Tiongkok (istilah): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Menghapus pengalihan Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi |
|||
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Untuk|negara pemerintahan komunis|Republik Rakyat Tiongkok
{{Untuk|negara pemerintahan nasionalis (Kuomintang)|Republik Tiongkok
{{disambiginfo|Tiongkok (disambiguasi)}}
{{double image|right|中-order.gif|100|國-order.gif|100|Penulisan Tiongkok dalam [[aksara Han tradisional]] - 中國}}
Baris 50:
}}
'''Tiongkok''' ({{zh-all|t=中國|s=中国|p=Zhōngguó|hp={{Audio|zh-zhongguo.ogg|Zhōngguó}}|tp=Jhongguó|first=t|c=|w=Chung¹-kuo²|poj=Tiong-kok}}) adalah istilah dalam [[bahasa Indonesia]] yang digunakan untuk
merujuk pada daerah budaya, dan pemukiman turun temurun dari budaya kuno sejak dahulu kala hingga kini, dan merupakan 2 negara secara ''de facto'' di [[Asia Timur]] bernama Republik Tiongkok
Kata "zhongguo" merupakan nama [[endonim]] negara tersebut. Ejaan dalam bahasa Indonesia, "Tiongkok", berasal dari dialek [[bahasa Hokkian|Hokkian]] ("Tiong-kok"). Dalam bahasa-bahasa lain terdapat pula varian-variannya, misalnya [[bahasa Jepang]]: Chūgoku; [[bahasa Korea]]: Jungguk/Chungguk; [[bahasa Vietnam]]: Trung Quốc; [[bahasa Tibet]]: Krung-go; [[bahasa Uighur]]: Junggo; [[bahasa Zhuang]]: Cunghgoz, dll. (selengkapnya, lihat [[Nama Tiongkok]].)
Baris 61:
=== Arti politis ===
[[Berkas:Kompas 26 Maret.jpg|jmpl|Berita di koran [[Kompas (surat kabar)|Kompas]] menggunakan istilah Tiongkok, berisi tentang [[Malaysia Airlines Penerbangan 370|MH370]]]]
Makna pertama dari kata "Tiongkok" berarti keseluruhan [[Republik Rakyat Tiongkok
Dalam pengertian inilah nama Tiongkok digunakan dalam berita-berita modern di Indonesia, misalnya pada tajuk berita [[Kompas]] 26 Maret 2014 yang menuliskan "Rakyat Tiongkok Marah". (gambar)
Baris 71:
=== Arti sejarah ===
Dalam makna ketiga, kata "Tiongkok" merujuk pada entitas-entitas politik lain yang menguasai Tiongkok Daratan sebelum 1949, terutama sejarah sebelum 1911, ketika Tiongkok Daratan masih dikuasai oleh [[Kerajaan dan Dinasti Tiongkok|kerajaan-kerajaan dan dinasti]] dan diperintah oleh Kaisar-kaisar Tiongkok. Berita-berita [[Koran|surat kabar]] Hindia Belanda, misalnya menggunakan istilah ini untuk menyebut pemerintahan Dinasti Qing dan [[Republik Tiongkok (1912-1949)|Republik Tiongkok]] mula-mula. Untuk membedakan dengan kedua pengertian di atas, maka biasanya disematkan kata "kuno" ([[Tiongkok kuno]]). Hal-hal yang tercakup dalam pengertian ini antara lain wilayah geografis Tiongkok, [[bangsa Tiongkok]], yaitu bangsa yang mendiami wilayah geografis tersebut, dan '''[[sejarah Tiongkok]]''', yang membahas sejarah 5.000 tahun sejarah bangsa tersebut, serta [[tokoh Tiongkok]], yang mendaftarkan tokoh-tokoh sepanjang sejarah Tiongkok.
==== Republik Tiongkok ====
Baris 90:
Karena tekanan diplomasi RRT, maka RT tidak dapat berpartisipasi dalam organisasi-organisasi internasional. Dalam Olimpiade, Republik Tiongkok diperbolehkan berpartisipasi asalkan menggunakan nama yang disetujui oleh Republik Tiongkok sebelumnya, yaitu sebagai [[Tionghoa Taipei]], dan diperlakukan sebagai wilayah administratif khusus dari negara Republik Rakyat Tiongkok (bandingkan dengan [[Hong Kong, Tiongkok]], dan [[Makau, Tiongkok]]).
