Vertebrata: Perbedaan antara revisi

Vertebrata memiliki [[sistem otot]] yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga [[sistem saraf pusat]] yang biasanya terletak di dalam tulang belakang.<ref>{{Cite web|title=Vertebrate - The tetrapods|url=https://www.britannica.com/animal/vertebrate|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-11-30|archive-date=2020-12-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20201212020148/https://www.britannica.com/animal/vertebrate|dead-url=no}}</ref> Sistem respirasi menggunakan [[insang]] atau [[paru-paru]].

Darah yang dimiliki hewan Vertebrata terdiri dari sel-sel [[darah]] yang tersuspensi di dalam [[plasma]] yang kemudian beredar menuju organ-organ tubuh. Unsur seluler atau sel darah pada hewan vertebrata terbagi menjadi tiga yaitu sel darah merah, sel darah [[putih]] dan keping darah. Setiap jenis hewan Vertebrata memiliki bentuk, ukuran, dan persentase jumlah [[sel darah merah]] dan [[sel darah putih]] yang berbeda.<ref>{{Cite journal|last=Rousdy, D.W. dan Linda, R.|first=|date=2018|title=Hematologi Perbandingan Hewan Vertebrata: Lele (Clarias batracus), Katak (Rana sp.), Kadal (Eutropis multifasciata), Merpati (Columba livia) dan Mencit (Mus musculus)|url=http://journal.upgris.ac.id/index.php/bioma/article/download/2538/1970|journal=Bioma|volume=7|issue=1|pages=2|doi=|access-date=2021-01-31|archive-date=2020-02-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20200219200524/http://journal.upgris.ac.id/index.php/bioma/article/download/2538/1970|dead-url=no}}</ref>

[[Ginjal|Gijal]] yang dimiliki vertebrata terbagi atas beberapa tipe, di antaranya adalah [[pronefros]], mesonefros, dan metanefros. Tipe gijal pronefros merupakan tipe ginjal yang berkembang pada fase embrio atau larva. Kemudian setelah itu ginjal pronefros digantikan oleh tipe ginjal mesonefros, yang kemudian apabila hewan sudah mulai dewasa maka ginjal mesonefros digantikan oleh ginjal [[metanefros]]. Hewan yang memiliki tipe gijal tersebut yaitu pada [[Mammalia]], Reptilia, dan Aves.<ref>{{Cite book|last=Purnamasari, R. dan Santi, D.R.|first=|date=2017|url=http://digilib.uinsby.ac.id/28172/6/Risa%20Purnamasari%2C%20and%20Dwi%20Rukma%20Santi_Fisiologi%20Hewan.pdf|title=Fisiologi Hewan|location=Surabaya|publisher=Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel|isbn=978-602-50337-2-8|pages=97|url-status=live|access-date=2021-01-31|archive-date=2021-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20211021202548/http://digilib.uinsby.ac.id/28172/6/Risa%20Purnamasari%2C%20and%20Dwi%20Rukma%20Santi_Fisiologi%20Hewan.pdf|dead-url=no}}</ref>

Vertebrata hanya dapat berkembang biak melalui [[perkawinan]]. Proses perkawinan dilakukan dengan pembuahan [[Sel telur|ovum]] dan [[spermatozoid]] menjadi satu kesatuan. Pembuahan pada vertebrata dapat terjadi di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Pembuahan di luar tubuh disebut fertilisasi eksterna, sedangkan pembuahan di dalam tubuh disebut fertilisasi interna. Fertilisasi eksterna terjadi pada jenis ikan dan katak. Sedangkan fertilisasi interna terjadi pada reptilia, burung, dan hewan menyusui.<ref>{{Cite book|last=Susilawati dan Bachtiar, N.|first=|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|title=Biologi Dasar Terintegrasi|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|isbn=978-602-6879-99-8|pages=127|url-status=live|access-date=2021-01-31|archive-date=2021-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20210415143329/http://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|dead-url=no}}</ref>