Surah Hud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
65434fedcd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Sura
| name = Hud {{br}}<big>[[Berkas:Hood.pngHud|253pxHūd]]</big>
| image =
| caption = Ayat 1 s.d. Ayat 3
| arti = ''Nabi Hud''
| nama_lain =
| klasifikasi = [[Makkiyah]]
| surah_ke = 11
| nomor_juz = [[Juz 11]] (ayat 1-5) {{br}} [[Juz 12]] (ayat 6-123)
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku =10
| jumlah_ayat = 123 ayat
| jumlah_kata =
| jumlah_huruf =
| ayat_sajdah =
| Harf-e-Mukatta'at =Alif, Lam, Ra
|name-ar=هود|hizb=22-24|prev_sura=[[Surah Yunus|Yunus]]|next_sura=[[Surah Yusuf|Yusuf]]}}
}}
'''Surah Hud''' ({{lang-ar|سورة هود|translit=sūrah Hūd|lit=[[Nabi Hud]]}}),<ref name="Quran 4 U">{{cite web|author=Ibn Kathir (d.1373)|author-link=Ibn Kathir|title=Tafsir Ibn Kathir (English): Surah Hud|url=http://www.quran4u.com/Tafsir%20Ibn%20Kathir/011%20Hud.htm|work=Quran 4 U|publisher=[[Tafsir]]|access-date=18 December 2019}}</ref> adalah [[surah]] ke-11<ref name="HookerOthman2003">{{cite book|author1=Virginia Hooker|author2=Norani Othman|year=2003|url=https://books.google.com/books?id=0W5t5lxigh8C&pg=PA211|title=Malaysia: Islam, Society and Politics|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-230-161-1|pages=211}}</ref> dalam [[al-Qur'an]] dan termasuk golongan surah-surah [[Makkiyah]]. Surah ini terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah [[surah Yunus]]. Surah ini dinamai surah Hud karena ada hubungan dengan kisah [[Nabi Hud]] dan kaumnya dalam surah. terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah [[Nuh]], [[Shaleh|Saleh]], [[Ibrahim]], [[Luth|Lut]], [[Syu'aib|Syuaib]], dan [[Musa]].
 
Ayat 105-112 muncul dalam teks lapisan bawah dari [[Manuskrip Sana'a]].<ref>Behnam Sadeghi & Mohsen Goudarzi, "[https://bible-quran.com/wp-content/uploads/2013/01/Sadeghi-Goudarzi-sana-Origins-of-the-Quran.pdf Sana'a and the Origins of the Qu'ran]", ''Der Islam'', '''87''' (2012), 37.</ref>
 
== Isi ==
* '''Bukti-bukti keesaan dan kekuasaan Allah'''
** Perintah menyembah Allah (1–4)
** Perbedaan sifat-sifat orang kafir dan mukmin (5–11)
** Kebenaran wahyu (12–24)
* '''Kisah [[Nuh (tokoh Al-Qur'an)|Nuh]] (25–49)'''
* '''Kisah [[Hud]] (50–60)'''
* '''Kisah [[Saleh]] (61–68)'''
* '''Kisah [[Ibrahim]] dan [[Lut]] (69–83)'''
* '''Kisah [[Syuaib]] (84–95)'''
* '''Kisah [[Musa (tokoh Al-Qur'an)|Musa]] (96–99)'''
* '''Pelajaran dari kisah-kisah beberapa Nabi (100–123)'''
 
== Ayat-ayat penting ==
 
=== 25–49 Kisah Nuh ===
Ayat 25–49 mengisahkan [[Nuh (tokoh Al-Qur'an)|Nuh]] dan kaumnya yang tetap berada dalam kekafiran serta menolak untuk beriman kepada Allah. Kaumnya yang masih bertahan dengan kekafiran akhirnya ditenggelamkan oleh [[Mitos air bah|air bah]]. Sebelum terjadinya air bah, Nuh diperintahkan oleh Allah untuk merakit sebuah [[Bahtera Nuh|bahtera]] yang akan menyelamatkan orang-orang yang tetap beriman.<ref>{{Cite book|last=ash-Shallabi|first=Ali Muhammad|date=2020|title=Nuh: Peradaban Manusia Kedua|location=Jakarta|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-901-7|pages=208-209|translator-last=Irham|translator-first=Masturi|translator-last2=Basarah|translator-first2=Khoeruddin|url-status=live}}</ref>
 
=== 50–60 Kisah Hud dan kaum 'Ad ===
Ayat 50–60 mengisahkan [[Hud]], yang namanya digunakan dalam surah ini. Ia diutus untuk [[kaum 'Ad]], sebuah suku bangsa yang sudah menyimpang dari ajaran agama yang benar, padahal kaum 'Ad sudah memberikan segala kenikmatan hidup berupa tanah yang subur, air yang melimpah, serta tubuh yang sehat dan kuat. Kaumnya tidak beriman kepada Allah dan Hud; mereka sujud menyembah berhala. Allah mengazab kaum 'Ad dengan bencana kekeringan serta angin topan selama delapan hari tujuh malam sehingga kaum Hud yang masih berada dalam kesombongan dan kekafiran akhirnya musnah.{{sfn|Sani|Kadri|2018||p=66-67}}
 
