Utuy Tatang Sontani (Cianjur, 1 Mei 1920 - Moskow, 1979), salah seorang sastrawan angkatan 45 terkemuka.

Mengawali karyanya dengan Tambera (1948) dan cerpen-cerpen yang dikumpulkan dalam Orang-orang Sial (1951), selanjutnya Utuy lebih dikenal dengan cerita-cerita lakonnya. Tambera adalah sebuah novel sejarah yang berlangsung di Kepulauan Maluku paad abad ke-17. Meskipun lakon pertamanya (Suling dan Bunga Rumahmakan, 1948) ditulis sebagaimana lakon ditulis, tetapi selanjutnya ia menemukan cara menulis lakon yang unik, yang bentuknya seperti cerita yang enak dibaca.

Di antara lakon-lakonnya yang terkenal adalah Awal dan Mira (1952), Sayang Ada Orang Lain (1954), Di Langit Ada Bintang (1955), Sang Kuriang (1955), Selamat Jalan Anak Kufur (1956), Si Kabayan (1959), dan Tak Pernah Menjadi Tua (1963).

Simpatinya terhadap Partai Komunis Indonesia membuat ia menyingkir hingga menghembuskan napasnya yang terakhir di Moskwa.