Virus dalam sejarah manusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240309)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
 
== Zaman prasejarah ==
Selama 50.000–100.000&nbsp;tahun terakhir, ketika [[Manusia modern anatomis|manusia modern]] jumlahnya meningkat dan menyebar ke seluruh dunia, muncul penyakit-penyakit menular yang baru, termasuk yang disebabkan oleh virus.<ref name="pmid15306389">{{cite journal|author=McMichael|first=A.J.|year=2004|title=Environmental and social influences on emerging infectious diseases: past, present and future|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences|volume=359|issue=1447|pages=1049–1058|doi=10.1098/rstb.2004.1480|pmc=1693387|pmid=15306389}}</ref> Sebelumnya, manusia hidup dalam kelompok-kelompok masyarakat yang kecil dan terpisah sehingga epidemi penyakit hampir tidak pernah terjadi.{{sfn|Clark|2010|p=56}}{{sfn|Barrett|Armelagos|2013|p=28}} [[Variola|Cacar yang disebabkan oleh ''Variola virus'']] merupakan infeksi virus paling mematikan dalam sejarah, yang pertama kali muncul pada masyarakat pertanian di India sekitar 11.000 tahun yang lalu.{{sfn|Villarreal|2005|p=344}} Virus variola yang hanya menginfeksi manusia mungkin berevolusi dari ''[[Poxviridae]]'' pada hewan pengerat Afrika.<ref name="pmid19833230">{{cite journal |author=Hughes AL, Irausquin S, Friedman R |title=The evolutionary biology of poxviruses |journal=Infection, Genetics and Evolution : Journal of Molecular Epidemiology and Evolutionary Genetics in Infectious Diseases |volume=10 |issue=1 |pages=50–59 |year=2010 |pmid=19833230 |pmc=2818276 |doi=10.1016/j.meegid.2009.10.001 |url=http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1567-1348(09)00216-0 |access-date=2013-09-12 |archive-date=2019-02-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190205203011/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1567-1348(09)00216-0 |dead-url=no }}</ref> Manusia mungkin berada di lingkungan yang sama dengan hewan pengerat tersebut lalu sejumlah orang terinfeksi oleh virus yang mereka bawa. Ketika virus berhasil menembus "batas antarspesies", dampaknya sangat besar,<ref>{{Cite journal|last=Georges|first=A.J.|last2=Matton|first2=T|last3=Courbot-Georges|first3=M.C.|date=2004|title=Le monkey-pox, un paradigme de maladie émergente puis réémergente|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0399077X03003500|journal=Médecine et Maladies Infectieuses|language=Prancis|volume=34|issue=1|pages=12–19|doi=10.1016/j.medmal.2003.09.008|pmid=15617321|access-date=2021-11-22|archive-date=2022-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701140617/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0399077X03003500|dead-url=no}}</ref> dan [[sistem imun]] manusia tidak siap menghadapi virus baru. Manusia saat itu tinggal dalam kelompok-kelompok kecil dan mereka yang terinfeksi biasanya meninggal atau menjadi kebal. [[Sistem kekebalan tiruan|Kekebalan adaptif]] ini hanya diwariskan kepada anak untuk sementara waktu melalui [[antibodi]] dalam [[air susu ibu]] dan antibodi lainnya yang melintasi [[plasenta]] dari darah ibu ke janin. Oleh sebab itu, kemunculan penyakit secara sporadis mungkin terjadi pada setiap generasi. Sekitar tahun 9000&nbsp;SM, ketika banyak orang mulai menetap di dataran [[Sungai Nil]], kepadatan penduduk meningkat dan akibatnya virus dapat mempertahankan keberadaannya karena tingginya kepadatan orang yang mudah tertular.{{sfn|Tucker|2002|p=6}} Epidemi virus yang bergantung pada tingginya kepadatan penduduk, seperti [[gondongan]], [[rubela]], dan [[polio]], juga mulai terjadi pada masa ini.{{sfn|Clark|2010|p=20}}
 
Zaman [[Neolitikum]], yang dimulai di Timur Tengah sekitar tahun 9500&nbsp;SM, adalah masa ketika manusia beralih menjadi petani.{{sfn|Barker|2009|p=1}} [[Monokultur]] berkembang sehingga [[virus tumbuhan]] menyebar dengan cepat.<ref name="pmid18575612">{{cite journal|author=Gibbs, A.J., Ohshima, K., Phillips, M.J., dan Gibbs, M.J.|year=2008|editor1-last=Lindenbach|editor1-first=Brett|title=The prehistory of potyviruses: their initial radiation was during the dawn of agriculture|url=http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0002523|journal=PLoS ONE|volume=3|issue=6|pages=e2523|doi=10.1371/journal.pone.0002523|pmc=2429970|pmid=18575612|access-date=2013-09-12|archive-date=2023-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230327112136/https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0002523|dead-url=no}}</ref> ''[[Sobemovirus]]'' muncul dan menyebar pada masa ini.<ref name="pmid18704169">{{cite journal |author=Fargette D, Pinel-Galzi A, Sérémé D, Lacombe S, Hébrard E, Traoré O, Konaté G |title=Diversification of rice yellow mottle virus and related viruses spans the history of agriculture from the neolithic to the present |journal=PLOS Pathogens |volume=4 |issue=8 |pages=e1000125 |year=2008 |pmid=18704169 |pmc=2495034 |doi=10.1371/journal.ppat.1000125 |editor1-last=Holmes |editor1-first=Edward C.}}</ref> Sementara itu, penyebaran ''[[Potyvirus]]'' pada kentang serta buah-buahan dan sayuran lainnya dimulai sekitar 6.600 tahun yang lalu.<ref name="pmid18575612"/>
 
Sekitar 10.000&nbsp;tahun yang lalu, manusia yang tinggal di sekitar [[cekungan Mediterania]] mulai men[[domestikasi]] binatang liar. Babi, sapi, kambing, domba, kuda, unta, kucing, dan anjing dipelihara dan dikembangbiakkan di penangkaran.<ref name="pmid18697943">{{cite journal|author=Zeder, M.A.|year=2008|title=Domestication and early agriculture in the Mediterranean Basin: origins, diffusion, and impact|url=http://www.pnas.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=18697943|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=105|issue=33|pages=11597–11604|doi=10.1073/pnas.0801317105|pmc=2575338|pmid=18697943|access-date=2013-09-12|archive-date=2023-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230327112127/https://www.pnas.org/|dead-url=no}}</ref> Hewan-hewan ini juga membawa virus{{sfn|McNeill|1998|p=71}} yang dapat berpindah dari hewan ke manusia. Namun, [[Zoonosis|infeksi zoonotik]] seperti itu jarang terjadi dan transmisi virus zoonotik dari manusia ke manusia bahkan lebih jarang, kecuali dalam kasus [[influenza]]. Sebagian besar virus hanya menyerang spesies yang spesifik dan tidak berbahaya bagi manusia.{{sfn|Baker|2008|pp=40–50}} Epidemi penyakit-penyakit akibat virus yang berasal dari hewan tidak berlangsung lama karena virus-virus tersebut belum sepenuhnya berkembang dan beradaptasi untuk menginfeksi manusia{{sfn|McNeill|1998|p=73}} dan populasi manusia masih terlalu sedikit untuk dapat mempertahankan rantai penularan virus.{{sfn|Clark|2010|pp=57–58}}
 
Virus-virus lain yang lebih tua tidaklah terlalu berbahaya. Virus-virus dalam famili ''[[Herpesviridae]]'' pertama kali menginfeksi nenek moyang manusia modern sekitar 80 juta tahun yang lalu.{{sfn|Crawford|2000|p=225}} Manusia telah mengembangkan pertahanan terhadap virus-virus tersebut dan kebanyakan manusia sudah pernah terinfeksi oleh paling tidak satu spesies virus herpes.<ref>{{Cite journal|last=White|first=Douglas W.|last2=Suzanne Beard|first2=R.|last3=Barton|first3=Erik S.|date=2012|title=Immune modulation during latent herpesvirus infection: Immune modulation by latent herpesviruses|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-065X.2011.01074.x|journal=Immunological Reviews|volume=245|issue=1|pages=189–208|doi=10.1111/j.1600-065X.2011.01074.x|pmc=PMC3243940|pmid=22168421|access-date=2021-11-22|archive-date=2021-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20211122133800/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-065X.2011.01074.x|dead-url=no}}</ref> Rekam sejarah mengenai infeksi virus yang lebih ringan jarang ditemukan, tetapi kemungkinan [[hominid]] purba terserang pilek, flu, dan diare akibat virus, sama seperti manusia modern. Virus yang berevolusi belakangan menyebabkan sejumlah [[epidemi]] dan [[pandemi]] yang tercatat dalam sejarah.{{sfn|Crawford|2000|p=225}}
 
== Zaman kuno ==
Baris 19:
Infeksi virus pertama kali tercatat dalam [[prasasti]] [[Mesir kuno|Mesir]] yang menggambarkan seorang pendeta Mesir dari [[Dinasti kedelapan belas Mesir|Dinasti ke-18]] (1580–1350 SM) dengan bentuk kaki yang menjadi ciri infeksi [[virus polio]].{{sfn|Shors|2017|p=13}} [[Mumi]] [[Siptah]], penguasa yang memimpin Dinasti ke-19, menunjukkan tanda penyakit [[poliomielitis]], sementara [[Ramses V]] serta beberapa mumi Mesir lainnya yang terkubur lebih dari 3.000&nbsp;tahun yang lalu tampaknya terinfeksi cacar.{{sfn|Donadoni|1997|p=292}}{{sfn|Taylor|2014|p=4}} Epidemi cacar (variola) berlangsung di Athena pada tahun 430 SM yang menewaskan seperempat tentara Athena dan banyak masyarakat sipil.{{sfn|Zimmer|2011|p=82}} <!--[[Wabah Antoninus]] (165–180 M), yang diperkirakan adalah pandemi cacar, menewaskan sekitar lima juta penduduk [[Kekaisaran Romawi]] yang mencakup Inggris, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.<ref>{{Cite book|last=Baker|first=R.|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/148321653|title=Epidemic : the past, present and future of the diseases that made us|location=London|publisher=Vision Paperbacks|isbn=978-1-905745-08-1|oclc=148321653}}</ref> Pandemi ini berawal ketika pasukan Romawi, yang diutus untuk memadamkan pemberontakan di wilayah yang sekarang adalah Irak, menjarah [[Seleukia]] di tepi [[Sungai Tigris]]. Mereka terinfeksi dan setelah pulang menularkan penyakit ini kepada penduduk Roma dan Eropa. Diperkirakan setiap harinya terdapat hingga lima ribu orang yang terjangkit hingga meninggal. Pada puncaknya, pandemi ini mencapai India dan Tiongkok.<ref>{{Cite book|last=Dorothy Crawford|date=2000-10-19|url=http://archive.org/details/invisibleenemyna00craw|title=The Invisible Enemy|publisher=Oxford University Press, USA|isbn=978-0-19-850332-3|others=Internet Archive}}</ref> -->
 
Walaupun merupakan penyakit lama, [[campak]] baru diidentifikasi untuk pertama kalinya pada abad ke-10 oleh seorang dokter dari Persia yang bernama [[Muhammad bin Zakariya ar-Razi]] (865–925).{{sfn|Levins|Wilson|1994|pp=297–298}} Ia menggunakan kata Arab ''hasbah'' untuk menyebut campak. Penyakit ini memiliki banyak nama lain, termasuk rubeola dari kata dalam bahasa [[Latin]] ''rubeus'', 'merah', dan ''morbilli'', 'penyakit kecil'.{{sfn|Dobson|2008|pp=140–141}} Kemiripan antara virus campak, virus [[distemper anjing]], dan virus [[sampar sapi]] memunculkan perkiraan bahwa campak pertama kali ditularkan ke manusia dari anjing atau ternak yang didomestikasi.{{sfn|Karlen|1996|p=57}} Virus campak tampaknya berkembang dari virus sampar sapi (yang telah menyebar luas) pada abad ke-12.<ref>{{Cite journal|last=Furuse|first=Yuki|last2=Suzuki|first2=Akira|last3=Oshitani|first3=Hitoshi|date=2010|title=Origin of measles virus: divergence from rinderpest virus between the 11th and 12th centuries|url=https://virologyj.biomedcentral.com/articles/10.1186/1743-422X-7-52|journal=Virology Journal|volume=7|issue=1|pages=52|doi=10.1186/1743-422X-7-52|issn=1743-422X|pmc=PMC2838858|pmid=20202190|access-date=2021-12-20|archive-date=2021-12-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20211220085042/https://virologyj.biomedcentral.com/articles/10.1186/1743-422X-7-52|dead-url=no}}</ref>
 
Setelah terinfeksi virus campak, penderitanya akan kebal seumur hidup. Oleh sebab itu, virus tersebut memerlukan kepadatan penduduk yang tinggi agar dapat menjadi [[endemik (epidemiologi)|endemik]]. Kondisi ini mungkin tidak terjadi pada [[Neolitikum|periode Neolitikum]].{{sfn|Levins|Wilson|1994|pp=297–298}} Setelah kemunculannya di [[Timur Tengah]], virus campak tiba di India pada tahun 2500&nbsp;SM.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Retief|first=François|last2=Cilliers|first2=Louise|date=2010|title=Measles in antiquity and the Middle Ages|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20459960|journal=South African Medical Journal|volume=100|issue=4|pages=216–217|doi=10.7196/samj.3504|issn=0256-9574|pmid=20459960|access-date=2021-12-20|archive-date=2021-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211219075631/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20459960/|dead-url=no}}</ref> Campak begitu umum pada anak-anak pada waktu itu sehingga tidak dianggap sebagai penyakit. Dalam hieroglif Mesir, campak digambarkan sebagai salah satu tahap normal yang dilewati dalam perkembangan manusia.{{sfn|Zuckerman|1987|p=291}}
 
Salah satu penjelasan awal tentang tumbuhan yang terinfeksi virus dapat ditemukan dalam sebuah puisi yang ditulis oleh [[Permaisuri Kōken]] Jepang (718–770). Ia menggambarkan sebuah tumbuhan dengan daun yang menguning pada musim panas. Tumbuhan tersebut, yang kemudian diidentifikasi sebagai ''[[Eupatorium lindleyanum]]'', sering kali terinfeksi ''[[Tomato yellow leaf curl virus]]''.{{sfn|Mahy (a)|2009|p=10}}
Baris 49:
Pada abad ke-18, cacar menjadi penyakit endemik di Eropa. Lima epidemi terjadi di London pada tahun 1719–1746. Cacar juga mewabah di kota-kota besar Eropa yang lain. Pada penghujung abad, 400.000 jiwa di Eropa meninggal setiap tahun akibat cacar.<ref name=":0">{{Cite book|last=Tucker|first=Jonathan B.|date=2002|title=Scourge: the once and future threat of smallpox|location=New York|publisher=Grove Press|isbn=978-0-8021-3939-9|pages=12-13|url-status=live}}</ref> Cacar tersebar di Afrika Selatan pada tahun 1713 setelah dibawa oleh kapal dari India dan tiba di Australia pada tahun 1789.<ref name=":0" /> Pada abad ke-19, cacar menjadi penyebab utama kematian [[suku Aborigin Australia]].{{sfn|Glynn|2004|p=145}}
 
Pada tahun 1546, [[Girolamo Fracastoro]] menulis deskripsi klasik campak. Ia berpandangan bahwa penyakit ini disebabkan oleh "biji" (''seminaria'') yang menyebar dari orang ke orang. Epidemi campak menyerang London pada tahun 1670 sesuai catatan [[Thomas Sydenham]] yang menganggap bahwa campak disebabkan oleh uap beracun yang muncul dari tanah.<ref name=":3" /> Meskipun dugaannya salah, ia cukup terampil sebagai pengamat dan mencatat penyakit ini dengan teliti.<ref>{{Cite journal|last=Sloan|first=A.W.|date=1987|title=Thomas Sydenham, 1624-1689|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3303370|journal=South African Medical Journal = Suid-Afrikaanse Tydskrif Vir Geneeskunde|volume=72|issue=4|pages=275–278|issn=0256-9574|pmid=3303370|access-date=2021-08-04|archive-date=2021-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20210810075315/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3303370/|dead-url=no}}</ref>
 
[[Demam kuning]] yang disebabkan oleh ''[[Flavivirus]]'' sering kali mematikan. Virus ini ditularkan dari nyamuk (terutama ''[[Aedes aegypti]]'') ke manusia dan pertama kali muncul lebih dari tiga ribu tahun lalu.{{sfn|Mahy (b)|2009|p=514}} Pada tahun 1647, epidemi demam kuning pertama yang tercatat terjadi di [[Barbados]], yang disebut "distemper Barbados" oleh [[John Winthrop]], gubernur pulau tersebut kala itu. Ia menerbitkan aturan [[karantina]] untuk melindungi penduduk pulau, yang merupakan aturan karantina pertama di Amerika Utara.<ref>{{Cite book|last=Dobson|first=Mary J.|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/233526848|title=Disease: the extraordinary stories behind history's deadliest killers|location=London|publisher=Quercus|isbn=978-1-84724-014-9|pages=146-147|oclc=233526848|url-status=live|access-date=2021-12-20|archive-date=2023-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230327112104/https://www.worldcat.org/title/233526848|dead-url=no}}</ref> Epidemi penyakit ini selanjutnya terjadi di Amerika Utara pada abad ke-17, 18, dan 19.<ref>{{Cite journal|last=Patterson|first=K. David|date=1992|title=Yellow fever epidemics and mortality in the United States, 1693–1905|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/027795369290255O|journal=Social Science & Medicine|volume=34|issue=8|pages=855–865|doi=10.1016/0277-9536(92)90255-O|access-date=2021-08-04|archive-date=2021-02-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210224191239/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/027795369290255O|dead-url=no}}</ref> Kasus pertama [[demam berdarah dengue]] (DBD) terjadi di Indonesia dan Mesir pada tahun 1779. Kapal-kapal dagang membawa penyakit ini ke Amerika Serikat dan memicu epidemi di [[Philadelphia, Pennsylvania|Philadelphia]] pada tahun 1780.<ref>{{Cite book|last=Chakraborty|first=Tirtha|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/166383263|title=Dengue fever and other hemorrhagic viruses|location=New York|publisher=Chelsea House|isbn=978-0-7910-8506-6|pages=16-17|others=Hilary Babcock|oclc=166383263|url-status=live}}</ref>
 
