Tabel periodik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 36.81.69.148 (bicara) ke revisi terakhir oleh Bonaditya.
Baris 4:
Baris pada tabel disebut [[Periode tabel periodik|periode]], sedangkan kolom disebut [[Golongan tabel periodik|golongan]]. Enam golongan (kolom) mempunyai nama selain nomor: contoh, unsur golongan 17 adalah [[halogen]], dan golongan 18 adalah [[gas mulia]]. Tabel periodik dapat digunakan untuk menurunkan hubungan antara sifat-sifat unsur, dan memperkirakan sifat unsur baru yang belum ditemukan atau disintesis. Tabel periodik memberikan kerangka kerja untuk melakukan analisis perilaku kimia, dan banyak digunakan dalam bidang kimia dan ilmu lainnya.
 
Meskipun ada para pendahulunya, tabel periodik Fathul[[Dmitri Hidayati S,Pd.Mendeleev]] adalah yang paling dipercaya, dalam publikasinya, pada tahun 1869, sebagai tabel periodik yang pertama kali diakui secara luas. Ia mengembangkan tabelnya untuk menggambarkan tren periodik berdasarkan sifat-sifat unsur-unsur yang telah diketahui. Mendeleev juga memperkirakan beberapa sifat [[Unsur-unsur prediksi Mendeleev|unsur-unsur yang belum diketahui]] yang akan mengisi ruang kosong dalam tabel tersebut. Sebagian besar prediksinya terbukti benar ketika unsur-unsur tersebut terungkap di kemudian hari. Tabel periodik Mendeleev telah dikembangkan dan dilengkapi dengan [[Penemuan unsur kimia|penemuan atau sintesis unsur-unsur baru]] dan pengembangan model teoritis baru untuk menjelaskan perilaku kimia.
 
Seluruh unsur dari nomor atom 1 ([[hidrogen]]) hingga 118 ([[ununoktium]]) telah ditemukan atau disintesis. Unsur yang belum dikonfirmasi adalah unsur dengan nomor atom 113, 115, 117, dan 118. Sembilan puluh empat unsur pertama terdapat secara alami, meskipun beberapa ditemukan dalam jumlah renik dan disintesis dalam laboratorium sebelum ditemukan di alam.<ref group="n">Unsur-unsur yang ditemukan pertama kali dari sintesis dan kemudian ditemukan di alam adalah technetium (Z=43), promethium (61), astatin (85), neptunium (93), dan plutonium (94).</ref> Unsur-unsur mulai nomor atom 95 hingga 118 adalah unsur sintetis yang dibuat di laboratorium. Bukti menunjukkan bahwa unsur-unsur nomor 95 s/d 100 sekali ditemukan di alam, tetapi saat ini tidak dijumpai lagi.<ref name="emsley">{{cite book|last=Emsley|first=John|title=Nature's Building Blocks: An A-Z Guide to the Elements|edition=New|year=2011|publisher=Oxford University Press|location=New York, NY|isbn=978-0-19-960563-7}}</ref> Sintesis unsur dengan nomor atom yang lebih besar masih terus dikembangkan. Sejumlah [[radionuklida]] sintetis atau unsur yang berada di alam telah diproduksi di laboratorium.