Veganisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Shinta Jasmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Shinta Jasmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Vegan merupakan bentuk yang lebih radikal dari vegetarian.<ref>{{Cite web|date=28 Januari 2012|title=Where Did The Word "Vegan" Come From?|url=https://www.dictionary.com/e/veganism/|website=Dictionary.com|language=en-US|access-date=2022-01-23}}</ref> Istilah veganisme dikemukakan pertama kali pada 1944 oleh Donald Watson, seorang [[advokat]] asal Inggris yang fokus pada hak-hak hewan dan juga seorang pendiri [[Vegan Society|The Vegan Society]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Piccoli|first=Giorgina Barbara|date=2015|title=Low-protein diets in CKD: how can we achieve them? A narrative, pragmatic review|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4310428/pdf/sfu125.pdf|journal=Clinical Kidney Journal|volume=8|issue=1|pages=62}}</ref> Jauh sebelum abad ke-20, konsep menghindari knsumsi daging sudah ada sejak berkembangnya peradaban masyarakat [[India kuno]] dan [[Mediterania Timur|mediterania timur]].<ref>{{Cite web|last=Suddath|first=Claire|date=30 Oktober 2008|title=A Brief History of Veganism|url=https://time.com/3958070/history-of-veganism/|website=Time|language=en|access-date=2022-01-23}}</ref> Dalam budaya India sendiri, praktik anti kekerasan atau disebut [[ahimsa]] mengisyaratkan adanya gagasan kehidupan tanpa daging.<ref>{{Cite web|last=Pritchett|first=Liam|date=5 November 2020|title=History Lesson: Where Do Vegans Come From?|url=https://www.livekindly.co/history-veganism-around-world/|website=LIVEKINDLY|language=en-US|access-date=2022-01-23}}</ref> Beberapa vegetarian awal yang diketahui adalah [[Filsafat|filsuf]] India seperti [[Mahawira|Mahavira]] dan [[Acharya Kundakunda]], [[penyair]] [[Tamil Nadu|Tamil]] [[Valluvar]], kaisar India [[Candragupta Maurya|Chandragupta Maurya]] dan Ashoka, Filsuf Yunani; [[Empedokles|Empedocles]], [[Theophrastus]], [[Plutarch]], [[Plotinos|Plotinus]], dan [[Porphyry (filsuf)|Porphyry]]; dan penyair Romawi; [[Ovidius|Ovid]].<ref name=":0">{{Cite web|last=|first=|date=13 Maret 2019|title=Interesting Facts Behind Vegan History You Didn’t Know About|url=https://medium.com/@asianinspirations.au/interesting-facts-behind-vegan-history-you-didnt-know-about-7b66b576b01f|website=Medium|language=en|access-date=2022-01-23}}</ref>
 
Perbedaan [[Vegetarisme|vegetarian]] dengan vegan terletak pada konsep menu makanannya, karena vegetarian selain mengonsumsi produk nabati, juga masih mempertimbangkan makanan yang bersumber dari produk susu dan telur.<ref>{{Cite web|last=Staff|first=Mayo Clinic|date=20 Agustus 2020|title=Vegetarian diet: How to get the best nutrition|url=https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/vegetarian-diet/art-20046446|website=Mayo Clinic|language=en|access-date=2022-01-23}}</ref> Salah satu pengikut veganisme paling awal adalah penyair Arab [[Al-Maʿarri]] (973-1057), meninggalkan produk hewani untuk membantu kesehatannya dan karena faktor kepercayaan mereka akan perpindahan jiwa dan kesejahteraan hewan.<ref name=":0" /> Gelombang veganisme modern dimulai pada tahun 1951 oleh [[Vegan Society|The Vegan Society]] sebagai gerakan edukasi pola makan, yang kemudian berubah menjadi kelompok pembela hak-hak binatang. Salah satu tujuan dibentuknya perhimpunan ini adalah untuk memberantas tindakan [[eksploitasi]] binatang yang dilakukan manusia.<ref>{{Cite web|last=Gordon|first=Elie|date=14 Januari 2021|title=Reminder: The Roots Of Veganism Aren’t White|url=https://atmos.earth/veganism-history-instagram-culture/|website=Atmos|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref>
 
== Manfaat ==
Baris 29:
 
