Tanda titik koma

Tanda Baca

Tanda titik koma adalah tanda baca dengan beberapa penggunaan, terutama untuk jeda pada kalimat dan pemotongan pada suatu daftar. Dalam bahasa Inggris, semicolon, istilah bahasa Inggris untuk tanda titik koma, digunakan secara umum mulai tahun 1591. Ben Jonson adalah penulis berbahasa Inggris terkemuka pertama yang menggunakan tanda ini dengan sistematis.[1]

Bahasa Indonesia

Menurut pedoman EYD,[2] tanda titik koma dipakai:

  1. Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh:
    Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
  2. Sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contoh:
    Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghafal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran "Pilihan Pendengar".

kontroversi

Amy Bleuel adalah orang pertama yang mengaitkan makna tanda baca ini dengan kesehatan mental. Pada 16 April 2013, ia mendirikan sebuah organisasi nonprofit bernama Proyek Semicolon.

Proyek Semicolon didirikan untuk memberikan dukungan kepada orang-orang yang berjuang mengatasi gangguan kesehatan mental, depresi, bunuh diri, kecanduan, dan keinginan menyakiti diri sendiri.

Catatan kaki

Official Website

  1. ^ "Semicolons have an interesting history". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-18. Diakses tanggal 2009-11-20. 
  2. ^ Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan