Teologi Queer adalah salah satu cabang dalam ilmu teologi, yang berangkat dari perspektif teori Queer.[1] Ada beberapa definisi mengenai teologi queer.[1] Pertama, teologi queer adalah teologi yang untuk kaum homoseksual.[1] Kedua, teologi queer adalah teologi yang transgresif.[1] Ketiga, teologi queer adalah teologi yang menantang dan mendobrak kategori-ketegori umum mengenai seksualitas manusia.[1]

Teologi Queer muncul karena adanya pandangan yang dominan dari heteroseksual mengenai seksualitas dan agama. Pandangan ini membuat kaum homoseksual mengalami penindasan dan diskriminasi.

Sumber-sumber Teologi Queer

Ada empat sumber teologi queer.[1] Sumber-sumber tersebut adalah landasan bagi teologi queer.[1] Pada dasarnya, sumber teologi queer adalah sumber-sumber teologi.[1] Namun, ada beberapa pemahaman yang berbeda.[1] Sumber-sumber tersebut adalah Alkitab, tradisi, alasan, dan pengalaman.[1]

Alkitab

Teologi queer bersumber pada Alkitab. Alkitab memiliki dua bagian, bagi Kristen Protestan, dan tiga bagian, bagi Kristen Katolik.[1] Bagian-bagian tersebut adalah Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan Deutrokanonika.[1] Teologi queer menjadikan Alkitab menjadi sumber berteologi, tetapi dengan perspektif yang lain.[1] Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang dianggap menentang kaum homoseksual.[1] Ayat-ayat ini ditafsirkan ulang oleh para teolog queer, sehingga tidak bias atau memihak hanya kepada kaum heteroseksual.[1]

Tradisi

Sumber teologi queer yang kedua adalah tradisi.[1] Tradisi yang menjadi sumber teologi queer ini adalah tradisi yang telah dibangun oleh gereja.[1] Salah satu contoh bentuk tradisi adalah keputusan dalam sebuah konsili.[1] Namun, teologi queer memandang tradisi yang dibangun gereja selama ini dianggap hanya berpihak kepada kaum heteroseksual.[1]

Alasan

Sumber teologi queer lainnya adalah alasan.[1] Alasan adalah pemahaman atau filosofi dari para filsuf atau teolog tentang Allah.[1] Filosofi tersebut juga menghubungkan Allah dengan dunia. Pemahaman ini akhirnya menjadi bagian dari sumber teologi, juga teologi queer.[1] Contohnya adalah pemahaman Thomas Aquinas dan pemahaman mengenai prokreasi.[1] Pemahaman prokreasi adalah pemahaman bahwa manusia diciptakan untuk berkembang biak.[1] Untuk dapat berkembang biak, pernikahan yang dianggap sah adalah pernikahan berbeda jenis kelamin.[1] Inilah yang direkonstruksi oleh teologi queer.[1] Teologi queer memandang bahwa tidak hanya prokreasi yang menjadi alasan, tetapi cinta Allah yang murni. [1]

Pengalaman

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa (Inggris)Cheng, Patrick S. 2011. Radical Love: An Introduction to Queer Theology.New York: Seabury Books.