[[Penyakit infeksi baru|Penyakit-penyakit infeksi baru]] menjadi ancaman besar bagi kesehatan manusia. Kebanyakan penyakit ini bersifat zoonotik,<ref>{{Cite journal|last=Jones|first=Kate E.|last2=Patel|first2=Nikkita G.|last3=Levy|first3=Marc A.|last4=Storeygard|first4=Adam|last5=Balk|first5=Deborah|last6=Gittleman|first6=John L.|last7=Daszak|first7=Peter|date=2008|title=Global trends in emerging infectious diseases|url=http://www.nature.com/articles/nature06536|journal=Nature|volume=451|issue=7181|pages=990–993|doi=10.1038/nature06536|issn=0028-0836|pmc=PMC5960580|pmid=18288193|access-date=2021-08-04|archive-date=2021-08-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210803144635/https://www.nature.com/articles/nature06536|dead-url=no}}</ref> yang disebabkan oleh peningkatan populasi manusia dan intensitas peternakan, serta perubahan lingkungan satwa liar.<ref>{{Cite journal|last=Jones|first=B.A.|last2=Grace|first2=D.|last3=Kock|first3=R.|last4=Alonso|first4=S.|last5=Rushton|first5=J.|last6=Said|first6=M.Y.|last7=McKeever|first7=D.|last8=Mutua|first8=F.|last9=Young|first9=J.|date=2013|title=Zoonosis emergence linked to agricultural intensification and environmental change|url=http://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.1208059110|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=110|issue=21|pages=8399–8404|doi=10.1073/pnas.1208059110|issn=0027-8424|pmc=PMC3666729|pmid=23671097}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Gummow|first=B.|date=2010|title=Challenges posed by new and re-emerging infectious diseases in livestock production, wildlife and humans|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1871141310000727|journal=Livestock Science|volume=130|issue=1-3|pages=41–46|doi=10.1016/j.livsci.2010.02.009|pmc=PMC7102749|pmid=32288869|access-date=2021-08-04|archive-date=2022-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220615214742/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1871141310000727|dead-url=no}}</ref>
 
[[Berkas:TBVtulip.jpg|kanan|jmpl|upright=0.7|[[Tulip]] yang terinfeksi ''[[Tulip breaking virus]]'']]
Baris 71:
[[Edward Jenner]] (1749–1823), seorang dokter di perdesaan Inggris, mendapatkan variolasi saat kanak-kanak.{{sfn|Booss|August|2013|p=57}} Ia sakit tetapi bertahan dan terlindungi sepenuhnya dari cacar.{{sfn|Reid|1974|p=16}} Jenner tahu kepercayaan setempat bahwa para pekerja produk susu yang pernah terjangkit infeksi ringan [[cacar sapi]] akan menjadi kebal terhadap cacar. Jenner memutuskan untuk menguji dugaan ini, meskipun ia bukan orang pertama yang mencobanya.{{sfn|Greenwood|2008|p=354}} Pada tanggal 14 Mei 1796, ia melakukan inokulasi virus cacar sapi kepada seorang anak laki-laki yang sehat berumur sekitar delapan tahun.{{sfn|Reid|1974|p=18}} [[James Phipps]] (1788–1853), anak itu, bertahan dan hanya mengalami demam ringan. Pada tanggal 1 Juli 1796, Jenner menggunakan sejumlah "materi cacar" (mungkin nanah infeksi) untuk diinokulasikan secara berulang pada lengan Phipps. Anak itu bertahan dan kemudian diinokulasi kembali dengan cacar sebanyak lebih dari dua puluh kali. Phipps tetap tidak terkena cacar. [[Vaksinasi]], yang berakar kata ''vacca'' yang berarti "sapi" dalam bahasa Latin, pun ditemukan.{{sfn|Reid|1974|p=19}} Metode Jenner kemudian diketahui lebih aman daripada variolasi. Pada tahun 1801, lebih dari seratus ribu orang telah divaksinasi.{{sfn|Lane|2001|p=140}}
 
Praktisi kesehatan yang masih melakukan variolasi, dan memperkirakan bahwa mereka akan kehilangan pendapatan, menentang vaksinasi gratis kepada orang miskin yang dimulai di Inggris pada tahun 1840. Karena terjadi kematian yang berhubungan dengan variolasi, metode ini dinyatakan ilegal pada tahun yang sama.{{sfn|Lane|2001|p=140}} Vaksinasi diwajibkan di Inggris dan Wales dengan terbitnya [[Undang-Undang Vaksinasi]] pada tahun 1853. Para orang tua didenda £1 jika anak mereka tidak divaksinasi sebelum berusia tiga bulan. Aturan ini tidak ditegakkan dengan baik dan sistem penyediaan vaksinasi, yang tidak berubah sejak tahun 1840, tidak efektif. Setelah dipatuhi pada awal penerapannya, hanya sebagian kecil penduduk yang divaksinasi.{{sfn|Brunton|2008|pp=39–45}} Vaksinasi wajib tidak diterima dengan baik dan setelah sejumlah protes, dua organisasi yaitu Liga Anti-Vaksinasi dan Liga Anti-Vaksinasi Wajib dibentuk pada tahun 1866.{{sfn|Glynn|2004|p=153}}{{sfn|Brunton|2008|p=91}} Setelah kampanye [[Antivaksin|antivaksinasiantivaksin]]asi, cacar mewabah di [[Gloucester]] pada tahun 1895 untuk pertama kalinya setelah dua puluh tahun. Dalam peristiwa itu, 434 jiwa tewas dan 281 di antaranya adalah anak-anak.{{sfn|Glynn|2004|p=161}} Namun, Pemerintah Inggris menuruti permintaan mereka yang melakukan protes dan Undang-Undang Vaksinasi yang terbit pada tahun 1898 menggugurkan denda serta membolehkan "[[Penolak berdasarkan hati nurani|penolakan berdasarkan hati nurani]]" bagi orang tua yang tidak memercayai vaksinasi. Pada tahun berikutnya, terdapat 250.000 penolakan atas vaksinasi dan pada tahun 1912, kurang dari separuh populasi bayi yang baru lahir di Inggris divaksinasi.{{sfn|Glynn|2004|p=163}} Pada tahun 1948, vaksinasi cacar tidak lagi diwajibkan di Inggris.{{sfn|Glynn|2004|p=164}}
 
=== Rabies ===
[[File:Louis Pasteur, foto av Paul Nadar, Crisco edit.jpg|right|thumb|upright|[[Louis Pasteur]], ilmuwan Prancis yang mengembangkan vaksin rabies]]
Rabies termasuk penyakit infeksi yang mematikan bagi mamalia. Penyakit ini disebabkan oleh [[virus rabies]]. Pada abad ke-21, virus ini utamanya ditemukan pada mamalia liar seperti rubah dan kelelawar. Meskipun demikian, rabies sebenarnya sudah dikenal sejak lama. ''Rabies'' adalah kata dari [[Bahasa Sanskerta|bahasa Sansekerta]] (''rabhas'') yang dapat dilacak hingga 3000 SM,{{sfn|Shors|2017|p=352}} yang artinya adalah "kegilaan" atau "amukan".<ref>{{Cite book|last=Zuckerman|first=Arie J.|last2=Banatvala|first2=J. E.|last3=Pattison|first3=J. R.|date=1987|url=http://archive.org/details/principlespracti00zuck|title=Principles and practice of clinical virology|publisher=Chichester ; New York : Wiley|isbn=978-0-471-90341-3|others=Internet Archive|url-status=live}}</ref> Penyakit ini sendiri sudah ada selama lebih dari empat ribu tahun.{{sfn|Mahy (b)|2009|p=243}} Deskripsi rabies ditemukan pada naskah peradaban [[Mesopotamia]].<ref>{{Cite journal|last=Yuhong|first=Wu|date=2001|title=Rabies and Rabid Dogs in Sumerian and Akkadian Literature|url=https://www.jstor.org/stable/606727|journal=Journal of the American Oriental Society|volume=121|issue=1|pages=32–43|doi=10.2307/606727|issn=0003-0279|access-date=2021-10-31|archive-date=2021-10-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20211031064254/https://www.jstor.org/stable/606727|dead-url=no}}</ref> Penduduk [[Yunani Kuno]] menyebutnya sebagai "lyssa" atau "lytta" yang berarti "kegilaan".{{sfn|Mahy (b)|2009|p=243}} Keterangan mengenai rabies terdapat pada [[Hukum Eshnuna]] yang ditulis pada 2300 SM. [[Aristoteles]] (384–322 SM) memberikan salah satu deskripsi yang banyak diterima tentang penyakit ini. Ia juga menerangkan bagaimana rabies menular ke manusia. Pada abad pertama Masehi, [[Celsus]] mencatat adanya gejala [[hidrofobia]] dan berpendapat bahwa air liur hewan dan manusia yang terinfeksi mengandung lendir atau racun, dan untuk menyebutnya, ia membuat istilah "virus".{{sfn|Mahy (b)|2009|p=243}} Epidemi rabies tidak terjadi, tetapi infeksi penyakit ini sangat ditakuti karena gejalanya yang mencakup kegilaan, hidrofobia, dan kematian.{{sfn|Mahy (b)|2009|p=243}}
 
Pada masa hidup Louis Pasteur (1822–1895), infeksi rabies pada manusia hanya terjadi dalam beberapa ratus kasus per tahun di Prancis, tetapi obat rabies sedang sangat dibutuhkan. Menyadari bahaya rabies, Pasteur mulai mencari "mikrob" pada anjing gila.{{sfn|Reid|1974|pp=93–94}} Pasteur menemukan bahwa jika bubuk sumsum tulang belakang anjing yang mati karena rabies dikeringkan dan disuntikkan pada anjing sehat, anjing tersebut tidak terinfeksi. Pasteur mengulangi percobaannya beberapa kali pada anjing yang sama. Bubuk jaringan yang digunakan dalam suntikan dikeringkan dengan waktu yang lebih sebentar daripada bubuk sebelumnya pada setiap pengulangan percobaan. Anjing tersebut masih bertahan hidup bahkan pada injeksi jaringan sumsum tulang belakang yang benar-benar segar. Pasteur mengimunisasi anjing itu terhadap rabies dan kemudian berhasil melakukan hal yang sama pada 50 anjing lainnya.{{sfn|Reid|1974|pp=96}}
Baris 81:
[[File:Rabies cartoon circa 1826.jpg|left|thumb|Sebuah kartun dari tahun 1826 menggambarkan seekor anjing ganas di jalanan London]]
 
Walau Pasteur tidak paham bagaimana prosedur tersebut bisa berhasil, ia mengujinya pada seorang anak laki-laki, [[Joseph Meister]] (1876–1940), yang dibawa oleh ibunya pada tanggal 6 Juli 1885. Anak ini mendapat banyak luka akibat gigitan seekor anjing gila. Ibu Meister memohon kepada Pasteur agar menolong anaknya. Pasteur adalah peneliti, bukan dokter. Ia menyadari konsekuensi yang akan diterimanya jika tindakannya tidak berhasil. Meskipun demikian, Pasteur memutuskan untuk menolong anak itu dengan memberikan beberapa suntikan jaringan tulang belakang dari kelinci terinfeksi dalam kurun waktu 10 hari, yang setiap suntikan lebih virulen dibandingkan sebelumnya.{{sfn|Reid|1974|pp=97-98}} Dalam hal ini, Pasteur menulis, "karena kematian anak itu sudah tidak bisa dihindari, saya memutuskan, bukannya tanpa rasa gelisah yang dalam dan besar... untuk mencoba prosedur ini pada Joseph Meister, prosedur yang secara konsisten berhasil pada anjing".{{sfn|Dobson|2008|pp=159}} Meister sembuh dan pulang bersama ibunya pada tanggal 27 Juli. Pasteur berhasil menangani anak laki-laki kedua pada bulan Oktober tahun yang sama. Jean-Baptiste Jupille (1869–1923), anak itu, merupakan penggembala berusia 15 tahun. Ia mendapat luka gigitan parah dari anjing gila ketika berusaha melindungi anak-anak lain.{{sfn|Dobson|2008|pp=159–160}} Metode Pasteur digunakan selama lebih dari 50 tahun.<ref>{{Cite journal|last=Dreesen|first=David W.|date=1997|title=A global review of rabies vaccines for human use|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0264410X96003143|journal=Vaccine|series=Rabies-Progress in Control, Treatment and Prevention|volume=15|pages=S2–S6|doi=10.1016/S0264-410X(96)00314-3|issn=0264-410X|access-date=2021-10-31|archive-date=2021-10-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20211031064254/https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0264410X96003143|dead-url=no}}</ref>
 
Penyebab rabies tidak banyak diketahui hingga tahun 1903 ketika [[Adelchi Negri]] (1876–1912) menemukan [[lesi]] mikroskopis, yang sekarang disebut [[badan Negri]], pada otak hewan yang gila.<ref name="pmid8804019">{{Cite journal|last=Kristensson|first=K.|last2=Dasturt|first2=D. K.|last3=Manghanit|first3=D. K.|last4=Tsiangt|first4=H.|last5=Bentivoglio|first5=M.|date=1996|title=Rabies: interactions between neurons and viruses. A review of the history of Negri inclusion bodies|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-2990.1996.tb00893.x|journal=Neuropathology and Applied Neurobiology|language=en|volume=22|issue=3|pages=179–187|doi=10.1111/j.1365-2990.1996.tb00893.x|issn=1365-2990}}</ref> Ia mulanya salah mengira bahwa bentukan tersebut adalah [[protozoa]] parasitik. [[Paul Remlinger]] (1871–1964) kemudian menunjukkan bahwa badan Negri memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan protozoa melalui metode filtrasi. Badan Negri bahkan lebih kecil daripada bakteri. Tiga puluh tahun kemudian, badan Negri diketahui merupakan kumpulan partikel berukuran 100–150 [[nanometer]], dan sekarang diketahui berukuran sama dengan partikel ''[[Rhabdoviridae]]'', virus yang menyebabkan rabies.{{sfn|Mahy (b)|2009|p=243}}
 
== Abad ke-20 dan ke-21 ==
Pada abad ke-20, keberadaan virus dibuktikan dari percobaan dengan metode penyaringan yang menggunakan pori-pori yang berukuran lebih kecil dari bakteri. Istilah "virus yang dapat disaring" pun muncul karenanya.{{sfn|Crawford|2000|p=14}} Hingga tahun 1930-an, sebagian besar peneliti memahami bahwa virus adalah bakteri kecil, tetapi pemahaman ini berubah saat [[mikroskop elektron]] yang ditemukan pada tahun 1931 menunjukkan bahwa virus dan bakteri berbeda.<ref>{{Cite journal|last=Kruger|first=D.H.|last2=Schneck|first2=P.|last3=Gelderblom|first3=H.R.|date=2000|title=Helmut Ruska and the visualisation of viruses|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10905259|journal=Lancet (London, England)|volume=355|issue=9216|pages=1713–1717|doi=10.1016/s0140-6736(00)02250-9|issn=0140-6736|pmid=10905259|access-date=2021-11-12|archive-date=2021-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20211112055704/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10905259/|dead-url=no}}</ref> Perubahan besar terjadi setelah penemuan materi genetik dalam bentuk [[Dna|DNA]] atau [[RNA]] di dalam virus.{{sfn|Crawford|2000|p=15}} Setelah diakui sebagai entitas biologis, virus kemudian diketahui sebagai penyebab beragam infeksi pada tumbuhan, hewan, dan bakteri.{{sfn|Oldstone|2009|pp=22–40}}
 
Seiring perkembangan zaman, baik manusia maupun virus mengalami perubahan perilaku. Pada zaman kuno, populasi manusia sangat kecil sehingga virus tidak dapat mempertahankan keberadaannya dalam populasi tersebut dan mengakibatkan pandemi. Pada abad ke-20 dan ke-21, kepadatan penduduk meningkat, metode pertanian dan peternakan mengalami perubahan, dan perjalanan jarak jauh dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Hal-hal tersebut memungkinkan virus-virus baru mudah tersebar dan virus-virus lama muncul kembali.{{sfn|Karlen|1996|p=229}}{{sfn|Mahy (b)|2009|p=585}} Dari sekian banyak penyakit yang diketahui disebabkan oleh virus, salah satunya, yaitu cacar, telah berhasil diberantas. Penyakit lain yang disebabkan oleh HIV dan virus influenza masih sulit dikendalikan.{{sfn|Baker|2008|p=70}} [[Penyakit kaki, tangan, dan mulut]] yang disebabkan ''[[Enterovirus]]'' beberapa kali mewabah di Asia.<ref>{{Cite journal|last=Huang|first=Jiao|last2=Liao|first2=Qiaohong|last3=Ooi|first3=Mong How|last4=Cowling|first4=Benjamin J.|last5=Chang|first5=Zhaorui|last6=Wu|first6=Peng|last7=Liu|first7=Fengfeng|last8=Li|first8=Yu|last9=Luo|first9=Li|date=2018|title=Epidemiology of Recurrent Hand, Foot and Mouth Disease, China, 2008–2015|url=http://wwwnc.cdc.gov/eid/article/24/3/17-1303_article.htm|journal=Emerging Infectious Diseases|volume=24|issue=3|doi=10.3201/eid2403.171303|issn=1080-6040|pmc=PMC5823341|pmid=29460747|access-date=2021-12-06|archive-date=2023-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230327112102/https://wwwnc.cdc.gov/eid/article/24/3/17-1303_article|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Nguyen|first=Ngoc TB|last2=Pham|first2=Hau V|last3=Hoang|first3=Cuong Q|last4=Nguyen|first4=Tien M|last5=Nguyen|first5=Long T|last6=Phan|first6=Hung C|last7=Phan|first7=Lan T|last8=Vu|first8=Long N|last9=Tran Minh|first9=Nguyen N|date=2014|title=Epidemiological and clinical characteristics of children who died from hand, foot and mouth disease in Vietnam, 2011|url=https://bmcinfectdis.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2334-14-341|journal=BMC Infectious Diseases|language=en|volume=14|issue=1|pages=341|doi=10.1186/1471-2334-14-341|issn=1471-2334|pmc=PMC4068316|pmid=24942066|access-date=2021-12-06|archive-date=2021-12-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20211206023119/https://bmcinfectdis.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2334-14-341|dead-url=no}}</ref> Sementara sejumlah penyakit lain, misalnya [[sindrom pernapasan akut berat]] (SARS) dan penyakit yang disebabkan oleh [[arbovirus]], muncul sebagai tantangan baru.{{sfn|Levins|Wilson|1994|pp=123–125, 157–168, 195–198, 199–205}}{{sfn|Dobson|2008|p=202}} Meskipun vaksin masih merupakan senjata paling kuat dalam melawan virus, sejumlah [[obat antivirus]] dengan target yang spesifik telah dikembangkan pada beberapa dekade terakhir abad ke-21.{{sfn|Collier|2016|pp=332–333}} [[Pandemi flu 2009|Pandemi influenza tahun 2009]] dan [[pandemi Covid-19]] menunjukkan betapa cepatnya [[Galur (genetika)|galur]] baru virus terus menyebar ke seluruh dunia meskipun sejumlah upaya untuk membatasi infeksi virus-virus tersebut telah dilakukan.<ref>{{Cite journal|last=Taubenberger|first=Jeffery K.|last2=Morens|first2=David M.|date=2010|title=Influenza: the once and future pandemic|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20568566|journal=Public Health Reports|volume=125 Suppl 3|pages=16–26|issn=0033-3549|pmc=2862331|pmid=20568566|access-date=2021-12-24|archive-date=2022-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220124035059/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20568566/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Cucinotta|first=Domenico|last2=Vanelli|first2=Maurizio|date=2020|title=WHO Declares COVID-19 a Pandemic|url=https://doi.org/10.23750/abm.v91i1.9397|journal=Acta Bio Medica Atenei Parmensis|volume=91|issue=1|pages=157–160|doi=10.23750/abm.v91i1.9397|pmc=PMC7569573|pmid=32191675|access-date=2021-12-24|archive-date=2022-03-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220309200515/https://www.mattioli1885journals.com/index.php/actabiomedica/article/view/9397|dead-url=no}}</ref>
 
Penemuan virus dan pengendaliannya terus berkembang. ''[[Rotavirus]]'', yang ditemukan sejak 1943 dan menjadi penyebab diare paling umum pada bayi dan anak-anak,<ref>{{Cite journal|last=Light|first=Jacob S.|last2=Hodes|first2=Horace L.|date=1943|title=Studies on Epidemic Diarrhea of the New-born: Isolation of a Filtrable Agent Causing Diarrhea in Calves|url=http://ajph.aphapublications.org/doi/10.2105/AJPH.33.12.1451|journal=American Journal of Public Health and the Nations Health|volume=33|issue=12|pages=1451–1454|doi=10.2105/AJPH.33.12.1451|issn=0002-9572|access-date=2021-12-24|archive-date=2021-11-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20211126053907/https://ajph.aphapublications.org/doi/10.2105/AJPH.33.12.1451|dead-url=no}}</ref><ref name="pmid26337738">{{cite journal|last=Dennehy|first=P.H.|year=2015|title=Rotavirus Infection: A Disease of the Past?|url=|journal=Infectious Disease Clinics of North America|volume=29|issue=4|pages=617–35|doi=10.1016/j.idc.2015.07.002|pmid=26337738}}</ref> baru diterapkan vaksinnya pada 1998.<ref>{{Cite book|last=Kapikian|first=Albert Z.|date=2008|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/0470846534.ch10|title=A Rotavirus Vaccine for Prevention of Severe Diarrhoea of Infants and Young Children: Development, Utilization and Withdrawal|location=Chichester, UK|publisher=John Wiley & Sons, Ltd|isbn=978-0-471-49663-2|editor-last=Chadwick|editor-first=Derek|pages=153–179|doi=10.1002/0470846534.ch10|editor-last2=Goode|editor-first2=Jamie A.|url-status=live|access-date=2021-12-06|archive-date=2021-12-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20211206023117/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/0470846534.ch10|dead-url=no}}</ref> ''[[Human metapneumovirus]]'' (HMPV), penyebab infeksi pada sistem pernapasan seperti [[radang paru-paru]], ditemukan pada tahun 2001.<ref>{{Cite journal|last=van den Hoogen|first=Bernadette G.|last2=Bestebroer|first2=Theo M.|last3=Osterhaus|first3=Albert D. M. E.|last4=Fouchier|first4=Ron A. M.|date=2002|title=Analysis of the genomic sequence of a human metapneumovirus|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12033771|journal=Virology|volume=295|issue=1|pages=119–132|doi=10.1006/viro.2001.1355|issn=0042-6822|pmid=12033771|access-date=2021-11-12|archive-date=2021-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20211112055709/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12033771/|dead-url=no}}</ref> [[Vaksin HPV|Vaksin virus papiloma manusia]] (HPV), penyebab [[kanker leher rahim]], tersedia pada tahun 2006.<ref>{{Cite journal|date=2017|title=Human papillomavirus vaccines: WHO position paper, May 2017|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28530369|journal=Releve Epidemiologique Hebdomadaire|volume=92|issue=19|pages=241–268|issn=0049-8114|pmid=28530369|access-date=2021-12-20|archive-date=2022-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220119003221/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28530369/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Frazer|first=Ian H.|last2=Lowy|first2=Doug R.|last3=Schiller|first3=John T.|date=2007|title=Prevention of cancer through immunization: Prospects and challenges for the 21st century|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17972339|journal=European Journal of Immunology|volume=37 Suppl 1|pages=S148–155|doi=10.1002/eji.200737820|issn=0014-2980|pmid=17972339|access-date=2021-11-12|archive-date=2021-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20211112055706/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17972339/|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 2010, virus berukuran terbesar, ''[[Megavirus|Megavirus chilensis]]'' ditemukan menginfeksi [[Amoeba (genus)|ameba]].<ref>{{Cite journal|last=Arslan|first=Defne|last2=Legendre|first2=Matthieu|last3=Seltzer|first3=Virginie|last4=Abergel|first4=Chantal|last5=Claverie|first5=Jean-Michel|date=2011|title=Distant Mimivirus relative with a larger genome highlights the fundamental features of Megaviridae|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21987820|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=108|issue=42|pages=17486–17491|doi=10.1073/pnas.1110889108|issn=1091-6490|pmc=3198346|pmid=21987820|access-date=2021-11-12|archive-date=2021-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20211112055703/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21987820/|dead-url=no}}</ref> Virus-virus raksasa menjadi pemicu penelitian tentang peran virus dalam evolusi dan posisi virus pada bagan kekerabatan genetika makhluk hidup.{{sfn|Zimmer|2011|p=93}}
 
=== Pemberantasan cacar ===
Baris 96:
Virus cacar termasuk penyebab kematian paling banyak pada abad ke-20. Sekitar 300 juta jiwa meninggal karenanya.{{sfn|Oldstone|2009|p=4}} Virus ini mungkin adalah virus yang paling banyak membunuh manusia.{{sfn|Wolfe|2012|p=113}} Pada tahun 1966, [[Majelis Kesehatan Dunia]] (badan pembentuk keputusan [[Organisasi Kesehatan Dunia]]) menyepakati mulainya "program pemberantasan cacar intensif" dan usaha pemberantasan cacar dalam waktu sepuluh tahun.{{sfn|Glynn|2004|p=200}} Pada masa itu, cacar masih endemik di 31 negara,{{sfn|Crawford|2000|p=220}} termasuk Brasil, seluruh anak benua India, Indonesia, dan [[Afrika Sub-Sahara]].{{sfn|Glynn|2004|p=200}} Target ambisius ini dianggap mungkin dicapai karena sejumlah alasan: vaksin cacar memberikan perlindungan yang sangat baik; hanya ada satu jenis virus penyebab; tidak ada hewan pembawa virus cacar secara alami; [[masa inkubasi]] infeksi telah diketahui dan tidak banyak menyimpang dari dua belas hari; serta infeksi selalu menyebabkan gejala sehingga penderitanya diketahui dengan jelas.{{sfn|Karlen|1996|p=154}}{{sfn|Shors|2017|p=628}}
 
Vaksinasi massal, deteksi penyakit, dan karantina merupakan inti operasi pemberantasan. Setelah kasus terdeteksi, penderita segera diisolasi. Mereka yang mengalami kontak dengan penderita juga diisolasi dan divaksinasi.{{sfn|Glynn|2004|p=201}} Keberhasilan program ini terlihat dengan cepat. Pada tahun 1970, cacar bukan lagi penyakit endemik di Afrika Barat, begitu pula bagi [[Brasil]] pada tahun 1971.{{sfn|Glynn|2004|p=202-203}} Pada tahun 1973, cacar masih menjadi penyakit endemik hanya di anak benua India, [[Botswana]], dan [[Etiopia]].{{sfn|Crawford|2000|p=220}} Setelah [[surveilans penyakit]] dan vaksinasi di seluruh dunia selama tiga belas tahun, Organisasi Kesehatan Dunia akhirnya mengumumkan cacar berhasil diberantas pada tahun 1979.<ref>{{Cite journal|last=Belongia|first=Edward A.|last2=Naleway|first2=Allison L.|date=2003|title=Smallpox vaccine: the good, the bad, and the ugly|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15931293|journal=Clinical Medicine & Research|volume=1|issue=2|pages=87–92|doi=10.3121/cmr.1.2.87|issn=1539-4182|pmc=1069029|pmid=15931293|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113050822/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15931293/|dead-url=no}}</ref> Walaupun saat itu ''[[Vaccinia virus]]'' digunakan sebagai vaksin, tidak ada yang tahu secara pasti asal virus tersebut. Ia bukan galur cacar sapi yang dipakai oleh Edwad Jenner dan bukan pula bentuk virus cacar yang dilemahkan.{{sfn|Glynn|2004|pp=186–189}}
 
Operasi pemberantasan cacar menyebabkan kematian [[Janet Parker]] (c. 1938–1978) dan tindakan bunuh diri oleh pakar cacar Henry Bedson setelahnya (1930–1978). Parker bekerja di [[Universitas Birmingham]] dalam gedung yang sama dengan laboratorium cacar tempat Bedson bekerja. Parker terinfeksi galur virus cacar yang sedang diteliti oleh tim Bedson. Bedson kemudian merasa malu dan bersalah sehingga membunuh dirinya sendiri.{{sfn|Tucker|2002|pp=126–131}}
 
Sebelum penyerangan [[Serangan 11 September 2001|11 September]] di Amerika Serikat pada tahun 2001, Organisasi Kesehatan Dunia mengajukan agar semua persediaan virus cacar dalam laboratorium di Amerika Serikat dan Rusia dimusnahkan.<ref>{{Cite journal|last=Weinstein|first=Raymond S.|date=2011|title=Should remaining stockpiles of smallpox virus (variola) be destroyed?|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21470459|journal=Emerging Infectious Diseases|volume=17|issue=4|pages=681–683|doi=10.3201/eid1704.101865|issn=1080-6059|pmc=3377425|pmid=21470459|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113050821/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21470459/|dead-url=no}}</ref> Rencana pemusnahan tersebut dibatalkan karena kekhawatiran terjadinya bioterorisme menggunakan virus cacar. Pengembangan obat untuk mengatasinya memerlukan persediaan virus tersebut.<ref>{{Cite news|last=Jr|first=Donald G. McNeil|date=2013|title=Wary of Attack With Smallpox, U.S. Buys Up a Costly Drug|url=https://www.nytimes.com/2013/03/13/health/us-stockpiles-smallpox-drug-in-case-of-bioterror-attack.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113045437/https://www.nytimes.com/2013/03/13/health/us-stockpiles-smallpox-drug-in-case-of-bioterror-attack.html|dead-url=no}}</ref> Karena pemusnahan tersebut tidak benar-benar dilaksanakan pada masa itu, virus cacar tidak menjadi virus pertama yang punah karena campur tangan manusia.{{sfn|Oldstone|2009|p=84}}
 
=== Campak ===
Campak, meskipun merupakan penyakit yang sering kali mematikan, mulanya merupakan penyakit yang jarang ditemukan di Afrika Selatan pada abad ke-19, tetapi epidemi-epideminya semakin sering terjadi sejak tahun 1850-an. Saat [[Perang Boer Kedua]] (1899–1902), campak merebak luas pada tahanan di [[Kamp konsentrasi Perang Boer Kedua|kamp konsentrasi Inggris]] dan menyebabkan ribuan kematian. Tingkat kematian di tempat tawanan perang ini sepuluh kali lipat lebih besar daripada korban perang Inggris.<ref>{{Cite journal|last=Fetter|first=Bruce|last2=Kessler|first2=Stowell|date=1996|title=Scars from a Childhood Disease: Measles in the Concentration Camps during the Boer War|url=https://www.jstor.org/stable/1171343?origin=crossref|journal=Social Science History|volume=20|issue=4|pages=593|doi=10.2307/1171343|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113045450/https://www.jstor.org/stable/1171343?origin=crossref|dead-url=no}}</ref>
 
Sebelum vaksinasi diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1960-an, lebih dari 500 ribu kasus campak per tahun berujung pada 400 kematian. Anak-anak di negara-negara maju banyak terjangkit pada usia 3–5 tahun, sementara separuh kasus pada anak di negara-negara berkembang terjadi sebelum usia 2 tahun.{{sfn|Dick|1978|p=66}} Di Amerika Serikat dan Inggris, epidemi campak terjadi secara rutin setiap tahun atau dua tahun bergantung pada jumlah anak yang lahir pada tahun itu.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Earn|first=D.J.|last2=Rohani|first2=P.|last3=Bolker|first3=B.M.|last4=Grenfell|first4=B.T.|date=2000|title=A simple model for complex dynamical transitions in epidemics|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10650003|journal=Science (New York, N.Y.)|volume=287|issue=5453|pages=667–670|doi=10.1126/science.287.5453.667|issn=0036-8075|pmid=10650003|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113045445/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10650003/|dead-url=no}}</ref> Galur virus yang menjadi epidemi pada masa kini berevolusi pada paruh awal abad ke-20, mungkin antara tahun 1908 dan 1943.<ref>{{Cite journal|last=Pomeroy|first=Laura W.|last2=Bjørnstad|first2=Ottar N.|last3=Holmes|first3=Edward C.|date=2008|title=The evolutionary and epidemiological dynamics of the paramyxoviridae|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18217182|journal=Journal of Molecular Evolution|volume=66|issue=2|pages=98–106|doi=10.1007/s00239-007-9040-x|issn=0022-2844|pmc=3334863|pmid=18217182|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113045447/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18217182/|dead-url=no}}</ref>
 
[[File:Measles incidence England&Wales 1940-2007 simple.png|thumb|upright=1.2|Laporan kasus campak di Inggris dan Wales dari 1940 sampai 2007 yang menampilkan penurunan dari 400.000 kasus tahunan menjadi kurang dari 1.000.]]
 
London mengalami epidemi campak setiap dua tahun antara 1950 dan 1968, sedangkan Liverpool, yang memiliki tingkat kelahiran lebih tinggi, mengalami epidemi setiap tahun. Pada [[Depresi Besar]] Amerika Serikat sebelum Perang Dunia Kedua, tingkat kelahiran rendah sehingga epidemi campak bersifat sporadis. Setelah perang, tingkat kelahiran meningkat dan kemudian epidemi terjadi secara rutin setiap dua tahun.<ref name=":1" /> Campak masih menjadi masalah besar di negara padat penduduk yang belum banyak berkembang dan memiliki tingkat kelahiran tinggi tanpa kampanye vaksinasi yang efektif.<ref>{{Cite journal|last=Conlan|first=Andrew J.K.|last2=Grenfell|first2=Bryan T.|date=2007|title=Seasonality and the persistence and invasion of measles|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17327206|journal=Proceedings. Biological Sciences|volume=274|issue=1614|pages=1133–1141|doi=10.1098/rspb.2006.0030|issn=0962-8452|pmc=1914306|pmid=17327206|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113045440/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17327206/|dead-url=no}}</ref>
 
Pada pertengahan tahun 1970-an, [[Insiden (epidemiologi)|insidensi]] (munculnya kasus baru) campak di Amerika Serikat menurun 90% setelah program vaksinasi massal yang dikenal sebagai "jadikan campak hanya dalam ingatan".{{sfn|Oldstone|2009|p=135}} Kampanye vaksinasi serupa di negara-negara lain mengurangi infeksi sebanyak 99% selama 50 tahun terakhir.{{sfn|Dobson|2008|p=145}} Individu yang rentan terinfeksi menjadi sumber penyebaran penyakit. Begitu pula individu yang berpindah dari negara dengan aturan vaksinasi yang tidak efektif atau menolak vaksin baik bagi dirinya atau anak-anaknya.{{sfn|Oldstone|2009|pp=137–138}} Manusia adalah satu-satunya inang alami virus campak.{{sfn|Oldstone|2009|p=135}} Setelah terinfeksi, penderitanya akan mendapatkan kekebalan seumur hidup, sedangkan kekebalan setelah divaksinasi bersifat jangka panjang tetapi kemudian berkurang.{{sfn|Oldstone|2009|pp=136–137}}
 
