Taufiq Ismail: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Ambelurtu9 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Sabjan Badio
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
(27 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|birthname =
|birth_date = {{birth date and age|1935|6|25}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Fort de Kock]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_date =
|death_place =
|occupation = [[Penulis]], [[penyairPenyair]]
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|education = [[Dokter hewan]] ([[Universitas Indonesia]])
|ethnicity = [[Minang]]
|movementperiod = Angkatan '66
|citizenship =
|periodgenre = [[Puisi]]
|genresubject = Politik, = religi
|movement = [[Realisme sastra|Realisme]]
|subject =
|notableworks = ''Kembalikan Indonesia Kepadaku''<br/>''Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia''
|movement = Angkatan '66
|notableworks =
|spouse =
|partner =
|children =
|relatives = [[Nazaruddin Nasution]] (adik ipar)
|influences =
|influenced =
|awards = - ''Anugerah Seni,'' dari Pemerintah [[Republik Indonesia|RI]] (1970)<br/>- ''Cultural Visit Award'' dari Pemerintah [[Australia]] (1977)<br/>- ''South East Asia Write Award'' dari Kerajaan [[Thailand]] (1994)
|signature = Signature of Taufiq Ismail.svg
|website =
|portaldisp =
}}
'''Taufiq Ismail''' gelar '''Datuk Panji Alam Khalifatullah''', ({{lahirmati|[[Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|25|6|1935}}), ialahadalah seorang penyair dan [[sastrawan]] [[Indonesia]].
 
== Latar Belakangbelakang ==
Taufiq Ismail lahir dari pasangan [[Abdul Gaffar Ismail|A. Gaffar Ismail]] (19111910-1998) asal [[Banuhampu, Agam]] dan Sitti Nur Muhammad Nur (19141912-1982) asal [[Pandai Sikek, Sepuluh Koto, Tanah Datar|Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat]].<ref>Harian Singgalang, Ketika Sastrawan Jadi Datuk, 30 Maret 2009</ref> Ayahnya adalah seorang ulama dan pendiri PERMI
[[permi]]. Ia menghabiskan masa SD di [[Solo]], [[Kota Semarang|Semarang]], dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], SMP di Bukittinggi, dan SMA di [[Pekalongan]]. Taufiq tumbuh dalam keluarga [[guru]] dan [[wartawan]] yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih [[SMA]]. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi [[dokter hewan]] dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI [[Bogor]] pada [[1963]] tetapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah [[pulau]] di [[Selat Malaka]].
 
== Kegiatan ==
Semasa kuliah aktif sebagai Aktivis [[Pelajar Islam Indonesia]] (PII), Ketua [[Senat Mahasiswa]] FKHP-UI ([[1960]]-[[1961]]) dan WaKa Dewan Mahasiswa UI (1961-[[1962]]).
 
Di [[Bogor]] pernah jadi guru di [[SKP Pamekar]] dan [[SMA Regina Pacis]], juga mengajar di [[IPB]]. Karena menandatangani [[Manifesto Kebudayaan]], gagal melanjutkan studi manajemen peternakan di [[Florida]] ([[1964]]) dan dipecat sebagai dosen di [[Institut Pertanian Bogor]]. Ia menulis di berbagai media, jadi wartawan, salah seorang pendiri ''[[Horison (majalah)|Horison]]'' ([[1966]]), ikut mendirikan DKJ dan jadi pimpinannya, Pj. Direktur TIM, Rektor LPKJ dan Manajer Hubungan Luar Unilever. Penerima [[beasiswa]] AFS International Scholarship, sejak [[1958]] aktif di AFS Indonesia, menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan [[Bina Antarbudaya]], penyelenggara pertukaran pelajar antarbangsa yang selama 41 tahun (sejak 1957) telah mengirim 1700 siswa ke 15 [[negara]] dan menerima 1600 siswa asing di sini. Taufiq terpilih menjadi anggota Board of Trustees AFSISAFS di [[New York]], [[1974]]-[[1976]].
 
Pengkategoriannya sebagai penyair [[Angkatan '66]] oleh [[Hans Bague Jassin]] merisaukannya, misalnya dia puas diri lantas proses penulisannya macet. Ia menulis buku kumpulan puisi, seperti ''[[Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia]]'', ''[[Tirani dan Benteng]]'', ''[[Tirani]]'', ''[[Benteng (buku)|Benteng]]'', ''[[Buku Tamu Musim Perjuangan]]'', ''[[Sajak Ladang Jagung]]'', ''[[Kenalkan, Saya Hewan]]'', ''[[Puisi-puisi Langit]]'', ''Prahara Budaya:Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkk'', ''Ketika Kata Ketika Warna'', ''Seulawah-Antologi Sastra Aceh'', dan lain-lain.
 
Banyak puisinya dinyanyikan [http://www.triobimbo.com Himpunan Musik Bimbo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130214013649/http://www.triobimbo.com/ |date=2013-02-14 }}, pimpinan [[Samsudin Hardjakusumah]], atau sebaliknya ia menulis lirik buat mereka dalam kerja sama. Iapun menulis lirik buat [[Chrisye]], [[Yan Antono]] (dinyanyikan [[Ahmad Albar]]) dan [[Ucok Harahap]]. Menurutnya kerja sama semacam ini penting agar jangkauan publik puisi lebih luas.
 
