Tuanku Imam Bonjol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aal12322 (bicara | kontrib)
Menghapus patung Imam Bonjol. Karena ini tidak patut dijadikan patung dalam Islam
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
[[File:Makam_Tuanku_Imam_Bonjol_di_Minahasa_2.jpg|jmpl|ki|300px|Makam Tuanku Imam Bonjol di [[Pineleng, Minahasa|Pineleng]], [[Minahasa]]]]
 
[[Perang Padri]] meninggalkan kenangan heroik sekaligus traumatis di ''ranah'' Minangkabau. Selama sekitar 18 tahun pertamapertsdcdama perang itu (1803–1821) umumnya yang berperang adalah sesama orang [[suku Minangkabau|Minang]] dan [[suku Mandailing|Mandailing]] atau [[suku Batak|Batak]].
 
Awal timbulnya peperangan ini didasari keinginan di kalangan pemimpin ulama di [[kerajaan Pagaruyung]] untuk menerapkan dan menjalankan [[syariat]] [[Islam]] sesuai dengan ''Ahlus Sunnah wal Jamaah'' ([[Sunni]]) yang berpegang teguh pada [[Al-Qur'an]] dan sunnah Rasullullah ''shalallahu 'alaihi wasallam''. Pemimpin ulama yang tergabung dalam [[Harimau nan Salapan]] meminta [[Tuanku Lintau]] untuk mengajak [[Yang Dipertuan Pagaruyung]] beserta [[Kaum Adat]] untuk meninggalkan beberapa kebiasaan yang tidak sesuai dengan Islam (''[[bid'ah]]'').