Vaksin campak termasuk dalam topik yang [[Kontroversi vaksin MMR|kontroversial]]. Pada tahun 1998, [[Andrew Wakefield]] dan rekannya menerbitkan artikel penelitian yang menipu. Ia mengaku menemukan hubungan antara [[vaksin MMR]] dan [[autisme]]. Penelitian tersebut dilaporkan secara luas dan memicu kekhawatiran yang menjadi-jadi tentang keamanan vaksinasi.{{sfn|Oldstone|2009|pp=156–158}} Penelitian Wakefield dikategorikan sebagai penipuan dan izin praktik dokter Wakefield di Inggris dicabut pada tahun 2010.{{sfn|Waterhouse|2012|pp=229–230}} Berkaitan dengan kontroversi tersebut, tingkat vaksinasi MMR di Inggris jatuh dari 92% pada tahun 1995 menjadi 80% pada tahun 2003.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Wise|first=Jacqui|date=2013|title=Largest group of children affected by measles outbreak in Wales is 10-18 year olds|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23604089|journal=BMJ (Clinical research ed.)|volume=346|pages=f2545|doi=10.1136/bmj.f2545|issn=1756-1833|pmid=23604089|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113105003/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23604089/|dead-url=no}}</ref> Kasus campak meningkat dari 56 kasus pada tahun 1998 menjadi 1.370 kasus pada tahun 2008. Kejadian serupa terjadi di penjuru Eropa.{{sfn|Waterhouse|2012|pp=229–230}} Pada bulan April 2013, epidemi campak terjadi di [[Wales]], Inggris, mendera remaja-remaja yang tidak tervaksinasi.<ref name=":2" /> Meskipun kontroversi menggaung, campak berhasil dimusnahkan di Finlandia, Swedia, dan Kuba.{{sfn|Oldstone|2009|p=155}} Jepang menghapuskan kewajiban vaksinasi pada tahun 1992 dan 200 ribu kasus campak terjadi di sana pada tahun 1995 hingga 1997.{{sfn|Oldstone|2009|p=156}} Campak masih menjadi masalah [[kesehatan masyarakat]] Jepang dan sekarang dikategorikan sebagai penyakit endemik. Rencana Pemberantasan Campak Nasional disusun pada bulan Desember 2007 oleh Jepang dengan maksud menghilangkan penyakit tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Centers for Disease Control and Prevention|date=2008|title=Progress toward measles elimination--Japan, 1999-2008|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18818586|journal=MMWR. Morbidity and mortality weekly report|volume=57|issue=38|pages=1049–1052|issn=1545-861X|pmid=18818586|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113105006/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18818586/|dead-url=no}}</ref> Kemungkinan pemusnahan campak secara global menjadi perdebatan dalam pustaka kesehatan sejak munculnya vaksin campak pada tahun 1960-an. Jika upaya pemberantasan polio berhasil, perdebatan tentang pemberantasan campak mungkin akan diperbarui.<ref>{{Cite journal|last=Moss|first=William J.|last2=Griffin|first2=Diane E.|date=2006|title=Global measles elimination|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17088933|journal=Nature Reviews. Microbiology|volume=4|issue=12|pages=900–908|doi=10.1038/nrmicro1550|issn=1740-1534|pmc=7097605|pmid=17088933|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113105006/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17088933/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Poliomielitis ===
[[File:Poumon artificiel.jpg|right|thumb|Staf rumah sakit menguji seorang pasien dalam tangki respirator "[[Ventilator bertekanan negatif|paru-paru besi]]", pada epidemi polio di Rhode Island tahun 1960]]
Pada musim panas abad ke-20, orang tua di Amerika Serikat dan Eropa merasa khawatir akan kemunculan tahunan poliomielitis (atau polio). Kala itu, penyakit ini dikenal sebagai "paralisis anak".{{sfn|Karlen|1996|p=149}} Penyakit ini jarang ditemui pada awal abad ke-20 dan hanya berjumlah sekian ribu kasus per tahun di seluruh dunia. Namun, pada tahun 1950-an, 60 ribu kasus tercatat setiap tahun di Amerika Serikat,{{sfn|Karlen|1996|p=150}} sementara di Inggris dan Wales terjadi kasus polio dengan rerata 2.300 kasus per tahun.<ref>{{Cite web|title=Notifiable diseases: historic annual totals|url=https://www.gov.uk/government/publications/notifiable-diseases-historic-annual-totals|website=GOV.UK|language=en|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113105000/https://www.gov.uk/government/publications/notifiable-diseases-historic-annual-totals|dead-url=no}}</ref>
 
Pada tahun 1916 dan 1917, epidemi besar polio terjadi di Amerika Serikat. Pada saat itu, tercatat 27 ribu kasus dan 6.000 kematian, dengan 9.000 kasus terjadi di [[Kota New York|New York City]].{{sfn|Dobson|2008|pp=163–164}} Metode penyebaran virus polio belum diketahui.{{sfn|Karlen|1996|p=151}} Banyak penduduk kota itu, termasuk peneliti, mengira bahwa pendatang (imigran) yang tinggal di daerah kumuh menjadi penyebab epidemi padahal [[prevalensi]] penyakit (total kasus yang terjadi) lebih tinggi di bagian kota yang lebih sejahtera seperti [[Pulau Staten]]. Pola yang sama terjadi di Philadelphia.{{sfn|Karlen|1996|p=152}} Banyak negara industri yang terkena dampak polio pada saat itu. Sebelum mewabahnya polio di Amerika Serikat, epidemi-epidemi besar terjadi di Swedia.{{sfn|Mahy (b)|2009|p=222}}
Baris 123:
Penyebab kenaikan kasus polio di negara-negara industri pada abad ke-20 masih belum diketahui secara pasti. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan antarmanusia melalui [[Transmisi fekal–oral|jalur tinja–oral]].{{sfn|Dobson|2008|p=166}} Penyakit ini juga secara alami hanya menginfeksi manusia.{{sfn|Karlen|1996|p=153}} Polio muncul secara tidak terduga pada saat [[sanitasi]] membaik dan kesejahteraan meningkat.{{sfn|Dobson|2008|pp=166}} Meskipun virus ini ditemukan pada awal abad ke-20, penyebarannya yang luas di mana-mana tidak diketahui sebelum tahun 1950-an. Sekarang diketahui bahwa kurang dari 2% individu yang terinfeksi virus polio akan mengalami penyakit poliomielitis; kebanyakan infeksi yang terjadi bersifat ringan.{{sfn|Oldstone|2009|p=179}} Selama epidemi tersebut, virus ditemukan di mana-mana sehingga petugas kesehatan masyarakat tidak dapat mengisolasi sumbernya.{{sfn|Karlen|1996|p=153}}
 
Setelah vaksin polio dikembangkan pada pertengahan tahun 1950-an, kampanye vaksinasi massal diselenggarakan di banyak negara.{{sfn|Greenwood|2008|p=367}} Di Amerika Serikat, setelah kampanye vaksinasi dipromosikan oleh [[March of Dimes]], jumlah kasus tahunan polio menurun drastis. Polio terakhir kali mewabah pada tahun 1979.{{sfn|Karlen|1996|pp=153–154}} Pada tahun 1988, Organisasi Kesehatan Dunia dan lainnya meluncurkan [[Inisiatif Pemberantasan Polio Global]]. Amerika diumumkan bebas dari polio pada tahun 1994, area Pasifik pada tahun 2000, dan Eropa pada tahun 2003.{{sfn|Dobson|2008|p=165}} Pada akhir tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia hanya melaporkan 223 kasus polio. Infeksi polio terjadi, terutama poliovirus tipe 1, di [[Nigeria]] sebanyak 122 kasus, di [[Chad]] sebanyak 1 kasus, di [[Pakistan]] sebanyak 58 kasus, dan di [[Afganistan]] sebanyak 37 kasus. Tim vaksinasi sering menghadapi bahaya; tujuh pemberi vaksin dibunuh di Pakistan dan sembilan dibunuh di Nigeria pada awal tahun 2013.<ref>{{Cite news|date=8 Februari 2013|title=Nigeria polio vaccinators shot dead in Kano|url=https://www.bbc.com/news/world-africa-21381773|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=13 November 2021|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113105002/https://www.bbc.com/news/world-africa-21381773|dead-url=no}}</ref> Di Pakistan, kampanye vaksinasi kemudian terhalangi pembunuhan polisi yang menjaga keamanan acara vaksinasi pada tanggal 26 Februari 2013.<ref>{{Cite web|date=8 Februari 2013|title=Polio workers in Nigeria shot dead|url=http://www.theguardian.com/world/2013/feb/08/polio-workers-nigeria-shot-dead|website=The Guardian|language=en|access-date=13 November 2021|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113105003/https://www.theguardian.com/world/2013/feb/08/polio-workers-nigeria-shot-dead|dead-url=no}}</ref>
 
=== AIDS ===
[[File:SIV primates.jpg|right|400px|thumb|Kiri ke kanan: [[Chlorocebus|monyet hijau Afrika]], sumber [[Simian immunodeficiency virus|SIV]]; [[mangabey hitam]], sumber [[HIV-2]]; dan [[simpanse]], sumber [[HIV-1]]]]
Virus imunodefisiensi manusia ([[HIV]]) adalah virus penyebab [[AIDS]] (''acquired immunodeficiency syndrome'').{{sfn|Clark|2010|p=149}} Sebagian besar ahli virologi beranggapan bahwa HIV muncul di [[Afrika Sub-Sahara]] pada abad ke-20.<ref>{{Cite journal|last=Gao|first=F.|last2=Bailes|first2=E.|last3=Robertson|first3=D. L.|last4=Chen|first4=Y.|last5=Rodenburg|first5=C. M.|last6=Michael|first6=S. F.|last7=Cummins|first7=L. B.|last8=Arthur|first8=L. O.|last9=Peeters|first9=M.|date=1999|title=Origin of HIV-1 in the chimpanzee Pan troglodytes troglodytes|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9989410|journal=Nature|volume=397|issue=6718|pages=436–441|doi=10.1038/17130|issn=0028-0836|pmid=9989410|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20211124212150/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9989410/|dead-url=no}}</ref> Lebih dari 70 juta orang telah terinfeksi HIV. Pada tahun 2011, diperkirakan telah ada 35 juta orang meninggal karena AIDS.<ref>{{Cite web|title=Global Health Observatory (GHO) data: HIV/AIDS|url=https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/topic-details/GHO/deaths|website=WHO|archive-url=https://web.archive.org/web/20171109222112/http://www.who.int/gho/hiv/en/|archive-date=9 November 2017|access-date=13 November 2021}}</ref> Karenanya, penyakit ini termasuk penyebab pandemi paling merusak sepanjang sejarah.<ref>{{Cite journal|last=Mawar|first=Nita|last2=Saha|first2=Seema|last3=Pandit|first3=Apoorvaa|last4=Mahajan|first4=Uma|date=2005|title=The third phase of HIV pandemic: social consequences of HIV/AIDS stigma & discrimination & future needs|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16517997|journal=The Indian Journal of Medical Research|volume=122|issue=6|pages=471–484|issn=0971-5916|pmid=16517997|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113141322/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16517997/|dead-url=no}}</ref> [[HIV-1]] menjadi salah satu virus paling berpengaruh yang muncul pada 25 tahun terakhir abad ke-20.<ref>{{Cite journal|last=Esparza|first=J.|last2=Osmanov|first2=S.|date=2003|title=HIV vaccines: a global perspective|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12699356|journal=Current Molecular Medicine|volume=3|issue=3|pages=183–193|doi=10.2174/1566524033479825|issn=1566-5240|pmid=12699356|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113141323/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12699356/|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 1981, sebuah artikel ilmiah melaporkan kematian lima pemuda homoseksual, tetapi pada saat itu tidak diketahui bahwa kematian mereka disebabkan oleh AIDS. Jangkauan luas pandemi ini tidak diketahui secara pasti dan begitu pula bagaimana virus ini secara perlahan muncul dalam beberapa dekade.{{sfn|Weeks|2009|pp=15–21}}
 
HIV melintasi batas spesies inang antara simpanse dan manusia di Afrika pada beberapa dekade awal abad ke-20.{{sfn|Crawford|2013|pp=122–123}} Bertahun-tahun setelahnya, terjadi perubahan sosial dan konflik sosial besar-besaran di Afrika. Populasi bergeser dengan tidak terduga karena banyak orang berpindah dari daerah pertanian di desa-desa ke kota-kota yang sedang berkembang.{{sfn|Crawford|2013|p=173}} Virus tersebar dari daerah-daerah yang berjauhan ke [[konurbasi]] perkotaan yang padat penduduk. Masa inkubasi AIDS berlangsung selama 10 tahun sehingga pandangan bahwa pandemi mulai terjadi pada awal tahun 1980-an dapat dipercaya.{{sfn|Weeks|2009|p=19}} Pada masa ini, banyak pengkambinghitaman dan stigmatisasi.{{sfn|Levins|Wilson|1994|p=279}} Teori "berasal dari Afrika" tentang asal-usul pandemi HIV tidak diterima oleh orang-orang Afrika yang merasa bahwa "penimpaan kesalahan" tidak tepat bagi mereka. Oleh karenanya, Majelis Kesehatan Dunia memutuskan resolusi 1987 yang menyatakan bahwa HIV adalah "[virus] yang terbentuk secara alami dengan asal geografis tidak pasti".{{sfn|Weeks|2009|p=20}}
Baris 137:
Ketika [[Orthomyxoviridae|virus influenza]] mengalami [[lompatan antigenik]], sementara banyak manusia tidak memiliki kekebalan terhadap galur virus baru dan jika individu yang rentan terjangkit dalam populasi berjumlah banyak serta rantai infeksi dapat bertahan cukup lama, epidemi bahkan pandemi dapat terjadi. Perubahan genetik biasa terjadi saat galur virus yang berbeda menginfeksi satu jenis hewan secara bersamaan. Hewan yang sering terinfeksi antara lain burung dan babi. Tidak seperti kebanyakan virus yang menginfeksi [[vertebrata]], virus influenza dapat menginfeksi lebih dari satu spesies.{{sfn|Barry|2005|p=111}} [[Pandemi flu 1889–1890|Pandemi influenza terakhir pada abad ke-19]] terjadi pada tahun 1899 dan mengakibatkan 250 ribu kematian di Eropa. Virus influenza berasal dari Rusia atau Asia. Ia menjadi virus pertama yang menyebar secara cepat karena pergerakan manusia dengan kereta dan kapal uap.{{sfn|Karlen|1996|p=144}}
 
Galur virus influenza yang baru muncul pada tahun 1918 diikuti oleh pandemi [[flu Spanyol]] yang menjadi salah satu bencana paling parah sepanjang sejarah.{{sfn|Karlen|1996|p=144}} Korban kematian sangat banyak; sekitar 50 juta orang mati karena infeksi ini di seluruh dunia.<ref name="pmid16494711">{{Cite journal|last=Taubenberger|first=Jeffery K.|last2=Morens|first2=David M.|date=2006|title=1918 Influenza: the mother of all pandemics|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16494711|journal=Emerging Infectious Diseases|volume=12|issue=1|pages=15–22|doi=10.3201/eid1201.050979|issn=1080-6040|pmc=3291398|pmid=16494711|access-date=2021-11-14|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116013428/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16494711/|dead-url=no}}</ref> Amerika Serikat melaporkan 550 ribu kematian karena penyakit ini, sepuluh kali lipat korban jiwa Amerika Serikat pada Perang Dunia Pertama.{{sfn|Karlen|1996|p=145}} Inggris melaporkan 228 ribu kematian.{{sfn|Jenkins|2012|p=230}} Sebanyak 20 juta jiwa meninggal di India, sedangkan [[Samoa|Samoa Barat]] kehilangan 22% populasinya.{{sfn|Barry|2005|p=364–365}}
 
Pada tahun 1957, galur baru virus influenza muncul dan menyebabkan pandemi [[Influenzavirus A subtipe H2N2|flu Asia]]. Meskipun virus ini tidak [[Virulensi|seganas]] galur pada tahun 1918, lebih dari satu juta orang meninggal di seluruh dunia. Pandemi berikutnya terjadi karena [[flu Hong Kong]] yang muncul pada tahun 1968 oleh galur baru yang menggantikan galur virus pada tahun 1957.{{sfn|Mahy (b)|2009|p=174}} Pandemi tahun 1968 tidak separah yang lainnya dan hanya menyerang individu dengan usia lanjut. Namun, 33.800 jiwa meninggal karenanya di Amerika Serikat.{{sfn|Shors|20132017|p=432}} Galur baru virus influenza sering muncul di Asia Timur. Hal ini diduga karena di sana bebek, babi, dan manusia memiliki populasi yang paling padat dan hidup berdekatan.{{sfn|Crawford|2000|p=95}}
 
Pandemi flu yang paling baru [[Pandemi flu 2009|terjadi pada tahun 2009]], tetapi tidak satu pun dari tiga pandemi flu terakhir yang membawa dampak sebesar pandemi 1918. Hal-hal yang menyebabkan galur virus influenza yang muncul pada saat itu menimbulkan dampak yang demikian berat masih belum diketahui pasti.{{sfn|Karlen|1996|p=144}}
Baris 145:
=== Arbovirus penyebab demam kuning, DBD, dan lainnya ===
[[File:Aedes aegypti bloodfeeding CDC Gathany.jpg|thumb|Sekelompok virus, yang disebut sebagai [[arbovirus]], dapat ditularkan oleh [[artropoda]], misalnya nyamuk ''[[Aedes aegypti]]'' ]]
[[Arbovirus]] adalah kelompok virus yang ditularkan ke manusia dan vertebrata melalui serangga pengisap darah. Virus-virus ini sangat beragam. Istilah "arbovirus" merupakan singkatan dari "''arthropod-borne virus''" ("virus yang dibawa oleh [[artropoda]]"). Penggolongan virus-virus ini sebagai arbovirus bukanlah penggolongan [[Taksonomi (biologi)|taksonomi]] resmi.<ref name="pmid16568903">{{Cite journal|last=Weaver|first=S. C.|date=2006|title=Evolutionary influences in arboviral disease|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16568903|journal=Current Topics in Microbiology and Immunology|volume=299|pages=285–314|doi=10.1007/3-540-26397-7_10|issn=0070-217X|pmc=7120121|pmid=16568903|access-date=2021-11-14|archive-date=2021-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20211114101346/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16568903/|dead-url=no}}</ref> Ada lebih dari lima ratus spesies arbovirus. Namun, pada tahun 1930 didapati bahwa hanya tiga di antaranya yang menyebabkan penyakit pada manusia, yakni [[Demam kuning|virus demam kuning]], [[virus dengue]], dan [[Demam Pappataci|virus demam Pappataci]].{{sfn|Levins|Wilson|1994|p=138}} Sebuah buku yang terbit pada 2009 menyatakan bahwa terdapat lebih dari 100 spesies arbovirus yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, termasuk [[radang otak]].{{sfn|Mahy (b)|2009|p=24}}
 
