Thomas Aquinas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 65:
 
Thomas Aquinas adalah seorang teolog dan juga seorang filsuf [[Skolastisisme|Skolastik]].<ref>{{en}} Some would not describe Thomas as a philosopher. See, e.g., Mark D. Jordan, "Philosophy in a ''Summa of Theology''", in ''Rewritten Theology: Aquinas after his Readers'' (Oxford: Blackwell, 2006) pp. 154–70. [https://books.google.com/books?id=TS3XmU5mTrgC&pg=PA154&dq=Mark+D.+Jordan,+%22Philosophy+in+a+Summa+of+Theology%22,+in+Rewritten+Theology:+Aquinas+after+his+Readers&cd=1#v=onepage&q&f=false]</ref> Bagaimanapun, ia sendiri tidak pernah menganggap dirinya filsuf, dan mengkritik para filsuf yang dalam pandangannya adalah kaum pagan karena selalu "gagal memahami hikmat yang benar dan patut yang dapat ditemukan dalam wahyu Kristiani."<ref>{{en}} {{cite book |title= Aquinas|last= Davies|first= Brian|year=2004 |publisher=Continuum International Publishing Group|isbn= |page= 14}}</ref> Dengan pemikiran ini, Thomas memang menghormati Aristoteles, bahkan dalam ''Summa'' ia sering menyitir Aristoteles hanya dengan sebutan "sang Filsuf". Banyak karyanya yang didasarkan pada topik-topik filosofis, dan dalam pengertian ini dapat dicirikan sebagai filosofis. Pemikiran filosofis Thomas memberi pengaruh yang sangat besar pada teologi Kristen setelahnya, terutama dalam Gereja Katolik, meluas ke filsafat Barat pada umumnya. Thomas bertindak sebagai semacam kendaraan dan pemodifikasi [[Aristotelianisme]] dan [[Neoplatonisme]]. Dikatakan bahwa ia memodifikasi Aristotelianisme maupun Neoplatonisme dengan ketergantungan kuat pada [[Pseudo-Dionisius orang Areopagus|Pseudo-Dionisius]].{{citation needed|date=September 2017}}
 
===Tafsir-tafsir tentang Aristoteles===
Thomas Aquinas menulis sejumlah tafsir penting seputar karya-karya [[Aristoteles]] seperti ''[[Tentang Jiwa]]'', ''[[Etika Nikomakea]]'', dan ''[[Metafisika (Aristoteles)|Metafisika]]''. Hasil karyanya dikaitkan dengan terjemahan semua karya Aristoteles yang dilakukan [[William dari Moerbeke]] dari [[bahasa Yunani Kuno]] ke dalam [[bahasa Latin]].
 
===Epistemologi===
Thomas Aquinas meyakini bahwa "untuk mengetahui kebenaran apa saja, manusia membutuhkan pertolongan ilahi, supaya intelek dapat digerakkan oleh Allah untuk bertindak".<ref>{{en}} {{cite web |url=http://saints.sqpn.com/saint-thomas-aquinas/ |title=Blog Archive " Saint Thomas Aquinas |publisher=Saints.SQPN.com |date=22 October 1974 |accessdate=2010-01-17}}</ref> Bagaimanapun, ia percaya bahwa umat manusia memiliki kemampuan kodrati untuk mengetahui banyak hal tanpa wahyu ilahi tertentu seperti yang disampaikan para Rasul dalam hal kebenaran-kebenaran yang berkaitan dengan [[iman dalam Kekristenan|iman]].<ref name="Summa I-II Q109a1">{{en}} {{cite web |url=http://ccel.org/ccel/aquinas/summa.FS_Q109_A1.html#FS_Q109_A1-p9|title=''Summa'', I–II, Q109a1 |publisher=Ccel.org |accessdate=2012-03-25}}</ref> Tetapi, "terang" kodrati tersebut diberikan oleh Allah kepada manusia seturut kodratnya: "Setiap forma yang dianugerahkan oleh Allah ke dalam ciptaan memiliki keniscayaan kausal berkenaan dengan suatu tindakan terarah yang dapat dihasilkannya sesuai pemberian yang dimilikinya sendiri, tetapi sama sekali tidak berdaya di luar hal itu tanpa penambahan forma lainnya; misalnya, air hanya bisa panas ketika dipanaskan oleh api. Dan karenanya intelek manusia memiliki suatu forma, yaitu terang intelektual, yang dengan sendirinya cukup untuk mengenali hal-hal tertentu secara intelektual, yaitu semua yang dapat kita kenal melalui indra-indra. Namun, intelek manusia tidak dapat mengenali segala intelektual yang lebih tinggi, kecuali apabila disempurnakan oleh suatu terang yang lebih kuat, yaitu terang iman atau terang profetik."<ref name="Summa I-II Q109a1" />
 
==Teologi==