Taufiq sering membaca puisi di depan umum. Di luar negeri, ia telah baca puisi di berbagai festival dan acara sastra di 24 [[kota]] [[Asia]], [[Australia]], [[Amerika Serikat|Amerika]], [[Eropa]], dan [[Afrika]] sejak [[1970]]. Baginya, puisi baru ‘memperoleh tubuh yang lengkap’ jika setelah ditulis, dibaca di depan orang. Pada April [[1993]] ia membaca puisi tentang Syekh Yusuf dan Tuan Guru, para pejuang yang dibuang [[VOC]] ke [[Afrika Selatan]] tiga [[abad]] sebelumnya, di 3 tempat di [[Cape Town]] ([[1993]]), saat ''[[apartheid]]'' baru dibongkar. Pada Agustus [[1994]] membaca puisi tentang Laksamana [[Cheng Ho]] di masjid kampung kelahiran penjelajah samudra legendaris itu di [[Yunan]], [[Tiongkok]], yang dibacakan juga terjemahan Mandarinnya oleh Chan Maw Yoh.
Baris 53:
 
== Kontroversi ==
Tahun [[2016]] Taufik Ismail menjadi sorotan nasional, utamanya kalangan [[sastrawan]] dan tokoh agama, menyusul pernyataannya bahwa lagu ''[[Bagimu Negeri]]'' ciptaan [[Kusbini]] dinilai sesat. Salah satu seniman yang bereaksi cukup keras adalah [[Anang Hermansyah]], [[politikus]] dan pencipta lagu yang melihat, lagu ciptaan Kusbini itu bertemakan semangat kemerdekaan dan nasionalisme. Apalagi bila melihat rekam jejak Kusbini, tidak sedikit lagu ciptaannya yang memiliki makna perjuangan yang luar biasa.<ref>Tribun News [http://www.tribunnews.com/tribunners/2017/01/29/penyair-taufik-ismail-sebut-lagu-bagimu-negeri-sesat-ini-reaksi-anang-hermansyah Penyair Taufik Ismail Sebut Lagu Bagimu Negeri Sesat, Ini Reaksi Anang Hermansyah], diakses 8 Februari 2017</ref><ref>Nasional - Tempo [https://nasional.tempo.co/read/news/2017/01/30/173841192/taufik-ismail-sebut-bagimu-negeri-sesat-kiai-nu-berlebihan Taufik Ismail Sebut Bagimu Negeri Sesat, Kiai NU: Berlebihan], diakses 8 Februari 2017</ref><ref>Liputan 6 [http://news.liputan6.com/read/2839996/penyair-taufik-ismail-sebut-lagu-bagimu-negeri-sesat Penyair Taufik Ismail Sebut Lagu Bagimu Negeri Sesat], diakses 8 Februari 2017</ref> Reaksi lain juga ditunjukkan oleh beberapa sastrawan antara lain [[Saut Situmorang]], [[Halim HD]], dan [[Eko Tunas]].
 
== Bibliografi ==
 
== Karya tulis ==
* {{cite book
|last = Ismael
Baris 66 ⟶ 65:
|language = Bahasa Indonesia
|isbn = 979-433-064-7
|pages = 469}}
* Ismail, Taufiq. 2004. ''Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia''. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
}}
* Taufiq Ismail. Vernite Mne Indoneziyu (Kembalikan Indonesia Padaku). Puisi Pilihan. Diselenggarakan dan diterjemahkan oleh [[Victor Pogadaev]]. Moskow: Klyuch-C, 2010, ISBN 978-5-93136-119-2
* Taufiq, Ismail. 1993. Benteng dan Tirani. Jakarta: Yayasan Ananda.
== Bacaan ==
*Taufiq Ismail. Dengan Puisi Aku. 1 Puisi, 80 Bahasa, 80 Tahun. Terjemahan Puisi dalam 58 Bahasa Dunia dan 22 Bahasa Daerah. Prakata Prof. Victor A. Pogadaev. Jakarta: Horison, 2015, ISSN 0125-9016
* Taufiq Ismail. Dengan Puisi Aku. Dalam 60 Bahasa. Editor Victor Pogadaev. Kuala Lumpur: Esasatera Enterprise, 2016 ISBN 978-967-5043-68-0
 
==Dalam bahasa Rusia==
* {{id}} Herlambang, Wijaya. Kekerasan Budaya Pasca 1965 - Bagaimana Orde Baru melegitimasi anti-komunisme melaui sastra dan film. Marjin Kiri. ISBN 978-979-1260-26-8
* Taufik Ismail. ''Rendez-Vous''. ''Izbrannie Stikhi'' (Rendez-Vous. Selected Poems). Edited and translated by Victor Pogadaev. Designed by Aris Azis. Moscow: Humanitary, 2004: 136. {{OCLC|448890884}}.
* Taufiq Ismail. ''Vernite Mne Indoneziyu''. ''Izbrannie Stikhi'' (Return Indonesia To Me. Selected Poems). Edited and translated by Victor Pogadaev. Designed by Hardi. Moscow: Klyuch-C, 2010: 124. {{ISBN|978-5-93136-119-2}}.
 
== Lihat pula ==
 
* [[Daftar pujangga-pujangga Indonesia]]
* [[Saut Situmorang]]
* [[Goenawan Mohamad]]
Baris 83 ⟶ 84:
{{reflist}}
 
== SumberBacaan ==
* {{id}} Herlambang, Wijaya. Kekerasan Budaya Pasca 1965 - Bagaimana Orde Baru melegitimasi anti-komunisme melaui sastra dan film. Marjin Kiri. ISBN 978-979-1260-26-8
 
* Ismail, Taufiq. 2004. ''Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia''. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
 
{{lifetime|1935||Ismail, Taufik}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:TokohDokter Minangkabauhewan]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Seniman Orde Baru]]
[[Kategori:SenimanSastrawan Minangkabau]]
[[Kategori:Ninik Mamak Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]]
[[Kategori:Suku Koto|T]]
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]]