[[Demam kuning]] adalah penyakit terkenal yang disebabkan oleh ''[[Flavivirus]]''.{{sfn|Chakraborty|2008|p=38}} Epidemi besar demam kuning yang terakhir di Amerika Serikat terjadi pada tahun 1905.<ref name="pmid1604377">{{Cite journal|last=Patterson|first=K.D.|date=1992|title=Yellow fever epidemics and mortality in the United States, 1693-1905|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1604377|journal=Social Science & Medicine (1982)|volume=34|issue=8|pages=855–865|doi=10.1016/0277-9536(92)90255-o|issn=0277-9536|pmid=1604377|access-date=2021-11-14|archive-date=2021-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20211114101350/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1604377/|dead-url=no}}</ref> Selama pembangunan [[Terusan Panama]], ribuan pekerja meninggal karenanya.<ref name="pmid4576836">{{Cite journal|last=Ziperman|first=H.H.|date=1973|title=A medical history of the Panama Canal|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4576836|journal=Surgery, Gynecology & Obstetrics|volume=137|issue=1|pages=104–114|issn=0039-6087|pmid=4576836|access-date=2021-11-14|archive-date=2021-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20211114101349/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4576836/|dead-url=no}}</ref> Demam kuning berasal dari Afrika. Virus penyebabnya dibawa ke Amerika oleh kapal-kapal kargo yang menjadi penampungan nyamuk ''Aedes aegyti'', pembawa ''Flavivirus''. Ghana, Afrika Barat, merupakan tempat epidemi demam kuning pertama yang tercatat di Afrika, yang berlangsung pada tahun 1926.{{sfn|Dobson|2008|p=148}} Pada 1930-an, penyakit tersebut kembali muncul di Brasil. [[Fred Soper]], seorang [[epidemiolog]] Amerika Serikat (1893–1977), menemukan pengaruh [[siklus silvatik]] dari infeksi dalam inang nonmanusia, dan bahwa infeksi pada manusia merupakan "jalan buntu" yang memutus siklus tersebut.<ref name="pmid7809386">{{cite journal |vauthors=Ansari MZ, Shope RE |title=Epidemiology of arboviral infections |journal=Public Health Reviews |volume=22 |issue=1–2 |pages=1–26 |year=1994 |pmid=7809386}}</ref> Meskipun vaksin demam kuning merupakan salah satu vaksin paling sukses yang pernah dikembangkan,<ref>{{Cite journal|last=Barrett|first=Alan D.T.|last2=Teuwen|first2=Dirk E.|date=2009|title=Yellow fever vaccine—how does it work and why do rare cases of serious adverse events take place?|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0952791509000995|journal=Current Opinion in Immunology|volume=21|issue=3|pages=308–313|doi=10.1016/j.coi.2009.05.018|access-date=2021-12-24|archive-date=2022-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220120191048/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0952791509000995|dead-url=no}}</ref> epidemi masih terjadi. Pada 1986 hingga 1991 di Afrika Barat, lebih dari 20.000&nbsp;orang terinfeksi demam kuning dan 4.000 orang di antaranya meninggal dunia.<ref name="pmid2054923">{{cite journal |author=Cordellier R |title=[The epidemiology of yellow fever in Western Africa] |language=fr |journal=Bulletin of the World Health Organization |volume=69 |issue=1 |pages=73–84 |year=1991 |pmid=2054923 |pmc=2393223}}</ref>
 
Pada tahun 1930-an, [[ensefalitis St. Louis]], [[ensefalitis kuda timur]], dan [[ensefalitis kuda barat]] muncul di Amerika Serikat. Virus penyebab [[ensefalitis La Crosse]] ditemukan pada tahun 1960-an. [[Virus West Nile|Virus Nil Barat]] tersebar di [[New York]] pada tahun 1999.<ref>{{Cite journal|last=Reiter|first=P.|date=2010|title=West Nile virus in Europe: understanding the present to gauge the future|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20403311|journal=Euro Surveillance: Bulletin Europeen Sur Les Maladies Transmissibles = European Communicable Disease Bulletin|volume=15|issue=10|pages=19508|issn=1560-7917|pmid=20403311|access-date=2021-11-14|archive-date=2021-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20211114101349/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20403311/|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 2010, virus penyebab demam berdarah dengue (DBD) menjadi arbovirus yang paling banyak menyebar. Beragam galur virus ini semakin virulen dan menyebar ke penjuru Asia dan Amerika.<ref>{{Cite journal|last=Ross|first=Ted M.|date=2010|title=Dengue virus|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20513545|journal=Clinics in Laboratory Medicine|volume=30|issue=1|pages=149–160|doi=10.1016/j.cll.2009.10.007|issn=1557-9832|pmc=7115719|pmid=20513545|access-date=2021-11-14|archive-date=2021-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20211114101351/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20513545/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Virus hepatitis ===
[[Hepatitis]] adalah penyakit pada organ hati yang telah dikenal ada sejak masa kuno.{{sfn|Sussman|1998|p=715}} Tanda dan gejala penyakit ini mencakup [[jaundis]], yaitu menguningnya kulit, mata, dan cairan tubuh.{{sfn|Zuckerman|1987|p=135}} Ada banyak sebab hepatitis, antara lain virus, khususnya [[virus hepatitis A]], [[Virus hepatitis B|hepatitis B]], dan [[Virus hepatitis C|hepatitis C]].<ref>{{Cite journal|last=Sharapov|first=Umid M.|last2=Hu|first2=Dale J.|date=2010|title=Viral hepatitis A, B, and C: grown-up issues|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21047029|journal=Adolescent Medicine: State of the Art Reviews|volume=21|issue=2|pages=265–286, ix|issn=1934-4287|pmid=21047029|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141059/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21047029/|dead-url=no}}</ref> Epidemi jaundis banyak terjadi sepanjang sejarah dan terutama mendera prajurit perang. "Jaundis operasi militer" umum ditemukan pada Abad Pertengahan. Gejala tersebut dijumpai pada pasukan [[Napoleon Bonaparte|Napoleon]] dan konflik-konflik besar pada abad ke-19 dan 20, termasuk pada [[Perang Saudara Amerika]] yang melaporkan 40 ribu kasus jaundis dan 150 kematian karenanya.{{sfn|Howard|1979|p=4}} Virus penyebab jaundis ini baru ditemukan pada pertengahan abad ke-20.<ref>{{Cite journal|last=Purcell|first=R.H.|date=1993|title=The discovery of the hepatitis viruses|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/8385046|journal=Gastroenterology|volume=104|issue=4|pages=955–963|doi=10.1016/0016-5085(93)90261-a|issn=0016-5085|pmid=8385046|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141151/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/8385046/|dead-url=no}}</ref> Artikel ilmiah pada tahun 1946 menjelaskan bukti perbedaan antara hepatitis A yang menyebabkan epidemi jaundis dan hepatitis B19 yang menyebabkan jaundis yang menular lewat darah. Istilah hepatitis A dan hepatitis B mulai digunakan pada tahun 1947.{{sfn|Howard|1979|p=13}}<ref>{{Cite journal|last=Maccallum|first=F.O.|date=1946|title=Homologous Serum Hepatitis|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19993377|journal=Proceedings of the Royal Society of Medicine|volume=39|issue=10|pages=655–657|issn=0035-9157|pmc=2181938|pmid=19993377|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141052/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19993377/|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 1960-an, virus penyebab hepatitis mulai ditemukan. Virus hepatitis B ditemukan dan dinamai sesuai penyakit yang ia sebabkan,<ref>{{Cite journal|last=Blumberg|first=B. S.|last2=Sutnick|first2=A. I.|last3=London|first3=W. T.|last4=Millman|first4=I.|date=1970|title=Australia antigen and hepatitis|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4246769|journal=The New England Journal of Medicine|volume=283|issue=7|pages=349–354|doi=10.1056/NEJM197008132830707|issn=0028-4793|pmid=4246769|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141100/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4246769/|dead-url=no}}</ref> sedangkan virus hepatitis A ditemukan pada tahun 1974.<ref>{{Cite journal|last=Feinstone|first=S.M.|last2=Kapikian|first2=A.Z.|last3=Gerin|first3=J.L.|last4=Purcell|first4=R.H.|date=1974|title=Buoyant density of the hepatitis A virus-like particle in cesium chloride|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4833615|journal=Journal of Virology|volume=13|issue=6|pages=1412–1414|doi=10.1128/JVI.13.6.1412-1414.1974|issn=0022-538X|pmc=PMC355463|pmid=4833615|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141150/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4833615/|dead-url=no}}</ref> Penemuan virus hepatitis A dan teknologi pengujian untuk mendeteksinya menyebabkan perubahan besar-besaran pada banyak tata laksana kesehatan dan kecantikan. Skrining [[Donor darah|darah donor]] yang mulai dilakukan pada awal tahun 1970-an mengurangi penularan virus secara drastis.<ref>{{Cite journal|last=Allain|first=Jean-Pierre|last2=Candotti|first2=Daniel|last3=ISBT HBV Safety Collaborative Group|date=2012|title=Hepatitis B virus in transfusion medicine: still a problem?|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22305086|journal=Biologicals: Journal of the International Association of Biological Standardization|volume=40|issue=3|pages=180–186|doi=10.1016/j.biologicals.2011.09.014|issn=1095-8320|pmid=22305086|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141056/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22305086/|dead-url=no}}</ref> [[Faktor VIII]] dan [[plasma darah]] manusia yang didonorkan sebelum tahun 1975 banyak mengandung virus hepatitis B dengan kadar yang dapat menyebabkan infeksi.{{sfn|Howard|1979|p=191}} Hingga akhir tahun 1960-an, [[Jarum hipodermik|jarum suntik hipodermik]] yang sering digunakan berulang kali oleh tenaga kesehatan dan jarum pembuat tato menjadi penyebab umum infeksi.<ref>{{Cite journal|last=Greif|first=J.|last2=Hewitt|first2=W.|date=1998|title=The living canvas|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9708051|journal=Advance for Nurse Practitioners|volume=6|issue=6|pages=26–31, 82|issn=1096-6293|pmid=9708051|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141057/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9708051/|dead-url=no}}</ref> Pada akhir tahun 1990-an, [[program penukaran jarum]] diselenggarakan di Eropa dan Amerika Serikat untuk mencegah penyebaran infeksi pada [[Penggunaan zat adiktif|pengguna obat-obatan terlarang]].<ref>{{Cite journal|last=Nacopoulos|first=Alkiviadis G.|last2=Lewtas|first2=Andrea J.|last3=Ousterhout|first3=Maria M.|date=2010|title=Syringe exchange programs: Impact on injection drug users and the role of the pharmacist from a U.S. perspective|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20199955|journal=Journal of the American Pharmacists Association: JAPhA|volume=50|issue=2|pages=148–157|doi=10.1331/JAPhA.2010.09178|issn=1544-3450|pmid=20199955|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141055/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20199955/|dead-url=no}}</ref> Usaha tersebut membantu mengurangi dampak HIV dan virus hepatitis C.<ref>{{Cite journal|last=Perkins|first=Herbert A.|last2=Busch|first2=Michael P.|date=2010|title=Transfusion-associated infections: 50 years of relentless challenges and remarkable progress|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20738828|journal=Transfusion|volume=50|issue=10|pages=2080–2099|doi=10.1111/j.1537-2995.2010.02851.x|issn=1537-2995|pmid=20738828|access-date=2021-11-15|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115141053/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20738828/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Virus penyebab kanker ===
Sejumlah [[kanker]] bisa disebabkan oleh infeksi virus. [[Onkovirus]] merupakan sebutan bagi virus-virus yang menjadi penyebab kanker. Hingga 20% dari kasus kanker pada manusia di seluruh dunia disebabkan oleh virus,<ref>{{Cite journal|last=Pagano|first=Joseph S.|last2=Blaser|first2=Martin|last3=Buendia|first3=Marie-Annick|last4=Damania|first4=Blossom|last5=Khalili|first5=Kamel|last6=Raab-Traub|first6=Nancy|last7=Roizman|first7=Bernard|date=2004|title=Infectious agents and cancer: criteria for a causal relation|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1044579X04000525|journal=Seminars in Cancer Biology|volume=14|issue=6|pages=453–471|doi=10.1016/j.semcancer.2004.06.009|access-date=2021-12-06|archive-date=2022-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220203045630/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1044579X04000525|dead-url=no}}</ref> misalnya [[Papilomavirus|virus papiloma]] penyebab [[Kanker leher rahim|kanker serviks]], [[Polyomaviridae|virus polioma]] penyebab [[Mesotelioma|kanker mesotelium]], [[virus Epstein-Barr]] penyebab [[penyakit limfoproliferatif sel-B]] dan [[kanker nasofaring]], [[Virus herpes manusia-8|virus herpes manusia tipe 8]] penyebab [[sarkoma Kaposi]] dan [[limfoma efusi primer]], virus-virus [[hepatitis B]] dan [[hepatitis C]] penyebab [[kanker hati]], dan [[virus limfotropik sel T manusia tipe 1]] penyebab [[Leukimia/limfoma sel T dewasa|leukemia sel T]].<ref name="Viral04">{{cite journal|author=Pagano JS, Blaser M, Buendia MA, ''et al.''|year=2004|title=Infectious agents and cancer: criteria for a causal relation|url=|journal=Semin. Cancer Biol.|volume=14|issue=6|pages=453–71|doi=10.1016/j.semcancer.2004.06.009|pmid=15489139|month=December}}</ref> Meskipun demikian, sejumlah upaya pencegahan telah ditemukan, misalnya [[vaksin hepatitis B]] yang dosis pertamanya segera diberikan setelah seorang bayi dilahirkan.<ref>{{Cite journal|date=2017|title=Hepatitis B vaccines: WHO position paper – July 2017|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28685564|journal=Releve Epidemiologique Hebdomadaire|volume=92|issue=27|pages=369–392|issn=0049-8114|pmid=28685564|access-date=2021-12-24|archive-date=2021-12-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20211224054938/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28685564/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Committee on Infectious Diseases|last2=Committee on Fetus and Newborn|last3=Byington|first3=Carrie L.|last4=Maldonado|first4=Yvonne A.|last5=Barnett|first5=Elizabeth D.|last6=Campbell|first6=James D.|last7=Davies|first7=H. Dele|last8=Lynfield|first8=Ruth|last9=Munoz|first9=Flor M.|date=2017|title=Elimination of Perinatal Hepatitis B: Providing the First Vaccine Dose Within 24 Hours of Birth|url=https://publications.aap.org/pediatrics/article/140/3/e20171870/38438/Elimination-of-Perinatal-Hepatitis-B-Providing-the|journal=Pediatrics|language=en|volume=140|issue=3|pages=e20171870|doi=10.1542/peds.2017-1870|issn=0031-4005|access-date=2021-12-24|archive-date=2021-12-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20211224054939/https://publications.aap.org/pediatrics/article/140/3/e20171870/38438/Elimination-of-Perinatal-Hepatitis-B-Providing-the|dead-url=no}}</ref> Infeksi virus papiloma manusia juga dapat dicegah oleh vaksin dan kanker serviks yang diakibatkannya dapat dideteksi secara dini dengan metode [[apus Pap]].<ref>{{Cite journal|last=Koss|first=Leopold G.|date=1993|title=Cervical (pap) smear: New directions: Cervical Smear: New Directions|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cncr.2820710405|journal=Cancer|volume=71|issue=S4|pages=1406–1412|doi=10.1002/cncr.2820710405}}</ref>
 
=== Virus pada hewan selain manusia ===
[[Epizootik]] adalah mewabahnya penyakit pada hewan selain manusia.{{sfn|Dubovi|2010|p=126}} Pada abad ke-20, beragam epizootik penyakit karena virus terjadi pada hewan, terutama ternak, secara global. Penyakit-penyakit tersebut antara lain [[penyakit mulut dan kuku]], sampar sapi, flu burung dan flu babi, [[Demam babi klasik|demam babi]], serta [[Penyakit lidah biru|lidah biru]] domba. Penyakit karena virus pada hewan ternak mengakibatkan kerugian baik bagi peternak maupun masyarakat secara luas, seperti yang terjadi pada saat mewabahnya penyakit mulut dan kuku di Inggris pada tahun 2001.<ref>{{Cite journal|last=Mansley|first=L. M.|last2=Donaldson|first2=A. I.|last3=Thrusfield|first3=M. V.|last4=Honhold|first4=N.|date=2011|title=Destructive tension: mathematics versus experience--the progress and control of the 2001 foot and mouth disease epidemic in Great Britain|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21961220|journal=Revue Scientifique Et Technique (International Office of Epizootics)|volume=30|issue=2|pages=483–498|doi=10.20506/rst.30.2.2054|issn=0253-1933|pmid=21961220|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113201/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21961220/|dead-url=no}}</ref>
 
Sampar sapi pertama kali terjadi di Afrika Timur pada tahun 1891 dan secara cepat menyebar ke seluruh Afrika.{{sfn|McNeill|1998|p=70}} Pada tahun 1892, 95% hewan ternak di Afrika Timur mati. Oleh karenanya, terjadi kelaparan yang merugikan peternak dan warga nomaden. Sebagian dari mereka menggantungkan hidupnya secara penuh pada hewan ternak. Dua pertiga populasi [[Maasai|suku Maasai]] tewas. Kondisi bertambah parah dengan munculnya epidemi cacar saat bencana kelaparan terjadi.{{sfn|Norton-Griffiths|1979|p=3}} Pada awal abad ke-20, sampar sapi banyak terjadi di Asia dan sebagian Eropa.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|p=105}} Prevalensi penyakit ini terus menurun setelah adanya usaha pengendalian penyakit yang mencakup vaksinasi.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|p=106}} Pada tahun 1908, Eropa bebas dari sampar sapi. Penyakit ini kembali mewabah setelah Perang Dunia Kedua tetapi segera terkendali. Prevalensi sampar sapi meningkat di Asia. [[Thailand]] harus memohon bantuan pada tahun 1957 karena banyaknya kerbau yang mati menyebabkan [[sawah]] tidak dapat disiapkan untuk menanam padi.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|p=109}} Daerah Rusia di bagian barat [[Pegunungan Ural]] bebas dari sampar sapi. [[Lenin]] memutuskan sejumlah peraturan pengendalian penyakit ini. Namun, hewan ternak di bagian timur Rusia masih terus terinfeksi sampar dari Mongolia dan Tiongkok yang memiliki prevalensi penyakit tinggi.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|pp=108–109}} India berhasil mengendalikan penyebaran penyakit sampar sapi yang sebelumnya merajalela di daerah selatan, [[Tamil Nadu]] dan [[Kerala]], sepanjang abad ke-20.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|pp=112}} India kemudian berhasil memberantas sampar sapi pada tahun 1995.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|pp=119}} Afrika didera dua panzootik besar pada tahun 1920-an dan 1980-an.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|pp=120–121}} Penyakit tersebut mewabah di Somalia pada tahun 1928 dan tersebar ke penjuru negeri hingga tahun 1953. Pada tahun 1980-an, penyebaran penyakit di [[Tanzania]] dan [[Kenya]] dikendalikan dengan penggunaan 26 juta dosis vaksin. Munculnya kembali penyakit ini pada tahun 1997 berhasil ditekan dengan operasi vaksinasi yang intensif.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|pp=122}} Pada akhir abad ke-20, sampar sapi musnah dari banyak negara. Kantong daerah yang terinfeksi mencakup Etiopia dan Sudan.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|p=137}} Pada tahun 1994, Program Pemberantasan Sampar Sapi Global diresmikan oleh [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] (FAO) dengan target pemusnahan global pada tahun 2010.{{sfn|Barrett|Pastoret|Taylor|2006|pp=136–138}} Pada tahun 2011, FAO dan [[Organisasi Kesehatan Hewan Dunia]] mengumumkan bahwa "sampar sapi, penyakit karena virus yang menyebar bebas, sudah musnah dari muka bumi".<ref>{{cite report|url=http://www.oie.int/fileadmin/Home/eng/Media_Center/docs/pdf/Final_Report_May2011.pdf|title=Joint FAO/OIE Committee on Global Rinderpest Eradication|publisher=Food and Agriculture Organisation of the United Nations; World Organisation for Animal Health|date=Mei 2011|page=10|access-date=19 Desember 2014|archive-date=2015-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924072157/http://www.oie.int/fileadmin/Home/eng/Media_Center/docs/pdf/Final_Report_May2011.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit infeksi sangat menular yang disebabkan oleh ''[[Aphtovirus]]''. Virus ini berada pada famili yang sama dengan virus polio. ''Aphtovirus'' menginfeksi hewan, terutama [[ungulata]], di Afrika sejak zaman kuno dan mungkin terbawa ke Amerika pada abad ke-19 bersama hewan ternak impor.<ref>{{Cite journal|last=Paton|first=David J.|last2=Sumption|first2=Keith J.|last3=Charleston|first3=Bryan|date=2009|title=Options for control of foot-and-mouth disease: knowledge, capability and policy|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19687036|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences|volume=364|issue=1530|pages=2657–2667|doi=10.1098/rstb.2009.0100|issn=1471-2970|pmc=2865093|pmid=19687036|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113205/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19687036/|dead-url=no}}</ref> Penyakit kuku dan mulut jarang mematikan tetapi wabah penyakit pada domba dan ternak lain dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.<ref>{{Cite journal|last=Scudamore|first=J. M.|last2=Trevelyan|first2=G. M.|last3=Tas|first3=M. V.|last4=Varley|first4=E. M.|last5=Hickman|first5=G. a. W.|date=2002|title=Carcass disposal: lessons from Great Britain following the foot and mouth disease outbreaks of 2001|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12523714|journal=Revue Scientifique Et Technique (International Office of Epizootics)|volume=21|issue=3|pages=775–787|doi=10.20506/rst.21.3.1377|issn=0253-1933|pmid=12523714|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113324/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12523714/|dead-url=no}}</ref> Penyakit terakhir yang tercatat di Amerika terjadi pada tahun 1929. Pada tahun 2001, sejumlah [[wabah]] terjadi di penjuru Inggris sehingga ribuan hewan dibunuh dan dibakar.<ref>{{Cite journal|last=Mahy|first=B. W. J.|date=2005|title=Introduction and history of foot-and-mouth disease virus|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15648172|journal=Current Topics in Microbiology and Immunology|volume=288|pages=1–8|doi=10.1007/3-540-27109-0_1|issn=0070-217X|pmid=15648172|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113202/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15648172/|dead-url=no}}</ref>
 
Walaupun telah menginfeksi manusia sejak zaman kuno, inang alami virus influenza adalah babi dan burung.{{sfn|Sussman|1998|p=386}} Virus ini dapat menyebabkan epizootik ringan hingga parah pada hewan peliharaan dan satwa liar.<ref>{{Cite journal|last=Suarez|first=David L.|date=2010|title=Avian influenza: our current understanding|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20591211|journal=Animal Health Research Reviews|volume=11|issue=1|pages=19–33|doi=10.1017/S1466252310000095|issn=1475-2654|pmid=20591211|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113326/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20591211/|dead-url=no}}</ref> Migrasi banyak jenis burung liar memungkinkan influenza menyebar lintas benua sepanjang sejarah. Virus ini telah dan terus mengalami evolusi menjadi banyak galur sehingga keberadaannya terus mengancam.<ref>{{Cite journal|last=Feare|first=Chris J.|date=2010|title=Role of wild birds in the spread of highly pathogenic avian influenza virus H5N1 and implications for global surveillance|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20521633|journal=Avian Diseases|volume=54|issue=1 Suppl|pages=201–212|doi=10.1637/8766-033109-ResNote.1|issn=0005-2086|pmid=20521633|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113204/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20521633/|dead-url=no}}</ref>
 
Pada awal abad ke-21, epizootik pada hewan ternak masih berdampak serius. [[Penyakit lidah biru]], yang disebabkan oleh ''[[Orbivirus]]'', menyerang domba di Prancis pada tahun 2007.<ref>{{Cite journal|last=Durand|first=Benoit|last2=Zanella|first2=Gina|last3=Biteau-Coroller|first3=Fabienne|last4=Locatelli|first4=Caroline|last5=Baurier|first5=Florence|last6=Simon|first6=Cecile|last7=Le Dréan|first7=Eric|last8=Delaval|first8=José|last9=Prengère|first9=Eric|date=2010|title=Anatomy of bluetongue virus serotype 8 epizootic wave, France, 2007-2008|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21122214|journal=Emerging Infectious Diseases|volume=16|issue=12|pages=1861–1868|doi=10.3201/eid1612.100412|issn=1080-6059|pmc=3294545|pmid=21122214|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113206/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21122214/|dead-url=no}}</ref> Sebelumnya, penyakit ini hanya ada di Amerika Utara dan Selatan, Afrika, Asia Selatan, dan Australia bagian utara. Virus ini sekarang menyebar pula di daerah Mediterania.<ref>{{Cite journal|last=Mellor|first=Philip S.|last2=Carpenter|first2=Simon|last3=Harrup|first3=Lara|last4=Baylis|first4=Matthew|last5=Mertens|first5=Peter P. C.|date=2008|title=Bluetongue in Europe and the Mediterranean Basin: history of occurrence prior to 2006|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18619694|journal=Preventive Veterinary Medicine|volume=87|issue=1-2|pages=4–20|doi=10.1016/j.prevetmed.2008.06.002|issn=0167-5877|pmid=18619694|access-date=2021-11-16|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116113202/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18619694/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Virus pada tumbuhan ===
Baris 172:
Pada abad ke-20, virus diketahui menyebabkan banyak penyakit "lama" pada tumbuhan, antara lain ''[[Maize streak virus|maize streak]]'' dan [[penyakit mosaik ubi kayu]].{{sfn|Carr|Mahy|Pattison|1984|p=251}} Sama seperti pada manusia, jika banyak tumbuhan hidup berdekatan, virus yang memiliki inang tumbuhan juga banyak berkembang. Hal ini menyebabkan kerugian ekonomi dan tragedi kemanusiaan yang besar. Di [[Yordania]] pada tahun 1970-an, tomat dan famili [[Cucurbitaceae]] (timun, melon, dan labu-labuan) banyak ditanam. Seluruh ladang tempat mereka ditanam terinfeksi virus.{{sfn|Kurstak|1984|p=463}} Kejadian serupa ditemukan di [[Pantai Gading]], tiga puluh virus yang berbeda menginfeksi [[kacang-kacangan]] dan sayuran. Di Kenya, virus mosaik ubi kayu, ''maize streak virus'', dan penyakit-penyakit virus kacang tanah menyebabkan kerusakan tanaman pertanian hingga 70%.{{sfn|Kurstak|1984|p=463}} Ubi kayu merupakan tumbuhan yang paling banyak ditanam di Afrika Timur dan merupakan bahan makanan pokok bagi lebih dari 200 juta orang. Tanaman ini dibawa ke Afrika dari Amerika Selatan dan dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang tidak subur. Penyakit paling penting yang menginfeksi ubi kayu disebabkan oleh virus mosaik ubi kayu dari famili ''[[Geminiviridae]]'' yang ditularkan antartumbuhan oleh [[kutu kebul]]. Penyakit ini pertama kali tercatat pada tahun 1894. Wabahnya banyak terjadi di Afrika Timur sepanjang abad ke-20 dan sering kali menyebabkan bencana kelaparan.<ref>{{Cite journal|last=Legg|first=J.P.|date=1999|title=Emergence, spread and strategies for controlling the pandemic of cassava mosaic virus disease in east and central Africa|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0261219499000629|journal=Crop Protection|volume=18|issue=10|pages=627–637|doi=10.1016/S0261-2194(99)00062-9|issn=0261-2194}}</ref>
 
Pada tahun 1920-an, pemilik perkebunan [[umbi bit]] di Amerika Serikat bagian barat mengalami kerugian ekonomi yang besar akibat infeksi ''[[Beet curly top virus]]'' (BCTV) yang ditularkan oleh serangga [[Cicadellidae]]. Pada tahun 1956, 25–50% tanaman padi di Kuba dan Venezuela rusak karena ''[[Rice hoja blanca tenuivirus]]'' (RHBV). Pada tahun 1958, RHBV menyebabkan kerugian pada banyak daerah yang menanam padi di Kolombia. Wabahnya terjadi kembali pada tahun 1981 yang menyebabkan kerugian hingga 100%.{{sfn|Levins|Wilson|1994|pp=181–183}} Di Ghana pada tahun 1936–1977, ''[[Cacao swollen shoot virus]]'' (CSSV) yang ditularkan oleh [[kutu putih]] menyebabkan rusaknya 162 juta [[Kakao|pohon kakao]], yang selanjutnya masih mengakibatkan kerusakan 15 juta pohon per tahun.{{sfn|Levins|Wilson|1994|p=183}} Pada tahun 1948, di Kansas, Amerika Serikat, 7% tanaman gandum rusak karena ''[[Wheat streak mosaic virus]]'' (WSMV) yang disebarkan oleh tungau ''[[Aceria|Aceria tulipae]]''.<ref>{{Cite journal|last=Hansing|first=E. D.|last2=Johnston|first2=C. O.|last3=Melchers|first3=L. E.|last4=Fellows|first4=H.|date=1949|title=Kansas Phytopathological Notes: 1948|url=https://www.jstor.org/stable/3625805?origin=crossref|journal=Transactions of the Kansas Academy of Science (1903-)|volume=52|issue=3|pages=363|doi=10.2307/3625805|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117020923/https://www.jstor.org/stable/3625805?origin=crossref|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 1950-an, [[virus bercak cincin pepaya]], salah satu ''[[Potyvirus]]'', menyebabkan kerugian besar pada perkebunan pepaya solo di [[Oahu]], Hawaii. Pepaya solo dibawa ke pulau ini pada abad ke-19, tetapi penyakit bercak cincin baru muncul pada tahun 1940-an.{{sfn|Hasegawa|2011|p=125}}
 
Bencana-bencana penyakit tumbuhan berasal dari intervensi manusia yang mengakibatkan perubahan ekologis. Ketika tanaman [[Spesies pendatang|didatangkan]] ke suatu wilayah dari wilayah lain, akan terjadi interaksi antara [[Vektor (biologi)|vektor]] dan virus baru dengan tanaman tersebut. Kakao merupakan tumbuhan asli Amerika Selatan yang kemudian dibawa ke Afrika Barat pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1936, penyakit bengkak akar ditularkan oleh kutu putih dari tumbuhan-tumbuhan asli Afrika Barat.{{sfn|Levins|Wilson|1994|pp=184-195}} Pemasukan suatu tumbuhan ke habitat baru dapat memicu wabah penyakit akibat infeksi virus tumbuhan. Sebelum tahun 1970, ''[[Rice yellow mottle virus]]'' (RYMV) awalnya hanya ditemukan di [[Kisumu]], Kenya. Namun, virus ini kemudian menyebar ke penjuru Afrika Timur setelah dibuatnya sistem irigasi yang luas di Afrika Timur dan penanaman padi secara besar-besaran.{{sfn|Levins|Wilson|1994|p=185}} Aktivitas manusia mempertemukan virus tumbuhan dengan tanaman pertanian asli daerah tertentu. ''[[Citrus tristeza virus]]'' (CTV) dibawa ke Amerika Selatan dari Afrika pada tahun 1926–1930. Pada saat yang sama, [[kutu daun]] ''[[Toxoptera citricida|Toxoptera citricidus]]'' dibawa ke Amerika Selatan dari Asia. Kedua peristiwa ini mempercepat penularan virus. Pada tahun 1950, lebih dari enam juta pohon jeruk mati karena infeksi CTV di [[São Paulo]], Brasil.{{sfn|Levins|Wilson|1994|p=185}} Baik CTV maupun keluarga pohon jeruk mungkin mengalami [[koevolusi]] selama berabad-abad di negara asalnya. Penyebaran CTV ke wilayah lain dan interaksinya dengan varietas jeruk-jerukan yang baru menyebabkan wabah penyakit tumbuhan.<ref>{{Cite journal|last=Moreno|first=Pedro|last2=Ambrós|first2=Silvia|last3=Albiach-Martí|first3=Maria R.|last4=Guerri|first4=José|last5=Peña|first5=Leandro|date=2008|title=Citrus tristeza virus: a pathogen that changed the course of the citrus industry|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18705856|journal=Molecular Plant Pathology|volume=9|issue=2|pages=251–268|doi=10.1111/j.1364-3703.2007.00455.x|issn=1364-3703|pmc=6640355|pmid=18705856|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117020916/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18705856/|dead-url=no}}</ref> Karena banyak masalah yang muncul akibat terbawanya virus tumbuhan, banyak negara memberlakukan kebijakan impor yang ketat terhadap pemasukan bahan yang dapat membawa virus tumbuhan yang berbahaya atau vektor serangga.{{sfn|Thresh|2006|p=217}}
 
== Virus baru ==
Baris 180:
 
=== SARS ===
[[File:SARS-CoV-2 without background.png|thumb|right|Ilustrasi morfologi utrastruktural sebuah virion koronavirus yang dibuat oleh [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat]].<ref>{{Cite journal|last=Sonnevend|first=Julia|date=2020|title=A virus as an icon: the 2020 pandemic in images|url=https://link.springer.com/10.1057/s41290-020-00118-7|journal=American Journal of Cultural Sociology|volume=8|issue=3|pages=451–461|doi=10.1057/s41290-020-00118-7|issn=2049-7113|pmc=PMC7537773|access-date=2021-12-16|archive-date=2023-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230327112103/https://link.springer.com/article/10.1057/s41290-020-00118-7|dead-url=no}}</ref>]]
[[Sindrom pernapasan akut berat]] (SARS) yang muncul pada awal abad ke-21 disebabkan oleh [[koronavirus]] jenis baru.{{sfn|Mahy (b)|2009|p=459}} Sebelumnya, beberapa jenis koronavirus lain telah diketahui menyebabkan infeksi ringan pada manusia.<ref>{{Cite journal|last=Weiss|first=Susan R.|last2=Leibowitz|first2=Julian L.|date=2011|title=Coronavirus pathogenesis|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22094080|journal=Advances in Virus Research|volume=81|pages=85–164|doi=10.1016/B978-0-12-385885-6.00009-2|issn=1557-8399|pmc=7149603|pmid=22094080|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117104614/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22094080/|dead-url=no}}</ref> Namun, galur virus baru ini memiliki tingkat virulensi dan kecepatan penyebaran yang memicu kekhawatiran tenaga kesehatan dan masyarakat umum.{{sfn|Crawford|2011|p=34}} Penyakit ini baru disadari berpotensi menjadi pandemi besar pada bulan Juli 2003, setelah terjadi 8.000 kasus dan 800 kematian.{{sfn|Crawford|2011|p=37}} Asal usul virus SARS tidak diketahui dengan pasti, tetapi sejumlah bukti menunjukkan bahwa virus ini berasal dari kelelawar.{{sfn|Dubovi|2010|p=409}}
 
Pada bulan Juni 2012, sebuah virus mirip SARS yang kemudian disebut [[Sindrom pernapasan Timur Tengah]] (MERS) muncul di [[Arab Saudi]].<ref name="NPR">{{cite news
|last=Doucleef
{{cite news
|last=Doucleef|first=Michaeleen
|title=Scientists Go Deep On Genes Of SARS-Like Virus
|url= http://www.npr.org/blogs/health/2012/09/25/161770135/scientists-go-deep-on-genes-of-sars-like-virus
|accessdate=27 September 2012
|newspaper=Associated Press
|date=26 September 2012
|archive-date=2014-07-24
|archive-url=https://web.archive.org/web/20140724043454/http://www.npr.org/blogs/health/2012/09/25/161770135/scientists-go-deep-on-genes-of-sars-like-virus
|dead-url=no
}}</ref> Gejala infeksi [[Koronavirus terkait sindrom pernapasan Timur tengah|MERS-CoV]] termasuk [[gagal ginjal]] dan [[pneunomia]] akut, yang sering kali berakibat fatal. Pasien pertama yang tercatat mengalami "demam, batuk berdahak, dan sesak napas selama 7 hari."<ref name="zaki8nov2012">{{cite journal|author=Ali Mohamed Zaki|author2=Sander van Boheemen|author3=Theo M. Bestebroer|author4=Albert D.M.E. Osterhaus|author5=Ron A.M. Fouchier|date=2012|title=Isolation of a novel coronavirus from a man with pneumonia in Saudi Arabia|url=http://www.virology-bonn.de/fileadmin/user_upload/_temp_/Zaki_et_al.pdf|dead-url=yes|format=PDF|journal=[[New England Journal of Medicine]]|volume=367|issue=19|page=1814|doi=10.1056/NEJMoa1211721|archive-url=https://web.archive.org/web/20131104184337/http://www.virology-bonn.de/fileadmin/user_upload/_temp_/Zaki_et_al.pdf|archive-date=4 November 2013|access-date=11 Mei 2014}}</ref>
 
