Syirik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
Baris 44:
Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.''"Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan". ''Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.''"Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan". ''Kata ''kemudian'' menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.<ref>QS. At-Takwir: 29</ref>
* Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti ''[[riya'|riya]]''<nowiki/>' (ingin dipuji orang) dan [[sum'ah|''sum'ah'']] (ingin didengar orang) dan lainnya.
Rasulullah {{Saw}} bersabda:<ref>Berkata Imam al-Haitsami di dalam ''Majma'uz Zawaa'ij'' (I/102): "Rawi-rawinya shahih". Dan diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam ''</nowiki>''Mu'jamul Kabiir''<nowiki>''</nowiki> (No. 4301), dari sahabat ''Rafi bin Khadiij '' r.a. Hadits ini dihasankan oleh [[Ibnu Hajar Al 'Asqalani]] dalam ''[[Bulughul Maram]]''. Dishahihkan juga oleh Syaikh ''Ahmad Muhammad Syakir'' dalam ''tahqiq'' Musnad [[Imam Ahmad]] (No. 23521 dan 23526).</ref>{{Quote|"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para sahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau {{saw}} menjawab: "Yaitu riya'"|HR. Ahmad (V/428-429) dari sahabat [[Mahmud bin Labid]] r.a}}
 
== Referensi ==