The Bell Jar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Baris 51:
Psikiater Aaron Beck melakukan studi terhadap penyakit mental Esther dan mencatat dua penyebab depresi yang terlihat nyata di dalam hidupnya.<ref>{{Cite journal|last=Beck|first=Aaron|author-link=Aaron T. Beck|date=1974|title=The Development of Depression: A Cognitive Model|url=|journal=The Psychology of Depression: Contemporary Theory and Research|location=Washington, DC|publisher=Winston-Wiley|pages=3–27}}</ref> Pertama, penyebabnya berasal dari pengalaman traumatis yang dia alami di masa awal kehidupannya , yaitu kematian ayahnya saat dia berusia 9 tahun. Terlihat jelas, dia sangat terpengaruh oleh perasaan kehilangan yang ditunjukkan ketika dia mencoba berandai dalam sebuah frasa, "Sebelumnya, saya pikir sangat aneh untuk tidak pernah terpikir oleh saya, bahwa saya hanya bisa benar-benar merasa bahagia , sampai saya menginjak umur sembilan tahun." <ref name=":2">{{Cite book|title=The Bell Jar|last=Plath|first=Sylvia|publisher=Harper Perennial|year=2005|isbn=|location=New York|pages=}}</ref> Penyebab kedua depresinya adalah pandangan perfeksionis yang dia miliki. Esther merupakan seorang wanita yang mempunyai dengan segudang prestasi - perguruan tinggi, kesempatan magang dan juga nilai sempurna. Keberhasilan inilah yang menciptakan tujuan-tujuan yang tak mampu diraihnya, ke dalam fikirannya, dan saat dia tidak meraihnya, kesehatan mentalnya pun terganggu. Esther meratap "Masalahnya adalah, selama ini saya tidak layak , saya hanya tidak memikirkannya."
 
Esther Greenwood memiliki kerusakan mental yang sangat terlihat jelas - yang diperlihatkan dengan usaha bunuh dirinya yang dia lakukan di sebagian akhir novel.<ref name=":2"/> Namun, seluruh hidup Ester memberikan tanda-tanda dalam bentuk peringatan yang menjadi penyebab kejatuhan depresinya. Novel ini dimulai dengan pikiran buruknya terkait semua keputusan hidupnya yang telah dia ambil di masa lalu dan masa sekarang. Pola pikir inilah yang bercampur aduk dengan trauma masa kecil dan sikap perfeksionisnya. Hal ini yang menyebabkan dia untuk melakukan percobaan bunuh diri.<ref>{{Cite book|title=City of Words: American Fiction 1950-1970|url=https://archive.org/details/liang.cityofwordsameri0001tann|last=Tanner|first=Tony|publisher=Cambridge University|year=1971|isbn=978-0060142179|location=|pages=262–264[https://archive.org/details/liang.cityofwordsameri0001tann/page/262 262]–264|author-link=Tony Tanner (scholar)}}</ref>
 
Novel ini memberikan penggabaran jelas tentang bagaimana pengobatan kesehatan mental pada tahun 1950-an.<ref>{{Cite journal|last=Drake|first=R.E.|last2=Green|first2=A.I.|last3=Mueser|first3=K.T.|date=2003|title=The History of Community Mental Health Treatment and Rehabilitation for Persons with Severe Mental Illness|journal=Community Mental Health Journal|volume=39|doi=10.1023/A:102586091|doi-broken-date=2020-01-22}}</ref> Plath berbicara melalui narasi sebagai Esther untuk menggambarkan pengalamannya melalui perawatan kesehatan mentalnya. Novel ini membuka jalan kepada diskursus feminis dan sebuah bentuk tantangan atas gaya hidup para wanita pada tahun 1950-an. Novel ini juga memberikan studi kasus tentang seorang wanita yang berjuang dengan kesehatan mentalnya.<ref>{{Cite journal|last=Budick|first=E.|date=Dec 1987|title=The Feminist Discourse of Sylvia Plath's the Bell Jar|url=https://archive.org/details/sim_college-english_1987-12_49_8/page/872|journal=College English|volume=49|issue=8|pages=872–885|doi=10.2307/378115|jstor=378115}}</ref>