Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu. Mengukir sering dihubungkan pula dengan kegiatan memahat. Namun dua kegiatan tersebut berbeda, sebab memahat lebih bertujuan untuk menghasilkan benda 3-dimensi, misalnya patung.

Jenis ukiran meliputi:

  • Ukiran tulang
  • Ukiran es atau patung es
  • Ukiran gading
  • Ukiran batu
  • Ukiran kayu

Lihat pula

Rujukan

Ukiran: Seni Memahat Cerita di Kayu dan Batu

Ukiran merupakan seni rupa yang melibatkan pemahatan atau pengukiran pada suatu bahan, seperti kayu, batu, atau logam, untuk menciptakan karya seni berdimensi tiga. Sebagai bentuk seni yang telah ada sejak zaman prasejarah, ukiran memiliki sejarah panjang dan melibatkan berbagai teknik, gaya, dan makna di berbagai budaya di seluruh dunia.

1. Asal Usul dan Sejarah Ukiran: Ukiran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah manusia. Beberapa artefak prasejarah menunjukkan keberadaan ukiran sebagai bentuk seni dan ekspresi. Pada awalnya, manusia menggunakan alat sederhana, seperti batu, untuk membuat gambar atau pola pada benda-benda sekitarnya. Seiring perkembangan, teknik ukiran semakin berkembang dan menjadi lebih kompleks.

2. Teknik dan Alat Ukiran: Teknik ukiran dapat bervariasi tergantung pada bahan yang digunakan. Pada kayu, teknik ukiran meliputi pemahatan, pahat, dan ukiran rinci dengan alat tajam khusus. Sementara itu, ukiran pada batu atau logam sering melibatkan penggunaan pahat dan alat lain yang sesuai dengan kekerasan bahan.

3. Gaya dan Jenis Ukiran: Setiap budaya memiliki gaya ukiran yang unik. Misalnya, ukiran tradisional Tiongkok sering mencakup gambar-gambar simbolis seperti naga atau bunga, sementara ukiran di Afrika dapat mencerminkan mitos dan kepercayaan lokal. Gaya ukiran juga bisa sangat bergantung pada konteks agama atau kebudayaan.

4. Makna dan Simbolisme: Banyak karya ukiran memiliki makna dan simbolisme mendalam. Motif-motif tertentu sering kali memiliki makna khusus, menggambarkan cerita mitologis, kepercayaan agama, atau simbol-simbol kehidupan sehari-hari. Ukiran sering kali digunakan untuk merayakan kejadian penting atau menghormati tokoh-tokoh bersejarah.

5. Penggunaan Ukiran dalam Arsitektur: Ukiran tidak hanya ditemukan dalam bentuk karya seni mandiri, tetapi juga digunakan dalam arsitektur. Pintu, jendela, tiang, dan dekorasi arsitektural lainnya sering dihiasi dengan ukiran yang memperindah dan memberikan keunikan pada bangunan.

6. Pertumbuhan Modern dan Inovasi: Meskipun ukiran tradisional tetap populer, seniman-seniman modern terus mengembangkan teknik dan pendekatan baru terhadap ukiran. Pemakaian teknologi, seperti mesin CNC (Computer Numerical Control), juga membuka peluang baru dalam menciptakan ukiran yang lebih presisi dan kompleks.

7. Pelestarian Warisan Ukiran: Warisan ukiran merupakan bagian penting dari kebudayaan dan sejarah suatu masyarakat. Upaya pelestarian dan pemeliharaan karya ukiran, baik melalui museum atau proyek-proyek restorasi, menjadi kunci untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat terus menikmati keindahan dan makna dari seni ukiran.

Ukiran tidak hanya sekadar seni rupa, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi kreatif dan warisan budaya yang berharga. Melalui teknik dan imajinasi seniman, ukiran terus memukau dan menyampaikan cerita dari masa ke masa, menjadikannya salah satu bentuk seni yang paling memikat dan abadi.