Virus dalam sejarah manusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
== Zaman prasejarah ==
Selama 50.000–100.000&nbsp;tahun terakhir, ketika [[Manusia modern anatomis|manusia modern]] jumlahnya meningkat dan menyebar ke seluruh dunia, muncul penyakit-penyakit menular yang baru, termasuk yang disebabkan oleh virus.<ref name="pmid15306389">{{cite journal|author=McMichael|first=A.J.|year=2004|title=Environmental and social influences on emerging infectious diseases: past, present and future|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences|volume=359|issue=1447|pages=1049–1058|doi=10.1098/rstb.2004.1480|pmc=1693387|pmid=15306389}}</ref> Sebelumnya, manusia hidup dalam kelompok-kelompok masyarakat yang kecil dan terpisah sehingga kebanyakan epidemi penyakit hampir tidak pernah terjadi.{{sfn|Clark|2010|p=56}}{{sfn|Barrett|Armelagos|2013|p=28}} [[Variola|Cacar yang disebabkan oleh ''Variola virus'']] merupakan infeksi virus paling mematikan dalam sejarah, yang pertama kali muncul pada masyarakat pertanian di India sekitar 11.000 tahun yang lalu.{{sfn|Villarreal|2005|p=344}} Virus variola yang hanya menginfeksi manusia mungkin berevolusi dari ''[[Poxviridae]]'' pada hewan pengerat Afrika.<ref name="pmid19833230">{{cite journal |author=Hughes AL, Irausquin S, Friedman R |title=The evolutionary biology of poxviruses |journal=Infection, Genetics and Evolution : Journal of Molecular Epidemiology and Evolutionary Genetics in Infectious Diseases |volume=10 |issue=1 |pages=50–59 |year=2010 |pmid=19833230 |pmc=2818276 |doi=10.1016/j.meegid.2009.10.001 |url=http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1567-1348(09)00216-0}}</ref> Manusia mungkin berada di lingkungan yang sama dengan hewan pengerat tersebut lalu sejumlah orang terinfeksi oleh virus yang mereka bawa. Ketika virus berhasil menembus "batas antarspesies", dampaknya sangat besar,<ref>{{Cite journal|last=Georges|first=A.J.|last2=Matton|first2=T|last3=Courbot-Georges|first3=M.C.|date=2004|title=Le monkey-pox, un paradigme de maladie émergente puis réémergente|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0399077X03003500|journal=Médecine et Maladies Infectieuses|language=Prancis|volume=34|issue=1|pages=12–19|doi=10.1016/j.medmal.2003.09.008|pmid=15617321}}</ref> dan [[sistem imun]] manusia tidak siap menghadapi virus baru. Manusia saat itu tinggal dalam kelompok-kelompok kecil dan mereka yang terinfeksi biasanya meninggal atau menjadi kebal. [[Sistem kekebalan tiruan|Kekebalan adaptif]] ini hanya diwariskan kepada anak untuk sementara waktu melalui [[antibodi]] dalam [[air susu ibu]] dan antibodi lainnya yang melintasi [[plasenta]] dari darah ibu ke janin. Oleh sebab itu, kemunculan penyakit secara sporadis mungkin terjadi pada setiap generasi. Sekitar tahun 9000&nbsp;SM, ketika banyak orang mulai menetap di dataran [[Sungai Nil]], kepadatan penduduk meningkat dan akibatnya virus dapat mempertahankan keberadaannya karena tingginya kepadatan orang yang mudah tertular.{{sfn|Tucker|2002|p=6}} Epidemi virus yang bergantung pada tingginya kepadatan penduduk, seperti [[gondongan]], [[rubellarubela]], dan [[polio]], juga mulai terjadi pada masa ini.{{sfn|Clark|2010|p=20}}
 
Zaman [[Neolitikum]], yang dimulai di Timur Tengah sekitar tahun 9500&nbsp;SM, adalah masa ketika manusia beralih menjadi petani.{{sfn|Barker|2009|p=1}} [[Monokultur]] berkembang sehingga [[virus tumbuhan]] menyebar dengan cepat.<ref name="pmid18575612">{{cite journal |author=Gibbs, AJA.J., Ohshima, K., Phillips, MJM.J., dan Gibbs, MJ M.J.|year=2008|editor1-last=Lindenbach|editor1-first=Brett|title=The prehistory of potyviruses: their initial radiation was during the dawn of agriculture |url=http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0002523|journal=PLoS ONE |volume=3 |issue=6 |pages=e2523 |year=2008 |pmid=18575612 |pmc=2429970 |doi=10.1371/journal.pone.0002523 |urlpmc=http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0002523 2429970|editor1-lastpmid=Lindenbach |editor1-first=Brett18575612}}</ref> Penyebaran ''[[Sobemovirus]]'' (virus mosaik kacang selatan) terjadi pada masa ini.<ref name="pmid18704169">{{cite journal |author=Fargette D, Pinel-Galzi A, Sérémé D, Lacombe S, Hébrard E, Traoré O, Konaté G |title=Diversification of rice yellow mottle virus and related viruses spans the history of agriculture from the neolithic to the present |journal=PLOS Pathogens |volume=4 |issue=8 |pages=e1000125 |year=2008 |pmid=18704169 |pmc=2495034 |doi=10.1371/journal.ppat.1000125 |editor1-last=Holmes |editor1-first=Edward C.}}</ref> Penyebaran ''[[Potyvirus]]'' pada kentang serta buah-buahan dan sayuran lainnya dimulai sekitar 6.600 tahun yang lalu.<ref name="pmid18575612"/>
 
Sekitar 10.000&nbsp;tahun yang lalu, manusia yang tinggal di sekitar [[cekungan Mediterania]] mulai men[[domestikasi]] binatang liar. Babi, sapi, kambing, domba, kuda, unta, kucing, dan anjing dipelihara dan dikembangbiakkan di penangkaran.<ref name="pmid18697943">{{cite journal |author=Zeder MA |title=Domestication and early agriculture in the Mediterranean Basin: origins, diffusion, and impact |journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America |volume=105 |issue=33 |pages=11597–11604 |year=2008 |pmid=18697943 |pmc=2575338 |doi=10.1073/pnas.0801317105 |url=http://www.pnas.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=18697943}}</ref> Hewan-hewan ini juga membawa virus{{sfn|McNeill|1998|p=71}} dan transmisi virus dari hewan ke manusia dapat terjadi. Namun, [[Zoonosis|infeksi zoonotik]] seperti itu jarang terjadi dan transmisi virus zoonotik dari manusia ke manusia bahkan lebih jarang, kecuali dalam kasus [[influenza]]. Sebagian besar virus hanya menyerang spesies yang spesifik dan tidak mengancam manusia.{{sfn|Baker|2008|pp=40–50}} Epidemi penyakit-penyakit akibat virus yang berasal dari hewan tidak berlangsung lama karena virus-virus tersebut belum sepenuhnya berkembang dan beradaptasi untuk menginfeksi manusia{{sfn|McNeill|1998|p=73}} dan populasi manusia masih terlalu sedikit untuk dapat mempertahankan rantai penularan virus.{{sfn|Clark|2010|pp=57–58}}