Pada bulan November 2019, koronavirus baru muncul di [[Wuhan]], [[Tiongkok]] dan menyebar secara cepat ke seluruh dunia. Virus ini kemudian diberi nama [[koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2]] (SARS-CoV-2). Infeksi virus ini menyebabkan pandemi dengan tingkat fatalitas kasus sekitar 2% pada manusia sehat di bawah usia 50 tahun dan hingga sekitar 15% pada manusia di atas 80 tahun dengan komorbiditas (penyakit lain yang telah ada).<ref name="Ashour 2020 E186">{{Cite journal|last=Ashour|first=Hossam M.|last2=Elkhatib|first2=Walid F.|last3=Rahman|first3=Md Masudur|last4=Elshabrawy|first4=Hatem A.|date=2020|title=Insights into the Recent 2019 Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) in Light of Past Human Coronavirus Outbreaks|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32143502|journal=Pathogens (Basel, Switzerland)|volume=9|issue=3|pages=E186|doi=10.3390/pathogens9030186|issn=2076-0817|pmc=7157630|pmid=32143502|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101616/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32143502/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Deng|first=Sheng-Qun|last2=Peng|first2=Hong-Juan|date=2020|title=Characteristics of and Public Health Responses to the Coronavirus Disease 2019 Outbreak in China|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32093211|journal=Journal of Clinical Medicine|volume=9|issue=2|pages=E575|doi=10.3390/jcm9020575|issn=2077-0383|pmc=7074453|pmid=32093211|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117102031/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32093211/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Han|first=Qingmei|last2=Lin|first2=Qingqing|last3=Jin|first3=Shenhe|last4=You|first4=Liangshun|date=2020|title=Coronavirus 2019-nCoV: A brief perspective from the front line|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32109444|journal=The Journal of Infection|volume=80|issue=4|pages=373–377|doi=10.1016/j.jinf.2020.02.010|issn=1532-2742|pmc=7102581|pmid=32109444|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101614/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32109444/|dead-url=no}}</ref> Pada bulan November 2021, tingkat kematian kasus SARS-CoV-2 lebih rendah daripada SARS, tetapi infeksinya lebih menular.<ref>{{Cite journal|lastname="Ashour|first=Hossam M.|last2=Elkhatib|first2=Walid F.|last3=Rahman|first3=Md Masudur|last4=Elshabrawy|first4=Hatem A.|date=2020|title=Insights into the Recent 2019 Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) in Light of Past Human Coronavirus Outbreaks|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32143502|journal=Pathogens (Basel, Switzerland)|volume=9|issue=3|pages=E186|doi=10.3390"/pathogens9030186|issn=2076-0817|pmc=7157630|pmid=32143502}}</ref> Usaha untuk mengurangi dampak pandemi terhalangi oleh rasa takut, prasangka buruk, dan stigmatisasi terhadap individu yang terinfeksi.<ref>{{Cite journal|last=Ren|first=Shi-Yan|last2=Gao|first2=Rong-Ding|last3=Chen|first3=Ye-Lin|date=2020|title=Fear can be more harmful than the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 in controlling the corona virus disease 2019 epidemic|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32149049|journal=World Journal of Clinical Cases|volume=8|issue=4|pages=652–657|doi=10.12998/wjcc.v8.i4.652|issn=2307-8960|pmc=7052559|pmid=32149049|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117102035/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32149049/|dead-url=no}}</ref> Pembatasan pada masa damai (tanpa perang), yang belum pernah terjadi sebelumnya, diberlakukan pada perjalanan internasional.<ref>{{Cite web|last=Schnirring|first=Lisa|date=15 Maret 2020|title=US takes more big pandemic response steps; Europe COVID-19 cases soar|url=https://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2020/03/us-takes-more-big-pandemic-response-steps-europe-covid-19-cases-soar|website=Center for Infectious Disease Research and Policy|language=en|access-date=17 November 2021|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101609/https://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2020/03/us-takes-more-big-pandemic-response-steps-europe-covid-19-cases-soar|dead-url=no}}</ref> Banyak pemerintah tidak siap menghadapi pandemi berskala besar ini. Di penjuru dunia, banyak pakar virologi dan epidemiologi tidak memberi keluhan yang keras terhadap efisiensi sistem pengujian dan pemantauan penyakit yang ada.{{sfn|Honigsbaum|2020|p=276–277}}
 
=== Virus Nil Barat ===
[[West Nile virus|Virus Nil Barat]] (WNV), salah satu spesies ''[[Flavivirus]]'', pertama kali ditemukan pada tahun 1937 di [[Subwilayah Nil Barat]], Uganda, dalam darah seorang perempuan yang demam. Virus yang mula-mula dibawa oleh nyamuk dan burung ini menyebabkan sejumlah wabah [[demam Nil Barat]] pada manusia di Afrika Utara dan Timur Tengah pada tahun 1950-an. Pada tahun 1960-an, banyak kuda di Eropa terserang oleh virus ini. Wabah terbesar pada manusia terjadi pada tahun 1974 di [[Provinsi Tanjung Harapan]], Afrika Selatan. Pada saat itu, sepuluh ribu orang terjangkit.{{sfn|Mahy (b)|2009|pp=504–505}} Frekuensi epidemi dan epizootik (pada kuda) mulai meningkat pada tahun 1996 di sekitar [[Pesisir Laut Tengah|basin Mediterania]]. Pada tahun 1999, WNV tiba di Kota New York dan setelah itu, virus ini terus menyebar ke seluruh Amerika Serikat.{{sfn|Mahy (b)|2009|pp=504–505}} Di negara ini, virus paling banyak dibawa oleh nyamuk pada musim panas. Jumlah kasus meningkat pada pertengahan Juli hingga awal September. Jika cuaca menjadi dingin, nyamuk akan mati dan risiko infeksi WNV menurun.<ref>{{Cite journal|last=Petersen|first=Lyle R.|last2=Brault|first2=Aaron C.|last3=Nasci|first3=Roger S.|date=2013|title=West Nile virus: review of the literature|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23860989|journal=JAMA|volume=310|issue=3|pages=308–315|doi=10.1001/jama.2013.8042|issn=1538-3598|pmc=4563989|pmid=23860989|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20211025233956/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23860989/|dead-url=no}}</ref> Di Eropa, banyak wabah demam Nil Barat terjadi. Pada tahun 2000, program surveilans penyakit di Inggris mulai memantau insidensi virus ini pada manusia, burung yang mati, nyamuk, dan kuda.<ref>{{Cite journal|last=Morgan|first=Dilys|date=2006|title=Control of arbovirus infections by a coordinated response: West Nile Virus in England and Wales|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17054715|journal=FEMS immunology and medical microbiology|volume=48|issue=3|pages=305–312|doi=10.1111/j.1574-695X.2006.00159.x|issn=0928-8244|pmid=17054715|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117102036/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17054715/|dead-url=no}}</ref> Nyamuk yang membawa virus ini (''[[Culex modestus]]'') berkembang biak di rawa daerah utara [[Kent]]. Spesies nyamuk ini sebelumnya tidak diketahui hidup di Inggris, melainkan tersebar luas di Eropa Selatan.<ref>{{Cite journal|last=Golding|first=Nick|last2=Nunn|first2=Miles A.|last3=Medlock|first3=Jolyon M.|last4=Purse|first4=Bethan V.|last5=Vaux|first5=Alexander G. C.|last6=Schäfer|first6=Stefanie M.|date=2012|title=West Nile virus vector Culex modestus established in southern England|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22316288|journal=Parasites & Vectors|volume=5|pages=32|doi=10.1186/1756-3305-5-32|issn=1756-3305|pmc=3295653|pmid=22316288|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117102032/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22316288/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Virus Nipah ===
Pada tahun 1997, penyakit pernapasan mewabah pada peternak di Malaysia dan babi yang mereka pelihara. Lebih dari 265 kasus ensefalitis tercatat dan 105 di antaranya berujung pada kematian.{{sfn|Crawford|2011|pp=44–45}} [[Paramiksovirus]] jenis baru ditemukan di otak para penderitanya. Virus ini lantas dinamakan [[virus Nipah]], sesuai desa tempat ditemukannya. Virus Nipah berasal dari kelelawar buah yang kawanannya berpindah tempat akibat penggundulan hutan. Setelah habitatnya tergusur, kelelawar-kelelawar ini hidup di pepohonan di dekat peternakan babi. Babi-babi tersebut kemudian terinfeksi virus dari tinja kelelawar.<ref>{{Cite journal|last=Chua|first=Kaw Bing|last2=Chua|first2=Beng Hui|last3=Wang|first3=Chew Wen|date=2002|title=Anthropogenic deforestation, El Niño and the emergence of Nipah virus in Malaysia|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16329551|journal=The Malaysian Journal of Pathology|volume=24|issue=1|pages=15–21|issn=0126-8635|pmid=16329551|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20211103212317/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16329551/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Demam berdarah akibat virus ===
[[File:Marburg virus.jpg|thumb|Mikrograf virion [[virus Marburg]]]]
Sejumlah patogen virus yang sangat mematikan merupakan anggota ''[[Filoviridae]]'', famili virus yang berbentuk seperti filamen. [[Ebolavirus|Virus Ebola]] dan [[Virus Marburg|Marburg]] yang termasuk dalam takson ini menyebabkan [[demam berdarah akibat virus|demam berdarah]]. Virus Marburg mengundang perhatian publik yang luas pada bulan April 2005 karena menimbulkan wabah di [[Angola]]. Pada bulan Oktober 2004 hingga tahun 2005, ditemukan 252 kasus karenanya, 227 di antaranya menyebabkan kematian.<ref>{{Cite journal|last=Towner|first=Jonathan S.|last2=Khristova|first2=Marina L.|last3=Sealy|first3=Tara K.|last4=Vincent|first4=Martin J.|last5=Erickson|first5=Bobbie R.|last6=Bawiec|first6=Darcy A.|last7=Hartman|first7=Amy L.|last8=Comer|first8=James A.|last9=Zaki|first9=Sherif R.|date=2006|title=Marburgvirus genomics and association with a large hemorrhagic fever outbreak in Angola|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16775337|journal=Journal of Virology|volume=80|issue=13|pages=6497–6516|doi=10.1128/JVI.00069-06|issn=0022-538X|pmc=1488971|pmid=16775337|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101618/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16775337/|dead-url=no}}</ref>
 
[[Epidemi virus Ebola di Afrika Barat|Epidemi virus Ebola di Afrika Barat]] mulai terjadi pada tahun 2013. Peristiwa ini termasuk epidemi paling merugikan setelah munculnya HIV.<ref>{{Cite journal|last=Chippaux|first=Jean-Philippe|date=2014|title=Outbreaks of Ebola virus disease in Africa: the beginnings of a tragic saga|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25320574|journal=The Journal of Venomous Animals and Toxins Including Tropical Diseases|volume=20|issue=1|pages=44|doi=10.1186/1678-9199-20-44|issn=1678-9199|pmc=4197285|pmid=25320574|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117104617/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25320574/|dead-url=no}}</ref> Penyakit Ebola pertama kali muncul pada bulan Desember 2013 di Meliandou, desa di [[Guinea]] selatan.{{sfn|Quammen|2014|p=106}} Sejumlah korban pertama infeksi ini adalah anak laki-laki berusia dua tahun, kakak perempuannya yang berusia tiga tahun, ibu, dan nenek mereka. Pemakaman nenek mereka dihadiri oleh keluarga dan orang-orang yang merawatnya. Setelah itu, penyakit ini menyebar ke desa-desa yang dekat dengan mereka. Pada bulan Maret 2014, penyakit ini terus menyebar sehingga petugas kesehatan setempat melaporkan peristiwa ini ke Kementerian Kesehatan Guinea. Pada pertengahan tahun, epidemi menyebar ke Liberia dan Sierra Leone.{{sfn|Quammen|2014|pp=106-107}} Pada bulan Juni 2015, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan lebih dari 27 ribu kasus dengan 11 ribu kematian.<ref>{{cite web|title=Ebola Situation Report - 24 June 2015|url=http://apps.who.int/ebola/current-situation/ebola-situation-report-24-june-2015|publisher=World Health Organization|access-date=26 Juli 2015|archive-date=2015-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150709075134/http://apps.who.int/ebola/current-situation/ebola-situation-report-24-june-2015|dead-url=no}}</ref>
 
Virus Ebola mungkin berasal dari kelelawar.<ref>{{Cite journal|last=Han|first=Hui-Ju|last2=Wen|first2=Hong-ling|last3=Zhou|first3=Chuan-Min|last4=Chen|first4=Fang-Fang|last5=Luo|first5=Li-Mei|last6=Liu|first6=Jian-wei|last7=Yu|first7=Xue-Jie|date=2015|title=Bats as reservoirs of severe emerging infectious diseases|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25997928|journal=Virus Research|volume=205|pages=1–6|doi=10.1016/j.virusres.2015.05.006|issn=1872-7492|pmc=7132474|pmid=25997928|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-10-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20211030141824/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25997928/|dead-url=no}}</ref>{{sfn|Quammen|2014|p=97}} Virus Marburg ditularkan ke manusia dari monyet,{{sfn|Mahy (b)|2009|p=382}} sedangkan [[demam Lassa]] dari tikus ''[[Mastomys natalensis]]''.<ref>{{Cite journal|last=Monath|first=T. P.|date=1975|title=Lassa fever: review of epidemiology and epizootiology|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/782738|journal=Bulletin of the World Health Organization|volume=52|issue=4-6|pages=577–592|issn=0042-9686|pmc=2366662|pmid=782738|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101608/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/782738/|dead-url=no}}</ref> Infeksi zoonotik dapat bersifat parah karena manusia tidak memiliki kekebalan alami terhadap infeksi. Beberapa infeksi zoonotik sering kali merupakan "jalan buntu". Artinya, manusia merupakan inang terakhir dan virus tidak menyebar antarmanusia secara efisien, bukan karena berhasil diobati.<ref>{{Cite journal|last=Baum|first=Stephen G.|date=2008|title=Zoonoses-with friends like this, who needs enemies?|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18596867|journal=Transactions of the American Clinical and Climatological Association|volume=119|pages=39–51; discussion 51–52|issn=0065-7778|pmc=2394705|pmid=18596867|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101607/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18596867/|dead-url=no}}</ref>
 
Pada awal abad ke-21, terjadi peningkatan kesadaran global akan epidemi yang berdampak besar di negara-negara berkembang. Pada beberapa dekade sebelumnya, epidemi di negara berkembang tidak banyak diperhatikan oleh komunitas kesehatan internasional.<ref>{{cite web|year=2003|title=A history of the HIV/AIDS epidemic with an emphasis on Africa|url=https://www.un.org/esa/population/publications/adultmort/UNAIDS_WHOPaper2.pdf|publisher=World Health Organization|access-date=26 Juli 2015|archive-date=2018-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20180712202531/http://www.un.org/esa/population/publications/adultmort/UNAIDS_WHOPaper2.pdf|dead-url=no}}</ref> Namun, pasca terjadinya pandemi global, virus Covid-19, seluruh negara di dunia, menaruh perhatian besar kepada perkembangan laten virus yang setiap hari bertransformasi dan siap menjadi "musuh" bagi peradaban manusia. Sehingga, para ahli kesehatan, mulai mengkaji dan menembukan anti-virus untuk menaklukan jutaan virus yang berpotensi menghancurkan.
 
== Manfaat virus ==
Sir [[Peter Medawar]] (1915–1987) menggambarkan virus sebagai "berita buruk dalam bungkusan protein".<ref>{{Cite book|last=Ryan|first=Kenneth J.|last2=Ray|first2=C. George|last3=Sherris|first3=John C.|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/501327952|title=Sherris Medical Microbiology|location=New York|publisher=McGraw Hill Medical|isbn=978-0-07-160402-4|edition=5|oclc=501327952|url-status=live}}</ref> Selain sebagai [[bakteriofag]], virus hanya dikenal sebagai penyebab penyakit dan kematian. Penemuan akan keberlimpahan virus dan keberadaannya di banyak ekosistem membuat pakar virologi modern meninjau kembali peran virus dalam [[biosfer]].<ref>{{Cite journal|last=Thurber|first=Rebecca Vega|date=2009|title=Current insights into phage biodiversity and biogeography|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19811946|journal=Current Opinion in Microbiology|volume=12|issue=5|pages=582–587|doi=10.1016/j.mib.2009.08.008|issn=1879-0364|pmid=19811946|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101604/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19811946/|dead-url=no}}</ref>
 
Virus diperkirakan berjumlah 10<sup>31</sup> di Bumi, yang kebanyakan merupakan bakteriofag dan berada di lautan.<ref>{{Cite journal|last=Breitbart|first=Mya|last2=Rohwer|first2=Forest|date=2005|title=Here a virus, there a virus, everywhere the same virus?|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15936660|journal=Trends in Microbiology|volume=13|issue=6|pages=278–284|doi=10.1016/j.tim.2005.04.003|issn=0966-842X|pmid=15936660|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20211108030230/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15936660/|dead-url=no}}</ref> Mikroorganisme menyusun 90% biomassa laut.<ref name="pmid16163346">{{Cite journal|last=Suttle|first=Curtis A.|date=2005|title=Viruses in the sea|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16163346|journal=Nature|volume=437|issue=7057|pages=356–361|doi=10.1038/nature04160|issn=1476-4687|pmid=16163346|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20211105053821/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16163346/|dead-url=no}}</ref> Virus diperkirakan membunuh kurang lebih 20% biomassa ini setiap hari dan jumlah virus lima belas kali lipat bakteri dan [[arkea]] di laut.<ref name="pmid16163346"/> Virus adalah agen utama yang mencegah [[ledakan populasi alga]]. Ledakan tersebut merugikan karena sering kali membunuh organisme akuatik lainnya.<ref name="pmid16163346"/> Virus juga membantu menjaga keseimbangan ekologi spesies-spesies [[sianobakteri]] di laut<ref>{{Cite journal|last=Sullivan|first=Matthew B.|last2=Coleman|first2=Maureen L.|last3=Weigele|first3=Peter|last4=Rohwer|first4=Forest|last5=Chisholm|first5=Sallie W.|date=2005|title=Three Prochlorococcus cyanophage genomes: signature features and ecological interpretations|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15828858|journal=PLoS biology|volume=3|issue=5|pages=e144|doi=10.1371/journal.pbio.0030144|issn=1545-7885|pmc=1079782|pmid=15828858|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101602/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15828858/|dead-url=no}}</ref> sehingga memastikan produksi [[oksigen]] yang cukup bagi kehidupan di Bumi.{{sfn|Piganeau|2012|pp=347–349}}
 
