Terminal Tambak Osowilangon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Perkembangan dan peristiwa: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k →‎Sejarah singkat: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 29:
 
== Sejarah singkat ==
Sampai dekade tahun 1990-an, seluruh aktivitas bus antarkota jarak menengah hingga jauh masih melintasi kawasan dalam Kota Surabaya dan memiliki titik pangkalan yang terletak di [[:File:Terminal Jayengrono (Jembatan Merah) Surabaya (1980-an).jpg|Terminal Jayengrono]] (lokasi [[Halte Jembatan Merah]] dan Taman Sejarah saat ini).<ref>{{cite book|author1=Johan Silas|author2=Hotman Siahaan|author3=Tjahjo Purnomo|date=1996|title=Kampung Surabaya menuju metropolitan|work=Indonesia|publisher=Yayasan Keluarga Bhakti dan Surabaya Post|page=98}}</ref> Mengingat lokasi terminal berada pada kawasan [[Distrik bisnis pusat|''central business district'' (CBD)]] yang ramai di utara Kota Surabaya, seringkali terjadi kesemrawutan lalu lintas akibat terminal sudah tidak dapat memuat unit angkutan umum (''overloud''). Hingga akhirnya, Pemkot Surabaya merencanakan pembenahan dengan memindahkan lokasi terminal bus ke lahan tanah milik Dishub Surabaya di Dupak Rukun, [[Genting Kalianak, Asemrowo, Surabaya|Kelurahan Genting]]. Namun lokasi ini tidak representatif, karena sebagian besar lahan sudah digunakan sebagai area pasar loak dan sebagian lainnya terpotong badan jalan tol.<ref name=":1">{{cite journal|author1=Ivan Kurniawan|author2=Bambang Santoso Haryono|author3=Minto Hadi|year=2013|title=Analisis kebijakan transportasi publik (Terhadap pengalihan trayek bus AKAP (antar kota antar provinsi) dari Terminal Purabaya ke Terminal Tambak Oso Wilangon)|url=http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116040/|journal=Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya}}</ref> Akhirnya Pemkot Surabaya mencari solusi alternatif dengan menukarkangulingkan lahan tanah seluas 9.719 m<sup>2</sup> di Kelurahan Genting tersebut dengan tanah seluas 20.000 m<sup>2</sup> milik PT Wisma Hartono Jaya di [[Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya|Kelurahan Tambak Osowilangun]].<ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=1996|title=Peraturan Walikota Surabaya Nomor 25 Tahun 1996 tentang Tukar Menukar Tanah Milik Pemerintah Kodya Dati II Surabaya di Kel Genteng Kec Asemrowo dengan Tanah Milik PT Wisma Hartono Jaya di Kel Tambak Osowilangun Kec Benowo|url=https://jdihn.go.id/pencarian/detail/986276|website=jdihn.go.id|access-date=27 September 2022}}</ref> Luas tanah keseluruhan pada area pembangunan terminal di Kelurahan Tambak Osowilangun mencapai 50.000 m<sup>2</sup>, dengan rincian 60% digunakan untuk pembangunan gedung terminal dan area parkir kendaraan, sedangkan 40% sisanya disewakan ke pihak swasta, yaitu PT Bintang Osowilangun dalam jangka waktu perjanjian dua puluh tahun.<ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=1996|title=Peraturan Walikota Surabaya Nomor 62 Tahun 1996 tentang Kontrak Bagi Tempat Usaha antara Pemerintah Kodya Dati II Surabaya dengan PT Bintang Osowilangun tentang Pembangunan Gedung Pusat Perbelanjaan di Tambak Osowilangun Kodya Dati II Surabaya|url=https://jdihn.go.id/pencarian/detail/986220|website=jdihn.go.id|access-date=27 September 2022}}</ref><ref name=":1" />
 
Pemkot Surabaya bekerjasama dengan PT Lamicitra Nusantara mulai membangun terminal bus di lokasi baru pada awal tahun 1993. Pada November 1994, Terminal Tambak Osowilangon ini diresmikan dan mulai dioperasikan seterusnya. Seluruh unit bus antarkota juga direlokasikan ke terminal bus baru.<ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=1994|title=Peraturan Walikota Nomor 030 Tahun 1994 tentang Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Usaha Pembangunan Terminal Tambak Osowilangun Beserta Pekerjaan-Pekerjaan Lain yang Terkait Antara Pemerintah Kodya Dati II Surabaya dengan PT. Lamicitra Nusantara|url=https://jdih.surabaya.go.id/t_detail?prokum=2897|website=jdih.surabaya.go.id|access-date=27 September 2022}}</ref> Pada November 1994, Terminal Tambak Osowilangon ini diresmikan dan mulai dioperasikan seterusnya. Seluruh unit bus antarkota juga direlokasikan ke terminal bus baru.<ref>{{cite book|author=|date=1997|title=Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis Volume 9, Edisi 17-33|work=Indonesia|publisher=Obor Sarana Utama|page=70}}</ref><ref>"[https://www.youtube.com/watch?v=JeKD6O92ess Terminal Tambak Oso Wilangun]". ''Dinas Perhubungan Kota Surabaya''. 31 Agustus 2016. Diakses tanggal 27 September 2022.</ref> Di sisi lain, Pemkab Gresik pada tahun 1997 juga mulai memindahkan terminal bus dari [[:File:Bus antarkota PO Tjipto di Terminal Bus Sentolang Gresik (1989).jpg|Terminal Sentolang]] ke [[Terminal Bunder]] di pinggiran ibukota kabupaten.<ref>{{cite journal|author=Anak Agung Sagung Alit Widyastuty|year=2015|title=Kinerja operasional pelayanan terminal Kabupaten Gresik|url=https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/waktu/article/view/20|journal=WAKTU: Jurnal Teknik Unipa|volume=13|number=1}}</ref>
 
Pada periode antara tahun 1994–2017, Terminal Tambak Osowilangon dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui satuan unit kerja bernama UPTD Tambak Osowilangon. Satuan UPTD tersebut secara hirarki masih di bawah garis koordinasi oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. UPTD tersebut juga membawahi beberapa sub unit pangkalan yang terdapat pada kawasan Surabaya Barat lainnya seperti [[Terminal Benowo]], [[Terminal Manukan|Terminal Manukan Kulon]], [[Terminal Balongsari]] dan [[Terminal Kalimas Barat]] (Petekan).<ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=2002|title=Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Purabaya, Tambak Osowilangun dan Joyoboyo Kota Surabaya|url=https://jdih.surabaya.go.id/t_detail?prokum=202|website=jdih.surabaya.go.id|access-date=25 September 2022}}</ref>