=== Mencegah penyakit kronis ===
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pola makan nabati seperti veganisme dapat menurunkan risiko dan mengurangi gejala penyakit kronis tertentu, seperti [[penyakit jantung]], [[kanker]], memperlambat atau mencegah penurunan daya ingat, [[Penyakit Alzheimer|penyakit alzheimer]] pada orang dewasa dan [[Diabetes melitus|diabetes]]. Salah satu penelitian di Amerika Serikat dengan lebih dari 200.000 relawan mengungkapkan bahwa mereka yang melakukan pola makan nabati berupa [[Sayur|sayuran]], [[Buah|buah-buahan]], [[serealia utuh]], [[kacang-kacangan]] (''legumes'') dan [[Buah geluk|kacang pohon]] (''nuts'') memiliki risiko yang jauh lebih rendah terkena penyakit jantung daripada mereka yang tidak mengikuti aturan pola makan tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Satija|first=Ambika|last2=Bhupathiraju|first2=Shilpa N.|date=2018|title=Healthful and unhealthful plant-based diets and the risk of coronary heart disease in US adults|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5555375/pdf/nihms885801.pdf|journal=Journal of the American College of Cardiology|volume=70|issue=4|pages=9-10|doi=10.1016/j.jacc.2017.05.047}}</ref> Pola makan nabati juga telah terbukti dapat mengurangi kadar gula darah (HbA1c) pada penderita [[diabetes melitus tipe 2]].<ref>{{Cite journal|last=Yokoyama|first=Yoko|last2=Barnard|first2=Neal D.|last3=Watanabe|first3=Mitsuhiro|date=2014|title=Vegetarian diets and glycemic control in diabetes: a systematic review and meta-analysis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4221319/pdf/cdt-04-05-373.pdf|journal=Cardiovascular Diagnosis and Therapy|volume=4|issue=5|pages=380|doi=10.3978/j.issn.2223-3652.2014.10.04}}</ref>
 
Penelitian yang dilakukan oleh [[Universitas Loma Linda]] kepada 69.120 partisipan menunjukkan hasil bahwa pola makan vegan berkaitan dengan penurunan risiko [[kanker]], terutama kanker khusus wanita secara signifikan.<ref>{{Cite journal|last=Bartley|first=Yessenia Tantamango|date=2013|title=Vegetarian Diets and The Incidence of Cancer In A Low-Risk Population|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3565018/pdf/nihms423289.pdf|journal=Cancer Epidemiol Biomarkers Prev|volume=22|issue=2|pages=7|doi=10.1158/1055-9965}}</ref>.

Sementara itu, hasil dari penelitian lain kepada lebih dari 31.104 partisipan menyatakan bahwa bahwa mengonsumsi buah dan sayuran dengan porsi yang lebih banyak dapat menyebabkan pengurangan 20% risiko demensia (penurunan daya ingat atau cara berpikir).<ref>{{Cite journal|last=Jiang|first=Xian|last2=Huang|first2=Jiang|date=2017|title=Increased Consumption of Fruit and Vegetables Is Related to a Reduced Risk of Cognitive Impairment and Dementia: Meta-Analysis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5293796/pdf/fnagi-09-00018.pdf|journal=Aging Neuroscience|volume=9|issue=18|pages=9|doi=10.3389/fnagi.2017.00018}}</ref>
 
Pola makan nabati juga telah terbukti dapat mengurangi kadar gula darah (HbA1c) pada penderita [[diabetes melitus tipe 2]].<ref>{{Cite journal|last=Yokoyama|first=Yoko|last2=Barnard|first2=Neal D.|last3=Watanabe|first3=Mitsuhiro|date=2014|title=Vegetarian diets and glycemic control in diabetes: a systematic review and meta-analysis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4221319/pdf/cdt-04-05-373.pdf|journal=Cardiovascular Diagnosis and Therapy|volume=4|issue=5|pages=380|doi=10.3978/j.issn.2223-3652.2014.10.04}}</ref> Disebutkan bahwa hampir 50% pola makan nabati (vegan dan [[lacto-ovo vegetarian]]) berpengaruh terhadap pengurangan risiko diabetes tipe 2 jika dibandingkan dengan diet non-vegetarian.<ref>{{Cite journal|last=Tonstad|first=Serena|last2=Butler|first2=Terry|date=2009|title=Type of Vegetarian Diet, Body Weight, and Prevalence of Type 2 Diabetes|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2671114/pdf/zdc791.pdf|journal=Diabetes Care|volume=32|issue=5|pages=794|doi=10.2337/dc08-1886}}</ref>
 
== Referensi ==