Terminal Tambak Osowilangon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Sejarah singkat: Perbaikan kesalahan ketik, Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k →‎Sejarah singkat: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 32:
 
Pada periode antara tahun 1994–2017, Terminal Tambak Osowilangon dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui satuan unit kerja bernama UPTD Tambak Osowilangon. Satuan UPTD tersebut secara hirarki masih di bawah garis koordinasi oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. UPTD tersebut juga membawahi beberapa sub unit pangkalan yang terdapat pada kawasan Surabaya Barat lainnya seperti [[Terminal Benowo]], [[Terminal Manukan|Terminal Manukan Kulon]], [[Terminal Balongsari]] dan [[Terminal Kalimas Barat]] (Petekan).<ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=2002|title=Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Purabaya, Tambak Osowilangun dan Joyoboyo Kota Surabaya|url=https://jdih.surabaya.go.id/t_detail?prokum=202|website=jdih.surabaya.go.id|access-date=25 September 2022}}</ref>
 
Awal tahun 2017, Pemerintah Pusat mulai mengambil alih pengelolaan kedua terminal penumpang tipe A di Surabaya, yaitu Terminal Purabaya dan Terminal Tambak Osowilangon.<ref>{{cite news|author=Zaenal Effendi|date=28 Juni 2016|title=Terminal Purabaya dan Oso Wilangun diambil alih pusat, Risma: Sama utangnya ya|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3243886/terminal-purabaya-dan-oso-wilangun-diambil-alih-pusat-risma-sama-utangnya-ya|publisher=news.detik.com|accessdate=26 September 2022}}</ref><ref>{{cite news|author=Helmi Supriyatno|date=3 Februari 2016|title=Berebut kewenangan terminal|url=https://www.harianbhirawa.co.id/berebut-kewenangan-terminal/|publisher=harianbhirawa.co.id|accessdate=26 September 2022}}</ref> Pengambilalihan pengelolaan kedua terminal tersebut didasari oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Pengelolaan kedua terminal tersebut dilaksanakan oleh [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI)]] melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur.<ref>{{cite web|author=Pemerintah Pusat Republik Indonesia|date=2014|title=Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014|website=peraturan.bpk.go.id|page=58|access-date=26 September 2022}}</ref> Adanya beberapa kendala personalia menyebabkan rencana serah terima pengelolaan Terminal Purabaya diundur sampai akhir tahun 2021. Sedangkan serah terima pengelolaan Terminal Tambak Osowilangon masih belum dijadwalkan, sehingga sampai saat ini status pengelolaannya masih menjadi wewenang Dinas Perhubungan Kota Surabaya.<ref>{{cite news|author1=Lambertus Hurek|author2=Suryanto|date=28 November 2021|title=Terminal Purabaya di Bungurasih akhirnya dikelola pemerintah pusat|url=https://radarsurabaya.jawapos.com/surabaya/28/11/2021/terminal-purabaya-di-bungurasih-akhirnya-dikelola-pemerintah-pusat/|publisher=radarsurabaya.jawapos.com|accessdate=26 September 2022}}</ref><ref>{{cite news|author=Zaenal Effendi|date=29 Agustus 2016|title=Pengambilalihan terminal tipe A belum jelas, Dishub tak bisa lakukan perawatan|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3285592/pengambilalihan-terminal-tipe-a-belum-jelas-dishub-tak-bisa-lakukan-perawatan|publisher=news.detik.com|accessdate=26 September 2022}}</ref>
 
== Perkembangan dan peristiwa ==