Taawuz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NikahGeh (bicara | kontrib)
Kesalahan Pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mul Mulyana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Baris 1:
Ta'awudz
'''Ta'awuz''' adalah [[do'a]] perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. [[Lafadz]] ta'awuz:
 
'''Ta'awuz'''awudz adalah [[do'a]] memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dari setansyaitan yang terkutuk. [[Lafadz]] ta'awuz:
 
Lafadz Ta'awudz:
 
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
 
“A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim"
(“''A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim (artinya: aku berlindung kepada Allah Subhanawata'ala dari setan yang terkutuk)''”.<ref name="Pesan-pesan Numerik Al Qur'an Ke 1">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=ezSPb9lcllMC&pg=PA172&dq=Ta'awuz+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjlu-WT_pDbAhWBM48KHZFcD74Q6AEIVDAI#v=onepage&q=Ta'awuz%20adalah&f=false|title=Pesan-pesan Numerik Al Qur'an Ke 1|publisher=Penerbit Republika|isbn=9789793210704|language=id}}</ref> Kata Ta'awuz berasal dari ayat [[Al-Qur'an]] dalam surat An-Nahl ayat 98:
 
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dari setan yang terkutuk”.
(''artinya: Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah Subhanawata'ala, Rabb semesta alam (agar terhindar) dari godaan syaitan yang terkutuk).'' Manfaat ta'awuz yaitu untuk menyucikan diri dari perkataan sia-sia yang biasa dilakukannya dan untuk mengharumkannya.<ref name="Ar-Rifa'i 1999">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=5idLGHB0fnUC&pg=PA54&dq=Ta'awuz+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjlu-WT_pDbAhWBM48KHZFcD74Q6AEIRDAF#v=onepage&q=Ta'awuz%20adalah&f=false|title=Kemudahan dari Allah: ringkasan tafsir Ibnu Katsir|last=Ar-Rifa'i|first=Muhamad Nasib|date=1999|publisher=Gema Insani|isbn=9789795615033|language=id}}</ref>
 
Kata Ta'awudz berasal dari
Al-Qur'an
Surah An-Nahl ayat 98
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Berfirman :
 
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِا للّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
 
fa izaa qorotal-quraana fasta'iz billaahi minasy-syaithoonir-rojiim
 
"Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."
 
Manfaat ta'awudz yaitu untuk menyucikan diri dari perkataan sia-sia yang biasa dilakukannya dan untuk mengharumkannya.
 
Ada dua situasi dimana ta'awudz ini harus diucapkan,
 
Pertama, ketika hendak membaca Al-Qur'an.
Hal ini sebagaimana sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang tercantum di dalam Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 98.
 
Kedua, ketika merasakan bahwa dirinya tengah digoda setan untuk melakukan pebuatan dosa.
 
Ta'awudz merupakan bentuk pengagungan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan juga bentuk tawakal.
Ada dua situasi dimana ta'awuz ini harus diucapkan, ''Pertama,'' ketika hendak membaca Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana sesuai dengan firman Allah Subhanawata'ala yang tercantum di dalam Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 98. ''Kedua,'' ketika merasakan bahwa dirinya tengah digoda setan untuk melakukan pebuatan [[dosa]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=aE9JDwAAQBAJ&pg=PA167&dq=Ta'awuz+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjlu-WT_pDbAhWBM48KHZFcD74Q6AEIWTAJ#v=onepage&q=Ta'awuz%20adalah&f=false|title=Menyelami Makna Bacaan Shalat|last=Kurnianto|first=Fajar|date=2015-09-08|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=9786020271378|language=id}}</ref> Ta'awuz merupakan bentuk pengagungan kepada Allah Subhanawata'ala dan juga bentuk [[tawakal]]. Setan tidak akan berdaya ketika seseorang beriman dan bertawakal kepada Allah Subhanawata'ala, Rabb Semesta Alam.<ref name="Pesan-pesan Numerik Al Qur'an Ke 1"/>
Setan tidak akan berdaya ketika seseorang beriman dan bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, Rabb Semesta Alam.
 
Ta'awuzawudz berarti meminta perlindungan kepada Allah SubhanawataSubhanahu wa ta'ala dan pengakuan atas segala kekuasaan-Nya, kelemahan [[hamba]] serta ketidakbedayaannya melawan musuh yang nyata, namun bersifat batiniyah dan tidak ada yang mampu menolak serta mengusir kecuali hanya Allah SubhanawataSubhanahu wa ta'ala sebagai ZatDzat yang telah menciptakannya.<ref name="Ar-Rifa'i 1999"/>
 
== Referensi ==