=== 61–68 Kisah Saleh dan kaum Tsamud ===
Ayat 61–68 mengisahkan [[kaum Tsamud]] serta nabi yang diutus untuk mereka, [[Salih|Saleh]]. Saleh berupaya untuk mengingatkan kepada kaum Tsamud untuk menyembah hanya kepada Allah saja, tetapi kaum tersebut tetap mengabaikan dakwah Saleh. Untuk membuktikan keesaan Allah, Saleh memohon sebuah mukjizat kepada Allah, yaitu mengeluarkan seekor [[unta]] betina dari sebongkah batu. Akan tetapi mereka berupaya untuk menangkap unta tersebut hingga mereka berhasil membunuhnya. Mereka akhirnya diazab dengan satu suara keras yang mengguntur dari langit.{{sfn|Sani|Kadri|2018||p=84-85}}
 
=== 69–83 Kisah Lut ===
Kisah Alkitab [[Sodom dan Gomora]] versi Al-Qur'an muncul pada ayat 69–84. Ayat-ayat ini membahas mengenai perilaku [[homoseksual]] sebagai sebuah kekejian kaum Lut.
 
Cerita dimulai ketika [[Ibrahim]] dan [[Sara|Sarah]] memperoleh kabar gembira dari para malaikat tentang kelahiran anak mereka, [[Ishak (tokoh Al-Qur'an)|Ishak]] dan beberapa tahun kemudian, cucu mereka [[Yakub (tokoh Al-Qur'an)|Yakub]].{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=214-215}} Setelah itu, para malaikat berbincang-bincang dengan Ibrahim dan Sarah bahwa malaikat itu telah diutus kepada nabi [[Lut]] beserta kaumnya. Allah memerintahkan Ibrahim untuk meninggalkan perbincangan karena kaum Lut akan segera diazab. Mereka bergegas menemui Nabi Lut.{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=253-254}}
 
Malaikat yang datang dalam wujud pemuda yang rupawan itu menemui Lut. Keluarga Lut, kecuali istrinya, diperintah untuk meninggalkan negeri kaum Sodom dan Gomora, karena terus menolak dakwah Nabi Lut. Lut mencoba mengingatkan kaumnya agar mendekati istri-istri mereka dan mengingatkan agar tidak terus-menerus melakukan perbuatan keji tersebut. Karena kaum Lut terus menolak dakwah Lut, Allah menetapkan azab terjadi pada waktu Subuh, dengan hujan batu.{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=255-259}}
 
=== 84–95 Kisah Syuaib ===
Ayat 85–95 membahas kisah Nabi [[Syuaib]] yang diutus untuk [[Madyan|penduduk Madyan]]. Mereka menolak dakwah Nabi Syuaib; kali ini, Syuaib terus mengingatkan kepada kaumnya tentang orang-orang kafir yang hidup di zaman Nuh, Hud, Saleh, dan Lut. Penduduk Madyan menghina dakwah Nabi Syuaib, dan mereka diazab dengan suara keras dan menggelegar ([[gempa bumi]]).{{Sfn|Ibnu Katsir|Saefulloh MS|2015|p=278-279}}
 
== 41 Bacaan ''imalah'' ==
{{Utama|Bacaan gharib}}
Dalam ''qiraat'' Imam [[Ashim bin Abi an-Najud|Ashim]] riwayat [[Hafsh bin Sulaiman al-Kufi|Hafs]], ayat 41 dari Surah Hud memiliki bacaan ''imalah,'' yakni pada kata مَجْر۪ىٰهَا {{transl|ar|majrêhā}}. ''Imalah'' berarti "membelokkan" atau "memiringkan", maksudnya adalah "memiringkan" tanda harakat ''fathah'' ke harakat ''kasrah''. Maksud dari membaca ''imalah'' dalam kata ini adalah untuk membedakan kata tersebut dengan {{transl|ar|majrāhā}} yang berarti "berjalan di darat", sedangkan pada konteks ayat ini berarti "berjaalan di laut", atau "berlayar".{{Sfn|Marzuki|Ummah|2020|p=268}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
* Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia
 
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Marzuki|last2=Ummah|first2=Sun Choirol|date=2020|title=Dasar-dasar Ilmu Tajwid|location=Bantul|publisher=Diva Press|isbn=9786232931459|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Sani|first=R.A.|last2=Kadri|first2=M.|date=2018|title=Hikmah Kisah Nabi dan Rasul|location=Jakarta|publisher=Amzah|isbn=9786020875408|url-status=live}}
* {{Cite book|last=[[Ibnu Katsir]]|last2=Saefulloh MS|date=2018|title=Kisah Para Nabi: Sejarah Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam hingga Nabi Isa|location=Jakarta|publisher=Qisthi Press|isbn=9789791303842|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==