Upacara Adat Nujuh Jerami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 1:
'''Upacara Adat Nujuh Jerami''' adalah tindakan seremonial yang dilakukan oleh komunitas [[Suku Sawang|Orang Lom]] di Dusun Air Abik dan Dusun Pejam, Provinsi [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]].<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/upacara-adat-nujuh-jerami/|title=Upacara Adat Nujuh Jerami|last=ditindb|date=2015-12-17|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|language=id-ID|access-date=2019-09-22}}</ref> Kegiatan ini diselenggarakan pada bulan purnama mengikuti [[Kalender Tionghoa|penanggalan Tionghoa]] atau pada setiap bulan April. Ritual ini dilakukan warga adat yang tinggal di pedalaman hutan maupun pemukiman luar sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan panen di sawah, khususnya beras merah. Berdasarkan kisah yang disampaikan oleh tokoh adat, ritual ini dimulai sejak zaman nenek moyang mereka. Seorang leluhur bermimpi agar mengorbankan dua orang anaknya sebagai tumbal kemudian dibuang ke laut dan ke daratan. Tumbal yang dibuang ke laut diyakini menjelma menjadi ikan, sedang lainnya yang dibuang ke daratan menjadi tanaman padi. Orang Lom percaya bahwa ikan dan padi adalah satu kesatuan. Dimulai dari kisah ini, komunitas orang Lom melakukan ritual persembahan sebagai wujud rasa syukur yang disebut sedekah Gebong (sedekah kampung).<ref>{{Cite book|title=Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018|last=|first=|publisher=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|year=2018|isbn=|location=Jakarta|pages=29|url-status=live}}</ref>
== Prosesi ==
Nujuh Jerami diawali dengan tarian untuk menghibur warga yang menyaksikan ritual ini. Kemudian pemuka adat menyiapkan peti lesung untuk memulai prosesi. Sebelum peti lesung dibuka, peti tersebut diberikan doa, lalu peti dibuka perlahan. Peti lesung itu berisi satu [[lesung]] dan dua [[alu]]. Lesung tersebut kemudian dilapisi daun Terung Asam dan disembur dengan air yang telah dibacakan doa. Padi dimasukkan dalam lesung dan ditumbuk sebanyak tujuh kali. Hasil tumbukan tersebut kemudian ditampi tujuh kali untuk memisahkan butir padi dengan sekam. Lalu beras hasil tumbukan dimasak di periuk yang ditutup dengan daun Terung Asam, sedangkan sekam ditabur di jalan depan rumah untuk mengusir makhluk halus. Nasi tersebut diletakkan bersama dengan telur rebus dan kemudian dimakan.<ref>{{Cite webnews|url=https://babel.antaranews.com/berita/23374/nujuh-jerami-ungkapkan-syukur-petani-babel|title="Nujuh Jerami" Ungkapkan Syukur Petani Babel|last=Aprionis|first=|date=2015-06-06|websitework=ANTARA[[Lembaga NewsKantor BangkaBerita BelitungNasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-07-11}}</ref><ref>{{Cite webnews|url=https://bangka.tribunnews.com/2015/05/05/inilah-prosesi-ritual-adat-nujuh-jerami-di-belinyu|title=Inilah Prosesi Ritual Adat 'Nujuh Jerami' di Belinyu|websitework=Bangka Pos[[Tribunnews|language=id-IDTribunnews.com]]|access-date=2020-07-11}}</ref>
 
== Rujukan ==