Syirik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
Baris 27:
 
''Bentuk-bentuk syirik besar:''
* Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya.<ref>QS. [3]Al-Ankabut: 65</ref>
* Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.<ref>QS. [4]Huud: 15-16</ref>
* Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [5]<ref>QS. At-Taubah: 31</ref>
* Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan.<ref>QS. [6]Al-Baqarah: 165</ref>
 
====== Syirik Kecil ======
Baris 37:
''Bentuk-bentuk syirik kecil:''
* ''Syirik Zhahir (Nyata)'', yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah {{Saw}} bersabda:<ref>Al-Hakim berkata: Hadits ini shahih menurut syarah al-Bukhari dan Muslim. Dan disepakati oleh adz-Dzahabi.</ref>{{Quote|"Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik."|HR. At-Tirmidzi (No.1535), Al-Hakim (I/18, IV/297), Ahmad (II/34, 69, 86) dari [[Abdullah bin Umar]] r.a}}
 
Dalam sebuah riwayat hadits:<ref>Al-Hafizh Ibnu Hajar r.a berkata dalam ''al-Ishaabah'' (IV/389), "Hadits ini [[shahih]], dari Qutailah r.a, wanita dari Juhainah r.a.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
 
Lihat ''Fathul Majiid Syarh Kitabit Tauhid'' (Bab 41 dan 43)
"Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik"[7]
 
Lihat juga di ''Silsilah al-Ahaadits as-Shahiihah'' (No. 2042).
Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" dan mengucapkan: "Demi Ka'bah". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan: "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu"[8]
</ref>{{Quote|Ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi {{saw}} , dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" dan mengucapkan: "Demi Ka'bah". Maka Nabi {{saw}} memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan: "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu"| HR. An-Nasa'i (VII/6) dan Amalul Yaum wal Lailah no. 992}}
 
Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa adaAda seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam{{Saw}}, dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: "''Atas kehendak Allah dan kehendakmu''" dan mengucapkan: "''Demi Ka'bah''". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam{{Saw}} memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan: "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu"[8]
 
Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.