Venerasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 7:
Hinduisme memiliki tradisi panjang dalam penghormatan orang-orang suci, yang diungkapkan terhadap berbagai [[Guru (agama dharma)|guru]] dan pengajar kesucian, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Cabang-cabang Buddhisme melakukan ibadah liturgis secara formal terhadap orang-orang suci; [[Mahāyāna]] mengklasifikasikan berbagai tingkatan kesucian.<ref name="Thomson"/><ref name="Stark1966"/>
 
Dalam Islam praktekpraktik venerasi adalah terlarang dan merupakan suatu bentuk kesyirikan. PraktekPraktik ini memberikan salah satu dari jenis-jenis ibadah yang terkhusus untuk Allah namun diberikan kepada selain Allah, yaitu kepada orang-orang saleh atau para wali, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Jenis venerasi yang dilaksanakan seperti penghormatan yang berlebihan terhadap Wali, berdoa kepada orang yang mati, tidak berhak atau tidak mampu, meminta hal yang khusus milik Allah seperti minta keselamatan, jodoh, rejeki, kesehatan, umur, dll. Sebagaimana tertulis dalam kitab-kitab ulama. Mayoritas kelompok dari Ahlus Sunnah (Sunni), melarang dan menentang praktekpraktik ini.<ref>{{en}} {{cite web |url=http://articles.latimes.com/2003/may/08/news/war-saudis8 |title=Saudi Shiites Take Hope From Changes Next Door |date=2003-05-08 |author=Kim Murphy |publisher=Los Angeles Times |quote=while most Sunnis view them as fellow, though possibly misguided, Muslims, Shiites are regarded as infidels by the Saudi religious establishment, which adheres to the ultraconservative and austere variation of Sunni faith known as Wahhabism. Saudi religious leaders see the Shiite veneration of saints and shrines, celebration of the prophet Muhammad's birthday and other rituals as sinful.}}</ref> PraktekPraktik venerasi dalam Islam umumnya dilakukan kaum [[Syi'ah]], [[Sufisme]] dan sebagian sekte Sunni, serta dalam banyak bagian Asia Tenggara, bersama dengan [[agama rakyat]], yang sering menggabungkan beragam praktik dan keyakinan setempat.<ref>{{en}} {{cite web|title=Sufi Islam |url=http://www.globalsecurity.org/military/intro/islam-sufi.htm |quote=Although frequently characterized as the mystical component of Islam, there are also "Folklorist" Sufis, and the "Traditional" Sufis...Sufism is characterized by the veneration of local saints and by brotherhoods that practice their own rituals.}}</ref><ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.economist.com/node/12792544|title=Of saints and sinners: The Islam of the Taliban is far removed from the popular Sufism practised by most South Asian Muslims |date=December 18, 2008 |publisher=[[The Economist]] |quote=In its popular form, Sufism is expressed mainly through the veneration of saints...South Asia is littered with the tombs of those saints. They include great medieval monuments, like the 13th-century shrine of Khwaja [[Moinuddin Chishti|Moinuddin Chisti]], founder of South Asia’s pre-eminent Sufi order, in [[Ajmer]]. But for every famous grave, there are thousands of roadside shrines, jutting into Delhi’s streets, or sprinkled across the craggy deserts of southern Pakistan.}}</ref>
 
Dalam Yudaisme, tidak ada pengakuan secara formal ataupun klasik atas orang-orang suci, namun terdapat sejarah panjang penghormatan yang ditunjukkan terhadap para martir dan pahlawan [[Alkitab|biblika]]. Di beberapa daerah, misalnya dalam Yudaisme di Maroko, terdapat suatu tradisi yang telah lama dan tersebar luas akan penghormatan orang suci.<ref name="Thomson"/><ref name="Ben-Ami1998"/><ref name="Stark1966"/>
Baris 22:
* [[Santa Perawan Maria]]
* [[Santo pelindung]]
* [[Tzadik|Zadik]]
 
== Catatan ==