Venerasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibensis (bicara | kontrib)
k lho kok ada di sini
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Heiligenverehrung.jpg|thumb|Venerasi atas St. [[Konradus dari Piacenza]] (San Corrado), di [[Noto, Italia]].]]
 
'''Venerasi''' ({{lang-en|veneration}}; {{lang-la|veneratio, dulia}}; {{lang-gr|[[wikt:en:δουλεία|δουλεία]], ''douleia''}}),{{efn|Kata ''veneratio'' dalam bahasa Latin dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi '''venerasi''', yang berarti "penghormatan".<ref>{{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=wxLhS0YVe8UC |title=Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia |author=J.S. Badudu |publisher=Penerbit Buku Kompas |year=2003 |isbn=9789797090630 |page=361}}</ref>}} atau '''penghormatan orang kudus''', adalah tindakan menghormati seorang kudus/suci ([[santo|santo/santa]]), seseorang yang telah diidentifikasi memiliki suatu tingkat kekudusan atau kesucian yang tinggi.<ref name="Thomson">{{en}} {{cite book|title=Thomson Gale Encyclopedia of Religion|editor=Lindsay Jones|publisher=Macmillan Reference USA|year=2005|edition=Second|volume=Sainthood|pages=8033|language=TG}}</ref> [[Malaikat]] diberikan venerasi atau penghormatan serupa dalam banyak agama. Secara [[filologi]]s, "melakukan venerasi" (''to venerate'') berasal dari [[kata kerja]] Latin ''venerare'', yang berarti memandang dengan [[wikt:takzim|takzim]] dan rasa hormat. Venerasi orang suci dipraktikkan, baik secara formal maupun informal, oleh para penganut dari berbagai cabang semua agama besar seperti [[Kekristenan]], [[Yudaisme]],<ref name="Ben-Ami1998">{{en}} "Veneration of saints is a universal phenomenon. All monotheistic and polytheistic creeds contain something of its religious dimension... " {{cite book|author=Issachar Ben-Ami|title=Saint Veneration Among the Jews in Morocco|url=https://books.google.com/books?id=Hk9wCuiT7bEC&pg=PA13|accessdate=7 September 2012|year=1998|publisher=Wayne State University Press|isbn=978-0-8143-2198-0|page=13}}</ref> [[Hinduisme]],<ref name="Stark1966">{{en}} {{cite book|author=Werner Stark|title=Sociology of Religion|url=https://books.google.com/books?id=sUgVAAAAIAAJ&pg=PA367|accessdate=7 September 2012|year=1966|publisher=Taylor & Francis|page=367|id=GGKEY:ZSKE259PDZ9}}</ref> [[Islam]],<ref name="Pohl2010">{{en}} {{cite book|author=Florian Pohl|title=Modern Muslim Societies|url=https://books.google.com/books?id=n4Eye4ilLVkC&pg=PA294|accessdate=7 September 2012|date=1 September 2010|publisher=Marshall Cavendish|isbn=978-0-7614-7927-7|pages=294–295}}</ref> dan [[Buddhisme]].<ref name="Thomson" /><ref name="Stark1966"/>
 
Dalam Kekristenan, penghormatan dipraktikkan oleh kelompok-kelompok seperti [[Gereja Ortodoks Timur]], [[Gereja Katolik Roma]], dan [[Gereja Katolik Timur]], yang kesemuanya memiliki beragam prosedur [[kanonisasi]] atau [[glorifikasi]]. Dalam beberapa [[denominasi Kristen]], penghormatan ditunjukkan secara lahiriah dengan cara membungkuk dengan hormat atau membuat [[tanda salib]] di hadapan [[Ikon (Kristen Timur)|ikon]], [[relikui]], atau patung orang suci, ataupun dengan melakukan [[ziarah]] ke situs-situs yang dikaitkan dengan orang suci. Praktik penghormatan dianggap sesat oleh denominasi-denominasi [[ikonoklasme|ikonoklastik]].