Di pihak lain, pemerintah Republik Tiongkok sendiri masih mengklaim sebagai penguasa secara sah seluruh [[Tiongkok Daratan]] dan [[Mongolia]], dan belum melepaskan klaim tersebut hingga saat ini, meskipun di bawah tekanan RRT. Ketika organisasi-organisasi internasional menurunkan kedudukan atau bahkan mengeluarkan RT dari keanggotaannya pada tahun 1970-an dan 1980-an, Republik Tiongkok yang dikuasai oleh Partai [[Kuomintang]] (KMT) menolak untuk dinamakan "Taiwan, Tiongkok" oleh karena nama tersebut mengimplikasikan Republik Tiongkok sebagai bagian dari pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok, oleh karenanya, KMT memilih nama yang dianggap netral, "Tionghoa Taipei" ([[Hanzi tradisional]]: 中華臺北; [[Hanzi Sederhana]]: 中华台北; [[Hanyu Pinyin]]: Zhōnghuá Táiběi; [[Tongyong Pinyin]]: Jhonghua Táiběi; [[Bahasa Inggris]]: ''Chinese Taipei'') yang tidak mengandung kata "
<!--dari [[Tionghoa Taipei]]-->
Baris 108:
* Dalam konteks yang lintas era, misalnya tokoh yang hidup dalam dua era di atas atau lebih, hal tersebut harus dilihat kasus per kasus. Misalnya [[Mao Zedong]] lahir pada zaman [[Dinasti Qing]], besar pada era Republik Tiongkok, walaupun demikian, ia lebih dikenal sebagai tokoh (yang lahir di) Tiongkok, atau tokoh (presiden pertama) Republik Rakyat Tiongkok, dan tidak pernah sebagai tokoh Republik Tiongkok (walaupun ia memiliki peran besar pada era itu) maupun tokoh Qing, karena akan menimbulkan konotasi politis yang berbeda. (bandingkan dengan sejarah [[Hindia Belanda]] dan [[Indonesia]] awal).
Untuk pembahasan mengenai lokasi geografis yang tidak berkenaan dengan waktu, biasanya cukup dengan menggunakan kata "Tiongkok", misalnya "[[Tembok Besar Tiongkok]]", tidak perlu "Tembok Besar Republik Rakyat Tiongkok".
Apabila konteks kalimat menyangkut aspek politik dua entitas di atas, maka perlu digunakan nama lengkap negara tersebut. Tidak cukup disebut "Presiden Tiongkok" saja, tetapi harus disebut jabatan resmi dan nama lengkap negaranya, yaitu [[Presiden Republik Rakyat Tiongkok]] (atau Presiden RRT), atau [[Presiden Republik Tiongkok]] (atau Presiden RT). Contoh lainnya adalah bendera, pembagian administratif, hubungan diplomatik, dll.
Baris 135:
Istilah Tiongkok di Indonesia diperkirakan pertama kali digunakan sekitar awal abad ke-20 dan merupakan [[transliterasi]] ''Zhong guo'' (ejaan lain: ''Chung Kuo'').
Tahun 1967 pemerintahan [[Orde Baru]] pada di bawah pemerintahan Presiden [[Soeharto]] dalam salah satu tindakan pertamanya mengeluarkan [[s:Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor 06 Tahun 1967|Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor 06 Tahun 1967]] yang mengubah kata "Tionghoa"-"Tiongkok" menjadi "Cina"<ref>[http://www.indonesiamedia.com/lipsus/lipsus-2003-cinationghoa3.htm Cina atau Tionghoa]</ref>
Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok adalah salah satu pihak yang menyatakan keberatannya atas pemakaian istilah "Cina" di dalam bahasa Indonesia untuk merujuk kepada negara tersebut. Mereka keberatan dengan isi Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 dan Surat Edaran Nomor 06 Tahun 1967 yang dikeluarkan oleh pemerintahan Soeharto yang dinilai memulihkan istilah yang mengandung konotasi negatif, dan bukan sebaliknya seperti yang digunakan sebagai alasan.
Baris 149:
* [[Tiongkok (disambiguasi)]]
* [[Nama-nama Tiongkok]]
* [[Tiongkok Raya]]
== Catatan kaki ==
Baris 157 ⟶ 158:
[[Kategori:Tiongkok]]
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Nama-nama Tiongkok]]
|