberapa tahun kemudian, cucu mereka [[Yakub (tokoh Al-Qur'an)|Yakub]].{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=214-215}} Setelah itu, para malaikat berbincang-bincang dengan Ibrahim dan Sarah bahwa malaikat itu telah diutus kepada nabi [[Lut]] beserta kaumnya. Allah memerintahkan Ibrahim untuk meninggalkan perbincangan karena kaum Lut akan segera diazab. Mereka bergegas menemui Nabi Lut.{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=253-254}}
 
Malaikat yang datang dalam wujud pemuda yang rupawan itu menemui Lut. Keluarga Lut, kecuali istrinya, diperintah untuk meninggalkan negeri kaum Sodom dan Gomora, karena terus menolak dakwah Nabi Lut. Lut mencoba mengingatkan kaumnya agar mendekati istri-istri mereka dan mengingatkan agar tidak terus-menerus melakukan perbuatan keji tersebut. Karena kaum Lut terus menolak dakwah Lut, Allah menetapkan azab terjadi pada waktu Subuh, dengan hujan batu.{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=255-259}}
 
=== 84–95 Kisah Syuaib ===
Ayat 85–95 membahas kisah Nabi [[Syuaib]] yang diutus untuk [[Madyan|penduduk Madyan]]. Mereka menolak dakwah Nabi Syuaib; kali ini, Syuaib terus mengingatkan kepada kaumnya tentang orang-orang kafir yang hidup di zaman Nuh, Hud, Saleh, dan Lut. Penduduk Madyan menghina dakwah Nabi Syuaib, dan mereka diazab dengan suara keras dan menggelegar ([[gempa bumi]]).{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=278-279}}
 
== 41 Bacaan ''imalah'' ==
{{Utama|Bacaan gharib}}
Dalam ''qiraat'' Imam [[Ashim bin Abi an-Najud|Ashim]] riwayat [[Hafsh bin Sulaiman al-Kufi|Hafs]], ayat 41 dari Surah Hud memiliki bacaan ''imalah,'' yakni pada kata مَجْر۪ىٰهَا {{transl|ar|majrêhā}}. ''Imalah'' berarti "membelokkan" atau "memiringkan", maksudnya adalah "memiringkan" tanda harakat ''fathah'' ke harakat ''kasrah''. Maksud dari membaca ''imalah'' dalam kata ini adalah untuk membedakan kata tersebut dengan {{transl|ar|majrāhā}} yang berarti "berjalan di darat", sedangkan pada konteks ayat ini berarti "berjaalan di laut", atau "berlayar".{{Sfn|Marzuki|Ummah|2020|p=268}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
* Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia
 
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Marzuki|last2=Ummah|first2=Sun Choirol|date=2020|title=Dasar-dasar Ilmu Tajwid|location=Bantul|publisher=Diva Press|isbn=9786232931459|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Sani|first=R.A.|last2=Kadri|first2=M.|date=2018|title=Hikmah Kisah Nabi dan Rasul|location=Jakarta|publisher=Amzah|isbn=9786020875408|url-status=live}}
* {{Cite book|last=[[Ibnu Katsir]]|last2=Saefulloh MS|date=2018|title=Kisah Para Nabi: Sejarah Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam hingga Nabi Isa|location=Jakarta|publisher=Qisthi Press|isbn=9789791303842|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
Baris 49 ⟶ 71:
{{Sura|11|[[Surah Yunus]]|[[Surah Yusuf]]}}
{{Qur'an}}
 
[[Kategori:Surah|H]]
[[Kategori:Makiyah|H]]