Ubi cilembu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 24:
Agustina Monalisa Tangapo, mahasiswi doktoral [[Institut Teknologi Bandung|ITB]] pernah meneliti ubi cilembu dan berhasil meraih gelar doktor pada Program Studi Doktoral [[Biologi]] di [[Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati|Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB]]. Ia menyelesaikan disertasi yang berjudul "Dinamika Populasi Bakteri Rhizosfer dan Endofit Pada Budidaya Ubi Jalar Cilembu (''Ipomoea batatas'' var. Cilembu) dan Peranannya Selama Proses Penyimpanan Pascapanen".<ref name=":0" />
 
"Berdasarkan observasi dan fenomena yang ada, ubi cilembu jika ditanam di tempat yang berbeda di luar [[Cilembu, Pamulihan, Sumedang|Desa Cilembu]], hasil kualitas rasa manis berbeda.<ref name=":1" /><ref name=":2" /> Makanya saya teliti, dari aspek [[mikrobiologi]], khususnya bakteri rizosfer dan [[endofit]] yang mengasumsikan spesifik dengan lokasi di mana ubi cilembu itu berasal," <ref name=":0" /> Menurut Agustina, ubi jalar seperti cilembu, termasuk alternatif sumber karbohidrat setelah [[padi]], [[jagung]], dan [[Ketela pohon|ubi kayu (singkong)]]. Nilai ekonominya sangat tinggi., sehingga ke depannya dapat menjadi alternatif ketika ingin melakukan diversifikasi pangan.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==