Munculnya galur bakteri yang kebal terhadap sejumlah antibiotik menyebabkan masalah pada penanganan infeksi bakteri.<ref name="pmid12846264">{{Cite journal|last=Livermore|first=David M.|date=2003|title=The threat from the pink corner|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12846264|journal=Annals of Medicine|volume=35|issue=4|pages=226–234|doi=10.1080/07853890310001609|issn=0785-3890|pmid=12846264|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019094357/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12846264/|dead-url=no}}</ref> Pada 30 tahun belakangan, hanya dua kelas baru antibiotik yang berhasil dikembangkan<ref>{{Cite journal|last=Jagusztyn-Krynicka|first=Elzbieta K.|last2=Wyszyńska|first2=Agnieszka|date=2008|title=The decline of antibiotic era--new approaches for antibacterial drug discovery|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18646395|journal=Polish Journal of Microbiology|volume=57|issue=2|pages=91–98|issn=1733-1331|pmid=18646395|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101606/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18646395/|dead-url=no}}</ref> dan cara-cara baru untuk melawan infeksi bakteri sedang dicari.<ref name="pmid12846264"/> Bakteriofag mulai digunakan untuk mengendalikan bakteri sejak tahun 1920-an.<ref>{{Cite journal|last=Sulakvelidze|first=A.|last2=Alavidze|first2=Z.|last3=Morris|first3=J. G.|date=2001|title=Bacteriophage therapy|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11181338|journal=Antimicrobial Agents and Chemotherapy|volume=45|issue=3|pages=649–659|doi=10.1128/AAC.45.3.649-659.2001|issn=0066-4804|pmc=PMC90351|pmid=11181338|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117102033/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11181338/|dead-url=no}}</ref> Uji klinis besar diselenggarakan oleh para ilmuwan Soviet pada tahun 1963.{{sfn|Zimmer|2011|p=37}} Hal ini tidak diketahui orang-orang di luar Uni Soviet hingga hasil uji diterbitkan di Barat pada tahun 1989.{{sfn|Zimmer|2011|p=37-38}} [[Resistansi antimikroba|Bakteri yang kebal terhadap antibiotik]] merupakan masalah baru yang semakin membesar sehingga memicu ketertarikan kembali pada penggunaan bakteriofag dan [[terapi fag]].<ref>{{Cite journal|last=Górski|first=Andrzej|last2=Miedzybrodzki|first2=Ryszard|last3=Borysowski|first3=Jan|last4=Weber-Dabrowska|first4=Beata|last5=Lobocka|first5=Małgorzata|last6=Fortuna|first6=Wojciech|last7=Letkiewicz|first7=Sławomir|last8=Zimecki|first8=Michał|last9=Filby|first9=Grace|date=2009|title=Bacteriophage therapy for the treatment of infections|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19649921|journal=Current Opinion in Investigational Drugs (London, England: 2000)|volume=10|issue=8|pages=766–774|issn=2040-3429|pmid=19649921|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101612/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19649921/|dead-url=no}}</ref>
 
[[Proyek Genom Manusia]] menunjukkan keberadaan banyak urutan DNA virus pada [[genom manusia]].<ref name="pmid19795446">{{Cite journal|last=Kurth|first=Reinhard|last2=Bannert|first2=Norbert|date=2010|title=Beneficial and detrimental effects of human endogenous retroviruses|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19795446|journal=International Journal of Cancer|volume=126|issue=2|pages=306–314|doi=10.1002/ijc.24902|issn=1097-0215|pmid=19795446|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117104620/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19795446/|dead-url=no}}</ref> Urutan ini menyusun sekitar 8% DNA manusia,<ref>{{Cite journal|last=Emerman|first=Michael|last2=Malik|first2=Harmit S.|date=2010|title=Paleovirology--modern consequences of ancient viruses|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20161719|journal=PLoS biology|volume=8|issue=2|pages=e1000301|doi=10.1371/journal.pbio.1000301|issn=1545-7885|pmc=2817711|pmid=20161719|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117104619/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20161719/|dead-url=no}}</ref> yang tampaknya merupakan peninggalan infeksi [[retrovirus]] kuno pada nenek moyang manusia.<ref>{{Cite journal|last=Blikstad|first=V.|last2=Benachenhou|first2=F.|last3=Sperber|first3=G.O.|last4=Blomberg|first4=J.|date=2008|title=Evolution of human endogenous retroviral sequences: a conceptual account|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18818874|journal=Cellular and molecular life sciences: CMLS|volume=65|issue=21|pages=3348–3365|doi=10.1007/s00018-008-8495-2|issn=1420-9071|pmid=18818874|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101608/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18818874/|dead-url=no}}</ref> Segmen DNA ini menetap pada DNA manusia<ref name="pmid19795446"/> dan, meskipun tidak berfungsi lagi sebagai materi genetik dalam reproduksi virus, [[gen|gen-gen]] yang dibawanya berperan penting dalam perkembangan manusia.<ref>{{Cite journal|last=Varela|first=Mariana|last2=Spencer|first2=Thomas E.|last3=Palmarini|first3=Massimo|last4=Arnaud|first4=Frederick|date=2009|title=Friendly viruses: the special relationship between endogenous retroviruses and their host|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19845636|journal=Annals of the New York Academy of Sciences|volume=1178|pages=157–172|doi=10.1111/j.1749-6632.2009.05002.x|issn=1749-6632|pmc=4199234|pmid=19845636|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117104622/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19845636/|dead-url=no}}</ref>{{sfn|Baker|2008|p=37}}<ref>{{Cite news|last=Zimmer|first=Carl|date=2015|title=Ancient Viruses, Once Foes, May Now Serve as Friends|url=https://www.nytimes.com/2015/04/23/science/ancient-viruses-once-foes-may-now-serve-as-friends.html|newspaper=The New York Times|issn=0362-4331|access-date=2021-11-17|archive-date=2021-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20211117101558/https://www.nytimes.com/2015/04/23/science/ancient-viruses-once-foes-may-now-serve-as-friends.html|dead-url=no}}</ref> Sementara itu, pada tumbuhan, virus juga mentransfer gen-gen yang penting. Sekitar 10% dari semua fotosintesis menggunakan produk gen yang dipindahkan oleh virus dari sianobakteri ke tumbuhan.{{sfn|Zimmer|2011|p=45}}
 
== Catatan kaki ==
Baris 227 ⟶ 230:
*{{cite book |author=Baker, R |title=Epidemic: The past, present and future of the diseases that made us |url=https://archive.org/details/epidemicpastpres0000bake |url-access=registration |publisher=Vision |location=London |year=2008 |isbn=978-1-905745-08-1|ref={{sfnref|Baker|2008}}}}
*{{cite book|author=Barker, G|title=The Agricultural Revolution in Prehistory: Why did Foragers become Farmers?|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|year=2009|isbn=978-0-19-955995-4|ref={{sfnref|Barker|2009}}}}
*{{Cite book|author1=Barrett, Ron |author2=Armelagos George J |title=An unnatural history of emerging infections|url=https://archive.org/details/unnaturalhistory0000barr |publisher =Oxford University Press|location= Oxford|year=2013|isbn=978-0-19-960829-4|ref={{sfnref|Barrett|Armelagos|2013}}}}
*{{cite book |author1=Barrett, Thomas C |author2=Pastoret, Paul-Pierre |author3=Taylor, William J. |title=Rinderpest and peste des petits ruminants: virus plagues of large and small ruminants |publisher=Elsevier Academic Press |location=Amsterdam |year=2006 |isbn=978-0-12-088385-1|ref={{sfnref|Barrett|Pastoret|Taylor|2006}}}}
*{{cite book |author=Barry, John M | author-link = John M. Barry |title=The great influenza: the epic story of the deadliest plague in history |publisher=Penguin Books |location=New York |year=2005 |isbn=978-0-14-303649-4 |url=https://archive.org/details/greatinfluenzaep00barr |ref={{sfnref|Barry|2005}}}}
Baris 235 ⟶ 238:
*{{cite book |author1=Carr, NG |author2=Mahy, BWJ |author3=Pattison, JR |author4=Kelly, DP |title=The microbe 1984: Thirty-sixth Symposium of the Society for General Microbiology, held at the University of Warwick, April 1984 |publisher=Published for the Society for General Microbiology [by] Cambridge University Press |location=Cambridge |year=1984 |isbn=978-0-521-26056-5|ref={{sfnref|Carr|Mahy|Pattison|1984}}}}
*{{cite book |author=Chakraborty, T |title=Dengue fever and other hemorrhagic viruses (Deadly diseases and epidemics) |url=https://archive.org/details/denguefeverother0000chak |publisher=Chelsea House Publications |year=2008 |isbn=978-0-7910-8506-6|ref={{sfnref|Chakraborty|2008}}}}
*{{cite book |author=Clark, David |title=Germs, genes & civilization: how epidemics shaped who we are today |url=https://archive.org/details/germsgenescivili0000clar |publisher=FT Press|year=2010 |isbn=978-0-13-701996-0|ref={{sfnref|Clark|2010}}}}
*{{cite book | last=Collier | first=L. H. | title=Human virology | publisher=Oxford University Press | publication-place=Oxford | year=2016 | isbn=978-0-19-871468-2 | oclc=968152575 | language=pt|ref={{sfnref|Collier|2016}}}}
*{{cite book |author=Crawford, Dorothy H|title=The invisible enemy: a natural history of viruses |url=https://archive.org/details/invisibleenemyna00craw|url-access=registration|publisher=Oxford University Press |location=Oxford|year=2000 |isbn=978-0-19-856481-2|ref={{sfnref|Crawford|2000}}}}
Baris 245 ⟶ 248:
*{{cite book |editor1=Dubovi, EJ |editor2=Maclachlan, NJ|title=Fenner's veterinary virology, fourth edition |publisher=Academic Press |location=Boston |year=2010 |isbn=978-0-12-375158-4|ref={{sfnref|Dubovi|2010}}}}
*{{cite book|author=Elmer, P|title=The healing arts: health, disease and society in Europe, 1500–1800|publisher=Manchester University Press|location=Manchester|year=2004|isbn=978-0-7190-6734-1|ref={{sfnref|Elmer|2004}}}}
*{{cite book |author=Gilchrist, Roberta |title=Medieval life |url=https://archive.org/details/medievallifearch0000gilc |publisher=Boydell Press |location=Ipswich |year=2012 |isbn=978-1-84383-722-0|ref={{sfnref|Gilchrist|2012}}}}
*{{cite book |author1=Glynn, Jenifer |author2=Glynn, Ian |title=The life and death of smallpox |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge, UK |year=2004 |isbn=978-0-521-84542-7 |url=https://archive.org/details/lifedeathofsmall00glyn |ref={{sfnref|Glynn|2004}}}}
*{{cite book |author =Greenwood, David|title = Antimicrobial Drugs, Chronicle of a Twentieth Century Medical Triumph|url =https://archive.org/details/antimicrobialdru0000gree|publisher= Oxford University Press|year = 2008| isbn = 978-0-19-953484-5|ref={{sfnref|Greenwood|2008}}}}
*{{cite book |author1=Hasegawa, Paul M |author2=Altman, Arie |title=Plant biotechnology and agriculture: prospects for the 21st century |url=https://archive.org/details/plantbiotechnolo0000unse_c3u8 |publisher=Academic Press |location=Boston |year=2011|isbn=978-0-12-381466-1 |ref={{sfnref|Hasegawa|2011}}}}
*{{cite book | last=Honigsbaum, Mark | title=The pandemic century : a history of global contagion from the Spanish flu to Covid-19 | url=https://archive.org/details/pandemiccenturyh0000honi | publisher=W.H. Allen | publication-place=London | year=2020 | isbn=978-0-7535-5828-7 | oclc=1158588299|ref={{sfnref|Honigsbaum|2020}}}}
*{{cite book |author1=Howard, Colin |author2=Zuckerman, Arie J |title=Hepatitis viruses of man |publisher=Academic Press |location=Boston |year=1979 |isbn=978-0-12-782150-4 |url-access=registration |url=https://archive.org/details/hepatitisviruses0000zuck |ref={{sfnref|Howard|1979}}}}
*{{cite book |author=Jenkins, Simon |title=A short history of England |url=https://archive.org/details/shorthistoryofen0000jenk |publisher=Profile Books Ltd |location=London |year=2012|isbn=978-1-84668-463-0|ref={{sfnref|Jenkins|2012}}}}
*{{cite book |author=Karlen, Arno |author-link=Arno Karlen |title=Man and microbes: disease and plagues in history and modern times |publisher=Simon & Schuster |location=New York |year=1996 |isbn=978-0-684-82270-9 |url=https://archive.org/details/manmicrobesdise000karl |ref={{sfnref|Karlen|1996}}}}
*{{cite book | last=Kohn | first=George | title=Encyclopedia of plague and pestilence | publisher=Facts on File | location=New York, N.Y | year=1995 | isbn=978-0-8160-2758-3 | url=https://archive.org/details/isbn_9780816027583|ref=harv }}
*{{cite book |author=Kurstak, E|title=Applied virology |url=https://archive.org/details/isbn_0124296017|publisher=Academic Press |location=Boston |year=1984 |isbn=978-0-12-429601-5|ref={{sfnref|Kurstak|19951984}}}}
*{{cite book |author=Lane, Joan |title=A social history of medicine: health, healing and disease in England, 1750–1950 |url=https://archive.org/details/socialhistoryofm0000lane |publisher=Routledge |location=New York |year=2001|isbn=978-0-415-20038-7|ref={{sfnref|Lane|2001}}}}
*{{cite book |author1=Leppard, Keith |author2=Nigel Dimmock |author3=Easton, Andrew |title=Introduction to modern virology |url=https://archive.org/details/introductiontomo0000dimm |publisher=Blackwell Publishing Limited |location= Oxford|year=2007|isbn=978-1-4051-3645-7 |ref={{sfnref|Leppard|2007}}}}
*{{cite book |author1=Levins, Richard |author2=Wilson, Mary E |title=Disease in evolution: global changes and emergence of infectious diseases |url=https://archive.org/details/diseaseinevoluti0740unse |publisher=New York Academy of Sciences |location=New York, N.Y |year=1994 |isbn=978-0-89766-876-7|ref={{sfnref|Levins|Wilson|1994}}}}
*{{cite book |editor1= Mahy BWJ |editor2=Van Regenmortel MHV|title=Desk encyclopedia of general virology|publisher=Academic Press |location=Oxford |year=2009 |isbn=978-0-12-375146-1 |ref={{sfnref|Mahy (a)|2009}}}} (a)
*{{cite book |editor1=Mahy BWJ |editor2=Van Regenmortel |title=Desk encyclopedia of human and medical virology |publisher=Academic Press |location=Boston |year=2009 |isbn=978-0-12-375147-8|ref={{sfnref|Mahy (b)|2009}}}} (b)
*{{cite book |author=McNeill, WH|title=Plagues and peoples |publisher=Anchor Books |location=New York |year=1998|isbn=978-0-385-12122-4|ref={{sfnref|McNeill|1998}}}}
*{{cite book |author=Mortimer, Ian |title=The time traveler's guide to medieval England: a handbook for visitors to the fourteenth century |url=https://archive.org/details/timetravelersgui0000mort_e4n4 |publisher=Touchstone |location=New York, NY |year=2009 |isbn=978-1-4391-1289-2|ref={{sfnref|Mortimer|2009}}}}
*{{cite book |author=Mortimer, Ian |title=The time traveller's guide to Elizabethan England |url=https://archive.org/details/timetravellersgu0000mort_a0g6 |publisher=Bodley Head |location=London |year=2012|isbn=978-1-84792-114-7|ref={{sfnref|Mortimer|2012}}}}
*{{cite book |author=Norton-Griffiths, M |title=Serengeti, dynamics of an ecosystem |url=https://archive.org/details/serengetidynamic0000unse |publisher=University of Chicago Press |location=Chicago |year=1979 |isbn=978-0-226-76029-2|ref={{sfnref|Norton-Griffiths|1979}}}}
*{{cite book |author=Oldstone MBA |title=Viruses, plagues, and history: past, present and future |publisher=Oxford University Press, USA |location= Oxford |year=2009 |isbn=978-0-19-532731-1|ref={{sfnref|Oldstone|2009}}}}
*{{cite book |author= Penn, T |title=Winter King: the dawn of Tudor England|url= https://archive.org/details/winterkingdawnof0000penn_p9p3 |publisher=Penguin Books |location=New York |year=2012 |isbn=978-0-14-104053-0|ref={{sfnref|Penn|2012}}}}
*{{cite book|editor=Piganeau, G|title=Genomic insights into the biology of algae|year=2012|publisher=Academic Press|isbn=978-0-12-394411-5|ref={{sfnref|Piganeau|2012}}}}
*{{cite book |author=Porter, Roy |title=Disease, medicine, and society in England, 1550–1860 |url=https://archive.org/details/diseasemedicines0000port_a7a3 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge, UK |year=1995|isbn=978-0-521-55791-7 |ref={{sfnref|Porter|1995}}}}
*{{cite book |author=Quammen, David|title=Ebola: The natural and human history|url=https://archive.org/details/ebolanaturalhuma0000davi|publisher=The Bodley Head|location= London |year=2014 |isbn=9781847923431 |ref={{sfnref|Quammen|2014}}}}
*{{cite book |author=Quinn, Tom |title=Flu: a social history of influenza |url=https://archive.org/details/flusocialhistory0000quin |publisher=New Holland Publishers (UK) LTD |location= London |year=2008 |isbn=978-1-84537-941-4 |ref={{sfnref|Quinn|2008}}}}
*{{cite book |author=Reid, Robert |title=Microbes and men |url=https://archive.org/details/microbesmen0000reid |publisher=British Broadcasting Corporation |location=London |year=1974 |isbn=978-0-563-12469-6 |ref={{sfnref|Reid|1974}}}}
Baris 283 ⟶ 286:
*{{cite book|author=Waterhouse L |year=2012|title=Rethinking autism: variation and complexity|publisher=Academic Press|isbn=978-0-12-415961-7|ref={{sfnref|Waterhouse|2012}}}}
*{{cite book |author= Weeks, Benjamin|title=AIDS: the biological basis |url= https://archive.org/details/aidsbiologicalba05edweek|url-access= registration|publisher=Jones & Bartlett Publishers |location=Sudbury, Mass |year=2009 |isbn=978-0-7637-6324-4|ref={{sfnref|Weeks|2009}}}}
*{{cite book |author=Wolfe, Nathan |title=The viral storm |url=https://archive.org/details/viralstormdawnof0000nath |publisher=Penguin Books Ltd |location=London, England |year=2012|isbn=978-0-14-104651-8|ref={{sfnref|Wolfe|2012}}}}
*{{Cite book | author= Zimmer, Carl | title = A planet of viruses | url= https://archive.org/details/planetofviruses0000zimm | url-access= registration | publisher = University of Chicago Press | location = Chicago|year= 2011| isbn = 978-0-226-98335-6|ref={{sfnref|Zimmer|2011}}}}
*{{cite book |author=Zuckerman, Larry |title=The potato: how the humble spud rescued the western world |url=https://archive.org/details/potatohowhumbles0000zuck |url-access=registration |publisher=North Point Press |location=San Francisco |year=1999 |isbn=978-0-86547-578-6|ref={{sfnref|Zuckerman|1999}}}}
Baris 291 ⟶ 294:
{{topik virus}}
{{Artikel pilihan}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Virologi| ]]
[[Kategori:Virus]]