Tri Soka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
Ajaran organisasi ini berawal dari kiprah Ki Rambat yang sering memberikan pengobatan kepada masyarakat di rumahnya yang berada di [[Kasihan, Bantul|Kapanéwon Kasihan]]. Selain memberikan pengobatan, dia juga sering kali bertapa di puncak [[Gunung Sempu]] dan bukit yang berada di Pedukuhan Parangrejo. Hal tersebut dilakukannya untuk mencari petunjuk alam agar dapat dipertemukan dengan seorang yang akan menjadi "orang tua" sejatinya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Tri Soka|url=https://condongwidagdo.wordpress.com/2012/01/08/organisasi-trisoka/|website=Condong Widagdo|access-date=8 September 2023}}</ref>
 
Pada 22 Maret 1934, dia memperoleh petunjuk bekal perjalanan hidup ketika melakukan laku spiritual, yaitu kewajiban untuk menyayangi sesama manusia. Malam berikutnya, dia mendapatkan kembali petunjuk yang maknanya dapat ditafsirkan jika kehidupan [[alam semesta]] tidak dapat dipisahkan dari adanya [[matahari]], [[bulan]], dan bintang atau disebut dengan ''surya kartika chandracandra''. Kehidupan manusia juga tidak dapat dilepaskan dari permasalahan ''ngolah rasa, kautaman, lan kasucian'' (mengolah rohani, keutamaan, dan kesucian). Terakhir, pada 25 Maret 2934, dia menerima tuntutan untuk menjaga ketenangan dan ketenteraman karena kehidupan manusia dapat terbina dengan dasar ''tresna, welas asih, lan eman'' (cinta, belas kasih, dan dan sayang). Selain itu, manusia seharusnya juga dapat memahami arti ''kodrat pesthi'' (hukum alam).<ref name=":0" />
 
[[Berkas:Paguyuban Ngolah Rasa Tri Soka (1).jpg|jmpl|260x260px|Plakat yang ada di Sanggar Pasar Anyar Katimuruh.]]