W.J.S. Poerwadarminta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-praktek +praktik)
Baris 31:
Tanggal [[31 Mei]] 1923 di angkat menjadi guru Sekolah Dasar Kanisus di kampung Kumendaman ( sekarang lokasinya di daerah kecamatan Mantri Jeron ) di Yogyakarta. W.J.S. Poerwadarminta adalah orang yang tertib, disiplin dalam pengaturan waktu, sehingga ia sempat mengkuti kursus-kursus seperti [[Bahasa Belanda]], [[Bahasa Inggris]], [[Bahasa Perancis]], [[Bahasa Jerman]]. Ia juga belajar [[Filsafat]] sekaligus memperdalam Bahasa Belanda dibawah asuhan Pater J. Van Rijkckevorsel S.J. dan belajar [[Sastra Jawa Kuna]] dibawah asuhan Pater L.C. Kock S.J mahaguru Filsafat Kolese Igantius di Yogyakarta, selain itu ia juga belajar [[bahasa Sanskerta]] dan [[bahasa Melayu]].
 
Untuk mempraktekanmempraktikan bahasa-bahasa yang telah dipelajari, maka ia menjadi ''guide'' bagi para [[wisatawan]] asing ( turis ) yang berkunjung di [[Kraton]] dan [[Tamansari]] di Yogyakarta, banyak para turis terkagum-kagum karena ada orang Jawa pakai blangkon , kain dan baju lurik, telanjang kaki bisa berbicara dengan fasih beberapa bahasa asing.
 
Tahun 1929 W.J.S. Poerwadarminta ditugaskan mengajar di Sekolah Dasar Kanisius di Wirobrajan – Yogyakarta, disitulah ia mempunyai teman-teman yang sehaluan dan mendukung Pak Poerwa untuk mencurahkan pengetahuan tentang bahasa. Lalu didirikan organisasi Ikatan Tri Wikrama dan W.J.S. Poerwadarminta menjadi ketuanya. D isitulah ia merintis penerbitan majalah yang bernama ''Bausastra Jawa'' pemimpin redaksinya ia sendiri.